2.1.8.4.2 Karakteristik Pembelajaran dengan Metode Saintifik
Pembelajaran dengan metode saintifik memiliki karakteristik sebagai
berikut:
Berpusat pada siswa Melibatkan keterampilan proses sains dalam mengkonstruksi konsep,
hukum atau prinsip Melibatkan proses-proses kognitif yang potensial dalam merangsang
perkembangan intelek, khususnya keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa. Dapat mengembangkan karakter siswa
2.1.8.4.3 Tujuan Pembelajara dengan Saintifik
Tujuan pembelajaran dengan pendekatan saintifik didasarkan pada keunggulan pendekatan tersebut. Beberapa tujuan pembelajaran dengan
pendekatan saintifik adalah sebagai berikut:
1 untuk meningkatkan kemampuan intelek, khusunya kemampuan berpikir
tinggi tingkat siswa 2
untuk membentuk kemampuan siswa dalam menyelesaikan suatu masalah secara sistematik
3 terciptanya kondisi pembelajaran di mana siswa merasa bahwa belajar
merupakan suatu kebutuhan 4
diperolehnya hasil belajar yang tinggi 5
untuk melatih siswa dengan mengomunikasikan ide-ide, khususnya dalam menulis artikel ilmiah
6 untuk mengambangkan karakter siswa
2.1.8.4.4 Prinsip-prinsip pembelajaran dengan pendekatan saintifik
Beberapa prinsip pendekatan saintifik dalam kegiatan pembelajaran
sebagai berikut :
1
Pembelajaran berpusat pada siswa
2
Pembelajaran membentuk students self concept
3
Pembelajran terhindar dari verbalisme
4 Pembelajaran memberikan kesempatan pada siswa untuk mengasimilasi dan
mengakomodasi konsep, hukum, dan prinsip.
5
Pembelajran mendorong terjadinya peningkatan kemampuan berpikir siswa
6 Pembelajaran meningkatkan motivasi belajar siswa dan motivasi mengajar
guru.
7 Memberikan kesempatan kepada siswa untuk melatih kemampuan dalam
komunikasi
8 Adanya proses validasi terhadap konsep, hukum, dan prinsip yang
dikonstruksi siswa dalam struktur kognitifnya. 2.1.8.4.5
Langkah-langkah umum pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik
Langkah-langkah pendekatan ilmiah scientific approach dalam proses pembelajaran Kurikulum 2013 untuk semua jenjang dilakasanakan dengan
pendekatan ilmiah
saintifik, meliputi:
menggali informasi
melalui observingpengmatan, questioningbertanya, experimentingpercobaan, kemudian
mengolah data atau informasi, menyajikan data atau informasi, dilanjutkan
dengan menaganalisis, associatingmenalar, kemudian menyimpulkan, dan
mencipta serta membentuk jejaringnetworking.
Pendekatan ilmiahscientific approach mempunyai kreteria proses
pembelajaran sebagai berikut :
1. Materi pembelajaran berbasis pada fakta atau fenomena yang dapat dijelaskan
dengan logika atau penalaran tertentu, bukan sebatas kira-kira, khayalan, atau
legenda atau dongen semata.
2. Penjelasan guru, respon siswa, dan interaksi edukatif, guru-siswa terbebas
dari prasangka yang serta-merta, pemikiran subjektif, atau penalaran yang
menyimpang dari alur berpikir logis.
3. Mendorong dan menginspirasi siswa mampu berpikir secara kritis, analistik,
dan tepat dalam mengidentifikasi, memahami, memecahkan masalah, dan
mengaplikasikan materi pembelajaran.
4. Mendorong dan menginspirasi siswa mampu berpikir hipotetik dalam
melihat perbedaan, kesamaan, dan tautan satu sama lain dari materi
pembelajaran.
5. Mendorong dan menginspirasi siswa mampu memahami, menerapkan, dan
mengembangkan pola berpikir yang rasional dan objektif dalam merespon
materi pembelajaran.
6. Berbasis pada konsep, teori dan fakta empiris yang dapat dipertanggung
jawabkan.
7. Tujuan pembelajaran dirumuskan secara sederhana dan jelas, namun menarik
sistem penyajiannya.
Sedangkan proses pembelajaran menyentuh tiga ranah, yaitu
attitudesikap, knowledgepengetahuan, dan skillketerampilan.
a. Ranah sikap mengamati transformasi substansi atau materi ajar agar peserta
didik “tahu mengapa”. b.
Ranah keterampilan mengamati transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik “tahu bagaimana”.
c. Ranah pengetahuan mengamati transformasi substansi atau materi ajar agar
peserta didik “tahu apa”. d.
Hasil akhirnya adalah peningkatan dan keseimbangan antara kemampuan untuk menjadi manusia yang baik soft skill dan menusia yang memiliki
kecakapan dan pengetahuan untuk hidup secara layak hard skill dari peserta didik yang meliputi aspek kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
e. Hasil belajar melahirkan peserta didik yang produktif, kreatif, inovatif, dan
afektif melalui penguatan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang terintegrasi. Adapaun bentuk kegiatan pembelajaran melalui pendekatan
scientific dapat dilihat, seperti tabel berikut.
Tabel 2.6 Kegiatan Pembelajaran dengan Pendekatan Scientific
Kegiatan Aktivitas Belajar
Mengamati observing
Melihat, mengamti, membaca, mendengar, meyimak tanpa dan dengan alat
Menanya questioning
Mengajukan pertanyaan dari yang faktual sampai yang bersifat hipotesis, diawali
dengan bimbingan guru sampai dengan mandiri menjadi suatu kebiasaan
Pengumpulan data experimenting
Menentukan data yang diperlukan dari pertanyaan yang diajukan, menentukan
sumber data benda, dokumen, buku, eksperimen, mengumpulkan data.
Mengasosiasi associating
Menganalisis data dalam bentuk membuat kategori,
mennetukan hubungan
datakategori, menyimpulkan dari hasil analisis data, dimulai dari unstructured-uni
structure-multistrucure-complicated structure
Mengomunikasikan Menyampaikan hasil konseptualisasi dalam
bentuk lisan, tulisan, diagram, bagan, gambar atau media lainnya.
Catatan: Aktivitas guru dalam kegiatan pembelajaran adalah :
Menyediakan sumber belajar,
Mendorong siswa berinteraksi dengan sumber belajar menugaskan,
Mengajukan pertanyaan agar siswa memikirkan hasil interaksinya,
Memantau persepsi dan proses berpikir siswa serta memberikan
scaffodling,
Mendorong siswa berdialogberbagi hasil pemikirannya,
Mengkonfirmasi pemahaman yang diperoleh, dan
Mendorong siswa untuk merefleksikan pengalaman belajaranya.
2.1.9 Standar Penilaian Pendidikan