Uji Normalitas Uji Homogenitas Variansi Uji Hipotesis

20092010 untuk mata pelajaran matematika pada kelas kontrol dan kelas eksperimen. Berdasarkan prosedur dalam Budiyono 2004: 157 adalah sebagai berikut: a. Hipotesis: H : 2 1 m m = kedua kelompok berasal dari populasi yang berkemampuan awal sama H 1 : 2 1 m m ¹ kedua kelompok tidak berasal dari populasi yang berkemampuan awal sama b. Taraf signifikansi: a = 5 c. Statistik uji: 2 2 1 ; 2 ~ 1 1 2 1 2 2 2 2 1 1 2 2 1 2 1 2 1 - + - + - = - + + - = n n s n s n s n n t n n s X X t p p Dengan: 1 X : mean dari sampel kelompok eksperimen 2 X : mean dari sampel kelompok kontrol : standar deviasi gabungan : variansi dari kelompok eksperimen : variansi dari kelompok kontrol n 1 : ukuran kelompok eksperimen n 2 : ukuran kelompok kontrol d. Daerah kritik: DK = ïþ ï ý ü ïî ï í ì - v v t t atau t t t ; 2 ; 2 a a e. Keputusan uji: H ditolak jika t obs Î DK dan terima H jika t obs Ï DK

2. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah sampel yang didapat berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas menggunakan metode Liliefors. Prosedur pengujian normalitas dalam Budiyono 2004: 170: 1 Hipotesis: H : sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal H 1 : sampel tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal 2 Taraf signifikansi: a = 5 3 Statistik uji: L= maks i i z S z F - Dengan: Fz i = PZ £ z i ; Z ~ N0,1 Sz i = proporsi cacah Z ≤ z i terhadap seluruh cacah z i 4 Daerah kritik: DK = { L | L L n ; a } ; dengan L n ; a diperoleh dari tabel Liliefors 5 Keputusan uji : H ditolak jika L Î DK

3. Uji Homogenitas Variansi

Uji homogenitas variansi ini digunakan untuk mengetahui apakah sampel berasal dari populasi yang mempunyai variansi yang sama atau tidak. Untuk menguji homogenitas ini digunakan metode Bartlett. Prosedur pengujian homogenitas variansi dalam Budiyono 2004: 176-177 adalah sebagai berikut: 1 Hipotesis: Ho : 2 2 2 2 1 ... k s s s = = = populasi-populasi homogen H 1 : tidak semua variansi sama variansi populasi tidak homogen 2 Taraf signifikansi: a = 5 3 Statistik uji: χ 2 = f c 303 , 2 log RKG - å = k j j f 1 log s j 2 dimana : χ 2 ~ χ 2 k – 1 k = Banyaknya cacah sampel, dengan k = 2 untuk uji homogenitas model pembelajaran dan k = 3 untuk uji homogenitas aktivitas belajar siswa f = Derajat kebebasan untuk RKG = N-k f j = Derajat kebebasan untuk s j 2 = n j -1 j = 1,2,…,k N = Banyaknya seluruh nilai ukuran n j = Banyaknya nilai ukuran sampel ke-j å å = j i f SS RKG ; j j j f SS s = 2 å å - = j j j j n X X SS 2 2 ; ÷ ÷ ø ö ç ç è æ - - + = å f f k c j 1 1 1 3 1 1 4 Daerah kritik: DK = {χ 2 | χ 2 χ 2 α; k –1 } 5 Keputusan uji: H ditolak jika χ 2 obs terletak di daerah kritik. 6 Kesimpulan: a. Populasi-populasi homogen jika H diterima b. Populasi-populasi tidak homogen jika H ditolak

4. Uji Hipotesis

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik statistik melalui uji analisis variansi dua jalan dengan banyak baris p sama dengan 2 dan banyak kolom q sama dengan 3, dengan frekuensi sel yang tak sama. Data akan ditampilkan dalam bentuk tabel dua arah dengan baris menunjukkan jenis model pembelajaran dan kolom menunjukkan aktivitas belajar siswa. Model data dalam Budiyono 2004: 228 dapat dinyatakan sebagai berikut: , ijk ij j i ijk X e ab b a m + + + + = Dengan: X ijk : data amatan ke-k pada baris ke-i dan kolom ke-j m : rataan dari seluruh data rataan besar, grand mean i a : efek baris ke-i pada variabel terikat j b : efek kolom ke-j pada variabel terikat ij ab : kombinasi efek baris ke-i dan kolom ke-j pada variabel terikat ijk e : deviasi data amatan terhadap rataan populasinya ij m yang berdistribusi normal dengan rataan 0. Deviasi amatan rataan populasi juga disebut galat error. i = 1, 2; 1 : model pembelajaran kooperatif teknik Make A Match 2 : model pembelajaran Direct Instruction j = 1, 2, 3; 1 : aktivitas belajar tinggi 2 : aktivitas belajar sedang 3 : aktivitas belajar rendah k =1, 2, ...., n ij ; n ij : cacah data amatan pada setiap sel ij Prosedur pengujian menggunakan analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama: a. Hipotesis H 0A : i a = 0 untuk setiap i = 1, 2 tidak ada perbedaan efek antar baris terhadap variabel terikat H 1A : paling sedikit ada i a yang tidak nol ada perbedaan efek antar baris terhadap variabel terikat H 0B : j b = 0 untuk setiap j = 1, 2, 3 tidak ada perbedaan efek antar kolom terhadap variabel terikat H 1B : paling sedikit ada j b yang tidak nol ada perbedaan efek antar kolom terhadap variabel terikat H 0AB : paling sedikit ada ij ab yang tidak nol ada interaksi baris dan kolom terhadap variabel terikat H 1AB : paling sedikit ada ij ab yang tidak nol ada interaksi baris dan kolom terhadap variabel terikat b. Komputasi 1 Notasi n ij = banyaknya data amatan pada sel ij h n = rataan harmonik frekuensi seluruh sel = å j i ij n pq , 1 N = å j i ij n , = banyaknya seluruh data amatan SS ij = ijk k ijk k ijk n X X ÷ ø ö ç è æ - å å 2 = jumlah kuadrat deviasi data amatan sel ij ij AB = rataan pada sel ij A i = å i ij AB = jumlah rataan pada baris ke-i B j = å j ij AB = jumlah rataan pada kolom ke-j G = å j i ij AB , = jumlah rataan pada semua sel 2 Komponen Jumlah Kuadrat Didefinisikan: 1 = pq G 2 2 = å j i ij SS , 3 = å i i q A 2 4 = å j j p B 2 5 = 2 , å j i ij AB 3 Jumlah Kuadrat JK JKA = h n { 3 – 1 } JKB = h n { 4 – 1 } JKAB = h n { 1 + 5 – 3 – 4 } JKG = 2 JKT = JKA + JKB + JKAB + JKG 4 Derajat Kebebasan dk dkA = p – 1 ; dkB = q – 1 dkAB = p-1q-1 ; dkG = N – pq dkT = N – 1 5 Rataan Kuadrat RK RKA = dkA JKA ; RKB = dkB JKB RKAB = dkAB JKAB ; RKG = dkG JKG c. Statistik Uji Statistik uji analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama adalah: 1 Untuk H 0A adalah F a = RKG RKA yang merupakan nilai dari variabel random yang berdistribusi F dengan derajat kebebasan p – 1 dan N – pq. 2 Untuk H 0B adalah F b = RKG RKB yang merupakan nilai dari variabel random yang berdistribusi F dengan derajat kebebasan q -1 dan N – pq. 3 Untuk H 0AB adalah F ab = RKG RKAB yang merupakan nilai dari variabel random yang berdistribusi F dengan derajat kebebasan p - 1q - 1 dan N– pq. d. Daerah Kritik Untuk masing-masing nilai F di atas, daerah kritiknya adalah sebagai berikut: 1 Daerah kritik untuk F a adalah DK a = {F F F 1 ; - p a , N-pq } 2 Daerah kritik untuk F b adalah DK b = {F F F 1 , - q a , N-pq } 3 Daerah kritik untuk F ab adalah DK ab = { F | F F α; p – 1q – 1; N - pq } e. Keputusan Uji : H ditolak jika F obs Î DK f. Rangkuman Analisis Variansi Dua Jalan Tabel 3. 4 Rangkuman Analisis Variansi Dua Jalan Sumber JK Dk RK F obs F a Baris A JKA p – 1 RKA F a F tabel Kolom B JKB q – 1 RKB F b F tabel Interaksi AB JKAB p-1q-1 RKAB F ab F tabel Galat G JKG N – pq RKG - - Total JKT N – 1 - - - Budiyono, 2004: 228-233

5. Uji Lanjut Anava