2.5.2.1.4 Disability
Menjelang akhir dari primary survey, dilakukan suatu pemeriksaan neurologis yang cepat. Pemeriksaan neurologis ini terdiri dari pemeriksaan tingkat
kesadaran pasien, ukuran dan respon pupil, tanda-tanda lateralisasi, dan tingkat cedera korda spinalis. American College of Surgeons, 2009
Tingkat kesadaran yang abnormal dapat menggambarkan suatau spektrum keadaan yang luas mulai dari letargi sampai status koma. Perubahan apapun yang
mengganggu jaras asending sistem aktivasi retikular dan sambungannya yang sangat banyak dapat menyebabkan gangguan tingkat kesadaran. Smith, 2010
Cara cepat dalam mengevaluasi status neurologis yaitu dengan menggunakan AVPU, sedangkan GSC Glasgow Coma Scale merupakan metode
yang lebih rinci dalam mengevaluasi status neurologis, dan dapat dilakukan pada saat survey sekunder.
AVPU, yaitu: A : Alert
V : Respon to verbal P : Respon to pain
U : Unrespon
GSC Glasgow Coma Scale adalah sistem skoring yang sederhana untuk menilai tingkat kesadaran pasien.
1. Menilai “eye opening” penderita skor 4-1 Perhatikan apakah penderita :
a. Membuka mata spontan b. Membuka mata jika dipanggil, diperintah atau dibangunkan
c. Membuka mata jika diberi rangsangan nyeri dengan menekan ujung kuku jari tangan
Universitas Sumatera Utara
d. Tidak memberikan respon 2. Menilai “best verbal response” penderita skor 5-1
Perhatikan apakah penderita : a. Orientasi baik dan mampu berkomunikasi
b. Disorientasi atau bingung c. Mengucapkan kata-kata tetapi tidak dalam bentuk kalimat
d. Mengerang mengucapkan kata -kata yang tidak jelas artinya e. Tidak memberikan respon
3. Menilai “best motor respon” penderita skor 6-1 Perhatikan apakah penderita :
a. Melakukan gerakan sesuai perintah b. Dapat melokalisasi rangsangan nyeri
c. Menghindar terhadap rangsangan nyeri d. Fleksi abnormal decorticated
e. Ektensi abnormal decerebrate f. Tidak memberikan respon
Range skor : 3-15 semakin rendah skor yang diperoleh, semakin jelek kesadaran
2.5.2.1.5 Exposure
Merupakan bagian akhir dari primary survey, penderita harus dibuka keseluruhan pakaiannya, kemudian nilai pada keseluruhan bagian tubuh. Periksa
punggung dengan memiringkan pasien dengan cara log roll. Selanjutnya selimuti penderita dengan selimut kering dan hangat, ruangan yang cukup hangat dan
Universitas Sumatera Utara
diberikan cairan intra-vena yang sudah dihangatkan untuk mencegah agar pasien tidak hipotermi. Nasution, 2009
2.6 Peran Perawat dan Bidan dalam Penanganan Awal Kegawatdaruratan