commit to user
8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Dividend Payout Ratio
Keuntungan yang diperoleh investor atau pemegang saham dapat berupa
capitals gains
dan dividen. Capital gains adalah perolehan keuntungan dari selisih lebih antara harga jual dengan harga beli saham,
sedangkan dividen merupakan pendapatan yang diterima pemegang saham secara periodik dari sebagian laba bersih yang disisihkan oleh perusahaan.
Dividen juga sebagai harapan bagi para investor, artinya pada titik tertentu para investor mengharapkan adanya pembagian laba dari laba yang
diperoleh saham. Dapat disimpulkan bahwa pengertian dasar dividen adalah
pembayaran yang diberikan perusahaan kepada pemegang saham sehubungan dengan keuntunganlaba yang diperoleh perusahaan.
Gitman 2003:570 Dividend payout ratio indicates the percentage of each dollar earned that is distributed to the owners in the form of cash, it
is calculated by dividing the firm’s cash dividend per share by it’s earning per share.
Keown, at all 2005:607
Dividend ratio is the amount of dividend relative to the company’s net income or earning per share”
.
B. Kebijakan Dividen
Kebijakan deviden
dividend policy
adalah suatu keputusan untuk menentukan berapa besar bagian dari pendapatan perusahaan akan dibagikan
kepada para pemegang saham dan akan diinvestasikan kembali
8
commit to user
9
reinvesment
atau ditahan
retained
didalam perusahaan. Dari pengertian tersebut, kebijakan dividen didasarkan pada rentang pertimbangan atau
kepentingan pemegang saham disatu sisi dan kepentingan perusahan disisi lain.
Kebijakan dividen merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dengan keputusan pendanaan perusahaan dan juga merupakan keputusan
apakah laba yang diperoleh perusahaan pada akhir tahun akan ditahan untuk menambah modal guna pembiayaan dimasa yang akan datang. Ratio
pembayaran dividen menentukan jumlah laba dibagi dalam bentuk dividen kas dan laba yang sebagai sumber pendanaan.
Laba ditahan dalam jumlah besar, berarti laba yang akan dibayarkan sebagai dividen menjadi lebih kecil. Persentase dari pendapatan yang akan
dibayarkan kepada pemegang saham sebagai cash
dividend payout ratio
. Kebijakan dividen menyangkut keputusan untuk membagikan laba
atau menahannya guna diinvestasikan kembali dalam perusahaan. Kebijakan dividen yang optimal pada suatu perusahaan adalah kebijakan keseimbangan
diantara dividen saat ini dan pertumbuhan dimasa mendatang sehingga memaksimalkan harga saham Astuti,2004:144.
Prosedur pembayaran dividen yang sebenarnya sebagai berikut Brigham dan Houston, 2006:84:
a. Tanggal pengumuman
declaration date
Tanggal pengumuman merupakan tanggal dimana secara resmi diumumkan oleh emiten tentang bentuk dan besarnya serta jadwal
commit to user
10 pembayaran dividen yang akan dilakukan. Pengumuman ini biasanya
untuk pembagian dividen reguler. Isi pengumuman tersebut menyampaikan hal-hal yang dianggap penting yakni: tanggal
pencatatan, tanggal pembayaran dan besarnya dividen kas per lembar. b.
Tanggal pencatatan pemegang saham
holder of record date
Pada tanggal ini perusahaan melakukan pencatatan nama-nama pemegang saham. Para pemilik saham yang terdaftar pada daftar
pemegang saham tersebut diberikan hak sedangkan pemegang saham yang tidak terdaftar pada tanggal pencatatan tidak diberikan hak untuk
memperoleh dividen. c.
Tanggal
cum-dividend
Tanggal
cum-dividend
merupakan tanggal hari terakhir perdagangan saham yang masih melekat hak untuk mendapatkan
dividen baik dividen tunai maupun dividen saham. d.
Tanggal ex dividen
ex-dividend date
Tanggal dimana perdagangan saham tersebut sudah tidak melekat lagi hak untuk memperoleh dividen. Jadi jika investor
membeli saham pada tanggal ini atau sesudahnya, maka investor tersebut tidak dapat mendaftarkan namanya untuk mendapatkan
dividen. e.
Tanggal pembayaran
payment date
Tanggal ini merupakan saat pembayaran dividen oleh perusahaan kepada para pemegang saham yang telah mempunyai hak
commit to user
11 atas dividen. Jadi pada tanggal tersebut para investor sudah dapat
mengambil dividen sesuai dengan bentuk dividen yang telah diumumkan oleh emiten dividen tunaidividen saham.
Dalam keputusan
pembagian dividen,
perusahaan harus
mempertimbangkan kelangsungan hidup dan pertumbuhan perusahaannya. Laba yang diperoleh perusahaan pada umumnya tidak dibagikan seluruhnya
sebagai dividen karena sebagian disisihkan untuk diinvestasikan kembali atau sebagian ditahan dalam
retained earning
. Besar kecilnya dividen yang dibayarkan kepada pemegang saham tergantung pada kebijakan dividen
masing-masing perusahaan sehingga pertimbangan manajemen sangat diperlukan.
Kebijakan dividen yang dilakukan perusahaan ada beberapa macam, yaitu Van Horne,1995:
1. Kebijakan dividen yang stabil.
Artinya jumlah dividen per lembar saham DPS yang dibayarkan setiap tahunnya relatif tetap selama jangka waktu tertentu
meskipun laba per lembar saham setiap tahunnya berfluktuasi. Beberapa alasan yang mendorong perusahaan menjalankan kebijakan
dividen tersebut antara lain karena, a akan memberikan kesan kepada para pemodal bahwa perusahaan mempunyai prospek yang baik di
masa mendatang dan b adanya golongan pemodal tertentu yang menginginkan kepastian dividen yang akan dibayarkan.
commit to user
12 2.
Kebijakan dividen dengan penetapan jumlah dividen minimal ditambah dividen ekstra.
Kebijakan ini menetapkan jumlah rupiah minimal dividen per lembar saham setiap tahunnya, dan jika terjadi peningkatan laba secara
drastis atau keadaan keuangan yang lebih baik maka jumlah tersebut ditambah lagi dengan dividen ekstra.
3. Kebijakan dividen yang konstan.
Berarti jumlah dividen per lembar saham yang dibayarkan setiap tahunnya akan berfluktuasi sesuai dengan perkembangan laba
bersih yang diperoleh setiap tahunnya. Hal ini berarti dividen dianggap mempunyai isi informasi sebagai indikator prospek perusahaan
membaik atau memburuk, maka perubahan kebijakan dividen akan meningkatkan atau menurunkan harga saham hanya apabila hal
tersebut ditafsirkan sebagai terjadinya perubahan prospek perusahaan. Berbagai teori yang relevan dalam kebijakan dividen dikemukakan
oleh Suherli dan Harahap 2004 :30 yang telah teruji secara empiris, yaitu:
a. Smoothing Theory
Teory ini dikembangkan oleh Lintner. Lintner mengatakan bahwa jumlah dividen tergantung akan keuntungan perusahaan
sekarang dan dividen tahun sebelumnya.
b. Dividend Irrelevance Theory
Teori ini diperkenalkan oleh miller dan modligani dalam makalahnya
dividend irrelevance preposition
. Makalah tersebut
commit to user
13 menjelaskan
bahwa dalam
dunia tanpa
pajak, dan
tidak diperhitungkannya biaya transaksi serta dalam kondisi pasar yang
sempurna, maka kebijakan dividen tidak akan memberikan pengaruh apapun pada harga pasar saham tersebut.
c. Bird in the Hand Theory
Gordon mengemukakan
bird in the hand theory
. Gordon mengatakan bahwa dengan mendapatkan dividen
a bird in the hand
adalah lebih baik daripada saldo laba
a bird in the bush
karena pada akhirnya saldo laba tersebut mungkin tidak akan pernah terwujud
sebagai dividen dimasa depan
it can fly
.
d. Tax Preparance Theory
Teori ini diungkapkan oleh Bhattacharya yang menjelaskan bahwa berkaitan dengan pajak, investor lebih memilih pembayaran
dividen yang rendah dibandingkan dividen yang tinggi.
e. Clientele Effect Thoery
Teori ini diungkapkan oleh Black dan Scholes yang mengasumsikan jika perusahaan membayar dividen, investor
seharusnya mendapatkan keuntungan dari dividen tersebut untuk menghilangkan konsekuensi negatif dari pajak.
Pertimbangan manajerial dalam menentukan
dividend payout ratio
Sartono, 2003 : 1
Kebutuhan dana perusahaan
commit to user
14 Kebutuhan dana bagi perusahaan merupakan faktor yang harus
dipertimbangkan dalam menentukan kebijakan dividen yanh akan diambil. Aliran kas perusahaan yang diharapkan, pengeluaran modal
dimasa datang yang diharapkan, kebutuhan tambahan piutang dan persediaan, pola pengurangan hutang dan faktor lain yang
mempengaruhi posisi kas perusahaan harus dipertimbangkan dalam analisis kebijakan dividen.
2 Likuiditas
Dividen bagi perusahaan merupakan kas keluar, semakin besar posisi kas dan likuiditas perusahaan secara keseluruhan maka semakin
besar kemampuan perusahaan untuk membayar dividen. Perusahaan yang sedang mengalami pertumbuhan akan memerlukan dana yang
cukup besar guna membiayai investasinya, oleh karena itu perusahaan tersebut akan kurang likuid karena dana yang diperoleh lebih banyak
diinvestasikan pada aktiva tetap dan aktiva lancar yang permanen. Kebijakan dividen merupakan salah satu keputusan penting dalam
kaitannya dengan usaha untuk memaksimalkan nilai perusahaan. Kebijakan dividen yang optimal
optimal dividend policy
adalah kebijakan yang menciptakan keseimbangan diantara dividen saat ini dan pertumbuhan
dimasa mendatang yang memaksimumkan harga saham Eugene F. Brigham
et. al.
, 2006: 66. Dengan demikian, kebijakan dividen pada prinsipnya menghasilkan dua variabel yaitu dividen tunai dan laba ditahan
dengan tujuan untuk menghasilkan keseimbangan antara dividen saat
commit to user
15 sekarang dan petumbuhan perusahaan dimasa mendatang. Keseimbangan ini
diharapkan akan memberikan pengaruh positif yang pada akhirnya akan memaksimumkan harga saham.
C. Penelitian-Penelitian Terdahulu