Alat Pengumpul Data Populasi dan Sampel

3 Validitas dari skala psikologi ditentukan oleh kejelasan konsep yang hendak diukur dan dioperasionalisasikannya Azwar dalam Aminah, 2011 Dengan adanya kelemahan dan keterbatasan yang dimiliki skala psikologi tersebut, maka peneliti berusaha untuk meminimalkan kelemahan dan menyusun instrument sesuai dengan langkah-langkah yang sistematis dan membuat petunjuk pengisian secara jelas.

3.5.2 Alat Pengumpul Data

Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yakni skala locus of control dan skala motivasi konselor dalam memberikan layanan konseling perorangan. Adapun penjelasannya sebagai berikut: 3.5.2.1 Skala Locus of Control Pernyataan-pernyataan dalam skala locus of control konselor di SMP N Sekabupaten Brebes dalam penelitian ini akan disajikan dalam dua arah, namun bukan berupa pernyataan + dan -. Pernyataan dalam instrumen ditujukan untuk mengungkapkan kecenderungan locus of control konselor, apakah ke arah internal atau eksternal. Oleh karena itu, pernyataan yang disusun berlawanan satu sama lain dengan jumlah pernyataan yang sama antara internal dan eksternal. Pada skala Likert ini mempunyai lima tingkat jawaban mengenai kesesuaian responden terhadap isi pernyataan itu, yaitu sangat sesuai SS, sesuai S, kurang sesuai KS, tidak sesuai TS dan sangat tidak sesuai STS. Adapun kategori jawaban untuk skala locus of control mengembangkan beberapa aspek skala locus of control yakni sebagai berikut: Tabel 3.3 Kategori Jawaban dan Cara Penskoran Skala Locus of Control No. Pernyataan Jawaban Nilai 1. Sangat Sesuai 5 2. Sesuai 4 3. Kurang sesuai 3 4. Tidak Sesuai 2 5. Sangat Tidak sesuai 1 3.5.2.2 Skala Motivasi konselor dalam Memberikan Layanan Konseling Perorangan Berbeda dengan skala locus of control, pernyataan-pernyataan dalam skala motivasi konselor dalam memberikan layanan konseling perorangan di SMP Negeri seKabupaten Brebes dalam penelitian ini akan disajikan dalam dua arah yakni + dan -. Hal ini sesuai dengan pola yang dikembangkan oleh Likert, yang sering disebut juga skala Likert. Pada skala Likert ini mempunyai lima tingkat jawaban mengenai kesesuaian responden terhadap isi pernyataan itu, yaitu sangat sesuai SS, sesuai S, kurang sesuai KS, tidak sesuai TS dan sangat tidak sesuai STS. Adapun kategori jawaban untuk skala motivasi konselor dalam memberikan layanan konseling perorangan, yakni sebagai berikut: Tabel 3.4 Kategori Jawaban dan Cara Penskoran Skala Motivasi Konselor dalam Memberikan Layanan Konseling Perorangan No. Pernyataan Positif No. Pernyataan Negatif Jawaban Nilai Jawaban Nilai 1. Sangat Sesuai 5 1. Sangat tidak sesuai 5 2. Sesuai 4 2. Tidak Sesuai 4 3. Kurang sesuai 3 3. Kurang sesuai 3 4. Tidak Sesuai 2 4. Sesuai 2 5. Sangat Tidak sesuai 1 5. Sangat sesuai 1

3.6 Penyusunan Instrumen

Dokumen yang terkait

ANALISIS KINERJA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM PELAKSANAAN LAYANAN DAN KEGIATAN PENDUKUNG BIMBINGAN DAN KONSELING PADA SMP NEGERI SE-KECAMATAN TULANG BAWANG TENGAH TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 12 86

TINGKAT PEMAHAMAN KONSELOR TERHADAP IMPLEMENTASI BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA SE KABUPATEN CILACAP TAHUN PELAJARAN 2013 2014

11 52 194

HAMBATAN PELAKSANAAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) SE KABUPATEN WONOGIRI TAHUN AJARAN 2012 2013

0 13 158

PERBEDAAN KINERJA KONSELOR BERSERTIFIKAT PENDIDIK DENGAN KONSELOR YANG BELUM BERSERTIFIKAT PENDIDIK DALAM PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMA NEGERI SE KOTA TEGAL TAHUN 2012 2013

0 4 274

KOMPETENSI PROFESIONAL GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM PELAKSANAAN PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMP NEGERI SE KOTA CILACAP TAHUN PELAJARAN 2012 2013

2 44 169

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN IKLIM KERJA TERHADAP KINERJA KONSELOR DI SMP NEGERI SE KOTA SEMARANG TAHUN 2013

0 9 124

PERBEDAAN KINERJA KONSELOR DALAM MELAKSANAKAN LAYANAN KONSELING PERORANGAN ANTARA KONSELOR LULUSAN PENDIDIKAN PROFESI KONSELOR DENGAN KONSELOR YANG BELUM MENEMPUH PENDIDIKAN PROFESI

3 17 223

Persepsi Siswa Terhadap Kinerja Konselor Dalam Memberikan Layanan Konseling dan Sikap Siswa Memanfaatkan Layanan Konseling Perorangan di SMA Negeri 8 Semarang Tahun Ajaran 2010 2011

1 12 156

(ABSTRAK) PERBEDAAN KINERJA KONSELOR DALAM MELAKSANAKAN LAYANAN KONSELING PERORANGAN ANTARA KONSELOR LULUSAN PENDIDIKAN PROFESI KONSELOR DENGAN KONSELOR YANG BELUM MENEMPUH PENDIDIKAN PROFESI KONSELOR SE-JAWA TENGAH TAHUN 2010.

0 0 2

HUBUNGAN SIKAP ALTRUISME KONSELOR SEKOLAH DENGAN MINAT SISWA DALAM MENGIKUTI LAYANAN KONSELING INDIVIDU DI SMP NEGERI SE-KECAMATAN BOBOTSARI KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN AJARAN 2015 2016 -

0 1 72