Interpretasi Data Jadwal Kegiatan Keterbatasan Penelitian

37 pada masyarakat Lae Sorhaya Desa Gunung Bakti, Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam.

3.4.2 Data Skunder

Pengumpulan data dapat diambil dengan cara penelitian kepustaka dan pencatatan dokumen dari beberapa literatur seperti buku-buku referensi, surat kabar, majalah, karya ilmiah, jurnal dan mengakses internet yang berkaitan langsung dengan masalah penelitian serta dapat dianggap relevan dengan masalah yang diteliti. Oleh karena itu, sumber data skunder diharapkan berperan membantu, mengungkap data yang diharapkan, membantu memberi keterangan sebagai pelengkap dan bahan perbandingan. Bungin, 2001: 129

3.5. Interpretasi Data

Data-data yang sudah dikumpulkan akan diinterpretasikan dengan menggunakan teori dalam kajian pustaka, sampai pada akhirnya akan berbentuk laporan yang sudah di atur, diurutkan, di kelompokkan ke dalam kategori. Disini peneliti akan mengelompokkan data-data yang diperoleh dari hasil wawancara, selanjutnya akan dipelajari sehingga menghasilkan kesimpulan yang baik. Hasan, 2002:137 Sehingga pada akhirnya dapat memahami dan menemukan jawaban dari penelitian tersebut. Universitas Sumatera Utara 38

3.6 Jadwal Kegiatan

No. Kegiatan Bulan Ke - 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 Pra Observasi √ 2 ACC Judul √ 3 Penyusunan Proposal Penelitian √ √ √ 4 Seminar Proposal √ 5 Revisi Proposal √ 6 Penelitian Ke Lapangan √ √ √ 7 Pengumpulan dan Analisis Data √ √ √ 8 Bimbingan Skripsi √ √ √ √ 9 Penulisan Laporan Akhir √ √ √ √ 10 Sidang Meja Hijau √

3.7 Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan dalam penelitian ini mencakup kemampuan dan pengalaman yang dimiliki peneliti. Selain itu terkait dengan kelemahan instrumen wawancara mendalam. Kendala lain adalah keterbatasan waktu saat wawancara dengan informan, hal ini disebabkan karena kegiatan informan yang sibuk. Peneliti juga harus melakukan wawancara dengan bahasa Pakpak Boang yang merupakan bahasa keseharian informan dan kesulitan dalam menerjemahkan kedalam bahasa Indonesia agar lebih ilmiah. Universitas Sumatera Utara 39

BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN DAN INTERPRETASI DATA

4.1 Gambaran Kota Subulusalam

Kota Subulussalam adalah sebuah kota di provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, Indonesia. Kota ini dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2007, pada tanggal 2 Januari 2007. Kota ini merupakan pemekaran dari Kabupaten Aceh Singkil. Kota Subulussalam adalah daerah otonomi yang terbentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2007, setelah sebelumnya menjadi bagian dari Kabupaten Aceh Singkil. Kota Subulussalam memiliki 5 Kecamatan dengan 74 Desa yaitu Kecamatan Simpang Kiri yang terdiri dari 14 Desa, yaitu Kecamatan Penanggalan yang terdiri dari 10 Desa, Kecamatan Rundeng yang terdiri dari 23 Desa, Kecamatan Sultan Daulat yang terdiri dari 17 Desa serta Kecamatan Longkib dengan 10 Desa. Kota Subulussalam memiliki luas wilayah 1.391 km2 dengan luas kecamatan yang terbesar adalah Kecamatan Sultan Daulat ±43,3, sedangkan kecamatan dengan luasan terkecil adalah Kecamatan Penanggalan ±6,7. Untuk lebih jelasnya, peta kondisi adminstratif Kota Subulussalam dapat dilihat pada peta dan tabel berikut : Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Respon Bidan PTT Terhadap Program Jaminan Persalinan di Kabupaten Langkat Tahun 2013

1 94 178

Gambaran Perilaku Masyarakat Terhadap Pemanfaatan Program Jaminan Persalinan (Jampersal) Dalam Melakukan Persalinan Di Puskesmas Namorambe Kabupaten Deli Serdang

0 30 76

KEBERHASILAN PROGRAM JAMINAN PERSALINAN (JAMPERSAL) (Studi Deskriptif Di Desa Pakis Kecamatan Panti Kabupaten Jember)

2 89 79

IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN OLEH BIDAN PRAKTIK DI DESA TENGGULUNAN KABUPATEN SIDOARJO.

0 3 84

ANALISIS BIAYA JAMINAN PERSALINAN (JAMPERSAL) (STUDI KASUS PADA SALAH SATU BIDAN PRAKTEK SWASTA KOTA PADANG)

0 0 7

Evaluasi Pelayanan Persalinan oleh Bidan Desa Selama Pelaksanaan Program Jaminan Persalinan Di Puskesmas Salomekko Kabupaten Bone Sulawesi Selatan Tahun 2012

0 1 7

Peran Bidan Desa Mensosialisasikan Persalinan Sehat Pada Masyarakat Tradisional Melalui Program Jaminan Persalinan” (Studi Kasus Mayarakat Lae Soraya Desa Gunung Bakti, Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam),

0 0 19

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Peran Bidan Desa Mensosialisasikan Persalinan Sehat Pada Masyarakat Tradisional Melalui Program Jaminan Persalinan” (Studi Kasus Mayarakat Lae Soraya Desa Gunung Bakti, Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam),

0 0 13

Peran Bidan Desa Mensosialisasikan Persalinan Sehat Pada Masyarakat Tradisional Melalui Program Jaminan Persalinan” (Studi Kasus Mayarakat Lae Soraya Desa Gunung Bakti, Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam),

0 0 10

IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN OLEH BIDAN PRAKTIK DI DESA TENGGULUNAN KABUPATEN SIDOARJO

0 0 18