Kerangka Konseptual TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA KONSEPTUAL, DAN

2.3 Kerangka Konseptual

Kerangka teoritis atau konsep adalah suatu model yang menerangkan bagaimana hubungan antara satu teori dengan teori lainnya. Sehingga masalah yang diteliti menjadi jelas penyelesaiannya Ginting dan Situmorang, 2008:97. Kegunaan kerangka konseptual adalah untuk mendesain hipotesis dan pengukuran untuk menguji hipotesis atau bahkan mungkin akan menciptakan konsep baru untuk menyatakan pemikiran peneliti. Salah satu indikator dalam menilai kinerja perbankan adalah melalui penilaian Return On Asset ROA. ROA digunakan untuk mengukur profitabilitas bank karena Bank Indonesia sebagai pembina dan pengawas perbankan lebih mengutamakan nilai profitabilitas suatu bank, diukur dengan asset yang dananya sebagian besar dari dana simpanan masyarakat Dendawijaya, 2009:119. Semakin besar ROA suatu bank, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank, dan semakin baik pula posisi bank dari segi penggunaan aset Dendawijaya, 2009:118. Nama Judul Variabel Sampel Uji Akram Alkhatib International Journal of Business and Sosial Science Financial Performance of Palestinian Comercial Banks Dependen ROA Independen Bank Size Credit Risk Operational Efficiency Asset Management Palestinian Comercial Banks Multiple Regresion Analysis Universitas Sumatera Utara Athanasoglou et. al 2005 mendefinisikan karakteristik spesifik bank sebagai faktor-faktor yang berasal dari kondisi internal perusahaan atau bank the firm internal condition yang dapat dilihat dari neraca dan laporan rugi laba bank. Faktor dari karakteristik spesifik bank untuk mengetahui pengaruhnya terhadap kinerja perbankan dapat menggunakan ukuran bank size dan rasio-rasio keuangan. Capital Adequacy Ratio CAR menurut Dendrawijaya 2005:121 merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam penyediaan modal minimum yang harus dipertahankan sebagai suatu proporsi tertentu dari total aktiva tertimbang. Apabila modal bank semakin besar maka kemampuan bank dalam memperoleh laba juga semakin besar. Rasio Biaya Operasi Pendapatan Operasi BOPO adalah kelompok rasio yang mengukur efisiensi dan efektivitas operasional suatu perusahaan dengan jalur membandingkan satu terhadap lainnya Dendawijaya, 2005:119. Semakin tinggi rasio BOPO menunjukkan buruknya kemampuan bank dalam hal effisiensi kegiatan operasional dan mengurangi perolehan laba. Non Performing Loan NPL merupakan salah satu faktor penyebab runtuhnya kondisi suatu bank yaitu adanya NPL yang melebihi batas kewajaran yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. NPL timbul karena tidak kembalinya dana yang diberikan dalam bentuk kredit tepat pada waktunya. NPL biasa disebut dengan kredit bermasalah Siamat, 2004:174. Non Performing Loan NPL menurut Surat Edaran BI No.330DPNP tanggal 14 Desember 2001 Lampiran 14, merupakan perbandingan antarakredit bermasalah terhadap total kredit yang Universitas Sumatera Utara diberikan. NPL yangtinggi akan memperbesar biaya, sehingga berpotensi terhadap kerugian bank. Equity to Total Asset Ratio EAR merupakan indikator financial yang digunakan untuk mengukur keterikatan atau motivasi dari pemilik atas kelangsungan usaha dari bank. rasio ini menunjukkan besarnya modal sendiri yang digunakan untuk mendanai seluruh aktiva perusahaan Primasari, 2013. Loan to Asset Ratio LAR digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam memenuhi permintaan kredit melalui jaminan sejumlah aset yang dimiliki Abdullah, 2003:126. Rasio ini merupakan perbandingan seberapa besar kredit yang diberikan bank dibandingkan dengan besarnya total aset yang dimiliki bank.Semakin tinggi rasio ini, tingkat likuiditasnya semakin kecil karena jumlah aset yang diperlukan untuk membiayai kreditnya semakin besar Dendawijaya, 2005:117. Firm Size ukuran perusahaan menurut Widjadja 2009 adalah suatu ukuran yang menunjukkan besar kecilnya suatu perusahaan. Jika suatu perusahaan memiliki total aktiva yang besar, hal ini menandakan perusahaan tersebut mampu dalam menyalurkan kredit yang besar pula sehingga akan menghasilkan laba yang besar pula. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah yang telah dikemukakan, maka model kerangka konseptual yang digunakan adalah sebagai berikut: Gambar 2.1 Kerangka Konseptual

2.4 Hipotesis Penelitian