lisan, tertulis, atau media lainnya. Kompetesi yang dikembangkan dalam tahapan mengkomunikasikan adalah mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi,
kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan singkat dan jelas, dan mengembangkan kemampuan berbahasa yang baik dan benar.
Wikipedia.org Berdasarkan uraian diatas, bahwa pendekatan saintifik ditujukan untuk
memotivasi siswa untuk berpikir sesuai dengan tahapan-tahapan yang sudah disusun secara sistematis. Pendekatan saintifik lebih berpusat pada siswa dan
mengedepankan keterampilan proses dan kemampuan berpikir tingkat tinggi yang meliputi mengamati, menanya, mencoba, menalar, dan jejaring.
2.1.6 Teori Belajaryang Mendukung Penerapan Model Make A Match
dengan Media Slide-Suara
2.1.6.1 Pengertian Teori Belajar
Teori belajar berasal dari teori psikologi dan terutama menyangkut masalah situasi belajar. Teori belajar pada dasarnya merupakan penjabaran mengenai
bagaimana terjadinya suatu belajar atau bagaimana informasi diproses oleh siswa Trianto, 2011: 12. Sebagai suatu cabang ilmu deskriptif, maka teori belajar dapat
berfungsi sebagai sarana menjelaskan, mengapa, dan bagaimana proses belajar terjadi.
Berdasarkan penjelasan tersebut, teori belajar merupakan suatu teori yang dijadikan sebagai landasan pengaturan kegiatan belajar mengajar antara guru dan
siswa, sehingga teori belajar dapat mendukung kegiatan belajar mengajar yang dirancang dengan metode tertentu.
2.1.6.2 Teori Belajar Kognitivisme Jean Piaget
Teori belajar kognitivisme menekankan bahwa proses belajar harus sesuai dengan tahap perkembangan kognitif siswa Piaget dalam Thobroni, 2012: 96-97.
Adapun tahap perkembangan siswa adalah sebagai berikut: a.
Tahap sensori motor 0-2 tahun Pada tahap ini seorang anak belajar mengembangkan dan mengatur kegiatan
fisik serta mental agar menjadi suatu perbuatan yang bermakna. b.
Tahap pra-operasional 2-7 tahun Pada tahap ini, anak masih sangat dipengaruhi oleh hal-hal khusus yang
diperoleh dari pengalaman indrawi, sehingga belum mampu menyimpulkan secara konsisten maupun mengkaitkannya.
c. Tahap operasional konkret 7-11 tahun
Anak sudah dapat menarik kesimpulan berdasarkan benda konkret dan mampu mempertimbangkan dua aspek dari situasi nyata secara bersamaan.
d. Tahap operasional formal 11 tahun keatas
Anak sudah mampu menalar secara abstrak sehingga dapat berpikir deduktif tanpa menggunakan benda konkret lagi.
Berdasarkan teori Piaget, anak usia SD berada pada tahap operasional konkret 7-11 tahun. Pada tahap ini siswa dapat menarik suatu kesimpulan
berdasarkan benda konkret, sehingga dalam pembelajaran media sangat diperlukan untuk menunjang suatu pembelajaran yang bermakna. Penelitian ini
mengambil mata pelajaran IPS yang berisi materi-materi yang cukup luas dan
abstrak, sehingga media yang cocok adalah dengan menggunakan Slide-suara. Dengan media tersebut, siswa akan lebih mudah memahami materi pembelajaran.
2.1.6.3 Teori Konstruktivisme
Kontruktivisme menurut Cahyo 2013: 33 adalah salah satu filsafat pengetahuan yang menekankan bahwa pengetahuan adalah buatan kita sendiri.
Dalam teori konstruktivisme siswa harus mampu menemukan sendiri dan mentransformasikan informasi secara mandiri.
Pengetahuan merupakan suatu proses yang berkembang secara terus menerus yang harus diinterprestasikan sendiri oleh setiap individu. Siswa harus
aktif untuk mendapatkan pengetahuan. Peran guru dalam pembelajaran hanya sebagai fasilitator yang menyediakan stimulus baik berupa strategi pembelajaran,
bimbingan, dan bantuan ketika peserta didik mengalami kesulitan belajar, atau meyediakan media dan materi pembelajaran agar siswa merasa termotivasi
sehingga siswa mampu mengonstruksi sendiri pengetahuannya. 2.1.6.4
Teori Belajar Jerome S. Bruner Teori bruner menyatakan bahwa siswa menemukan kembali, bukan
menemukan yang sama sekali benar-benar baru Rusman,2014: 244. Siswa berusaha sendiri memecahkan masalah dengan didukung oleh pengetahuan yang
dimilikinya akan menghasil pengetahuan yang bermakna.
2.1.7 Penerapan Pembelajaran IPS melalui Model Make A Match dengan