3.6 Penyusunan Instrumen
Instrument dalam penelitian ini yaitu skala psikologi yang berisi tentang seperangkat pernyataan yang digunakan untuk menghimpun data atau informasi
mengenai locus of control dan motivasi konselor dalam memberikan layanan konseling perorangan, sekaligus untuk meneliti tentang ada tidaknya hubungan
antara locus of control dengan motivasi konselor dalam memberikan layanan konseling perorangan. Namun sebelum menyusun instrument, terlebih dulu
peneliti menyusun kisi-kisi instrumennya dan mengikuti langkah penyusunan instrument sebagai berikut:
Gambar. 3.2 Prosedur Penyusunan Instrumen Penelitian Berdasarkan bagan tentang prosesdur penyusunan instrument diketahui
bahwa untuk menyusun sebuah instrument penelitian, peneliti harus melewati beberapa tahap di atas diantaranya menyusun kisi-kisi instrument, menyusun
instrument, kemudian diujicobakan try out pada responden, berikutnya merevisi instumen untuk menghilangkan item-item instrument yang tidak valid dan
reliabel. Setelah instrument diujicobakan dan sudah valid serta reliabel barulah instrument dikatakan sudah jadi dan siap digunakan untuk penelitian.
Menyusun kisi- kisi instrument
Menyusun Instrumen
Uji Coba try out
Instrument jadi Revisi
Instrumen
Adapun Kisi-kisi skala locus of control yang akan digunakan penelitian, yakni sebagai berikut:
Tabel 3.5 Kisi-kisi instrument penelitian skala locus of control
Variabel Sub
variabel Indikator
Deskriptor No. Item
Locus of control
Internal: 1. Faktor
internal 1.1 Percaya pada
kemampuan diri
1.2 Percaya pada usaha
1.1.1 Cara seseorang dalam memandang
kemampuannya sendiri
1.2.1 Suka bekerja keras dalam menghadapi
sesuatu.
1.2.2
Mempunyai persepsi bahwa usaha yang
dilakukannya akan berhasil
1,2,3,7,8,9,13, 14,15
19,20,21,25,26, 27,28,33,34,35,
39,40,41,42,43
49,50,53,54,55 Eksternal:
2. Powerfull other
2.1 Keyakinan pada kekuatan
orang lain 2.1.1
Menganggap
bahwa orang lain memiliki
peran besar dalam hidupnya, sementara
dirinya tidak memiliki kekuatan apa-apa
4,5,6,10,11,12, 16,17,18
3. Chance 3.1
Percaya pada nasib
3.1.1 Berkeyakinan bahwa segala hal yang terjadi
dalam hidupnya ditentukan oleh adanya
nasib, baik itu nasib baik maupun nasib buruk.
22,23,24,29,30, 31,32,36,37,38,
44,45,46,47,48, 51,52,56,57,58
Jumlah item 58 item
Sementara itu, guna meneliti variabel dependen yakni motivasi konselor
dalam memberikan layanan konseling perorangan, peneliti juga menyusun kisi- kisi instrumennya, yaitu sebagai berikut:
Tabel 3.6 Kisi-kisi Instrument Penelitian Skala Motivasi Konselor
Dalam Memberikan Layanan Konseling Perorangan Variabel Indikator
Deskriptor No.
item + -
Motivasi konselor dalam
memberikan layanan
konseling perorangan
1. Memiliki Self confidence
1.1 Adanya kepercayaan terhadap kemampuan diri
sendiri untuk bekerja mandiri dalam memberikan layanan
konseling perorangan
1.2 Bekerja optimis dan dinamis dalam melaksanakan layanan
konseling perorangan 1.3 Memiliki kemampuan untuk
memimpin jalannya konseling perorangan
1,3,4,5 8,9,10,11,
13,14,16, 19, 21
24,25, 26, 27,29,30,
31 2,6,7
12,15,17, 18,20
22,23, 28
2. Memiliki Originality
2.1 Memiliki kemampuan untuk menciptakan hal-hal baru
dalam konseling perorangan 2.2 Kreatif dan cakap dalam
berbagai bidang, guna membantu memecahkan
masalah klien
2.3 Memiliki pengetahuan maupun pengalaman yang
cukup banyak mengenai konseling perorangan
32,33,34, 35,36,37,
38 42,43,44,
45,46 49,50,51,
52,53 39,40,41
47,48 54,55,56
3. Mengarah pada Task Oriented
3.1 Menunjukan tingkah laku yang tertuju untuk
menyelesaikan konseling perorangan
59,60,61, 62,63,64,
65,66 57,58,
4. Menekankan pada future
oriented 4.1 Memiliki kemampuan untuk
menganalisis kejadian- kejadian yang akan terjadi,
secara rasional baik pada klien maupun pada proses
konseling perorangan selanjutnya berdasarkan
informasi-informasi yang mendukung.
67,69,70, 71
68
5. Risk-taking 5.1 Kemampuan untuk
mengambil resiko atas hal- hal yang dikerjakannya
73,76,77, 78,79,80,
81,82 72,74,75
dalam memberikan layanan konseling perorangan pada
klien.
5.2 Apabila gagal tidak akan menyalahkan orang lain,
terutama klien maupun pihak lainnya tetapi selalu
instrospeksi diri terhadap hambatan yang muncul
dalam mencapai tujuannya 84,85,86
83,87
6. Berorientasi pada manusia
people oriented
6.1 Dalam tindakannya selalu mempergunakan klien
ataupun orang lain sebagai feed back
guna menilai kesempurnaannya dalam
melaksanakan layanan konseling perorangan
90,91,92, 93
88,89
Jumlah item 64 item
29 item
3.7 Uji Instrumen