Indikasi Perawatan Post Sectio Caesarea

kesakitan. Penting sekali bagi perawat untuk menjelaskan tujuan ambulasi dini pada ibu dan menolong mereka untuk belajar bagaimana mendapatkan kombinasi yang efektif dari duduk, berjalan dan berbaring di tempat tidur Reeder Martin, 1997. 2.1.3 Sectio Caeserea Sectio caesarea, atau kelahiran sesarea adalah melahirkan janin melalui irisan pada dinding perut laparotomy dan dinding uterus histerectomi. Defenisi ini tidak termasuk melahirkan janin melalui rongga perut Pritchard, MacDonald Gant, 1991.

2.1.3.1 Indikasi

Indikasi-indikasi sectio caesarea secara rinci terdapat di dalam bagian dimana dibicarakan komplikasi-komplikasi pada ibu atau janin yang memerlukan tindakan seksio sesarea. Secara umum, sectio caesarea dilaksanakan dalam keadaan dimana penundaan kelahiran akan memperburuk keadaan janin, ibu atau keduanya, sedangkan kelahiran pervaginam tidak mungkin dilakukan dengan aman Pritchard, MacDonald Gant, 1991.

2.1.3.2 Perawatan Post Sectio Caesarea

Perawatan ibu sectio dalam pemberian obat yaitu pemberian Analgesia. Untuk wanita dengan ukuran sedang, diberikan meperidine 75 mg intramuskular tiap 3 jam apabila diperlukan untuk mengatasi rasa nyeri, atau dengan mor[hine 10 mg. Jika ibu kurus cukup meperidine 50 mg atau jika gemuk 100 mg. Ibu juga di evaluasi tanda-tanda vitalnya tiap jam selama Universitas Sumatera Utara paling sedikit 4 jam yang meliputi tekanan darah, nadi, produksi urine, jumlah perdarahan dan keadaan fundus uteri. Setiap kelainan harus dilaporkan.Setelah itu, untuk 24 jam pertama, pemerikaan tersebut dilakukan tiap 4 jam termasuk pula suhu badan Pritchard, MacDonald Gant, 1991. Jika terdapat kekurangan cairan ekstraseluler diuretika, pantang garam, muntah, panas tinggi, partus lama tanpa pemberian cairan yang adekuat, pada puerperium ditandai dengan ekskresi cairan, yang tertimbun dan menjadi berlebihan selama kehamilan, sejak terjadinya kelahiran.Selain itu, pada seksio sesarea tidak terjadi penimbunan cairan dalam dinding atau lumen usus, kecuali jika dilakukan pemasangan kasa abdomen untuk menyingkirkan usus dari lapangan operasi atau terjadi peritonitis. Karena itu, pada wanita yang mengalami sectio caesarea jarang sekali terbentuk kompartemen cairan. Sebaliknya, wanita tersebut secara normal memulai operasi dengan trimester tiga yang didapat selama kehamilan, yaitu edema kehamilan fisiologis yang kemudian dimobilisasi dan diekskresi setelah kelahiran.Karena itu, cairan intravena yang diperlukan untuk penggantian cairan ekstraseluler selama dan setelah operasi tidak banyak. Umumnya, 3 lcairan termasuk larutan Ringer Laktat, cukup adekuat selama operasi dan 24 jam pertama setelah operasi. Tetapi jika urine dibawah 30 ml perjam, penderita harus segera dievaluasi ulang.Penyebab oliguria dapat meliputi mulai dari perdarahan yang tidak terduga sampai efek antidiuretik pemberian oksitosin.Jika tidak terdapat manipulasi intraabdominal yang berlebihan atau sepsis, ibu nifas umunya dapat menerima cairan peroral sehari setelah Universitas Sumatera Utara operasi.Bila belum, maka cairan intravena harus dilanjutkan.Pada hari kedua setelah operasi, sebagian besar wanita telah dapat menerima diet biasa Pritchard, MacDonald Gant, 1991. Perawatan kandung kemih dan usus. Kateter pada umumnya dapat dilepas 12 jam setelah operasi. Kemampuan mengosongkan kandung kemih harus dipantau seperti pada kelahiran pervaginam sebelum terjadi distensi yang berlebihan.Bising usus biasanya belum terdengar pada hari pertama setelah operasi, mulai terdengar pada hari kedua dan menjadi aktif pada hari ketiga.Rasa mulas akibat gas usus karena aktifitas usus yang tidak terkoordinasi dapat mengganggu pada hari kedua dan ketiga setelah operasi. Pada umumnya, pemberian suppositoria per rektal akan diikuti degan defekasi, bila belum berhasil dilakukan dengan pemberian enema Pritchard, MacDonald Gant, 1991. Pada sebagian besar kasus, pada hari pertama setelah operasi, ibu nifas harus turun sebentar dari tempat tidur dengan dibantu, paling sedikit dua kali.Mobilisasi dapat diatur sedemikian rupa sehingga analgesia yang baru diberikan dapat mengurangi rasa sakit. Pada hari kedua setelah operasi, ibu nifas dapat berjalan kekamar mandi dengan bantuan. Dengan mobilsasi dini, thrombosis vena dan emboli paru jarang terjadi.Pada perawatan luka, harus diperiksa setiap hari.Biasanya, jahitan kulit atau klips kulit dilepas pada hari keempat setelah operasi.Pada hari ketiga, penderita dapat mandi tanpa membahayakan luka operasi Pritchard, MacDonald Gant, 1991. Universitas Sumatera Utara

2.1.4 Fisiologi Penyembuhan luka