68
Dengan demikian, ada hubungan antara pertumbuhan ekonomi dengang pengalokasian belanja modal. Biasanya bila pertumbuhan ekonomi suatu
daerah baik, maka pemerintah daerah setempat akan terus meningkatkan alokasi belanja modalnya dari tahun ke tahun guna melengkapi dan
memperbaiki saranam dan prasarana, tetapi disesuaikan dengan kondisi dan situasi pada saat tahun anggaran.
4.6.2 Pengujian Pengaruh Pendapatan Asli Daerah terhadap Belanja Modal
Berdasarkan Tabel 4.8, diketahui nilai koefisien regresi dari pendapatan asli daerah adalah
61651,861 bernilaipositif, berarti pendapatan asli daerah memiliki pengaruh positif terhadap belanja modal.
Diketahui nilai Sig. dari variable pendapatan asli daerah 0,000.Karena nilai Sig. 0,000 0,05, maka
pendapatan asli daerah berpengaruh signifikan terhadap belanja modal. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pendapatan asli daerah
berpengaruh terhadap belanja modal. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Putro 2009 bahwa pendapatan asli daerah
berpengaruh terhadap belanja modal. Darwanto dan Yustikasari 2007 juga menyatakan bahwa pendapatan asli daerah berpengaruh terhadap belanja
modal. Arwati dan Hadiati 2013 dalam hasil penelitiannya juga menyatakan bahwa pendapatan asli daerah berpengaruh terhadap belanja modal.
Pendapatan Asli Daerah PAD merupakan sumber pembiayaan untuk anggaran belanja modal. PAD didapatkan dari iuran langsung dari
masyarakat, seperti pajak, restribusi, dan lain sebagainya. Tanggung jawab
Universitas Sumatera Utara
69
agen pemerintah daerah kepada prinsipal masyarakat adalah memberikan pelayanan publik public service yang baik kepada masyarakat melalui
anggaran belanja modal, karena masyarakat telah memberikan sebagian uangnya kepada pemerintah daerah.
Bentuk pelayanan publik yang diberikan pemerintah kepada masyarakat dengan penyediaan sarana dan prasarana yang memadai di
daerahnya. Pengadaan infrastruktur atau sarana prasana tersebut dibiayai dari alokasi anggaran belanja modal dalam APBD tiap tahunnya.
Dengan demikian, ada hubungan antara Pendapatan Asli Daerah PAD dengan pengalokasian belanja modal. Tetapi tidak semua daerah yang
berpendapatan tinggi diikuti dengan pertumbuhan ekonomi yang baik pula.
4.6.3 Pengujian Pengaruh Dana Alokasi Umum terhadap Belanja Modal
Berdasarkan Tabel 4.8, diketahui nilai koefisien regresi dari dana alokasi umum adalah
19561,876 bernilaipositif, berarti
dana alokasi umum
memiliki pengaruh positif terhadap belanja modal.
Diketahui nilai Sig. dari variable dana alokasi umum 0,000. Karena nilai Sig. 0,000 0,05, maka dana
alokasi umum berpengaruh signifikan terhadap belanja modal. Hasil penelitain ini menunjukkan bahwa dana alokasi umum
berpengaruh terhadap belanja modal. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Darwanto dan Yustikasari 2007 bahwa dana
alokasi umum berpengaruh terhadap belanja modal. Penelitian Harianto dan Adi 2007 semakin memperkuat bukti empiris
tersebut. Hal ini memberikan adanya indikasi kuat bahwa perilaku belanja
Universitas Sumatera Utara
70
daerah khususnya belanja modal akan sangat dipengaruhi
sumber penerimaan DAU. Berbagai pemaparan di atas dapat disimpulkan semakin tinggi DAU maka alokasi belanja modal juga meningkat. Hal ini
disebabkan karena daerah yang memiliki pendapatan DAU yang besar maka alokasi untuk anggaran belanja daerah belanja modal akan meningkat.
Sejak diterapkannya desentralisasi fiskal, pemerintahan pusat mengharapkan daerah dapat mengelola daya yang dimiliki sehingga tidak
hanya mengandalkan DAU. Dibeberapa daerah peran DAU sangat signifikan karena kebijakan belanja daerah lebih di dominasi oleh jumlah DAU dari
pada PAD . Bukti empiris bawasanya dalam jangka panjang transfer berpengaruh
terhadap belanja modal dan pengurangan jumlah transfer dapat menyebabkan penurunan dalam pengeluaran belanja modal. Setiap transfer DAU yang
diterima daerah akan ditunjukkan untuk belanja pemerintahan daerah, maka tidak jarang apabila pemerintah daerah menetapkan rencana daerah secara
pesimis dan rencana belanja cendrung optimis supaya transfer DAU yang diterima daerah lebih besar.
Hampir sama dengan PAD, DAU merupakan salah satu sumber pembiayaan untuk belanja modal guna pengadaan sarana dan prasarana dalam
rangka pemberian pelayanan publik yang baik dari pemerintah daerah agen kepada masyarakat prinsipal. Bedanya, kalau PAD berasal dari uang
masyarakat sedangkan DAU berasal dari transfer APBN oleh pemerintah pusat untuk pemerintahan daerah.
Universitas Sumatera Utara
71
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan beberapa informasi sebagai berikut :
1 Pertumbuhan ekonomi, endapatan asli daerah, dan dana alokasi umum, signifikan secara statistika terhadap belanja modal. Begitu juga untuk pengaruh
parsial, masing-masing variabel bebas, yakni pendapatan asli daerah, dana alokasi umum, dan pertumbuhan ekonomi, berpengaruh positif dan signifikan
terhadap belanja modal. 2. Pertumbuhan ekonomi berpengaruh positif dan signifikan terhadap
pengalokasian anggaran belanja modal 3. Pendapatan asli daerah berpengaruh positif dan signifikan terhadap
pengalokasian anggaran belanja modal 4. Dana alokasi umum berpengaruh positif dan signifikan terhadap pengalokasian
anggaran belanja modal
5.2 Saran