Kedalaman Efektif Permeabilitas Drainase

Tanah terdiri dari partikel mineral yang berasal dari pengikisan batuan, dan bahan organik yang berasal dari sisa tumbuhan atau tanaman, fauna dan mikrobia tanah. Partikel mineral dan organik bercampur membentuk berbagai jenis agregat tanah. Tanah merupakan suatu ekosistem yang hidup dan diklasifikasikan menurut teksturnya yaitu berdasarkan kandungan pasir, debu, dan liat yang terkandung didalamnya Hanafiah, dkk, 2009. Untuk penentuan klasifikasi kemampuan lahan, tekstur lapisan atas tanah 0-30 cm dan lapisan bawah 30-60 cm dikelompokkan sebagai berikut; t 1 tanah bertekstur halus meliputi liat berpasir, liat berdebu, liat. t 2 tanah bertekstur agak halus meliputi lempung liat berpasir, lempung berliat, dan lempung liat berdebu. t 3 tanah bertekstur sedang meliputi lempung, lempung berdebu, dan berdebu. t 4 tanah bertekstur agak kasar meliputi lempung berpasir, lempung berpasir halus, dan lempung berpasir sangat halus. t 5

2. Kedalaman Efektif

tanah bertekstur kasar meliputi pasir berlempung dan pasir Arsyad, 2010. Kedalaman tanah efektif adalah kedalaman tanah yang baik bagi pertumbuhan akar tanaman, yaitu kedalaman sampai pada lapisan yang tidak dapat ditembus oleh akar tanaman. Lapisan tersebut dapat berupa lapisan padas keras hard pan, padas liat clay pan, padas rapuh Fragi-pan atau lapisan phlintite Arsyad, 2010. Cara praktis penetapan bawah kedalaman efektif suatu solum tanah adalah melalui penyidikan pada kedalaman penetrasi perakaran tanaman yang tidak mempunyai lapisan padat yang dapat menghambat penetrasi akar, maka perakaran tanaman akan berpeluang menembus sampai perbatasan mineral tanah Universitas Sumatera Utara dan bahan geologis atau bukan tanah. Foth, 1998 mengklasifikasikan kedalaman efektif sebagai berikut; Ke-1 = 90 cm dalam, Ke-2 = 50-90 cm sedang, Ke-3 = 25-50 cm dangkal, dan Ke-4 = 25 cm sangat dangkal.

3. Permeabilitas

Permeabilitas adalah kualitas tanah untuk meloloskan air atau udara, yang diukur berdasarkan besarnya aliran yang melalui satuan tanah yang telah dijenuhi terlebih dahulu per satuan waktu tertentu. Permeabilitas sangat dipengaruhi oleh tekstur, struktur, dan porositas. Permeabilitas diukur berdasarkan horizon tertentu Sutanto, 2005. Air keluar dari suatu areal tertentu dapat melalui beberapa bentuk seperti aliran permukaan Surface runoff, aliran bawah permukaan Subsurface flow, aliran bawah tanah Ground waterflow, dan aliran sungai Stream flow Arsyad, 2010.

4. Drainase

Drainase tanah diklasifikasikan sebagai berikut; d berlebihan, air lebih segera keluar dari tanah dan sangat sedikit air yang ditahan oleh tanah sehingga tanaman akan segera mengalami kekurangan air. d 1 baik, tanah mempunyai peredaran udara baik. Seluruh profil tanah dari atas samapai ke bawah 150 cm berwarna terang yang seragam dan tidak terdapat bercak kuning, coklat atau kelabu. d 2 agak baik, tanah mempunyai peredaran udara baik di daerah perakaran. Tidak terdapat bercak-bercak berwarna kuning, cokelat, atau kelabu pada lapisan atas dan bagian atas lapisan bawah. d 3 agak buruk, lapisan tanah atas mempunyai peredaran udara baik. Tidak terdapat bercak-bercak berwarna kuning, kelabu, atau coklat. Bercak-bercak ditemukan pada seluruh lapisan bagian Universitas Sumatera Utara bawah. d 4 buruk, bagian bawah lapisan atas dekat permukaan terdapat warna atau bercak-bercak berwarna kelabu, coklat, dan kekuningan. Dan d 5 Arsyad, 2010. sangat buruk, seluruh lapisan sampai permukaan tanah berwarna kelabu dan tanah lapisan bawah berwarna kelabu atau terdapat bercak-bercak berwarna kebiruan, atau terdapat air yang menggenang di permukaan tanah dalam waktu yang lama. Aliran permukaan sangat tergantung pada kemiringan tanah dan tekstur. Aliran permukaan pada tanah pasir lebih kecil daripada aliran permukaan pada tanah lempung. Hasil aliran permukaan adalah terjadinya perkolasi. Pada permukaan yang datar, perkolasi sama besarnya dengan presipitasi evaporasi. Pada permukaan yang miring, perkolasi lebih kecil daripada presipitasi evaporasi. Pada cekungan, perkolasi lebih besar daripada presipitasi evaporasi Sutanto, 2005. C ara keluarnya atau cara mengeluarkan air lebih dari tanah dapat melalui permukaan tanah berupa aliran permukaan atau melalui aliran ke bawah di dalam profil tanah. Jika air lebih tersebut terdapat terutama di atas permukaan tanah dan pembuangannya melalui permukaan tanah, maka proses pembuangannya dikenal sebagai drainase permukaan Arsyad, 2010.

5. Bahaya Erosi