Variabel-Variabel Penelitian Definisi Operasional Skema Prosedur Penelitian

Kriteria Eksklusi: • Dijumpai penyakit periodontal. • Pemakai piranti orthodonti cekat dan lepasan. • Pemakai gigi tiruan. • Mengonsumsi antibiotik sejak 3 bulan sebelum pemeriksaan. • Penderita penyakit sistemik. • Crowded dan karies

3.5 Variabel-Variabel Penelitian

a. Variabel Bebas : 1.Obat kumur ekstrak kulit daun lidah buaya 5 sebanyak 10mlbotol 2. Obat kumur plasebo sebanyak 10mlbotol b. Variabel Terikat : Skor indeks plak c. Variabel Terkendali : 1. Waktu dan frekuensi menyikat gigi. 2. Jenis pasta gigi dan sikat gigi. 3. Lama berkumur. 4. Frekuensi berkumur. 5. Volume obat kumur. 6. Kooperatif. d. Variabel Tidak Terkendali : 1. Metode menyikat gigi. 2. Diet. 3. Sosial ekonomi. Universitas Sumatera Utara

3.6 Definisi Operasional

No Variabel Definisi Cara Mengukur Hasil Ukur Skala 1 Obat Kumur a. Ekstrak kulit daun lidah buaya b. Plasebo Obat kumur yang mengandung 5 ekstrak kulit daun lidah buaya, sorbitol, peppermint oil, air dan CMC Obat kumur yang tidak mengandung zat yang berkhasiat Pemakaian kedua obat kumur sebanyak 10ml setiap dua kali sehari selama tujuh hari pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur - - Ordinal 2 Kebersihan Mulut Tingkat akumulasi plak dan kalkulus pada rongga mulut Tingkat akumulasi plak diukur dengan indeks plak gigi loe and sillness. Skor = Jumlah skor jumlah permukaan yang diperiksa Ordinal 3 Plak Gigi Deposit lunak pada permukaan gigi yang terbentuk dari pelikel, sisa makanan, serta tidak dapat dihilangkan hanya dengan berkumur keras. Indeks plak gigi : cara untuk mengukur besarnya tingkat akumulasi plak gigi a. Penilaian pada semua gigi yang ada b. Keringkan permukaan gigi dan periksa secara visual dengan cahaya yang cukup, kaca mulut, dan probe atau eksplorer. c. Kriteria penilaian Loe and Sillness: - Sangat baik : 0 - Baik : 0,1 – 0,9 - Sedang : 1 -1,9 - Buruk : 2-3 0 = tidak ada plak 1 = ada plak tetapi plak hanya bisa dilihat dengan menggunakan disclosing agent atau dengan menggoreskan probe ke permukaan gigi 2 = ada plak dan plak dapat terlihat dengan mata pada gigi dan tepi gigi gingival 3 = plak terlihat sangat banyak pada poket gingival dan atau pada gigi dan tepi gingival Ordinal Universitas Sumatera Utara 3.7 Alat dan Bahan 3.7.1 Alat Alat yang digunakan dalam prosedur pengekstrakan kulit daun lidah buaya adalah : 1. Timbangan. 2. Kertas perkamen. 3. Perkolator. 4. Kapas. 5. Alluminium foil. 6. Blender. 7. Cawan porselin. 8. Infus set. 9. Penangas air. 10. Kertas saring. 11. Vacuum rotavapor. Alat yang digunakan dalam peracikan obat kumur ekstrak kulit daun lidah buaya 5 adalah : 1. Spatula. 2. Gelas ukur. 3. Botol kosong untuk obat kumur. 4. Spidol. 5. Timbangan. Alat yang digunakan dalam prosedur pengumpulan data adalah : 1. Kaca mulut. 2. Pinset. 3. Sonde. 4. Probe. 5. Kapas. 6. Sarung tangan. 7. Masker. Universitas Sumatera Utara 8. Gelas kumur. 9. Cermin. 10. Kertas tissue. 11. Alat tulis. 12. Lembar pemeriksaan.

3.7.2 Bahan 1. Ekstrak kulit daun lidah buaya 5.

2. Akuades 3. CMC 0,5.

4. Etanol 96.

5. Sorbitol 20 6. Peppermint oil 1. 3.8 Prosedur Penelitian 3.8.1 Prosedur Ekstraksi 1. Lidah buaya diseleksi, dicuci bersih, dan ditimbang berat basahnya. 2. Lidah buaya dipotong kecil-kecil, kulit daun dan gel nya dipisahkan yang dipakai kulit daun lidah buaya saja. 3. Kulit daun lidah buaya dikeringkan di dalam lemari pengering selama beberapa hari dengan suhu 40°C hingga kering. 4. Kulit daun lidah buaya yang sudah kering ditimbang kembali dan dihaluskan dengan blender, diayak sehingga didapat serbuknya. 5. Serbuk kulit daun lidah buaya yang telah diayak ditimbang sebanyak 400 gram dan diletakkan di dalam wadah tertutup. 6. Setelah itu ditambahkan etanol 96 untuk perendaman lalu diaduk dan ditutup. Diamkan selama 1 jam di tempat yang gelap dan wadah dibuka setiap 30 menit untuk diaduk agar massa serbuk tidak mengendap. 7. Selama 1 jam, massa dimasukkan ke dalam perkulator yang telah dilapisi kapas dan kertas kering. Setelah itu ditambahkan etanol 96 sampai hampir penuh Universitas Sumatera Utara dan diatasnya dilapisi dengan kertas saring. Perkulator ditutup dengan alluminium foil dan plastik dan diikat dengan karet gelang. Lalu pasang infuse set untuk menyambung perkulator ke botol kaca yang digunakan untuk menampung tetesan ekstrak. 8. Biarkan selama 24 jam dan infuse set dalam keadaan terkunci. Setelah 24 jam, infuse set dibuka dan biarkan hingga cairan menetes dengan kecepatan 1 mlmenit atau 20 tetes per menit, perkolat ditampung dan etanol 96 ditambahkan berulang-ulang secukupnya. 9. Ekstrak cair diuapkan etanolnya dengan menggunakan vacum rotavapor 10. pada suhu 50°C sehingga didapatkan ekstrak kental. 11. Ekstrak dimasukkan dalam botol dan disimpan dalam kulkas.

3.8.2 Peracikan Obat Kumur

1. Ekstrak cairan diencerkan sampai konsentrasi 5 yang dicampur dengan sorbitol 20, peppermint oil 10 dan akuades 1litel untuk pembuatan 1liter. 2. CMC 0,5 ditambahkan dalam campuran tersebut sebagai emulgator dan diaduk sampai homogen. 3. Hasil campuran dimasukkan ke dalam botol kosong.

3.8.3 Pemeriksaan Awal

1. Pemeriksaan subjek penelitian dilakukan dengan pengisian kuesioner dan pemeriksaan langsung. Semua sampel akan dilakukan skrining terlebih dahulu sesuai kriteria inklusi dan eksklusi yang telah ditetapkan. 2. Subjek yang terpilih kemudian diberi penjelasan mengenai prosedur penelitian dan diminta untuk mengisi lembar informed consent. 3. Pada hari pertama, subjek penelitian diperiksa pada pagi hari di Departemen Periodonsia dan dilakukan pemeriksaan indeks plak I dengan menggunakan indeks plak Loe dan Silness. Universitas Sumatera Utara 4. Pada tiap bagian diberi skor 0-3 sesuai dengan kriteria dibawah ini: Skor Kriteria Loe dan Silness Tidak ada plak 1 Ada plak tipis di sekitar tepi gingival bebas dan permukaan. Plak terlihat dengan menggesekkan sonde sepanjang permukaan gigi. 2 Terdapat penumpukan plak pada poket gingival atau pada permukaan gigi dan batas tepi gingival bebas yang dapat terlihat dengan mata 3 Terdapat penumpukkan plak yang banyak pada poket gingiva atau pada pemukaan gigi dan batas permukaan gingiva bebas, tumpukkan ini sudah dapat dilihat dari jauh. 5. Skor plak tiap gigi ditentukan dengan rumus: 6. Hasil pemeriksaan dicatat pada lembar pemeriksaan 7. Indeks plak diperoleh dengan menjumlahkan skor plak tiap gigi kemudian dibagi jumlah gigi yang diperiksa 8. Masing-masing sampel diberikan obat kumur sebanyak 1 botol 9. Subjek penelitian diintruksikan untuk menyikat gigi pagi setelah sarapan dan malam hari sebelum tidur 10. Setelah itu, subjek penelitian diintruksikan berkumur dengan obat kumur yang diberikan sebanyak 10 ml selama 30 detik setelah sikat gigi pada pagi hari dan malam hari sebelum tidur sampai hari ke 7. Indeks plak = Jumlah total skor plak empat permukaan gigi yang diperiksa 4 Indeks plak = Jumlah total skor plak yang diperiksa Jumlah permukaan gigi yang diperiksa Universitas Sumatera Utara

3.8.4 Pemeriksaan Akhir

1. Pemeriksaan dilakukan pada hari ke-1, ke-4, dan ke-7. 2. Subjek penelitian diperiksa pada pagi hari di Departemen Periodonsia kemudian dilakukan pemeriksaan indeks plak II. 3. Hasil pemeriksaan dicatat pada lembar pemeriksaan. Universitas Sumatera Utara

3.9 Skema Prosedur Penelitian

Peracikan Obat Kumur Populasi Pemeriksaan skor indeks plak pasta sikat gigi + obat kumur hari ke-1, ke-4, dan ke-7 Sampel - Random sampling - Kriteria inklusi dan eksklusi skrining dan kuesioner Ethical clearance Pemeriksaan skor indeks plak pra perlakuan Informed consent Analisis data Universitas Sumatera Utara 3.10 Pengelolahan dan Analisis Data 3.10.1 Pengelolaan Data

Dokumen yang terkait

Efektivitas Obat Kumur Ekstrak Daun Serai 3% (Cymbopogon Nardus (L.)Rendle) Dalam Menurunkan Akumulasi Plak Pada Mahasiswa Fkg Usu Angkatan 2014

3 88 78

Efektivitas Obat Kumur Yang Mengandung Ekstrak Kapulaga 2,5% Dibanding Dengan Klorheksidin 0,12% Terhadap Penurunan Akumulasi Plak Pada Mahasiswa Fkg Usu Angkatan 2013

5 106 32

Pengaruh Ekstrak Kulit Buah Kakao (Theobroma cacao L) 3% dalam Bentuk Obat Kumur terhadap Akumulasi Plak pada Mahasiswa FKG USU Angkatan 2011

3 71 65

Efektivitas Ekstrak Daun Teratai (Nelumbo Nucifera) 2% Sebagai Obat Kumur Terhadap Akumulasi Plak Pada Mahasiswa Fkg Usu Angkatan 2011

4 95 78

Efektivitas Ekstrak Biji Kopi Robusta (Coffea Canephora) 1,5% Sebagai Obat Kumur Terhadap Akumulasi Plak Mahasiswa Fkg Usu Angkatan 2014

5 73 62

Pengaruh Ekstrak Gambir 1% Dalam Bentuk Obat Kumur Dibanding Klorheksidin 0,12% Terhadap Penurunan Akumulasi Plak Pada Mahasiswa FKG USU Angkatan 2013

0 0 17

EFEKTIVITAS OBAT KUMUR YANG MENGANDUNG EKSTRAK KAPULAGA 2,5 DIBANDING DENGAN KLORHEKSIDIN 0,12 TERHADAP PENURUNAN AKUMULASI PLAK PADA MAHASISWA FKG USU ANGKATAN 2013

0 0 15

Efektivitas Ekstrak Daun Teratai (Nelumbo Nucifera) 2% Sebagai Obat Kumur Terhadap Akumulasi Plak Pada Mahasiswa Fkg Usu Angkatan 2011

0 2 19

EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN TERATAI (NELUMBO NUCIFERA) 2 SEBAGAI OBAT KUMUR TERHADAP AKUMULASI PLAK PADA MAHASISWA FKG USU ANGKATAN 2011

0 0 15

EFEKTIVITAS EKSTRAK BIJI KOPI ROBUSTA (COFFEA CANEPHORA) 1,5 SEBAGAI OBAT KUMUR TERHADAP AKUMULASI PLAK MAHASISWA FKG USU ANGKATAN 2014

0 0 16