Bidan Desa Agen Peningkatan Kesehatan Masyarakat

14

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1 Bidan Desa Agen Peningkatan Kesehatan Masyarakat

Dalam globalisasi ekonomi masyarakat Indonesia dihadapakan pada persaingan global yang semakin ketat yang menuntut masyarakat serta semua lapisannya untuk menyiapkan individu yang berkualitas tinggi sebagai generasi penerus bangsa yang harus dipersiapkan sebaik mungkin secara terencana,terpadu dan berkesinambungan. Tindakan tersebut haruslah secara konsisten dilakukan sejak dini yang bekerja yakni sejak janin dalam kandungan, masa bayi dan balita, sampai dewasa. Di era sekarang ini, keberadaan seorang bidan sangat diperlukan. Bidan diakui sebagai tenaga kesehatan professional yang bertanggung jawab yang bekerja sebagai mitra perempuan dalam memberikan dukungan yang diperlukan. Misalnya asuhan dan nasihat selama kehamilan, periode persalinan dan post partum, melakukan pertolongan persalinan di bawah tanggung jawabnya sendiri, dan memberikan asuhan pada bayi baru lahir. Ruang lingkup asuhan yang diberikan oleh seorang bidan dan telah ditetapkan sebagai wilayah kompetensi bidan di Indonesia. http:www.depkes.go.idindex.php?option=newstask=viewarticlesid=3111 Dalam peran sebagai tenaga kesehatan profesional bidan diharapkan mampu menangani masalah kesehatan yang ada didalam masyarakat baik dalam peningkatan kesehatan ibu, anak dan masyarakat lainnya. Menjadi ujung tombak Universitas Sumatera Utara 15 untuk membangun kesehatan masyarakat. Bersama komponen lain bidan berada di barisan paling depan untuk membantu masyarakat. Terutama bidan yang berada di desa, terlebih mereka yang bertugas didaerah terpencil dan jauh dari sarana pelayanan kesehatan. Bidan desa adalah bidan yang ditempatkan, diwajibkan tinggal serta bertugas melayani masyarakat di wilayah kerjanya, yang meliputi satu atau dua desa yang dalam melaksanakan tugas pelayanan medik baik di dalam maupun di luar jam kerjanya bertanggung jawab langsung kepada kepala Puskesmas dan bekerjasama dengan perangkat desa. Salah satu program Kesehatan Ibu dan Anak KIA adalah menurunkan kematian dan kejadian sakit di kalangan ibu, dan untuk mempercepat penurunan angka Kematian Ibu dan Anak adalah dengan meningkatkan mutu pelayanan dan menjaga kesinambungan pelayanan kesehatan ibu dan perinatal. Dalam usaha meningkatkan mutu pelayanan kebidanan dan kesehatan anak terutama di desa maka tenaga kesehatan medis seperti bidan harus menjalin kerjasama yang baik dengan tenaga non-medis seperti dukun dengan mengajak dukun untuk melakukan pelatihan dengan harapan dapat: 1. Meningkatkan kemampuan dalam menolong persalinan 2. Dapat mengenal tanda-tanda bahaya dalam kehamilan dan persalinan http:bidanshop.blogspot.com201004kematian-di-tangan-bidan.html. Universitas Sumatera Utara 16 Selain bekerja sama dengan tenaga non-medis seperti dukun, bidan desa juga bekerjasama dengan masyarakat yang secara sukarela membantu dan melaksanakan posyandu. Biasanya masyarakat tersebut telah mendapat pelatihan dalam menjalankan tugasnya tersebut sebagai kader. Tugas dan fungsi bidan utama bidan desa adalah memberikan pelayanan kesehatan ibu dan anak, sebagaimana tertuang dalam SE Dirjen Binkesmas No. 492BinkesmasDj89 yang menyatakan penempatan bidan desa adalah memberikan pelayanan ibu dan anak serta KB dalam rangka menurunkan angka kematian ibu dan bayi serta kelahiran. Kehadiran bidan di desa diharapkan mampu memperluas jangkauan pelayanan yang telah ada sekaligus dapat meningkatkan cakupan program pelayanan KIA melalui: Kemenkes, 2007 a. Peningkatan pemeriksaan kesehatan ibu hamil yang bermutu b. Pertolongan persalinan c. Deteksi dini faktor kehamilan dan peningkatan pelayanan neonatal. d. Promosi kesehatan dan pencegahan penyakit pada bayi e. Serta bekerja sama dengan kader posyandu mencari sasaran ibu hamil Bidan desa adalah ujung tombak pembangunan keluarga sejahtera dari sudut kesehatan dan pemberdayaan lainnya. Bidan menempati posisi yang strategis karena biasanya di tingkat desa merupakan kelompok tenaga kesehatan profesional. Masyarakat dan keluarga Indonesia di desa, dalam keadaan hampir tidak siap untuk menghadapi tingginya angka kematian bayi beserta angka kematian ibu. Universitas Sumatera Utara 17

2.2 Sosialisasi Pemanfaatan Program Kesehatan Masyarakat

Dokumen yang terkait

Respon Bidan PTT Terhadap Program Jaminan Persalinan di Kabupaten Langkat Tahun 2013

1 94 178

Gambaran Perilaku Masyarakat Terhadap Pemanfaatan Program Jaminan Persalinan (Jampersal) Dalam Melakukan Persalinan Di Puskesmas Namorambe Kabupaten Deli Serdang

0 30 76

KEBERHASILAN PROGRAM JAMINAN PERSALINAN (JAMPERSAL) (Studi Deskriptif Di Desa Pakis Kecamatan Panti Kabupaten Jember)

2 89 79

IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN OLEH BIDAN PRAKTIK DI DESA TENGGULUNAN KABUPATEN SIDOARJO.

0 3 84

ANALISIS BIAYA JAMINAN PERSALINAN (JAMPERSAL) (STUDI KASUS PADA SALAH SATU BIDAN PRAKTEK SWASTA KOTA PADANG)

0 0 7

Evaluasi Pelayanan Persalinan oleh Bidan Desa Selama Pelaksanaan Program Jaminan Persalinan Di Puskesmas Salomekko Kabupaten Bone Sulawesi Selatan Tahun 2012

0 1 7

Peran Bidan Desa Mensosialisasikan Persalinan Sehat Pada Masyarakat Tradisional Melalui Program Jaminan Persalinan” (Studi Kasus Mayarakat Lae Soraya Desa Gunung Bakti, Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam),

0 0 19

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Peran Bidan Desa Mensosialisasikan Persalinan Sehat Pada Masyarakat Tradisional Melalui Program Jaminan Persalinan” (Studi Kasus Mayarakat Lae Soraya Desa Gunung Bakti, Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam),

0 0 13

Peran Bidan Desa Mensosialisasikan Persalinan Sehat Pada Masyarakat Tradisional Melalui Program Jaminan Persalinan” (Studi Kasus Mayarakat Lae Soraya Desa Gunung Bakti, Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam),

0 0 10

IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN OLEH BIDAN PRAKTIK DI DESA TENGGULUNAN KABUPATEN SIDOARJO

0 0 18