commit to user
103
103
E. Pengujian Hipotesis
1. Analisis Variansi Dua Jalan Dengan Sel Tak Sama
Hasil perhitungan analisis variansi dua jalan 3 x 3 dengan sel tak sama dengan taraf signifikansi a = 0,05 disajikan dalam tabel berikut:
Tabel 4.10. Rangkuman Analisis Variansi Dua Jalan Dengan Sel Tak Sama Sumber
JK Dk
RK F
obs
F
a
Keputusan Pembelajaran
A 980,37
2 490,185 3,840 3,00
H ditolak
Motivasi B
1.130,29 2
565,14 4,427 3,00
H ditolak
Interaksi AB 109,189
4 27,297
0,214 2,37 H
diterima Galat G
39.442,12 309
127,64 -
- -
Total 41.661,97
317 -
- -
-
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa H
0A
ditolak, H
0B
ditolak dan H
0AB
diterima. Kesimpulannya adalah sebagai berikut: a.
Terdapat perbedaan prestasi belajar matematika antara peserta didik yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD, pembelajaran
kooperatif tipe TAI dan pembelajaran konvensional. b.
Terdapat perbedaan prestasi belajar matematika antara peserta didik yang mempunyai motivasi belajar matematika tinggi motivasi belajar sedang
dan motivasi belajar rendah. c.
Tidak terdapat interaksi antara pembelajaran kooperatif tipe STAD, tipe TAI dan pembelajaran konvensional dengan motivasi belajar terhadap
commit to user
104
104
prestasi belajar peserta didik pada materi bentuk aljabar, PLSV dan PtLSV. perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 12.b.
2. Uji Komparasi Ganda Pasca Analisis Variansi Anava
Tujuan utama dari komparasi ganda atau uji lanjut pasca anava adalah untuk mengetahui perbedaan rerata pada setiap baris, setiap kolom, dan setiap
pasangan sel. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
Scheffe .
Dari hasil perhitungan uji komparasi ganda tersebut dapat dirangkum pada tabel sebagai berikut:
a. Uji Komparasi ganda pasca anava antar baris Tabel 4.11. Rangkuman Uji Komparasi antar baris
H F
obs
F
a
p Keputusan
µ
1.
= µ
2.
2,1493 6,00
0,05 H diterima
µ
1.
= µ
3.
9,5921 6,00
0,05 H ditolak
µ
2.
= µ
3.
2,5534 6.00
0,05 H diterima
Berdasarkan hasil analisis, F
0,05; 2 ; 309
= 3,00 sedangkan DK = {F
1.-2.
| F
1.-2.
3-1 F
0,05; 2 ; 309
= 6,00} 1. µ
1.
= µ
2.
, F
1.-2.
= 2,1493 ; sehingga F
1.-2.
Ï DK , maka H diterima.
berarti model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan pembelajaran kooperatif tipe TAI memberikan efek yang sama terhadap prestasi
belajar peserta didik pada materi bentuk aljabar, PLSV dan PtLSV. 2. µ
1.
= µ
3.
, F
1.-3.
= 9,5921 ; sehingga F
1.-3.
Î
DK , maka H ditolak . Ini
berarti bahwa pembelajaran kooperatif tipe STAD dan pembelajaran konvensional memberikan efek berbeda terhadap prestasi belajar
peserta didik pada materi bentuk aljabar, PLSV dan PtLSV.
commit to user
105
105
3. µ
2.
= µ
3.
, F
2.-3.
= 2,5534 ; sehingga F
2.-3.
Ï DK , maka H diterima. Ini
berarti bahwa pembelajaran kooperatif tipe TAI dan pembelajaran konvensional memberikan efek yang tidak berbeda terhadap prestasi
belajar peserta didik pada materi bentuk aljabar, PLSV dan PtLSV. perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 38.
b. Uji Komparasi ganda pasca anava antar kolom Tabel 4.12. Rangkuman Uji Komparasi antar kolom
H F
obs
F
a
p Keputusan
µ.
1
= µ.
2
7,2471 6,00
0,05 H ditolak
µ.
1
= µ.
3
27,5681 6,00 0,05 H
ditolak
µ.
2
= µ.
3
0,2743 6,00
0,05 H diterima
Berdasarkan hasil analisis, F
0,05; 2 ; 309
= 3,00 sedangkan DK = {F
.1-.2
| F
.1-.2
3-1 F
0,05; 2 ; 309
= 6,00} 1. µ
.1
= µ
.2.
, F
.1-.2
= 7,2471 ; sehingga F
.1-.2
Î
DK , maka H ditolak .
berarti peserta didik yang bermotivasi belajar tinggi mempunyai prestasi belajar yang lebih baik dibandingkan dengan peserta didik
yang bermotivasi belajar sedang pada materi bentuk aljabar, PLSV dan PtLSV.
2. µ
.1
= µ
.3.
, F
.1-.3
= 27,5681 ; sehingga F
.1-.3
Î
DK , maka H ditolak.
berarti peserta didik yang bermotivasi belajar tinggi mempunyai prestasi belajar yang lebih baik dibandingkan dengan peserta didik
yang bermotivasi belajar rendah pada materi bentuk aljabar, PLSV dan PtLSV.
commit to user
106
106
3. µ
.2
= µ
.3.
, F
.2-.3
= 0,2743 ; sehingga F
.2-.3
Ï DK , maka H diterima. Ini
berarti bahwa Peserta didik yang bermotivasi belajar sedang mempunyai prestasi belajar matematika yang sama baiknya dengan
peserta didik yang bermotivasi belajar rendah pada materi bentuk aljabar, PLSV dan PtLSV. perhitungan selengkapnya dapat dilihat
pada Tabel 38.
F. Pembahasan Hasil Penelitian