Curah Hujan Evaluasi Kesesuaian Lahan Kabupaten Dairi untuk Tanaman Kopi Robusta (Coffea robusta Lindl.)

beriklim sejuk disbanding daerah yang lebih panas. T emperatur udara dipengaruhi oleh letak tempat pada suatu lintang latitude, tinggi tempat dari muka laut altitude, dan kandungan air kelembaban Damanik, dkk, 2011.

2. Curah Hujan

Curah hujan merupakan unsur iklim yang sangat penting untuk pertanian tropis, baik pada keadaan berlebih maupun kurang. Penyebaran curah hujan merupakan kriteria utama yang digunakan untuk mengelompokkan iklim tropis, seperti musim hujan atau musim kering. kelembaban merupakan faktor pembatas pada sekitar ¾ lahan yang dapat di tanami di daerah tropis. Curah hujan semusim bervariasi dari nol hingga 10.000 mm dan secara umum menurun dengan menaiknya lintang, tetapi bentuk wilayah dan kondisi lainnya saling berhubungan juga Damanik, dkk, 2011. Untuk keperluan penilaian kesesuaian lahan biasanya dinyatakan dalam jumlah curah hujan tahunan, jumlah bulan kering dan jumlah bulan basah. Oldeman 1975 mengelompokkan wilayah berdasarkan jumlah bulan basah dan bulan kering berturut-turut. Bulan basah adalah bulan yang mempunyai curah hujan 200 mm, sedangkan bulan kering mempunyai curah hujan 100 mm. Kriteria ini lebih diperuntukkan bagi tanaman pangan, terutama untuk padi. Berdasarkan kriteria tersebut Oldeman 1975 membagi zone agroklimat kedalam 5 kelas utama A, B, C, D dan E. Sedangkan Schmidt Ferguson 1951 membuat klasifikasi iklim berdasarkan curah hujan yang berbeda, yakni bulan basah 100 mm dan bulan kering 60 mm. Kriteria yang terakhir lebih bersifat umum untuk pertanian dan biasanya digunakan untuk penilaian tanaman tahunan Ritung, dkk, 2007. Universitas Sumatera Utara Pada curah hujan rata-rata 90 mm per bulannya dengan kondisi suhu panas akan menghasilkan komunitas hujan tropis, sedangkan curah hujan yang sama tetapi kondisi suhu rata-rata sedang komunitas yang hidup diatasnya adalah hutan temperate, penurunan curah hujan antara 30-60 mm pada suhu lingkungan sejuk komunitasnya adalah hutan gugur. Dan pada suhu panas dengan curah hujan lebih kecil dari 30 mm maka komunitas yang ditemui adalah padang rumput, akan tetapi jika curah hujan lebih kecil dari 10 mm komunitasnya berubah menjadi padang pasir Hanum, 2011. P ada taksa subkelas dapat dilakukan perbaikan terhadap faktor pembatas penghambat yang dijumpai. Perbaikan faktor tersebut sangat bergantung kepada faktor pembatas, apakah faktor pembatas permanen seperti elemen-elemen iklim curah hujan, suhu, kelembaban, penyinaran, dll atau pembatas tidak permanen seperti elemen-elemen tanah unsur hara, bahan organik, pH, dll. Sehingga dengan perbaikan faktor pembatas tersebut dapat meningkatkan kelas, tergantung tingkat perbaikan atau tingkat asumsi perbaikan faktor pembatas yang dilakukan Karim, 2007. Sifat Fisik Tanah 1. Tekstur Definisi tekstur menurut USDA adalah perbandingan relatif antara partikel tanah yang terdiri atas fraksi lempung, debu, dan pasir. Tekstur tanah bersifat permanentidak mudah diubah dan mempunyai pengaruh yang besar terhadap sifat tanah yang lain seperti struktur, konsistensi, kelengasan tanah, permeabilitas tanah, run off, daya infiltrasi, dan lain-lain Sutanto, 2005. Universitas Sumatera Utara Tanah terdiri dari partikel mineral yang berasal dari pengikisan batuan, dan bahan organik yang berasal dari sisa tumbuhan atau tanaman, fauna dan mikrobia tanah. Partikel mineral dan organik bercampur membentuk berbagai jenis agregat tanah. Tanah merupakan suatu ekosistem yang hidup dan diklasifikasikan menurut teksturnya yaitu berdasarkan kandungan pasir, debu, dan liat yang terkandung didalamnya Hanafiah, dkk, 2009. Untuk penentuan klasifikasi kemampuan lahan, tekstur lapisan atas tanah 0-30 cm dan lapisan bawah 30-60 cm dikelompokkan sebagai berikut; t 1 tanah bertekstur halus meliputi liat berpasir, liat berdebu, liat. t 2 tanah bertekstur agak halus meliputi lempung liat berpasir, lempung berliat, dan lempung liat berdebu. t 3 tanah bertekstur sedang meliputi lempung, lempung berdebu, dan berdebu. t 4 tanah bertekstur agak kasar meliputi lempung berpasir, lempung berpasir halus, dan lempung berpasir sangat halus. t 5

2. Kedalaman Efektif