Tabel 2.1 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r
R Interpretasi
Tidak berkorelasi 0,01 – 0,20
Sangat rendah 0,21 – 0,40
Rendah 0,41 – 0,60
Agak rendah 0,61 – 0,80
Cukup 0,81 – 0,99
Tinggi 1
Sangat tinggi
2.8 Uji Koefisien Regresi Linier Berganda
Untuk mengetahui bagaimana keberartian setiap variabel bebas dalam regresi, perlu diadakan pengujian tersendiri mengenai koefisien-koefisien regresi.
Misalkan populasi memiliki model regresi linier berganda :
. .
…
= +
+ + . . . +
yang berdasarkan sebuah sampel acak berukuran n ditaksir oleh regresi berbentuk :
Ŷ =
b
+
b X
+
b X
+ . . . +
b X
Akan dilakukan pengujian hipotesis dalam bentuk :
H
: = 0, i = 1, 2, . . ., k
H
: ≠ 0, i = 1, 2, . . ., k
Universitas Sumatera Utara
Untuk menguji hipotesis ini digunakan kekeliruan baku taksiran s
k y
... 12
.
, jumlah kaudrat-kuadrat
∑ dengan = -
j
X dan koefisien korelasi ganda antara masing-masing variabel bebas X dengan variabel tak bebas Y dalam regresi
yaitu .
Dengan besaran-besaran ini dibentuk kekeliruan baku koefisien yakni :
s
=
2 3
. 2
. 1
, y
∑
2
dengan :
, . .
=
∑
∑ = ∑ -
j
X
R
=
∑
Selanjutnya hitung statistik :
t
=
Dengan kriteria pengujian : jika , maka tolak
dan jika ,
maka terima yang akan berdistribusi t dengan derajat kebebasan dk = n-k-1
dan =
,
.
Universitas Sumatera Utara
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Masalah kelahiran dewasa ini merupakan masalah penting yang perlu mendapat perhatian dan pembahasan yang serius karena dapat mempengaruhi pertumbuhan
penduduk. Bila hal ini tidak cepat ditanggapi, maka hukum Malthus yang berbunyi “Penduduk yang bertambah menurut deret hitung” akan membawa
malapetaka. Pertumbuhan penduduk yang tidak terkendali, cepat dan tidak seimbang akan mengakibatkan terjadinya tekanan-tekanan yang berat pada sektor
penyediaan pangan, sandang, perumahan, lapangan kerja, fasilitas kesehatan, pendidikan, pengangkutan, perhubungan ,dan sebagainya. Karena semakin tinggi
pertumbuhan penduduk maka akan semakin meningkat juga pertumbuhan kebutuhan manusia.
Fertilisasi adalah jumlah kelahiran hidup yang dipunyai oleh seorang wanita atau sekelompok wanita. Penurunan fertilitas harus dilakukan untuk
Universitas Sumatera Utara
mengurangi laju pertumbuhan penduduk. Hal ini sangat berpengaruh terhadap kesejahteraan penduduk yang merupakan tujuan penting yang ingin dicapai oleh
setiap Negara. Di kabupaten atau kota yang masih mempunyai tingkat fertilitas tinggi atau yang KB-nya kurang berhasil, jumlah bayi yang lahir tiap tahunnya
akan lebih banyak dibandingkan dengan kabupaten atau kota yang program KB- nya berhasil menurunkan tingkat fertilitas.
Untuk mencapai tujuan tersebut maka pemerintah berusaha membuat suatu kebijakan–kebijakan yang penting dan
berusaha memenuhi sarana dan fasilitas yang menunjang kesejahteraan penduduk.
Kebijakan-kebijakan atau usaha ini dilakukan oleh pemerintah harus diikuti dengan peran serta masyarakat untuk mendukung tujuan tersebut.
Pengetahuan tentang kependudukan, fertilitas atau kelahiran, dan KB serta indikator-indikatornya sangat penting diketahui oleh masyarakat luas, para
penentu kebijakan dan perancang program untuk merencanakan pembangunan sosial terutama kesejahteraan ibu dan anak dan merangsang timbulnya kesadaran
dan membina tingkah laku yang bertanggungjawab terhadap masalah kependudukan. Dengan adanya kesadaran masyarakat dan perhatian untuk ikut
serta dalam mewujudkan kesejahteraan penduduk maka pemerintah dan masyarakat secara bersama-sama telah berusaha menanggulangi masalah
pertumbuhan penduduk. Misalnya dengan peran serta penduduk untuk menurunkan tingkat fertilitas kelahiran dengan melaksanakan program keluarga
berencana KB. Selain program keluarga berencana KB, jumlah pasangan usia subur dan jumlah sarana kesehatan seperti puskesmas pembantu dan rumah
bersalin juga mempengaruhi jumlah kelahiran.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan hal diatas, penulis ingin mengetahui bagaimankah respon masyarakat dalam penurunan fertilitas jumlah kelahiran. Sejauh manakah
masyarakat memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah kelahiran. Variabel manakah yang sangat kuat mempengaruhi tingkat kelahiran dan keeratan
hubungan antara variable-variabel yang mempengaruhi terhadap jumlah kelahiran. Untuk itu penulis mengambil judul tulisan “FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGRUHI JUMLAH KELAHIRANDI KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2011.
1.2 Identifikasi Masalah