4.2 Fungsi 15 Simbol Keberuntungan bagi Masyarakat Tionghoa DesaLincun Binjai
Untuk menganalisis fungsi dari 15 simbol keberuntungan bagi masyarakat Tionghoa desa Lincun Binjai, digunakan teori fungsional yang dikemukakan oleh
Malinowski. Malinowski 2006:6 mengatakan, “...semua unsur kebudayaan bermanfaat bagi masyarakat di mana unsur itu terdapat”. Berdasarkan pernyataan
Malinowski, diuraikan bahwa setiap unsur kebudayaan memiliki fungsi yang berhubungan dengan kebudayaan tersebut. Begitu juga mengenai benda-benda
yang sering dijadikan sebagai simbol keberuntungan pada masyarakat Tionghoa desa Lincun Binjai memiliki fungsi yang berkaitan dengan kebudayaan tersebut.
Pada dasarnya, fungsi umum dari kebudayaan menerapkan benda-benda yang dianggap sebagai simbol pembawa keberuntungan dalam kehidupan sehari-
hari ialah keinginan untuk melindungi kesehatan seseorang. Hal ini mengungkapkan pola pikir masyarakat Tionghoa yang menghargai pencarian
nasib baik dan mengghindari bencana, juga menggambarkan aspirasi masyarakat Tionghoa untuk kebahagiaan dan keamanan sosial Wong, dkk 2014 : 18.
Pada pembahasan ini penulis akan membahas fungsi dari 15 simbol keberuntungan yang paling sering dijumpai dikediaman masyarakat Tionghoa
desa Lincun Binjai. 15 simbol keberuntungan yang akan dicari fungsinya dalam pembahasan ini terdiri dari 6 jenis benda yang berupa tumbuhan buah nanas,
bunga teratai, buah jeruk mandarin, bunga meihua, buah delima, dan labu botol, 4 jenis benda yang menyerupai hewan harimau, kuda, naga dan ikan mas, dan 5
benda lainnya koin tembaga, mangkuk harta, pohon uang, simpul china dan sumpit.
1 Fungsi Buah Nanas Sebagai Simbol Keberuntungan bagi Masyarakat
Tionghoa desa Lincun Binjai Buah nanas merupakan salah satu benda yang sering dijadikan sebagai
simbol keberuntungan oleh masyarakat Tionghoa di desa Lincun Binjai. Secara umum, buah nanas memiliki fungsi sebagai sebuah simbol keberuntungan bagi
masyarakat Tionghoa desa Lincun binjai yang bermaknakan kejayaan dan kemakmuran dalam hidup. Disamping itu, buah dan simbol nanas juga berfungsi
sebagai salah satu persembahan pada saat sembahyang dan upacara-upacara adat kebudayaan masyarakat Tionghoa desa Lincun Binjai. Dalam perayaan Tahun
Baru Imlek, buah nanas juga berfungsi sebagai buah yang wajib disajikan terkait dengan makna kejayaan yang terkandung didalamnya.
Gambar 4.20 Buah dan simbol nanas sebagai persembahan pada tempat
sembahyang
Sumber :Dokumen pribadi. Desa Lincun Binjai, 20 Februari 2015
Selain fungsinya sebagai ornamen pelengkap pada upacara adat. Buah nanas juga berfungsi sebagai hiasan pada arsitektur furnitur masyarakat Tionghoa desa
Lincun Binjai. Tidak sedikit benda-benda yang menggunakan ukiran buah nanas sebagai pemanisnya.
Gambar 4.21 Ukiran buah nanas pada tempat sembahyang
Sumber :Dokumen pribadi. Desa Lincun Binjai, 20 Februari 2015
2 Fungsi Bunga Teratai Sebagai Simbol Keberuntungan bagi Masyarakat
Tionghoa desa Lincun Binjai
Bunga teratai yang dijadikan sebagai salah satu simbol keberuntungan bagi masyarakat Tionghoa desa Licun Binjai memiliki fungsi yang beragam. Selain
berfungsi sebagai sebuah simbol keberuntungan bagi kebudayaan masyarakat Tionghoa, bunga teratai juga berfungsi sebagai lambang 8 prinsip dari jalan
Buddhis, salah satu ajaran tertinggi Sang Buddha. Ibu Lian Hua mengatakan, pemeluk agama Buddha menganggap bunga
terataiyang mengangkat dirinya sendiri ke atas air berlumpur merupakan lambang mencapai pencerahan spiritual. Meskipun akarnya di dalam lumpur, bunga teratai
tumbuh ke atas, dan naik menuju cahaya. Dengan kata lain, pemeluk agama Buddha meyakini bahwa hal itu merupakan perjalanan dari kegelapan ke arah
terang yang penuh pengetahuan atau kebijaksanaan.
Fungsi lain dari simbol bunga teratai bagi masyarakat Tionghoa desa Lincun Binjai ialah sebagai hiasan. Lukisan bunga teratai berfungsi sebagai hiasan
pemanis ruangan dan halaman. Lukisan bunga teratai yang paling sering dijumpai di kediaman masyarakat Tionghoa desa Lincun Binjai ialah lukisan bunga teratai
bersama Dewi Kuan Im .
Gambar 4.22 Lukisan bunga teratai dan lukisan Dewi Kuan Im bersama bunga
teratai pada kediaman masyarakat tionghoa desa Lincun Binjai
Sumber :Dokumen pribadi. Desa Lincun Binjai, 20 Februari 2015
Fungsi bunga Teratai sebagai hiasan juga tampak pada sisi arsitektur bangunan. Simbol bunga teratai biasa dilukiskan pada dinding bangunan. Lukisan
bunga teratai bersama ikan mas koki adalah lukisan yang sering dijumpai sebagai hiasan pada dinding bangunan.
Gambar 4.23 Lukisan bunga teratai dan ikan mas koki pada dinding bangunan
vihara desa Lincun Binjai
Sumber :Dokumen pribadi. Desa Lincun Binjai, 20 februari 2015
Tumbuhan teratai juga memiliki banyak fungsi pada seluruh bagian tumbuhan itu. Bapak Poeleng mengatakan, masyarakat Tionghoa desa Lincun
sering mengkonsumsi buahnya sebagai bahan makanan. Selain bunganya yang dapat digunakan sebagai sesajen dalam doa dan sembahyang, serbuk bunga teratai
yang dikeringkan juga dapat diolah menjadi bahan kosmetik. Biji bunga teratai sering digunakan sebagai bahan obat herbal, biji lunaknya juga sering dikonsumsi
sebagai bahan untuk membuat sup Wind, 2014 :176 Bapak Poeleng mengatakan, bunga terataijuga berfungsi sebagai
perumpamaan pada karya-karya sastra pujangga Tionghoa. Bunga teratai banyak menjadi sumber inspirasi bagi banyak seniman Tionghoa. Bunga teratai sering
disebut dalam syair cina kuno dan dijadikan objek lukisan Cina.
3 Fungsi Buah Jeruk Mandarin Sebagai Simbol Keberuntungan bagi
Masyarakat Tionghoa desa Lincun Binjai
Dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Tionghoa desa Lincun Binjai, buah Jeruk mandarin lebih dikenal dengan sebutan Kam Cheng. Selain fungsinya
sebagai sebuah simbol keberuntungan yang bermaknakan suka cita dan rezeki yang berlimpah, Kam Cheng juga berfungsi sebagai sajian pada saat sembahyang.
Gambar 4.24 Kam Cheng sebagai sajian pada tempat sembahyang masyarakat
Tionghoa desa Lincun Binjai
Sumber :Dokumen pribadi. Desa Lincun Binjai, 20 februari 2015
Lukisan keberuntungan Kam Cheng juga berfungsi sebagai hiasan tata dekorasi ruangandan dinding bangunan tempat ibadah masyarakat Tionghoa desa
Lincun Binjai.
Gambar 4.25 Kam Cheng sebagai hiasan pemanis ruang tamu dan hiasan dinding
vihara masyarakat Tionghoa desa Lincun Binjai
Sumber :Dokumen pribadi. Desa Lincun Binjai, 20 februari 2015
Ibu Lian Hua mengatakan, pada saat perayaan Imlek Kam Cheng berfungsi sebagai buah yang wajib dibagikan kepada sanak saudara. Hal tersebut dilakukan
terkait dengan makna membagikan Kam Cheng yang sama dengan membagikan rezeki dan suka cita.
Dalam sisi kesehatan, Kam Cheng juga memiliki fungsi yang sangat
beragam. Bapak Poeleng mengatakan Kam Cheng diketahui sebagai sumber vitamin A yang baik. Vitamin A dalam Kam Cheng adalah vitamin yang larut
dalam lemak dan berfungsi untuk meningkatkan kesehatan mata, membantu pertumbuhan pada anak-anak, membantu fungsi sistem kekebalan tubuh, dan
ekspresi gen. Secara umum, kebutuhan harian vitamin A untuk orang dewasa adalah sekitar 2.333 IU wanita dan 3.000 IU pria. Satu porsi Kam Chengdapat
menyumbangkan sekitar 1.328 IU vitamin A untuk tubuh Damayanti, 2013 : 52.
Seperti semua varietas buah jeruk yang lain, Kam Cheng juga berfungsi sebagai sumber vitamin C yang sangat hebat. Satu buah Kam Cheng diketahui
dapat mengandung vitamin C hingga 52,1 mg. Dalam tubuh, vitamin ini berfungsi sebagai antioksidan. Sangat diperlukan dalam proses sintesis kolagen yang
membantu memberikan struktur pada ligamen, tendon, kulit, dan pembuluh darah. Kebutuhan harian vitamin C pada orang dewasa adalah sekitar 75 mg wanita dan
90 mg pria Damayanti, 2013 :53. Selain memiliki fungsi dalam hal kebudayaan dan kesehatan, bagi sebagian
masyarakat Tionghoa desa Lincun Binjai kulit Kam Cheng juga memiliki beberapa fungsi lain. Kulit Kam Cheng berfungsi sebagai pengghilang bau badan,
dan pengusir kucing. Mereka meyakini dengan meletakkan kulit Kam Cheng disekitar pagar, hal tersebut dapat mencegah kucing masuk kedalam pekarangan
rumah, hal tersebut dikarenakan kucing tidak menyukai aroma jeruk.
4 Fungsi Bunga Meihua Sebagai Simbol Keberuntungan bagi Masyarakat
Tionghoa desa Lincun Binjai
Bunga meihua merupakan bunga nasional negara Tiongkok.Selain berfungsi sebagai bunga nasional dan simbol keberuntungan masyarakat Tionghoa, replika
bunga meihua juga memiliki fungsi sebagai hiasan. Replika bunga meihua biasanya diletakkan diruang tamu, atau bagian depan kediaman masyarakat
Tionghoa desa Lincun Binjai sebagai hiasan dan pemanis ruangan.
Gambar 4.26 Meihua sebagai hiasan pada ruang tamu kediaaman masyarakat
Tionghoa desa Lincun Binjai
Sumber :Dokumen pribadi. Desa Lincun Binjai, 20 februari 2015
Karena kecantikan warna dan bentuknya, dewasa ini bukan hanya
masyarakat Tionghoa desa Lincun Binjai yang menggunakan bunga meihua sebagai hiasan pemanis ruangan. Banyak kediaman masyarakat pribumi dan
tempat umum cafe, mall, rumah makan yang menggunakan bunga meihua sebagai hiasan pada tata dekorasinya.
Dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Tionghoa desa Lincun Binjai,
lukisan bunga meihuajuga berfungsi sebagai penghias dinding bangunan vihara.
Gambar 4.27 Bunga meihua sebagai hiasan pada dinding vihara di desa Lincun
Binjai
Sumber : Dokumen pribadi. Desa Lincun Binjai, 20 februari 2015
Bunga meihua juga berfungsi sebagai ornamen penting pada saat perayaan Imlek. Bunga meihua berfungsi sebagai hiasan selayaknya pohon cemara yang
selalu dihadirkan sebagai ornamen penting disaat perayaan natal oleh umat kristiani. Bunga meihua yang biasanya digunakan pada saat perayaan Imlek
adalah replika atau dengan kata lain terbuat dari plastik.
5 Fungsi Buah Delima Sebagai Simbol Keberuntungan bagi Masyarakat
Tionghoa desa Lincun Binjai
Dari segi kebudayaan, fungsi buah delima yang paling mendasar bagi kehidupan masyarakat Tionghoa desa Lincun Binjai, ialah sebagai simbol
keberuntungan yang bermaknakan kebahagiaan, kemakmuran, danbanyak keturunan. Lukisan keberuntungan buah delima juga biasanya berfungsi sebagai
hiasan pada ruang tamu, dan dinding bangunan vihara di desa Lincun Binjai.
Gambar 4.28 Buah delima sebagai hiasan pada ruang tamu kediaman masyarakat
Tionghoa desa Lincun Binjai
Sumber :Dokumen pribadi. Desa Lincun Binjai, 20 februari 2015
Gambar 4.29 Buah delima sebagai hiasan pada dinding bangunan vihara di desa
Lincun Binjai
Sumber :Dokumen pribadi. Desa Lincun Binjai, 20 februari 2015
Ibu Lian Hua menjelaskan, pada zaman dahulu corak buah delima juga sering berfungsi sebagai corak pada sarung bantal dan seprai pengantin baru
masyarakat Tionghoa. Hal tersebut diyakini akan membuat pengantin tersebut dapat segera memperoleh keturunan.
6 Fungsi Labu botol Sebagai Simbol Keberuntungan bagi Masyarakat
Tionghoa desa Lincun Binjai
Labu botol merupakan salah satu benda yang khas kaitannya dengan kebudayaan masyarakat Tionghoa. Banyak dewa-dewa dalam legenda China yang
digambarkan membawa labu botol sebagai tempat air maupun tempat arak. Secara umum fungsi dari labu botol ialah sebagai simbol keberuntungan yang digunakan
sebagai pengusir roh jahat. labu botol juga berfungsi sebagai hiasan pada ruang tamu kediaman masyarakat Tionghoa desa Lincun Binjai. Labu botol diletakkan
di etalase atau meja ruang tamu untuk menambah keindahan ruang tamu. Bentuk labu botol yang biasanya digunakan sebagai hiasan pada ruang tamu masyarakat
Tionggoa desa Lincun Binjai ialah berupa labu botol replika yang terbuat dari besi, plastik, maupun kaca.
Gambar 4.30 Replika labu botol yang diletakkan diruang tamu sebagai hiasan
Sumber : Dokumen pribadi. Desa Lincun Binjai, 20 Februari 2015
Selain berfungsi sebagai hiasan pada ruang tamu, masyarakat Tionghoa di desa Lincun Binjai juga menggunakan simbol labu botol sebagai lukisan penghias
dinding vihara.
Gambar 4.31 Lukisan labu botol sebagai hiasan pada dinding bangunan
Sumber : Dokumen pribadi. Desa Lincun Binjai, 20 Februari 2015
Terlepas dari fungsinya sebagai hiasan, bagi masyarakat Tionghoa desa Lincun Binjai labu botol juga berfungsi sebagai jimat pengusir roh jahat.
Beberapa masyarakat Tionghoa desa Lincun Binjai meletakkan labu botol di atas pintu bagian depan kediaman mereka untuk mengusir roh jahat yang akan
mengganggu.
Gambar 4.32 Labu botol diatas pintu sebagai jimat penolak roh jahat
Sumber : Dokumen pribadi. Desa Lincun Binjai, 20 Februari 2015
7 Fungsi Harimau Sebagai Simbol Keberuntungan bagi Masyarakat
Tionghoa desa Lincun Binjai
Menurut Bapak Poeleng, dalam kehidupan masyarakat Tionghoa desa Lincun Binjai simbol harimau juga memiliki fungsi. Selain berfungsi sebagai
salah satu simbol keberuntungan yang bermakna sebagai pengusir roh jahat jimat, simbol harimau juga berfungsi sebagai hiasan. Masyarakat Tionghoa desa
Lincun Binjai biasa meletakkan lukisan harimau didepan pintu dan pagar kediaman mereka. Peletakan lukisan harimau tersebut berfungsi sebagai
penangkal roh jahat juga sebagai hiasan pada kediaman masyarakat Tionghoa desa Lincun Binjai.
Gambar 4.33 Simbol harimau yang diletakkan di atas pintu dan didepan pagar
kediaman masyarakat Tionghoa desa Lincun Binjai sebagai jimat penangkal roh jahat.
Sumber : Dokumen pribadi. Desa Lincun Binjai, 20 Februari 2015
8 Fungsi Kuda Sebagai Simbol Keberuntungan bagi Masyarakat
Tionghoa desa Lincun Binjai
Kuda merupakan salah satu simbol keberuntungan bagi masyarakat Tionghoa desa Lincun Binjai yang paling sering disajikan dalam bentuk lukisan.
Dalam keseharian masyarakat Tionghoa desa Lincun Binjai, sangat mudah dijumpai lukisan kuda yang dijadikan sebagai simbol ketangkasan dan kekuatan.
Lukisan kuda yang paling sering dijumpai ialah lukisan keberuntungan 8 kuda. Menurut bapak Poeleng, lukisan keberuntungan 8 kuda memiliki banyak fungsi.
Lukisan keberuntungan 8 kuda berfungsi sebagai simbol keberuntungan, sebagai hiasan pemanis tata dekorasi ruangan, sebagai sarana penyampaian doa dan
harapan, juga sebagai hadiah pada acara-acara tertentu.
Gambar 4.34 Lukisan keberuntungan 8 kuda sebagai simbol ketangkasan dan
kekuatan
Sumber :Dokumen pribadi. Desa Lincun Binjai, 20 Februari 2015
Setelah fungsinya sebagai salah satu simbol keberuntungan, lukisan keberuntungan 8 kuda berfungsi sebagai hiasan pemanis ruangan pada kediaman
masyarakat Tionghoa desa Lincun Binjai. Mereka biasa meletakkan lukisan keberuntungan 8 kuda berdasarkan Fengshui. Mereka meyakini peletakkan
lukisan keberuntungan 8 kuda yang sesuai dengan formasi alam akan memberikan ketangkasan dan kekuatan untuk mencapai kesuksesan bagi penghuni rumah.
Gambar 4.35 Lukisan keberuntungan 8 kuda sebagai simbol ketangkasan dan
kekuatan
Sumber :Dokumen pribadi. Desa Lincun Binjai, 20 Februari 2015
Lukisan keberuntungan 8 kuda berfungsi sebagai sarana penyampaian doa
dan harapan. Bapak Poeleng mengatakan, sebagian besar masyarakat Tionghoa desa Lincun yang meletakkan Lukisan keberuntungan 8 kuda di kediaman
mereka, menjadikan lukisan tersebut sebagai lambang doa dan harapan mereka akan kesuksesan dan kekuatan dalam hidup. Pada Lukisan keberuntungan 8 kuda
biasanya terdapat tulisan 马到成功 ma dao cheng gong yang artinya segera
sukses. Hal tersebut menggambarkan harapan masyarakat Tionghoa akan sebuah kekuatan untuk memperoleh kesuksesan dalam hidup.
Di desa Lincun Kota Binjai juga ditemukan sebuah sekolah yang melibatkan
lukisan keberuntungan 8 kuda pada bagian pagar sekolah. Menurut hasil
wawancara dengan Bapak Acheng yang merupakan penjaga di sekolah tersebut, lukisan keberuntungan 8 kuda itu berfungsi sebagai lambang doa dan harapan
sekolah akan kesuksesan semua siswa-siswanya.
Gambar 4.36 Simbol kuda yang diletakkan dibagian pagar Sekolah Kejayaan Indonesia
Sumber :Dokumen pribadi. Desa Lincun Binjai, 20 Februari 2015
Fungsi lain yang dimiliki oleh Lukisan Keberuntungan 8 Kuda ialah sebagai hadiah pada acara-acara tertentu. Beberapa Masyarakat Tionghoa desa Lincun
Binjai yang mempercayai Kuda sebagai simbol keberuntungan biasa memberikan Lukisan Keberuntungan 8 Kuda kepada sanak saudara ataupun kerabat yang
berulang tahun atau menikah. Hal tersebut dilakukan dengan tujuan agar orang yang berulang tahun dan menikah memperoleh kekuatan untuk meraih kesuksesan
dalam hidupnya.
9 Fungsi Naga Sebagai Simbol Keberuntungan bagi Masyarakat
Tionghoa desa Lincun Binjai
Secara umum, selain berfungsi sebagai simbol keberuntungan yang bermaknakan keagungan, naga juga memiliki fungsi sebagai lambang dari
kebudayaan masyarakat Tionghoa. Masyarakat Tionghoa biasa mengaitkan simbol naga pada hampir setiap aspek kehidupan. Hal tersebut juga terjadi dalam
kehidupan masyarakat Tionghoa desa Lincun Binjai. Banyak benda yang melibatkan simbol naga sebagai hiasan yang memiliki makna keberuntungan
tertentu.
Dalam kehidupan masyarakat Tionghoa desa Lincun Binjai, fungsi simbol naga yang paling mudah dijumpai ialah sebagai hiasan pada arsitektur bangunan
tempat ibadah masyarakat Tionghoa. Desa Lincun Binjai memiliki 5 bangunan Vihara, 1 rumah doa, dan 1 bangunan tempat pembakaran jasad. Ketujuh
bangunan tersebut didominasi oleh simbol naga sebagai hiasan arsitekturnya. Berbagai bentuk patung dan ukiran nagajuga diletakkan sebagai lambang
kebudayaan, juga sebagai simbol keberuntungan.
Dari ke 9 anak naga yang diyakini memiliki bentuk dan fungsi yang berbeda, Chao Feng dan Suan ni merupakan jenis naga yang paling sering
dijumpai dalam kehidupan masyarakat Tionghoa desa Lincun Binjai. Chao Feng berfungsi sebagai hiasan pada atap bangunan vihara, rumah doa, dan tempat
pembakaran jasad masyarakat Tionghoa desa Lincun Binjai yang dipercaya mampu menolak bencana dan mengusir roh jahat..
Gambar 4.37 Naga Chao Feng sebagai hiasan pada atap bangunan vihara
Sumber :Dokumen pribadi. Desa Lincun Binjai, 20 Februari 2015
Suan ni berfungsi sebagai hiasan dan ukiran pada tempat pedupaan, tempat abu leluhur, dan ornamen sembahyang lainnya.
Gambar 4.38 Naga Suan niditempat abu leluhur,
Sumber :Dokumen pribadi. Desa Lincun Binjai, 20 Februari 2015
10 Fungsi Ikan mas Sebagai Simbol Keberuntungan bagi Masyarakat
Tionghoa desa Lincun Binjai Secara umum jenis ikan mas dapat digolongkan menjadi dua kelompok
besar, yakni ikan mas konsumsi dan ikan mas hias. Jenis ikan mas konsumsi merupakan ikan yang dikonsumsi atau dimakan oleh masyarakat sebagai fungsi
pemenuhan terhadap kebutuhan gizi yang berasal dari hewan. Sedangkan jenis ikan mas hias digunakan sebagai fungsi kepuasan batin atau untuk hiasan dan
pajangan saja. Ikan mas hias banyak dipelihara dalam kolam - kolam taman atau akuarium, juga disajikan dalam bentuk lukisan.
Bagi masyarakat Tionghoa desa Lincun Binjai, secara umum ikan mas berfungsi sebagai simbol keberuntungan yang melambangkan kelimpahan disetiap
tahunnya. Mereka memiliki keyakinan dengan melibatkan simbol ikan mas dalam kehidupan sehari-hari, maka sepanjang tahun kehidupan akan berlimpah berkat.
Selain sebagai sebuah simbol keberuntungan, ikan mas juga berfungsi sebagai hiasan dan sebagai makanan yang wajib disajikan pada acara-acara adat.
Fungsi ikan mas sebagai hiasan tampak dalam keseharian beberapa masyarakat Tionghoa desa Lincun Binjai yang meletakkan akuarium berisi ikan
masdi ruang tamu mereka. Hal tersebut bertujuan untuk menambah keindahan dekorasi dan memberikan kesan kehidupan pada ruang tamu tersebut.
Gambar 4.39 Akuarium berisi ikan mas pada ruang tamu masyarakat Tionghoa
desa Lincun
Sumber :Dokumen pribadi. Desa Lincun Binjai, 20 Februari 2015
Beberapa masyarakat Tionggoa desa Lincun juga membuat ukiran simbol ikan mas pada tempat sembahyang dan meletakkan lukisan ikan mas pada ruang
tamu mereka sebagai sebuah hiasan yang sarat akan makna keberuntungan.
Gambar 4.40 Lukisan ikan mas koki pada ruang tamu dan ukiran simbol ikan mas pada tempat sembahyang masyarakat Tionghoa desa Lincun
Sumber :Dokumen pribadi. Desa Lincun Binjai, 20 Februari 2015
Simbol ikan mas juga berfungsi sebagai lukisan penghias pagar rumah beberapa masyarakat Tionghoa di desa Lincun Binjai. Lukisan tersebut berfungsi
sebagai hiasan sekaligus simbol harapan sang empunya rumah akan kelimpahan dalam hidupnya.
Gambar 4.41 Lukisan ikan mas koki pada pagar kediaman dan pagar vihara
masyarakat Tionghoa desa Lincun
Sumber :Dokumen pribadi. Desa Lincun Binjai, 20 Februari 2015
Fungsi lain dari simbol Ikan mas selain sebagai hiasan ialah sebagai makanan yang wajib ada pada acara adat masyarakat Tionghoa desa Lincun
Binjai, khususnya pada perayaan Tahun Baru Cina.Ikan mas berfungsi sebagai makanan keberuntungan yang selalu disajikan pada saat perayaan Tahun Baru
Cina. Bapak Poeleng mengatakan, pada saat Tahun Baru Cina, Ikan mas disajikan dalam keadaan utuh bersama dengan kepala dan ekornya yang menandakan awal
dan akhir yang baik di tahun baru. Masyarakat Tionghoa desa Lincun juga meyakini bahwa penting untuk menyisakan ikan untuk hari berikutnya sebagai
tanda bahwa kemakmuran akan terus berlanjut.
11 Fungsi Koin Tembaga Sebagai Simbol Keberuntungan bagi
Masyarakat Tionghoa desa Lincun Binjai
Dalam kehidupan masyarakat Tionghoa desa Lincun Binjai, fungsi koin tembaga yang paling sering ditemukan ialah sebagai bandul aksesoris gelang dan
kalung. Masyarakat Tioghoa desa Lincun Binjai biasa menggunakan gelang dan kalung koin tembaga sebagai aksesoris sekaligussimbol keberuntungan yang
berfungsi sebagai pengusir roh jahat jimat. Untaian koin tembaga juga biasa digantungkan diatas pintu rumah bagian depan. Hal tersebut berfungsi sebagai
jimat penolak roh jahat yang akan masuk kedalam rumah.
Gambar 4.42 Koin Tembaga sebagai bandul aksesoris gelang dan kalung
sekaligus sebagai simbol keberuntungan penolak roh jahat jimat
Sumber :Dokumen pribadi. Desa Lincun Binjai, 20 Februari 2015
12 Fungsi Mangkuk Harta Sebagai Simbol Keberuntungan bagi
Masyarakat Tionghoa desa Lincun Binjai
Mangkuk harta merupakan benda imajiner bagi masyarakat Tionghoa yang berfungsi sebagai simbol keberuntungan yang bermaknakan kekayaan. Dalam
kehidupan sehari-hari masyarakat Tionghoa desa Lincun Binjai, selain berfungsi sebagai simbol kekayaan, mangkuk harta hanyalah berfungsi sebagai hiasan
pemanis ruangan dan arsitektur Tionghoa. Simbol mangkuk harta biasa diaplikasikan dalam berbagai bentuk. Guci emas, keranjang berisi emas, dan
mangkuk emas, merupakan jenis variasi mangkuk harta yang paling sering dijumpai dalam kehidupan masyarakat Tionghoa desa lincun Binjai. Umumnya,
mangkuk harta diletakkan di ruang tamu atau di ruangan bagian depan kediaman mereka sebagai hiasan pemanis ruang tamu.
Gambar 4.43 Mangkuk harta sebagai hiasan pada ruang tamu kediaman
masyarakat Tionghia desa Lincun Binjai
Sumber :Dokumen pribadi. Desa Lincun Binjai, 20 Februari 2015
Lukisan mangkuk harta juga digunakan sebagai hiasan pemanis pada dinding bangunan vihara. Fungsi umum dari segala situasi yang melibatkan
simbol mangkuk harta tersebut ialah sebagai lambang harapan masyarakat Tionghoa desa Lincun Binjai akan kelimpahan kekayaan dalam hidup.
Gambar 4.44 Lukisan mangkuk harta pada dinding vihara
Sumber :Dokumen pribadi. Desa Lincun Binjai, 20 Februari 2015
13 Fungsi Pohon Uang Sebagai Simbol Keberuntungan bagi Masyarakat
Tionghoa desa Lincun Binjai
Pada dasarnya, masyarakat Tionghoa desa Lincun Binjai mempercayai dua bentuk pohon uang. Sebagian masyarakat Tionghoa mempercayai yang dimaksud
dengan pohon uang ialah replika pohon yang berukuran mini dengan uang koin yang digantungkan diranting-rantinganya. Masyarakat Tionghoa lainnya
mempercayai bahwa pohon uang adalah tanaman kecil tidak berbunga, permukaannya didominasi daun bulat dan tebal yang menyerupai uang koin
diseluruh permukaan tanaman tersebut. Meskipun bentuknya berbeda, namun makna dan fungsi dari kedua bentuk penyajian simbol pohon uang ini sama.
Fungsi kedua bentuk pohon uang ini sama-sama sebagai hiasan dan juga sebagai simbol keberuntungan yang bermaknakan rezeki yang berlimpah.
Tanaman pohon uang dan replika pohon uang berfungsi sebagai hiasan pada
kediaman masyarakat Tionghoa desa Lincun Binjai. Tanaman pohon uang biasanya digunakan sebagai tanaman hias yang diletakkan baik di dalam maupun
dihalaman depan rumah. Replika pohon uang juga digunakan sebagai hiasan pemanis tata dekorasi ruang tamu pada kediaman masyarat Tionghoa desa Lincun
Binjai. Demi memperoleh makna rezeki berlimpah yang terkandung pada dua bentuk penyajian simbol pohon uang tersebut, maka peletakan kedua bentuk
simbol pohon uang ini haruslah disesuaikan dengan aturan fengshui, yakni diletakkan dibagian depan rumah ruang tamu halaman.
Gambar 4.45 Tumbuhan pohon uang dan replika pohon uang yang dijadikan
hiasan
Sumber :Dokumen pribadi. Desa Lincun Binjai, 20 Februari 2015
Dibandingkan dengan tumbuhan pohon uang, replika pohon uang merupakan bentuk pohon uang yang paling sering dijumpai dalam kehidupan
masyarakat Tionghoa desa Lincun Binjai.
14 Fungsi Simpul China Sebagai Simbol Keberuntungan bagi Masyarakat
Tionghoa desa Lincun Binjai Secara umum, simpul china atau
中国结
zhong guo jie merupakan simbol kemakmuran bagi masyarakat Tionghoa desa Lincun Binjai. Simpul china juga
merupakan kesenian khas masyarakat Tionghoa yang ditenun secara terpisah dari satu potong benang, dan kemudian dinamai sesuai dengan bentuk, fungsi dan maknanya
. Dalam kehidupan masyarakat Tionghoa desa Lincun Binjai, simpul china
memiliki fungsi sebagai lambang keberuntungan tertentu, sebagai warisan budaya berupa kesenian, sebagai ornamen dekoratif, dan juga sebagai jimat. Fungsi-
fungsi tersebut sesuai dengan bentuk dan makna yang terkandung dari simpul China itu sendiri.
Terkait dengan fungsi simpul China sebagai lambang keberuntungan tertentu, bentuk dari simpul China sangat menentukan fungsi apakah yang
terkandung didalamnya.Seperti yang telah diketahui bahwa simpul china terdiri dari 5 bentuk. 5 jenis bentuk Simpul Chinayakni simpul keberuntungan, simpul
Ruyi, simpul tetap sehati, simpul kupu-kupu, dan simpul panchang. Masing- masing simpul memiliki fungsinya sendiri.
Simpul keberuntungan berfungsi sebagailambang harapan akan nasib baik. Simpul Ruyi berfungsi sebagai lambang harapan akan kesuksesan dan kemudahan
dalam hidup. Simpul tetap sehati berfungsi sebagai lambang kesatuan abadi. Simpul kupu-kupu berfungsi sebagai lambang berkat yang berlimpah. Simpul
Panchang berfungsi sebagai lambang harapan panjang umur dan tetap berteman selamanya.
Terkait dengan fungsinya, 5 jenis simpul china tersebut disajikan sebagai
ornament dekoratif pada beberapa kediaman masyarakat Tionghoa desa Lincun Binjai. Simpul china digunakan sebagai hiasan dinding rumah, mobil, dan juga
gantungan kunci. Beberapa masyarakat Tionghoa desa Lincun Binjai juga meyakini bahwa simpul china berfungsi sebagai jimat yang dapat menolak bala,
dan mengusir roh jahat. Jenis hiasan simpul china yang paling sering ditemukan pada kehidupan masyarakat Tionghoa desa Lincun sehari-hari ialah hiasan simpul
keberuntungan, dan simpul Panchang.
Gambar 4.46 Simpul Pan Chang sebagai gantungan kunci dan gantungan mobil
yang berfungsi sebagailambang harapan panjang umur dan tetap berteman selamanya.
Sumber :Dokumen pribadi. Desa Lincun Binjai, 20 Februari 2015
Gambar 4.47 Simpul keberuntungan dengan labu botol dalam bentuk gantungan
yang berfungsi sebagai lambang harapan bernasib baik sekaligus penolak roh jahat jimat
Sumber : Dokumen pribadi. Desa Lincun Binjai, 20 Februari 2015
15 Fungsi Sumpit Sebagai Simbol Keberuntungan bagi Masyarakat
Tionghoa desa Lincun Binjai
Sumpit atau 筷 子 (
kuai zi )
merupakan simbol keberuntungan yang dimiliki oleh hampir seluruh masyarakat Tionghoa desa Lincun Binjai. Hal
tersebut dikarenakan bagi mereka, sumpit bukan hanya sebuah simbol keberuntungan yang bermaknakan banyak keturunan, namun juga merupakan alat
makan tradisional Cina yang wajib dilestarikan hingga saat ini. Sumpit juga berfungsi sebagai hiasan dan hadiah pada acara pernikahan masyarakat Tionghoa
desa Lincun Binjai. Sumpit sangat kuat mengekspresikan identitas kebudayaan Cina.
Sama halnya dengan garpu dan sendok, kini sumpit sudah berfungsi sebagai alat makan yang umum digunakan oleh masyarakat Tionghoa desa Lincun Binjai.
Mereka melibatkan sumpit pada setiap acara makan. Saat ini, bukan hanya masyarakat Tionghoa, namun masyarakat pribumi juga sudah mulai menjadikan
sumpit sebagi alat bantu makan yang umum digunakan. Mereka paling sering menggunakan sumpit pada saat memakan mie.
Gambar 4.48 Sumpit sebagai alat makan tradisional Masyarakt Tionghoa desa
Lincun Binjai
Sumber :Dokumen pribadi. Desa Lincun Binjai, 20 Februari 2015
Selain sebagai alat bantu makan, sumpit juga berfungsi sebagai hiasan. Beberapa masyarakat Tionghoa desa Lincun menggunakan sumpit sebagi hiasan
pada ruang tamu mereka.Sumpit yang dijadikan hiasan ialah sumpit yang terbuat dari logam dan kayu dengan hiasan ukiran dipermukaannya.Sumpit tersebut
diletakkan di ruang tamu sebagai hiasan sekaligus sebagai simbol keberuntungan yang bermaknakan banyak keturunan.
Gambar 4.49 Sumpit sebagai hiasan dan hadiah
Sumber : Dokumen pribadi. Desa Lincun Binjai, 20 Februari 2015
Dalam acara pernikahan masyarakat Tionghoa desa Lincun Binjai, sumpit juga berfungsi sebagai hadiah. Beberapa masyarakat Tionghoa memberikan
hadiah berupa sumpit dengan maksud agar pengantin segera memiliki keturunan. Hal tersebut dilakukan terkait dengan kepercayaan masyarakat Tionghoa desa
Lincun Binjai akan makna banyak keturunan yang terkandung dalam simbol sumpit.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN