FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA TINDAK PIDANA PEMALSUAN

41

BAB II FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA TINDAK PIDANA PEMALSUAN

KARTU TANDA PENDUDUK A. Perkembangan Pemalsuan Kartu Tanda Penduduk di Medan. Kartu Tanda Penduduk Elektronik atau e-KTP adalah dokumen kependudukan yang memuat sistem keamananpengendalian baik dari sisi administrasi ataupun teknologi informasi dengan berbasis pada data base kependudukan nasional. Penduduk hanya diperbolehkan memiliki 1 satu KTP yang tercantum Nomor Induk Kependudukan NIK. NIK merupakan identitas tunggal setiap penduduk dan berlaku seumur hidup. Nomor NIK yang ada di e- KTP nantinya akan dijadikan dasar dalam penerbitan Paspor, Surat Izin Mengemudi SIM, Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP, Polis Asuransi, Sertifikat atas Hak Tanah dan penerbitan dokumen identitas lainnya. 59 Kartu Tanda Penduduk KTP merupakan identitas resmi Penduduk sebagai bukti diri yang diterbitkan oleh Instansi Pelaksana yang berlaku di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. 60 59 Pasal 13 Undang Undang Nomor 24 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Undang- Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan 60 http:id.wikipedia.orgwikiKartu Tanda Penduduk. diakses tanggal 08 Agustus 2016 Pukul 21. 00 Wib Kartu ini wajib dimiliki bagi Warga Negara Indonesia WNI dan Warga Negara Asing WNA yang memiliki Izin Tinggal Tetap ITAP yang sudah berumur 17 tahun atau sudah pernah kawin atau telah kawin. Anak dari orang tua WNA yang memiliki ITAP dan sudah berumur 17 tahun juga wajib memilki KTP. KTP bagi WNI berlaku selama lima tahun dan tanggal berakhirnya disesuaikan dengan tanggal dan bulan kelahiran yang bersangkutan. KTP bagi WNA berlaku sesuai dengan masa Izin Tinggal Universitas Sumatera Utara 42 Tetap. Khusus warga yang telah berusia 60 tahun dan ke atas, mendapat KTP seumur hidup yang tidak perlu diperpanjang setiap lima tahun sekali. 61 a. Penduduk Warga Negara Indonesia dan Orang Asing WNA yang memiliki Izin Tinggal Tetap ITAP dan telah berumur 17 tujuh belas tahun atau telah kawin atau pernah kawin wajib memiliki E-KTP yang berlaku secara nasional dan hanya memiliki 1 satu e-KTP. Ketentuan pelaksanaan Kartu Tanda Penduduk Elektronik e-KTP berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 26 Tahun 2009 tentang Penerapan Kartu Tanda Penduduk Berbasis Nomor Induk Kependudukan dan Undang Undang Nomor 24 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Undang Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan. Penerapan e-KTP adalah Undang Undang Nomor 24 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Undang- Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan. Adapun pasal-pasal dalam undang undang ini, yang mengatur tentang KTP Elektronik, antara lain adalah Pasal 63 dan penjelasannya, 64, 101 dan 102. Pasal 63 Undang Undang Nomor 24 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Undang- Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan menyebutkan bahwa : b. Orang Asing WNA wajib melaporkan perpanjangan masa berlaku atau mengganti E-KTP kepada Instansi Pelaksana paling lambat 30 tiga puluh hari sebelum tanggal masa berlaku Izin Tinggal Tetap berakhir. c. Penduduk WNI dan WNA yang telah memiliki E-KTP wajib membawanya pada saat bepergian. 62 Hal-hal seperti disebutkan di atas diperkuat dengan penjelasan Pasal 63 point 6 enam Undang Undang Nomor 24 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas 61 Ibid 62 Pasal 63 Undang Undang Nomor 24 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Undang- Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan Universitas Sumatera Utara 43 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan menyebutkan bahwa dalam rangka menciptakan kepemilikan 1 satu e-KTP untuk 1 satu penduduk diperlukan sistem keamananpengendalian dan sisi administrasi ataupun teknologi informasi dengan melakukan verifikasi dan validasi dalam sistem database kependudukan serta pemberian Nomor Induk Kepegawaian NIK. Fungsi e-KTP akan ditingkatkan secara bertahap menjadi e- KTP multiguna. Pasal 102 Undang Undang Nomor 24 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan mengamanatkan bahwa semua singkatan “KTP” sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan harus dimaknai “e-KTP”. Sebagai peraturan pelaksana penerapan KTP secara nasional dengan disahkannya UU No. 24 Tahun 2013 ini, masih mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 26 Tahun 2009 tentang Penerapan KTP Berbasis Nomor Induk Kependudukan. Dalam Peraturan Presiden tersebut disebutkan bahwa : a. KTP berbasis NIK memuat kode keamanan dan rekaman elektronik sebagai alat verifikasi dan validasi data jati diri penduduk. b. Rekaman elektronik berisi biodata, tanda tangan, pas foto, dan sidik jari tangan penduduk yang bersangkutan. c. Rekaman seluruh sidik jari tangan penduduk disimpan dalam basis data kependudukan. Universitas Sumatera Utara 44 d. Pengambilan seluruh sidik jari tangan penduduk dilakukan pada saat pengajuan permohonan KTP berbasis NIK, dengan ketentuan untuk WNI dilakukan di kecamatan sedangkan untuk orang asing yang memiliki izin tinggal tetap dilakukan di instansi pelaksana. KTP berisi informasi mengenai sang pemilik kartu, termasuk: a. Nomor Induk Kependudukan N.I.K. b. Nama lengkap c. Tempat dan tanggal lahir d. Jenis kelamin e. Agama f. Status perkawinan g. Golongan darah h. Alamat i. Pekerjaan j. Kewarganegaraan k. Foto l. Masa berlaku m. Tempat dan tanggal dikeluarkan KTP n. Tandatangan pemegang KTP o. Nama dan nomor induk pegawai pejabat yang menandatanganinya. 63 Kartu dan dokumen identitas seperti KTP, paspor, maupun Kartu Keluarga, seringkali dipalsukan untuk tindak kejahatan. Mulai dari kejahatan penipuan, seperti peminjaman uang, pengajuan kartu kredit, maupun untuk kejahatan politis seperti dalam kasus pemilihan umum dan pemilihan gubernur. Modus kejahatan pemalsuan kartu identitas biasanya dilakukan oleh sindikat. Jarang sekali pelaku pemalsuan kartu identitas ini dilakukan seorang diri. Sindikat ini nantinya akan menjual kartu identitas kepada masyarakat umum yang membutuhkannya. Sebelum melakukan pemalsuan, pelaku mempelajari terlebih dahulu bentuk cap stempel, bentuk tanda tangan pejabat setempat, dan jenis kertas 63 http:id.wikipedia.orgwikiKartu Tanda Penduduk, Op.Cit. Universitas Sumatera Utara 45 yang digunakan. Modus lain yang juga digunakan adalah menggunakan dokumen kartu identitas asli, namun identtasnya yang dipalsukan. 64 Ciri-ciri KTP, Kartu Keluarga KK dan Akta Kelahiran yang dicetak pelaku sangat kasar. Selain warnanya terlihat pudar, pada bagian screen yang muncul pada KTP atau dokumen lainnya, tidak sama dengan warna dokumen aslinya bahkan tanda-tangan pada KTP palsu tebal. Ciri-ciri dokumen asli Biasanya kartu identitas tersebut memang asli secara kasat mata, namun identitas yang tertera didalamnya adalah palsu. Hal ini biasanya dilakukan dengan cara membuat surat pengantar palsu. Surat pengantar itu biasanya dipalsukan sedemikian rupa, sehingga akan diproses secara legal oleh kelurahan setempat, yang dimana isi identitasnya adalah palsu. Untuk modus kedua ini surat asli, namun identitas palsu biasanya digunakan oleh pelaku terorisme untuk menyembunyikan identitas aslinya ketika diminta menunjukan kartu identitasnya. Cara yang pada umumnya digunakan para pelaku pemalsu dokumen adalah dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi. Perkembangan kecanggihan program komputer, bisa disalahgunakan untuk berbuat tindak pidana pemalsuan dokumen resmi. Caranya, tersangka memakai program photoshop dan corel draw untuk membuat gambar, yang menyerupai gambar di dokumen aslinya. Selanjutnya, gambar tadi dicetak dengan memakai bahan, seperti bahan kertas dokumen aslinya. Cara lainnya adalah menggunakan scanner, jadi stempel maupun tanda tangan para pejabat terkait cukup di-scanning maka akan sangat sulit membedakan mana dokumen asli atau palsu. 64 https:putroperdana.wordpress.com20121010modus-operandi-pemalsuan-dokumen- dan-tanda-tangan diakses tanggal 08 Agustus 2016 Pukul 21. 00 Wib Universitas Sumatera Utara 46 biasanya, tanda tangannya tipis dengan corak warna bagus, selain itu warna dokumen seperti KTP, Kartu Keluarga KK dan Akta Kelahiran tidak pudar. 65 Prakteknya di kota Medan banyak peredaran KTP palsu yang banyak dilakukan oknum masyarakat ketika hendak berurusan dengan pihak ke tiga, baik itu perbankan ataupun leasing. Jadi kebanyakan masyarakat membuat KTP di percetakan untuk semacam persyaratan pengajuan baik di pihak bank maupun leasing. Kebanyakan di dua perusahaan tersebut. 66 Contoh kasus pemalsuan Kartu Tanda Penduduk yang terjadi di kota Medan adalah kasus yang dilakukan tersangka Leomard Bangun alias Leo yang Banyak terdapatnya KTP palsu bukan kesalahan dari pihak dinas melainkan keberanian masyarakat untuk memalsukannya. Antisipasinya setiap perusahaan ketiga jika tidak memiliki alat untuk mendeteksi KTP palsu, koordinasi dengan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil karena KTP yang asli akan terdeteksi secara otomatis karena terdapat chip dalam KTP tersebut. Masyarakat juga jangan terlalu berani untuk memalsukan KTP, mengingat hal tersebut juga akan mendapatkan sanksi hukum yang sudah diatur dalam perundang-undangan. Seseorang yang memalsukan akan terjerat Pasal 94 Undang-undang No 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan akan terancam pidana 6 tahun dan denda 75 Juta, dan bagi badan hukum yang berani mencetak KTP dan memalsukan akan terjerat Pasal 95 terancam kurungan penjara selama 10 tahun dan denda sebanyak Rp 1 miliar. 65 Brama Yoga Kiswara, KTP Palsu Berwarna Pudar, Target Sindikat Para TKW Ilegal, diakses tanggal 08 Agustus 2016 Pukul 21. 00 Wib 66 http:www.tangeranghits.commega-metropolitanberita46144pemalsuan-ktp-di-kota- Medan-marak diakses tanggal 08 Agustus 2016 Pukul 21. 00 Wib Universitas Sumatera Utara 47 memalsukan dokumen kependudukan seperti KTP, Kartu Keluarga dan akta kelahiran dengan modus menggunakan scanner sehingga hasil cetakan mirip aslinya, mereka juga memalsukan stempel serta tanda-tangan catatan sipil. Cara yang pada umumnya digunakan pelaku pemalsu dokumen seperti KTP, Kartu Keluarga dan akta kelahiran dan dokumen lainnya adalah dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi. Perkembangan kecanggihan program komputer, bisa disalahgunakan untuk berbuat tindak pidana pemalsuan dokumen resmi. Caranya, tersangka memakai program photoshop dan corel draw untuk membuat gambar, yang menyerupai gambar di dokumen aslinya. Selanjutnya, gambar tadi dicetak dengan memakai bahan, seperti bahan kertas dokumen aslinya. Cara lainnya adalah menggunakan scanner, jadi stempel maupun tanda tangan para pejabat terkait cukup di-scanning maka akan sangat sulit membedakan mana dokumen asli atau palsu. Ciri-ciri KTP, Kartu Keluarga KK dan Akta Kelahiran yang dicetak pelaku sangat kasar. Selain warnanya terlihat pudar, pada bagian screen yang muncul pada KTP atau dokumen lainnya, tidak sama dengan warna dokumen aslinya bahkan tanda-tangan pada KTP palsu tebal. Ciri-ciri dokumen asli biasanya, tanda tangannya tipis dengan corak warna bagus, selain itu warna dokumen seperti KTP, Kartu Keluarga KK dan Akta Kelahiran tidak pudar.

B. Pihak-Pihak yang Terlibat dalam Proses Pencetakan Kartu Tanda Penduduk.

Dokumen yang terkait

Pertanggungjawaban Pidana Terhadap Orang yang Dengan Sengaja Tidak Melaporkan Adanya Tindak Pidana Menguasai Narkotika (Studi Putusan Pengadilan Negeri Medan Nomor 409/Pid.B/2014/PN.Mdn.)

2 54 90

Analisis Putusan Pengadilan Terkait Penerapan Pidana Bersyarat Terhadap Anak Sebagai Pelaku Tindak Pidana Pembunuhan (Studi Kasus Putusan Nomor 227/Pid.Sus/2013/Pn.Bi)

0 64 103

Kajian Yuridis Tindak Pidana Pemalsuan Surat Izin Mengemudi (Study Putusan Nomor 600/PID.B/2009/PN.Mdn)

10 96 95

Analisis Terhadap Putusan Hakim Dalam Tindak Pidana Penyalahgunaan Narkoba (Studi Terhadap Putusan Pengadilan Negeri Medan)

3 130 140

Penegakan Hukum Terhadap Oknum Polri Sebagai Pelaku Tindak Pidana Narkotika (Studi Putusan Pengadilan Negeri Medan Nomor 479/Pid.B/2011/Pn.Mdn)

1 50 102

Analisis Putusan Pengadilan Terkait Penerapan Pidana Bersyarat Terhadap Anak Sebagai Pelaku Tindak Pidana Pembunuhan (Studi Kasus Putusan Nomor 227/Pid.Sus/2013/Pn.Bi)

3 82 103

Analisis Yuridis Normatif Terhadap Putusan Hakim Nomor: 582/Pid.B/2013/PN.Mlg Dalam Perkara Tindak Pidana Perjudian (Studi Putusan Pengadilan Negeri Malang Nomor: 582/Pid.B/2013/PN.Mlg)

1 8 31

Analisis Yuridis Putusan Mahkamah Agung Terhadap Tindak Pidana Pemalsuan Kartu Keluarga Dan Perzinahan (Putusan Nomor: 978 K/PID/2011)

0 4 13

Analisis Pertanggungjawaban Pidana Terhadap Pelaku Tindak Pidana Pemalsuan Ijazah (Studi Putusan Hakim No. 945/PID.B/2010/PN.TK)

0 4 71

Analisis Putusan Pengadilan Terkait Penerapan Pidana Bersyarat Terhadap Anak Sebagai Pelaku Tindak Pidana Pembunuhan (Studi Kasus Putusan Nomor 227/Pid.Sus/2013/Pn.Bi)

0 0 9