KESIMPULAN DAN SARAN MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-TALK-WRITE (TTW) PADA MATERI PROGRAM LINEAR DI KELAS X-AK 1 SMK-BM PAB 3 MEDAN ESTATE.

DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1.1 Analisis Kesalahan 6 Tabel 2.1. Model Pembelajaran Kooperatif 27 Tabel 2.2. Format Pembelajaran TTW 34 Tabel 3.1 Teknik Penskoran Kemampuan Pemecahan Masalah 62 Tabel 3.2 Kriteria Tingkat Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa 66 Tabel 4.1 Deskripsi Tingkat Kemampuan Pemecahan Masalah pada Tes Awal 68 Tabel 4.2 Data Kesalahan Siswa pada Soal Nomor 1 70 Tabel 4.3 Data Kesalahan Siswa pada Soal Nomor 2 72 Tabel 4.4 Data Kesalahan Siswa pada Soal Nomor 3 75 Tabel 4.5. Deskripsi Hasil Observasi Guru melakukan Pembelajaran pada Siklus I 86 Tabel 4.6. Deskripsi Hasil Observasi Siswa melakukan Pembelajaran pada Siklus I 87 Tabel 4.7 Kemampuan Siswa Memahami Masalah Pada TKPM I 90 Tabel 4.8 Kemampuan Siswa Merencanakan Penyelesaian Masalah TKPM I 91 Tabel 4.9 Kemampuan Siswa Melaksanakan Penyelesaian Masalah TKPM I 91 Tabel 4.10 Kemampuan Siswa Memeriksa Penyelesaian Masalah TKPM I 92 Tabel 4.11. Data Kesalahan Siswa pada Soal Nomor 1 94 Tabel 4.12 Data Kesalahan Siswa pada Soal Nomor 2 96 Tabel 4.13 Data Kesalahan Siswa pada Soal Nomor 3 98 Tabel 4.15. Deskripsi Hasil Observasi Guru dalam Melaksanakan Pembelajaran pada Siklus II 110 Tabel 4.15. Deskripsi Hasil Observasi Guru dalam Melaksanakan Pembelajaran pada Siklus II 111 Tabel 4.17 Kemampuan Siswa Memahami Masalah Pada TKPM II 113 Tabel 4.18 Kemampuan Siswa Merencanakan Penyelesaian Masalah pada TKPM II 113 Tabel 4.19 Kemampuan Siswa Melaksanakan Penyelesaian Masalah pada TKPM II 114 Tabel 4.20 Kemampuan Siswa Memeriksa Penyelesaian Masalah pada TKPM II 115 Tabel 4.21 Perbandingan Hasil Penelitian 117 DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 3.1. Skema Prosedur Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas 56 DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran I Siklus I 127 Lampiran 2. Lembar Aktivitas Siswa I 131 Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran II Siklus I 135 Lampiran 4. Lembar Aktivitas Siswa II 139 Lampiran 5. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran III Siklus II 145 Lampiran 6. Lembar Aktivitas Siswa III 149 Lampiran 7. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran IV Siklus II 152 Lampiran 8. Lembar Aktivitas Siswa IV 156 Lampiran 9. Pedoman Penskoran Tes 169 Lampiran 10. Kisi – Kisi Tes Awal 164 Lampiran 11. Tes Awal 165 Lampiran 12. Alternatif Tes Awal 166 Lampiran 13. Kisi-Kisi Tes Kemampuan Pemecahan Masalah I 169 Lampiran 14. Tes Kemampuan Pemecahan Masalah I 170 Lampiran 15. Alternatif Penyelesaian Tes Kemampuan Pemecahan Masalah I 172 Lampiran 16. Lembar Validitas Tes Kemampuan Pemecahan Masalah I 177 Lampiran 17. Kisi-Kisi Tes Kemampuan Pemecahan Masalah II 178 Lampiran 18. Tes Kemampuan Pemecahan Masalah II 179 Lampiran 19. Alternatif Penyelesaian Tes Kemampuan Pemecahan Masalah II 181 Lampiran 20. Lembar Validitas Tes Kemampuan Pemecahan Masalah I 188 Lampiran 21. Daftar Nilai Tes Awal 189 Lampiran 22. Daftar Nilai TKPM I 192 Lampiran 23. Daftar Nilai TKPM II 194 Lampiran 24 Daftar Nama Siswa X-AK 1 196 Lampiran 25. Daftar Nama Kelompok Siswa 197 Lampiran 26. Kisi-Kisi Pedoman Wawancara 198 Lampiran 27. Lembar Observasi Kegiatan Pembelajaran Guru Pertemuan I Siklus I 200 Lampiran 28. Lembar Observasi Kegiatan Pembelajaran Guru Pertemuan II Siklus I 202 Lampiran 29. Lembar Observasi Kegiatan Pembelajaran Guru Pertemuan III Siklus I 204 Lampiran 30. Lembar Observasi Kegiatan Pembelajaran Guru Pertemuan IV Siklus II 206 192 Lampiran 31. Dokumentasi 208 1

BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kebutuhan setiap manusia sepanjang hidupnya. Tanpa adanya pendidikan manusia akan sulit berkembang bahkan akan terbelakang. Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan di Indonesia adalah masalah lemahnya proses pembelajaran. Berbagai upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan telah dan terus dilakukan. Namun, indikator kearah mutu pendidikan belum menunjukkan peningkatan yang signifikan. Salah satu cara untuk meningkatkan pendidikan di Indonesia adalah dengan melakukan perbaikan dalam proses pembelajaran, maka perlu diadakan upaya dalam perbaikan pembelajaran seiring dengan perkembangan zaman yang menuntut siswa untuk berwawasan luas. Peranan Matematika yang sangat penting ini menjadi latar belakang perlunya matematika untuk dipelajari seperti yang dikemukakan oleh Cockroft Abdurrahman, 2010 : 253 bahwa matematika perlu diajarkan pada siswa karena Matematika: “1 selalu digunakan dalam segala segi kehidupan, 2 semua bidang studi memerlukan bidang keterampilan bidang matematika yang sesuai, 3 merupakan sarana komunikasi yang kuat, singkat, dan jelas, 4 dapat digunakan untuk menyajikan informasi dalam berbagai cara, 5 meningkatkan kemampuan logis, ketelitian, dan kesadaran keruangan, dan 6 memberikan kepuasan terhadap usaha memecahkan yang menantang ”. Menyadari pentingnya matematika, maka belajar matematika seharusnya menjadi kebutuhan dan kegiatan yang menyenangkan. Namun pada kenyataannya belajar matematika sering dianggap sesuatu yang menakutkan dan membosankan, hal ini terjadi karena selama ini belajar matematika hanya cenderung menghitung angka yang seolah – olah tidak ada makna dan kaitannya dengan peningkatan kemampuan berpikir untuk memecahkan berbagai soal. Padahal dengan belajar matematika kita dilatih untuk senantiasa berpikir logis dan kritis dalam memecahkan permasalahan, serta dapat melatih kejujuran, ketekunan, dan keuletan. Namun, pembelajaran terhadap Matematika bagi kebanyakan pelajar tidaklah mudah. Banyak kendala yang dihadapi seperti dalam hal ketelitian, visualisasi, kecepatan dan ketepatan dalam menghitung. Hambatan-hambatan ini menciptakan sugesti buruk terhadap Matematika sebagai pelajaran yang sulit dan juga menimbulkan rasa malas untuk mempelajarinya. Reaksi berantai ini terus berlanjut dan semakin memperkuat anggapan bahwa ‘Matematika adalah pelajaran yang sulit dan menakutkan’. Seperti yang diungkapkan Cornelius dalam Abdurrahman, 2010:253 bahwa alasan perlunya belajar matematika adalah sebagai berikut: Lima alasan perlunya belajar matematika karena matematika merupakan 1 sarana berpikir yang jelas dan logis, 2 sarana untuk memecahkan masalah kehidupan sehari-hari, 3 sarana mengenal pola-pola hubungan dan generalisasi pengalaman, 4 sarana untuk mengembangkan kreativitas dan 5 sarana untuk meningkatkan kesadaran terhadap perkembangan budaya. Matematika disadari sangat penting peranannya. Namun tingginya tuntutan untuk menguasai matematika tidak berbanding lurus dengan hasil belajar matematika siswa. Hasil belajar matematika siswa rendah salah satunya disebabkan kurangnya minat siswa dalam mengikuti pelajaran matematika. Hal ini disebabkan karena adanya anggapan dari sebagian besar siswa bahwa matematika adalah salah satu mata pelajaran yang paling sulit. Sebagaimana yang diungkapkan Abdurrahman 2010:2002 bahwa : “Dari berbagai bidang studi yang diajarkan di sekolah, matematika merupakan bidang studi yang dianggap paling sulit oleh para siswa baik yang tidak berkesulitan belajar dan lebih-lebih bagi siswa yang berkesulitan belajar.” Masalah dalam pembelajaran matematika di Indonesia adalah rendahnya prestasi siswa. Rendahnya kemampuan matematika ini disebabkan masih banyaknya siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar matematika, kurang berminat, dan selalu menganggap matematika sebagai ilmu yang sukar, sehingga menimbulkan rasa takut untuk belajar matematika.

Dokumen yang terkait

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK-TALK-WRITE (TTW) TERHADAP KEMAMPUAN MENGANALISIS CERPEN

3 21 111

“Pengaruh Pembelajaran Think-Talk-Write Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa”.

0 5 247

Perbedaan hasil belajar ekonomi siswa dengan menggunakan metode pembelajaran TTW (Think Talk Write) dan model pembelajaran terbalik (reciprocal teaching) di SMA Nusa Putra Tangerang

1 6 154

Pengaruh strategi pembelajaran think-talk write (TTW) tehadap hasil belajar fisika siswa : kuasi eksperimen di SMA Negeri 3 Rangkasbitung

2 16 103

Pengaruh Strategi Think-Talk-Write (TTW) Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa : studi ekperimen di MTsN 19 Pondok Labu Jakarta Selatan

0 5 225

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA PADA MATERI PROGRAM LINEAR DI SMK - BM PAB 3 MEDAN ESTATE T.A 2013/2014.

0 2 24

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK - TALK - WRITE (TTW) PADA MATERI PECAHAN DI KELAS VII SMP NEGERI 16 MEDAN.

0 5 23

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI DAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP DENGAN MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TTW (THINK TALK WRITE).

0 1 42

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE (TTW) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMP.

0 2 32

Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Talk Write (TTW) Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Ditinjau dari Kemampuan Awal Matematika

0 0 8