Susut bobot HASIL DAN PEMBAHASAN

saluran dalam ATP sintase, dan kompleks protein berfungsi sebagai penghasil aliran eksergonik H + untuk menggerakkan fosforilasi ADP. ATP sintasa menunjukkan perbedaan konsentrasi H + pada sisi yang berlawanan dari membran- dalam mitokondria

C. Susut bobot

Susut bobot merupakan salah satu faktor yang mengindikasikan mutu tomat. Perubahan terjadi bersamaan dengan lamanya waktu simpan dimana semakin lama tomat disimpan maka bobot tomat semakin berkurang. Faktor yang mempengaruhi susut bobot salah satunya adalah kelembaban udara relatif RH pada ruang simpan, apabila ruang simpan memiliki RH yang tinggi maka susut bobot yang dialami akan lebih rendah jika dibandingkan dengan ruang simpan yang memiliki RH yang rendah Ryall dan Lipton 1982 dalam Broto 1998. Kenaikan persentase susut bobot pada suhu ruang lebih tinggi dibanding penyimpanan pada suhu 5 dan 10 C. Meningkatnya susut bobot ini sebagian besar disebabkan oleh kehilangan air akibat transpirasi dan terurainya glukosa menjadi CO 2 dan H 2 O selama proses respirasi walaupun dalam jumlah kecil. Gas yang dihasilkan akan menguap dan menyebabkan susut bobot. Hasil ini serupa dengan penelitian Purwanto 2005 menyebutkan terjadinya susut bobot pada suhu ruang disebabkan kerena mentimun mengalami proses respirasi, sedangkan untuk mentimun yang disimpan pada suhu 5 C, meskipun proses respirasi berkurang tetapi terjadinya kerusakan dingin telah menyebabkan timbulnya bintik-bintik lubang kecil dari pengerutan kulit permukaan yang mengakibatkan keluarnya air dari dalam mentimun. Pernyataan yang sama dilaporkan Pantastico 1986 meningkatnya susut bobot sebagian besar disebabkan transpirasi yang tinggi. Pembukaan dan penutupan kulit menentukan jumlah kehilangan air yang mengakibatkan susut bobot. Peningkatan susut bobot pada suhu ruang dapat dilihat pada Lampiran 2. Perubahan bobot tomat selama penyimpanan pada dengan perlakuan heat shock 20, 40, 60 Aloe vera coating pada suhu 5 dan 10 C selama penyimpanan ditunjukkan pada Gambar 15 dan 16 di bawah ini. 2 4 6 8 10 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 w aktu hari S u s u t b o b o t HST 20 HST 40 HST 60 Aloe kontrol Gambar 15. Perubahan susut bobot tanpa perlakuan, dengan perlakuan heat shock, dan Aloe vera pada suhu 5 C selama penyimpanan. 2 4 6 8 10 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 Waktu hari S u s u t b o b o t HST 20 HST 40 HST 60 Aloe kontrol Gambar 16. Perubahan susut bobot tanpa perlakuan, dengan perlakuan heat shock, dan Aloe vera pada suhu 10 C selama penyimpanan. Susut bobot terbesar terjadi pada suhu simpan 5 C dengan perlakuan heat shock 60 menit sebesar 1.67 , disebabkan rusaknya membran sel. Perlakuan heat shock diduga menyebabkan stomata terbuka lebar sehingga transpirasi meningkat dan mengakibatkan hilangnya air dalam jumlah banyak dalam buah. Fallik 1996 melaporkan bahwa paprika yang direndam pada suhu 50 C selama 1, 3 dan 5 menit mengalami susut bobot yang lebih besar dibandingkan dengan paprika yang dipanaskan. Susut bobot terendah pada suhu simpan 5 C terdapat pada Aloe vera coating. Hal ini disebabkan kemampuan gelnya yang jernih dan tidak berasa, secara fotokimia sangat handal sebagai penangkal sinar matahari dan panas serta mempunyai komposisi yang lengkap. Pernyataan ini didukung oleh Turner 2004 melaporkan kemampuan gel lidah buaya sebagai pelembab kerena mengandung glukomanan dan bahan-bahan yang bersifat hidrofilik seperti gula, asam amino khususnya glutamat dan arginin dan asam organik lainnya yang secara sinergis dapat mempertahankan kelembaban. Meadow 1990, penambahan gel sebanyak 10 ke dalam larutan dapat menahan kecepatan penguapan sebesar 10 atau persentase kehilangan berat lebih rendah dibandingkan tanpa penambahan gel. Valverde et al. 2005 menambahkan Aloe vera coating bersifat higroskopis sehingga mampu menjaga kelembaban dinding sel buah. Aloe vera Coating ini juga bersifat permeabel terhadap transfer gas dan air serta dapat mencegah chilling injury. Perlakuan heat shock 20 dan 40 menit penyusutan tomat yang disimpan pada suhu penyimpanan 5 C dan 10 C dengan perlakuan heat shock tidak memperlihatkan pengaruh yang nyata.

D. Total padatan terlarut TPT