BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Nelayan
Nelayan adalah suatu kelompok masyarakat yang kehidupannya tergantung langsung pada hasil laut, baik dengan cara melakukan penangkapan ataupun budi
daya. Mereka pada umumnya tinggal di pinggir pantai, sebuah lingkungan pemukiman yang dekat dengan lokasi kegiatannya Imron, 2003
Sesungguhnya nelayan bukanlah suatu entitas tunggal, mereka terdiri dari
beberapa kelompok. Dilihat dari segi pemilikan alat tangkap, nelayan dapat dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu nelayan buruh, nelayan juragan, dan
nelayan perorangan. Nelayan buruh adalah nelayan yang bekerja dengan alat tangkap milik orang lain. Sebaliknya, nelayan juragan adalah nelayan nelayan
yang memiliki alat tangkap yang dioperasionalkan oleh orang lain. Adapun nelayan perorangan adalah nelayan yang memiliki peralatan tangkap sendiri, dan
dalam pengoperasiannya tidak melibatkan orang lain Mulyadi, 2005.
2.2 Landasan Teori 2.2.1 Teori Produksi
Menurut Rosyidi 2002, bagi kebanyakan orang, produksi diartikan sebagai kegiatan-kegiatan didalam pabrik-pabrik atau kegiatan di lapangan pertanian.
Secara lebih luas, setiap proses yang menciptakan nilai atau memperbesar nilai sesuatu barang adalah produksi. Atau dengan mudah dikatakan bahwa produksi
adalah setiap usaha yang menciptakan atau memperbesar daya guna barang. Produksi tidak dapat dilakukan tanpa bahan-bahan yang memungkinkan
Universitas Sumatera Utara
dilakukannya produksi itu sendiri. Faktor-faktor produksi itu terdiri atas: a tanah atau sumber daya alam; b tenaga kerja manusia atau sumber daya manusia; c
modal, dan; d kecakapan tata laksana atau skill. Sekalipun tidak ada yang tidak penting dari keempat faktor produksi tersebut, namun yang keempat itulah yang
terpenting, sebab fungsinya adalah mengorganisasikan ketiga faktor produksi yang lain.
Teori produksi yang sederhana menggambarkan tentang hubungan di antara
tingkat produksi suatu barang dengan jumlah tenaga kerja yang digunakan untuk menghasilkan berbagai tingkat produksi barang tersebut. Dalam analisis tersebut
dimisalkan bahwa faktor-faktor produksi lainnya adalah tetap jumlahnya, yaitu modal dan tanah jumlahnya dianggap tidak mengalami perubahan. Juga teknologi
dianggap tidak mengalami perubahan. Satu-satunya faktor produksi yang dapat diubah jumlahnya adalah tenaga kerja Sukirno, 2004.
2.2.2 Fungsi Produksi
Fungsi produksi menghubungkan input dengan output dan menentukan tingkat output optimum yang bisa diproduksi dengan sejumlah input tertentu, atau
sebaliknya, jumlah input minimum yang diperlukan untuk memproduksikan tingkat output tertentu. Fungsi produksi ditentukan oleh tingkat teknologi yang
digunakan dalam proses produksi. Karena itu hubungan output input untuk suatu sistem produksi merupakan suatu fungsi dari tingkat teknologi pabrik, peralatan,
tenaga kerja, bahan baku dan lain-lain yang digunakan dalam suatu perusahaan Arsyad, 2003.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Samuelson 2002 fungsi produksi adalah kaitan antara jumlah output maksimum yang bisa dilakukan masing-masing dan tiap perangkat input faktor
produksi. Fungsi ini tetap untuk tiap tingkatan teknologi yang digunakan. Fungsi produksi ditetapkan oleh teknologi yang tersedia, yaitu hubungan
masukankeluaran untuk setiap sistem produksi adalah fungsi dari karakteristik teknologi pabrik, peralatan, tenaga kerja, bahan dan sebagainya yang
dipergunakan perusahaan. Masing-masing faktor mempunyai fungsi yang berbeda dan saling terkait satu
sama lain. Kalau salah satu faktor tidak tersedia maka proses produksi tidak akan berjalan , terutama tiga faktor yaitu tanah, modal dan manajemen saja, tentu
proses produksi atau usaha tani tidak akan jalan karena tidak ada tenaga kerja. Tanpa tenaga kerja, apa yang dapat dilakukan, begitu juga dengan faktor lainnya
seperti modal. Hubungan antara jumlah output Q dengan jumlah input yang digunakan dalam
proses produksi X1, X2, X3, …, Xn secara matematika dapat dituliskan sebagai berikut :
dimana : Q = output
Xi = input Input produksi sangat banyak dan yang perlu dicatat disini bahwa input produksi
hanyalah input yang tidak mengalami proses nilai tambah. Jadi didalam fungsi produksi diatas tidak bisa dimasukkan material sebab dalam fungsi produksi ada
substitusi antara faktor produksi. Hubungan antara input dan output ini dalam dunia nyata sangat sering kita jumpai. Hubungan antara input dan output dari
Q = fX1, X2, X3, … , Xn
Universitas Sumatera Utara
yang paling sederhana sampai yang paling kompleks, sekalipun ada disekitar kita, belum banyak yang memahami berbagai model yang dapat diterapkan untuk
mempelajari pola hubungan antara input dan output.
2.2.3 Pendapatan
Suatu kegiatan perekonomian yang bergerak dalam sektor apapun dalam penentuan tingkat produksi akan memperhitungkan tingkat pendapatan yang akan
dihasilkan dalam suatu produksi. Dengan efisiensi biaya produksi maka akan mencapai profitkeuntungan yang maksimum karena profit merupakan salah satu
tujuan penting dalam berusaha. Pendapatan adalah selisih antara penerimaan TR dan semua biaya TC. Jadi Pd
= TR – TC. Penerimaan nelayan TR adalah perkalian antara produksi yang diperoleh Y dengan harga jual Py. Biaya nelayan biasanya diklasifikasikan
menjadi dua yaitu biaya tetap fixed cost dan biaya tidak tetap variable cost. Biaya tetap FC adalah biaya yang relatif tetap jumlahnya dan terus dikeluarkan
walaupun produksi yang diperoleh banyak atau sedikit. Biaya variabel VC adalah biaya yang besar kecilnya dipengaruhi oleh produksi yang diperoleh,
contohnya biaya untuk tenaga kerja. Total biaya TC adalah jumlah dari biaya tetap FC dan biaya variabel VC, maka TC = FC + VC Soekartawi, 2002.
2.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Nelayan