Kotoran ayam menghasilkan TOM tertinggi pada hari ketujuh, dan nilai TOM menunjukkan penurunan pada pengamatan-pengamatan berikutnya. Pola
pembentukan nilai TOM dari kotoran ayam 5 grl dapat dilihat pada Gambar 4.
50 100
150 200
250
1 2
3 4
5 6
7 8
9
Hari N
il a
i T
O M
m g
l
Gambar 4. Nilai TOM selama penelitian pendahuluan.
B. Penelitian Utama
Selama penelitian suhu, oksigen terlarut dan pH tetap terkontrol pada kisaran optimal bagi kehidupan kijing. Suhu media selama penelitian berkisar antara 25
ºC sampai 27 ºC. Oksigen terlarut yang terukur selama penelitian tercatat antara 2,9 mgl sampai 5 mgl dan pH berada pada kisaran 6,7 sampai 7,1.
1. Tingkat biofiltrasi kijing P. exilis terhadap akumulasi bahan organik.
Penelitian ini mengkaji kemampuan filtrasi pada kijing sebagai pendekatan biologis dalam menekan akumulasi bahan organik di perairan. Berikut adalah nilai
parameter kualitas air pada media air berbahan organik yang diberikan perlakuan kijing dengan ukuran yang berbeda besar, sedang, dan kecil.
a. TSS Padatan tersuspensi total
Nilai TSS awal yang dihasilkan dari kotoran ayam yang dilarutkan adalah 60 mgl. Selama pengamatan, nilai tersebut mengalami penurunan. Nilai TSS pada
setiap pengamatan dapat dilihat pada Tabel 8. Penurunan TSS pada ketiga bak perlakuan lebih cepat dibandingkan bak kontrol. Namun dari ketiga perlakuan
yang diberikan, perlakuan kijing ukuran besar mengalami penurunan TSS yang lebih tinggi dibandingkan perlakuan lainnya. Pola perubahan TSS selama
pengamatan dapat dilihat pada Gambar 5 sedangkan persen rata-rata penurunan TSS pada setiap pengamatan dapat dilihat pada Gambar 6.
Tabel 8. Nilai TSS selama pengamatan tingkat biofiltrasi kijing terhadap akumulasi bahan organik.
TSS mgl Perlakuan
3 4
5 6
Kontrol 59,14
59,60 59,67
56,01 Besar
48,00 39,58
26,77 22,57
sedang 52,73
51,00 39,75
36,03 Kecil
58,33 57,33
52,67 42,03
10 20
30 40
50 60
70
2 3
4 5
6
Hari ke- T
S S
m g
l
kontrol besar
sedang kec il
Gambar 5. Perubahan nilai TSS dalam setiap pengamatan.
5.07 62.52
38.93 29.95
0.00 10.00
20.00 30.00
40.00 50.00
60.00 70.00
kontrol besar
sedang kec il
Perlakuan P
e rs
e n
Gambar 6. Persen rata-rata penurunan TSS berdasarkan perbedaan ukuran kijing selama 4 hari.
Pada perlakuan kijing ukuran besar TSS turun sebesar 62,52 , perlakuan kijing ukuran sedang turun 38,93 , kemudian pada perlakuan kijing ukuran
kecil turun sebesar 29,96 . Nilai tersebut merupakan persentase penurunan total pada masing-masing bak perlakuan. Untuk melihat persentase penurunan TSS
yang murni disebabkan oleh filtrasi kijing pada bak pengamatan maka persentase total tersebut harus dikurangi persentase penurunan yang terjadi pada kontrol
yaitu 5,07 . Setelah dilakukan pengurangan terhadap persentase penurunan total, didapat hasil sebagai berikut: kijing ukuran besar mampu mengurangi kandungan
TSS dalam air sebesar 57,45 , kijing ukuran sedang 33,86 dan kijing ukuran kecil 24,88 . Penurunan nilai TSS yang lebih besar pada bak perlakuan kijing
diduga akibat kegiatan filter feeder oleh kijing. Kijing menyaring air dan menangkap bahan-bahan tersuspensi yang termasuk makanannya seperti plankton
dan detritus. Pengurangan jumlah bahan-bahan tersebut dalam air menyebabkan nilai TSS menurun. Besarnya persentase penurunan yang berbanding lurus dengan
ukuran kijing menunjukkan bahwa ukuran kijing mempengaruhi aktifitas filtrasi dari kijing tersebut. Hal ini diduga disebabkan oleh perbedaan ukuran anatomi
seperti sifon, insang dan otot kaki yang berpengaruh terhadap bukaan cangkang ketika kijing melakukan filtrasi.
Analisa statistik dari pengamatan nilai TSS menunjukkan bahwa minimal ada sepasang perlakuan kijing dengan ukuran berbeda yang memberikan pengaruh
berbeda terhadap perubahan penurunan nilai TSS P0,05. Hasil uji lanjut BNT menunjukkan bahwa setiap perlakuan ukuran kijing besar, sedang dan kecil
memberikan pengaruh yang berbeda-beda terhadap perubahan penurunan nilai TSS.
b. TDS Padatan terlarut total