setiap perlakuan yang diberikan memberikan pengaruh yang berbeda-beda terhadap penekanan akumulasi bahan organik.
Melalui pengamatan parameter TOM, maka didapatkan hasil bahwa keberadaan kijing berpotensi untuk mencegah akumulasi bahan organik pada
perairan. Hasil pengamatan terhadap nilai TOM ini dapat diaplikasikan langsung terhadap lingkungan perairan seperti daerah hilir sungai yang bermuara ke waduk
atau danau sehingga kandungan bahan organik pada perairan tersebut dapat tertekan.
2. Tingkat biofiltrasi Kijing P. exilis pada perairan dengan bahan organik
tinggi.
Penelitian ini akan melihat kemampuan filtrasi kijing dalam mengurangi tingkat pencemaran bahan organik yang tinggi pada suatu perairan. Berikut adalah
nilai parameter kualitas air pada media air berbahan organik yang diberikan perlakuan kijing dengan ukuran yang berbeda besar, sedang, dan kecil.
a. TSS
Total padatan tersuspensi merupakan salah satu parameter yang menetukan kualitas air. Menurut PP No. 82 Tahun 2001, tentang Pengelolaan Kualitas Air
dan Pengendalian Pencemaran, residu tersuspensi yang menjadi baku mutu untuk air yang digunakan untuk usaha perikanan adalah 50 mgl. Namun nilai TSS awal
yang terbentuk pada media air yang digunakan selama penelitian adalah sekitar 30 mgl. Nilai TSS pada setiap pengamatan adapat dilihat pada Tabel 11. Selama
pengamatan nilai TSS mengalami penurunan. Pola perubahan TSS selama pengamatan dapat dilihat pada Gambar 11 sedangkan persen penurunan TSS pada
setiap pengamatan dapat dilihat pada Gambar 12. Tabel 11. Nilai TSS selama pengamatan tingkat biofiltrasi kijing terhadap
akumulasi bahan organik TSS mgl
Perlakuan 1
2 3
kontrol 30,33
28,00 15,33
13,35 besar
30,67 3,33
1,67 1,21
sedang 32,67
7,00 3,27
1,50 kecil
30,67 13,33
6,03 2,28
5 10
15 20
25 30
35
1 2
3
Minggu ke- T
S S
m g
l
kontrol besar
sedang kecil
Gambar 11. Pengaruh perlakuan terhadap perubahan TSS selama pengamatan
52.88 96.05
95.41 89.96
20 40
60 80
100 120
Kontrol besar
sedang kecil
Perlakuan P
e rse
n
Gambar 12. Persentase rata-rata penurunan nilai TSS selama 4 hari Penurunan nilai TSS terjadi pada semua bak perlakuan baik kontrol maupun
perlakuan ukuran kijing. Kontrol mengalami penurunan yang paling lambat dibandingkan ketiga perlakuan ukuran kijing yang diberikan. Hasil pengamatan
terhadap TSS menunjukkan bahwa perlakuan kijing besar mengalami penurunan TSS yang terbesar selama 4 hari yaitu 96,05 . Perlakuan kijing ukuran sedang
mengalami penurunan terbesar kedua dengan persentase penurunan yang tidak jauh berbeda dengan kijing ukuran besar yaitu 95,4 . Perlakuan kijing ukuran
kecil mengalami penurunan nilai dengan persentase terkecil yaitu 89,95 . Pada
kontrol, penurunan TSS yang terjadi selama pengamatan adalah sebesar 52,88 . Jika melihat persentase penurunannya, masing-masing perlakuan menunjukkan
nilai yang tidak jauh berbeda. Analisa statistika dari perubahan TSS pada setiap perlakuan menunjukkan bahwa ketiga perlakuan yang diberikan memberikan
pengaruh yang tidak berbeda nyata P 0,05. Pengamatan terhadap TSS menunjukkan bahwa keberadaan kijing
berpengaruh terhadap penurunan TSS diperairan. Aktifitas filter feeder pada kijing selain merupakan proses makan juga merupakan proses biofilter yang dapat
mengurangi kandungan bahan tersuspensi dalam perairan seperti plankton dan detritus. Jadi selain proses pengendapan, aktifitas kijing juga berperan dalam hal
penurunan TSS di perairan. Sesuai dengan pernyataan Walne 1956 bahwa pada air keruh, aktifitas filtrasi lebih cenderung mengakumulasi lupur halus secara
cepat.
b. TDS