15
1. Peningkatan kinerja perusahaan melalui supervise atau pemantauan kinerja manajemen dan adanya akuntabilitas manajemen terhadap pemangku kepenti-
ngan lainnya, berdasarkan kerangka aturan dan peraturan yang berlaku. 2. Memberikan kerangka acuan yang memungkinkan pengawasan berjalan efektif
sehingga tercipta mekanisme checks and balances di perusahaan. 3. Mengurangi agency cost, yaitu suatu biaya yang harus ditanggung pemegang
saham sebagai akibat pendelegasian wewenang kepada pihak manajemen. Di Indonesia sendiri, munculnya Undang-Undang No. 40
tahun2007tentang Perseroan Terbatas menandai babak baru pengaturan Corporate Social Responsibility. Selain itu, pengaturan tentang Corporate Social
Responsibility juga tercermin di dalam Undang-Undang No. 25 tahun 2007tentang Penanaman Modal. Walaupun sebenarnya pembahasan mengenai Corporate
Social Responsibility sudah dimulai jauh sebelum kedua undangundangtersebut disahkan. Salah satu pendorong perkembangan Corporate Social Responsibility
yang terjadi di Indonesia adalah pergeseran paradigma dunia usahayang tidakhanya semata-mata untuk mencari keuntungan saja, melainkan jugabersikap
etisdan berperan dalam penciptaan investasi sosial
2.1.4 Kinerja Keuangan
Pengertian kinerja menurut Kamus Istilah Akuntansi 2003:215 menyatakan bahwa: “Kinerja atau performance adalah suatu istilah umum yang
digunakan untuk sebagian atau seluruh tindakan aktivitas dari suatu organisasi pada suatu periode, sering dengan referensi pada sejumlah standar seperti biaya-
Universitas Sumatera Utara
16
biaya masa lalu atau yang diproyeksikan, suatu dasar efisiensi, pertanggungjawaban atau akuntabilitas manajemen dan semacamnya”.
Bambang Rianto dalam bukunya dasar-dasar pembelanjaan perusahaan 1998:253 mengatakan bahwa kinerja keuangan adalah suatu kegiatan untuk
melakukan kegiatan pelaporan keuangan menurut standar keuangan yang telah ditetapkan.
Kinerja keuangan suatu perusahaan menunjukkan kaitan yang cukup erat dengan penilaian mengenai sehat atau tidak sehatnya suatu perusahaan.Sehingga
jika kinerjanya baik, maka baik pula tingkat kesehatan perusahaan tersebut. Dari sejumlah pengertian kinerja keuangan di atas, dapat diambil
kesimpulan sederhana bahwa kinerja keuangan merupakan pencapaian prestasi perusahaan pada suatu periode yang menggambarkan kondisi kesehatan keuangan
perusahaan dengan indikator kecukupan modal, likuiditas dan profitabilitas.
2.1.5 Nilai Perusahaan
Nilai perusahaan merupakan harga yang bersedia dibayar oleh calon pembeli apabila perusahaan tersebut dijual.Nilai perusahaan dapat diukur dari
tinggi rendahnya harga saham di perusahaan yang bersangkutan.Tinggi rendahnya harga saham dipengaruhi oleh kondisi perusahaan itu sendiri.
Nilai perusahaan menggambarkan baik atau buruk manajemen dalam mengelola kekayaan perusahaan yang dapat dilihat dari pengukuran kinerja
keuangan yang diperoleh dari peusahaan. Suatu perusahaan akan berupaya untuk meningkatkan nilai perusahaannya. Terdapat perbedaan antara meningkatkan nilai
perusahaan dengan maksimalisasi laba.Perusahaan biasanyalebih menekankan
Universitas Sumatera Utara
17
pada peningkatan nilai perusahaan daripada peningkatan laba. Perbedaan antara memaksimalkan nilai value perusahaan dengan memaksimalkan laba profit
perusahaan yaitu : 1. Maksimalisasi nilai perusahaan memperhitungkan tingkat risiko dan
arus pendapatan, sedangkan maksimalisasi laba. 2. Untuk memaksimalkan nilai perusahaan kita harus memperhitungkan
arus laba jangka panjang dan nilai waktu daripada uang, hanya saja maksimalisasi laba dalam jangka panjang merugikan perusahaan.
3. Maksimalisasi nilai menghindari masalah perbedaan kualitas pada arus dana, angka laba lebih bervariasi yang bergantung kepada kebiasaan
akuntansi yang digunakan dan mengutamakan pada arus kas atau dana bukan tergantung pada bentuk pengukuran laba Kasmir, 2010.
Rumus yang digunakan untuk mengukur nilai perusahaan yaitu: PBV =
Share Price ���� ���� � ��� �ℎ���
2.2. Tinjauan Penelitian Terdahulu