Menurut Arikunto 2006: 136 ada tiga cara dalam pengambilan sampel pada populasi yang dianggap memperoleh kesempatan yang sama yaitu undian
untung-untungan, ordinal tingkatan sama, dan menggunakan tabel bilangan random. Dari beberapa cara pengambilan sampel tersebut, peneliti menggunakan
cara undian sebagai cara pengambilan sampel dalam penelitian ini. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:
1 Buat daftar yang berisi semua subyekindividu
2 Beri kode nomor urut kepada semua subyekindividu
3 Tulis kode-kode itu masing-masing dalam selembar kertas kecil
4 Gulung kertas-kertas itu baik-baik
5 Masukkan gulungan-gulungan kertas itu kedalam tempolong
6 Kocok baik-baik tempolong itu
7 Ambil kertas-kertas gulungan itu satu demi satu sampai jumlah yang
kita perlukan tercapai. Hadi, 2004: 184
Dalam penelitian ini teknik pengambilan sampel dilakukan dengan membuat 3 gulungan kertas yang sebelumnya telah ditulis nama dari masing-
masing kelas. Dari 3 gulungan kertas tersebut kemudian dilakukan pengundian dengan mengambil salah satu gulungan kertas yang ada. Berdasarkan hasil
pengundian diperoleh kelas X Pemasaran 2 sebagai sampel penelitian.
3.5 Metode dan Alat Pengumpul Data
Pengumpulan data sangat penting dalam penelitian, oleh karena itu dibutuhkan suatu metode dan alat pengumpulan data yang dapat menjaring
seluruh informasi dan data yang diperlukan dalam penelitian. Metode pengumpulan data pada prinsipnya berfungsi untuk mengungkapkan variabel yang
akan diteliti. Dalam penelitian ini data yang akan diungkap berupa aspek
psikologi yaitu kedisiplinan siswa. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala psikologi dan alatnya adalah skala kedisiplinan
siswa . Menurut Azwar 2005: 1 skala psikologi adalah suatu alat yang
digunakan untuk mengukur atribut psikologis. Terdapat beberapa karakteristik skala psikologi sebagai alat ukur yaitu:
1 Stimulusnya berupa pertanyaan atau pernyataan yang tidak langsung
mengungkap atribut yang hendak diukur melainkan mengungkap indikator perilaku dari atribut yang bersangkutan.
2 Atribut psikologis diungkap secara tidak langsung lewat indikator-
indikator perilaku sedangkan indikator perilaku diterjemahkan dalam bentuk item-item.
3 Respons subjek tidak diklasifikasi sebagai jawaban “benar”atau “salah”
tetapi semua jawaban dapat diterima sepanjang diberikan secara jujur dan sungguh-sungguh. Azwar,2005: 4
Alat pengumpul data yang digunakan adalah skala kedisiplinan yang dikembangkan oleh peneliti berdasarkan teori yang ada. Dalam penelitian ini data
yang akan diungkap berupa konstruk untuk menggambarkan tingkat kedisiplinan siswa dalam bentuk pertanyaan atau pernyataan sebagai stimulus yang tertuju
pada indikator untuk memancing jawaban yang merupakan refleksi dari keadaan pada subjek yang biasanya tidak disadari oleh responden yang bersangkutan.
Dalam penelitian ini skala yang digunakan adlah skala Likert. Menurut Sugiyono 2010: 134 skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat,
dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Penggunaan skala Likert ini bertujuan untuk mengukur tingkat kedisiplinan siswa.
Skala Likert apabila digunakan dalam penelitian maka akan menghasilkan data interval.
Skala likert memiliki lima kategori kesetujuan dan memiliki skor 1-5, akan tetapi dalam penelitian ini menggunakan jawaban kesesuaian karena kesesuaian
lebih tepat untuk menggambarkan keadaan yang diteliti sekarang. Skor skala likert dalam penelitian ini berkisar antara 1-4 dengan asumsi untuk mempermudah
subjek penelitian dalam memilih jawaban. Menurut Azwar 2005: 33 tidak ada manfaatnya untuk memperbanyak pilihan jenjang karena justru akan
mengaburkan perbedaan yang diinginkan diantara jenjang yang dimaksud, pada responden yang belum cukup dewasa, diferensiasinya perlu disederhanakan. Hal
ini diperkuat oleh Arikunto 2006: 241 yang mengatakan bahwa ada kelemahan dengan lima alternatif karena responden cenderung memilih alternatif yang ada di
tengah karena dirasa aman dan paling gampang serta hampir tidak berfikir. Sehingga memang disarankan alternatif pilihannya hanya empat saja. Skala yang
digunakan dalam penelitian ini mempunyai 4 alternatif jawaban yaitu ‘selalu’, ‘sering’, ‘kadang’, dan ‘tidak pernah’. Responden bebas memilih salah satu
jawaban dari keempat alternatif jawaban yang ada sesuai dengan keadaan masing- masing responden. Jawaban soal positif diberi skor 4, 3, 2, 1, sedangkan jawaban
soal negatif diberi skor 1, 2, 3, 4 sesuai dengan arah pertanyaan atau pernyataan yang dimaksud. Adapun ketentuan penskoran setiap jawaban adalah sebagai
berikut.
Tabel 3.4 Penskoran Item
Alternatif jawaban Jenis item
Positif + Negatif -
Selalu 4
1 Sering
3 2
Kadang 2
3 Tidak pernah
1 4
Selanjutnya untuk menginterpretasikan tingkat kedisiplinan siswa, maka jumlah skor tiap responden ditransformasi dalam bentuk persentase skor dengan
cara membagi dengan skor idealnya dan dikalikan dengan 100. Selanjutnya porsentase skor tersebut dibandingkan dengan kriteria kedisiplinan siswa
kemudian akan diperoleh kriteria sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah dan sangat rendah. Kriteria tingkat kedisiplinan siswa sebagai berikut:
Prosentase skor maksimum = 4 : 4 x 100 = 100 Prosentase skor minimum
= 1 : 4 x 100 = 25 Rentang prosentase
= 100 - 25 = 75 Banyaknya kriteria ada lima tingkatan yaitu sangat tinggi, tinggi, sedang,
rendah, sangat rendah. Panjang kelas interval
= Rentang : Banyak Kriteria = 75 : 5 = 15
Tabel 3.5 Kriteria Penilaian Tingkat Kedisiplinan siswa
Interval Kriteria
85 -100 Sangat Tinggi
70 - 84 Tinggi
55 - 69 Sedang
40 - 54 Rendah
25 - 39 Sangat Rendah
3.6 Prosedur Penyusunan Instrumen