129 Kelandaian II 6 – 10 , Prosentase kendaraan berat
≤ 30 dengan Iklim II 900 mmth, maka didapatkan nilai FR = 2,0
f. Menghitung Lintas Ekivalensi Permulaan LEP
Nilai LEP kendaraan ditentukan berdasarkan rumus : LEP =
Σ LHRj x Cj x Ej Maka nilai LEP tiap golongan dapat dilihat pada Tabel berikut :
Tabel 5.5 Perhitungan LEP
Jenis kendaraan
LHR Awal Umur Rencana
Kendhari Koef
Distribusi C
j
Angka Ekivalensi
E
j
LEP Kendaraan ringan LV
4.426 0,5
0,0004 0,8852
Kendaraan berat HV 68
0,5 5,0264
170,8976 Total 4.494
171,7828
Sumber : Hasil Analisa Tahun 2008
g. Menghitung Lintas Ekivalensi Akhir LEA
Nilai LEA kendaraan ditentukan berdasarkan rumus LEA =
Σ LHRj x Cj x Ej Maka nilai LEA tiap golongan dapat dilihat pada Tabel berikut :
Tabel 5.6 Perhitungan LEA
Golongan kendaraan
LHR Akhir Umur Rencana 20 tahun
Kendhari Koef
Distribusi C
j
Angka Ekivalensi
E
j
LEA Mobil Penumpang
5.767 0,5
0,0004 1,1534
Bus 89 0,5
5,0264 223,6748
Total 5.856 224,8282
Sumber : Hasil Analisa Tahun 2008
130
h. Menghitung Lintas Ekivalensi Tengah LET
Nilai LET ditentukan berdasarkan rumus : LET
= 0,5 x LEP + LEA = 0,5 x 171,7828 + 224,8282
= 198,31 UE 18 KSAL Unit Ekivalensi 18 Kips Single Axle load
i. Menghitung Lintas Ekivalensi Rencana LER
Nilai LER ditentukan berdasarkan rumus : LER = LET x UR10
= 198,31 x 2010 = 396,62 UE 18 KSAL
Unit Ekivalensi 18 Kips Single Axle load
j. Menetapkan Indeks Tebal Perkerasan ITP
Data – data : 1.
CBR tanah dasar = 6 2.
Dari grafik korelasi DDT dan CBR diperoleh DDT = 5,05 3.
LER = 396,62 4.
Indeks permukaan IPt = 2,0 5.
Faktor permukaan awal umur rencana IPo = 3,9 – 3,5 6.
Faktor regional FR = 2,0 Berdasarkan data – data diatas, maka dengan menggunakan Nomogram
4 diperoleh : ITP = 9,15
131
Gambar 5.5 Korelasi DDT dan CBR
132
Gambar 5.6 Nomogram 4
133
k. Menghitung Tebal Perkerasan Lentur
Perkerasan jalan menggunakan bahan susun sebagai berikut : •
Lapis permukaan : Laston MS = 590 kg •
Lapis pondasi atas Batu pecah kelas A CBR 100 •
Lapis pondasi bawah Agregat kelas A CBR 70 Tebal lapis permukaan laston dan lapis pondasi atas batu pecah kelas A ditetapkan
terlebih dahulu : Berdasarkan tabel batas – batas minimum tebal lapisan perkerasan dengan parameter
ITP dan jenis bahan perkerasan yanng digunakan didapat tebal minimum dan koefisien kekuatan relatif a sebagai berikut :
Laston MS 590 kg ATB ; a
1
= 0,35 dan D
1
= 5 cm Batu pecah A CBR 100
; a
2
= 0,14 dan D
2
= 20 cm Sirtu kelas A CBR 70
: a
3
= 0,13 dan D
3
= ? Maka :
ITP = a
1
. D
1
+ a
2
. D
2
+ a
3
. D
3
9,15 = 0,35 . 5 + 0,14 . 5 + 0,14 . D
3
D
3
= 13
, 20
14 ,
5 35
, 15
, 9
− −
= 35,38 cm ≈ 35 cm
Maka tebal lapisan Sirtu kelas A CBR 70 sebesar 35 cm.
Gambar 5.7 Susunan Perkerasan Jalan
134
5.3 Perencanan Struktur Jembatan