Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa CAR yang tinggi tidak membuat ROA Bank Umum Swasta Nasional Devisa juga menjadi tinggi. CAR
yang tinggi berarti mengindikasikan bank menggunakan cadangan minimum hanya untuk menutupi risiko-risiko kerugian yang muncul sehingga dapat
mengurangi kemampuan bank tersebut dalam melakukan ekspansi usaha bank. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian terdahulu Guna 2013, Damayanti
2012 yang menyatakan bahwa variabel CAR secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA.
4.3.2 Pengaruh Biaya Operasional Pendapatan Operasional BOPO terhadap
Return On Asset ROA
Hasil uji statistik t yang telah dilakukan dapat diperoleh kesimpulan bahwa Beban Operasional Pendapatan Operasional BOPO berpengaruh negatif dan
signifikan terhadap Return On Asset ROA Bank Umum Swasta Nasional Devisa di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2012.Hasil ini didukung oleh teori
Dendawijaya 2005, 119 yang menyatakan bahwa rasio ini mengukur efisiensi dan efektivitas operasional dengan membandingkan antara biaya operasional
dengan pendapatan operasional. Teori ini berkaitan dengan teori Koch 2003, 112 yang menyatakan bahwa untuk mencapai keefisienan operasional adalah dengan
meningkatkan produktivitas perusahaan, menekan biaya, dan menghasilkan output yang maksimal sehingga akanmempengaruhi laba. Berdasarkan teori diatas dapat
disimpulkan bahwa biaya operasional bank harus lebih kecil dari pendapatan operasional bank sehingga rasio BOPO menjadi lebih kecil dan meningkatkan
laba bank ROA.Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian Arimi 2012,
Universitas Sumatera Utara
Adyani 2011,Damayanti 2012, Guna 2013 Hendrayanti dan Muharam 2013, Kurnia dan Mawardi 2012, Putra 2011, Primasari 2013, Sukarno dan
Syaichu 2006 yang menyatakan bahwa BOPO berpengaruh negatif signifikan terhadap ROA.
4.3.3 Pengaruh Non Performing Loan NPL terhadap Return On Asset
ROA
Hasil uji statistik t yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa Non Performing Loan
NPL memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap Return On Asset
ROA Bank Umum Swasta Nasional Devisa di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2012. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian terdahulu
Sukarno dan Syaichu 2006 yang menyatakan bahwa NPL berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA.
Hasil dari penelitian ini bertentangan dengan teori Kasmir 2004 yang menyatakan bahwa semakin tinggi rasio ini mengindikasikan akan buruknya
kualitas kredit akan bank tersebut. Hal ini menandakan bahwa bank akan mengalami kerugian dalam menjalani kegiatan operasionalnya dan berpengaruh
terhadap perolehan laba ROA. Hasil penelitian ini juga berbeda dengan penelitian terdahulu Sakul 2012, Putra 2011, Primasari 2013, Guna 2013
yang menyatakan bahwa NPL memiliki pengaruh negatif signifikan dan hasil penelitian terdahulu Arimi 2012 yang menyatakan bahwa NPL memiliki
pengaruh negatif tidak signifikan terhadap ROA.
Universitas Sumatera Utara
4.3.4 Pengaruh Equity to Total Asset Ratio EAR terhadap Return On Asset