Metode Pengumpulan Data Kesimpulan

29 karyawan yang ada pada PT. Perkebunan Nusantara IV Persero, Medan khusus bagi karyawan yang merupakan pegawai manajerial yang jumlahnya ada 50 orang. Menurut Erlina 2011 “ Sampel adalah bagian populasi yang digunakan Memperkirakan karakteristik populasi”.Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode purposive sampling, yaitu “teknik pengambilan sampel berdasarkan suatu kriteria yang digunakan sebagai pertimbangan tertentu. Dalam pengambilan sampel telah ditentukan kriteria dan jumlah, untuk jumlah sampelnya sebanyak 50 karyawan, dan untuk kriterianya adalah sebagai berikut: 1. Telah bekerja dalam level manajerial minimal 1 satu tahun di PT. Perkebunan Nusantara IV Persero Medan 2. Karyawan yang bekerja di Kantor Pusat Medan.

3.4. Metode Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer.Data primer diperoleh dengan menggunakan metode Survey yaitu melalui kuesioner.dengan mendatangi satu per satu calon responden, menanyakan apakah calon memenuhi persyaratan sebagai calon responden untuk mengisi kuesioner. Jenis kuisioner yang digunakan adalah kuisioner langsung, yaitu daftar pertanyaan dikirim atau diserahkan langsung kepada orang yang di mintai pendapat, keyakinan atau diminta menceritakan tentang dirinya sendiri. Universitas Sumatera Utara 30

3.5. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Penelitian ini melibatkan 5 variabel yang dapat diklasifikas ikan sebagai berikut :  Variabel independen dalam penelitian adalah Total Quality Management, Corporate Social Responsibility, Good Corporate Governance dan Nilai Perusahaan  Variabel dependen adalah Kinerja Keuangan

3.5.1. Variabel Independen 1.

Total Quality Management Total Quality Management TQM merupakan suatu pendekatan yang berorientasi pada pelanggan dengan memperkenalkan perubahan manajemen secara sistematik dan perbaikan terus menerus terhadap proses, produk, dan pelayanan suatu organisasi.Proses Total Quality Management bermula dari pelanggan dan berakhir pada pelanggan pula.Total Quality Management TQM merupakan teori ilmu manajemen yang mengarahkan pimpinan organisasi dan personilnya untuk melakukan program perbaikan mutu secara berkesinambungan yang terfokus pada pencapaian kepuasan para pelanggan.

2. Corporate Social Responsibility

Corporate Social Responsibility CSR adalah suatu tindakan atau konsep yang dilakukan oleh perusahaan sesuai kemampuan perusahaan tersebut sebagai bentuk tanggungjawab mereka terhadap sosiallingkungan sekitar dimana perusahaan itu berada.CSR merupakan fenomena strategi Universitas Sumatera Utara 31 perusahaan yang mengakomodasi kebutuhan dan kepentingan stakeholder- nya.CSR timbul sejak era dimana kesadaran akansustainability perusahaan jangka panjang adalah lebih penting daripada sekedar profitability. 3. Good Corporate Governance Good Corporate Governance GCG adalah prinsip yang mengarahkan dan mengendalikan perusahaan agar mencapai keseimbangan antara kekuatan serta kewenangan perusahaan dalam memberikan pertanggungjawabannya kepada para shareholder khususnya, dan stakeholders pada umumnya. Tentu saja hal ini dimaksudkan untuk mengatur kewenangan Direktur, manajer, pemegang saham dan pihak lain yang berhubungan dengan perkembangan perusahaan di lingkungan tertentu.

4. Nilai Perusahaan

Nilai perusahaanmerupakan kondisi tertentu yang telah dicapai oleh suatu perusahaan sebagai gambaran dari kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan setelah melalui suatu proses kegiatan selama beberapa tahun, yaitu sejak perusahaan tersebut didirikan sampai dengan saat ini. Meningkatnya nilai perusahaan adalah sebuah prestasi, yang sesuai dengan keinginan para pemiliknya, karena dengan meningkatnya nilai perusahaan, maka kesejahteraan para pemilik juga akan meningkat. Universitas Sumatera Utara 32

3.5.2. Variabel Dependen 5.

Kinerja Keuangan Kinerja keuangan merupakan gambaran dari pencapaian keberhasilan perusahaan dapat diartikan sebagai hasil yang telah dicapai atas berbagai aktivitas yang telah dilakukan.Dapat dijelaskan bahwa kinerja keuangan adalah suatu analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan dengan menggunakan aturan-aturan pelaksanaan keuangan secara baik dan benar Fahmi, 2012:2. Penilaian kinerja keuangan merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan oleh pihak manajemen agar dapat memenuhi kewajibannya terhadap para penyandang dana dan juga untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Tabel 3.1. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Variabel Penelitian Definisi Operasional Skala Pengukuran Total Quality Management suatu pendekatan yang berorientasi pada pelanggan dengan memperkenalkan perubahan manajemen secara sistematik dan perbaikan terus menerus terhadap proses, produk, dan pelayanan suatu organisasi. Skala Ordinal Universitas Sumatera Utara 33 Corporate Social Responsibility Corporate Social Responsibility CSR adalah suatu tindakan atau konsep yang dilakukan oleh perusahaan sesuai kemampuan perusahaan tersebut sebagai bentuk tanggungjawab mereka terhadap sosiallingkungan sekitar dimana perusahaan itu berada. Skala Ordinal Good Corporate Governance Good Corporate Governance GCG adalah prinsip yang mengarahkan dan mengendalikan perusahaan agar mencapai keseimbangan antara kekuatan serta kewenangan perusahaan dalam memberikan pertanggungjawabannya kepada para shareholder khususnya, dan stakeholders pada umumnya. Skala Ordinal Kinerja Keuangan Kinerja keuangan merupakan gambaran dari pencapaian keberhasilan perusahaan dapat diartikan sebagai hasil yang telah dicapai atas berbagai aktivitas yang telah dilakukan. Skala Ordinal Nilai Perusahaan Nilai perusahaanmerupakan kondisi tertentu yang telah dicapai oleh suatu perusahaan sebagai gambaran dari kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan setelah PBV= Share Price ���� ����� ��� �ℎ��� Universitas Sumatera Utara 34 melalui suatu proses kegiatan selama beberapa tahun, yaitu sejak perusahaan tersebut didirikan sampai dengan saat ini.

3.6. Metode Analisis Data

3.6.1. Statistik Deskriptif

Menurut Erlina 2011 “Statistik deskriptif merupakan proses transformasi data penelitian dalam bentuk tabulasi, sehingga mudah dipahami dan diinterprestasikan”.

3.7. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

3.7.1. Uji Validitas

Menurut Ghozali 2005 , uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dinyatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur untuk kuesioner tersebut .

3.7.2. Uji Reliabilitas

Menurut Ghozali 2005 :41, “uji reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk”. Pengujian reliabilitas bertujuan untuk mengetahui konsistensi hasil pengukuran variabel-variabel.Suatu kuesioner dikatakan handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten dari waktu ke waktu. Universitas Sumatera Utara 35 Dalam penelitian ini berarti reliabilitas menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran relatif konsisten apabila pengukuran dilakukan beberapa kali.Uji reliabilitas dapat dilakukan dengan menghitung cronbach alpha masing-masing item dengan bantuan SPSS for windows. Suatu instrument dikatakan reliabel jika mempunyai nilai alpha positif dan lebih besar dari 0,6. Dimana semakin besar nilai alpha, maka alat pengukur yang digunakan semakin handal reliable.

3.8. Uji Asumsi klasik

Sebelum melakukan regresi terdapat syarat yang harus dilalui yaitu melakukan uji asumsi klasik. Model regresi harus bebas dari asumsi klasik yaitu, uji normalitas, multikolinearitas, heteroskedasitas dan uji autokorelasi Ghozali, 2005.

3.8.1. Uji Normalitas

Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel peganggu atau residual memiliki distribusi normal.Seperti diketahui bahwa uji t dan f mengasumsikan bahwa nilai residua mengikuti distribusi normal. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik Ghozali, 2006 : 110. Syarat dalam analisis parametik yaitu data harus normal Priyatno, 2009 : 56. Universitas Sumatera Utara 36

3.8.2. Uji Multikolinieritas

Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas indepemden Ghozali, 2006 : 91. Ketentuan untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinieritas yaitu jika nilai variance inflation factor VIF tidak lebih dari 10 dan nilai tolerance tidsk kurang dari 0,1, maka model dapat dikatakan terbebas dari multikolinieritas. VIF= 1Tolerance, jika VIF = 0 maka 110 = 0.1. Semakin tinggi VIF maka semakin rendah tolerance. Jika nilai koefiseien kolerasi antara masing-masing vaiabel independen kurang dari 0,70, maka model dapat dinyatakan bebas dari asumsi klasik multikolinieritas. Jika lebih dari 0,70 maka diasumsikan terjadi kolerasi yang sangat kuat antar variabel independen sehingga terjadi multikolinieritas.

3.8.3. Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke- pengamatan lain jika variance dari residual satu pengamatan ke- pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heterokedastisitas Ghozali, 2006 :105. Dasar analisis : 1. Dengan melihat apakah titik-titik memiliki pola tertentu yang teratur seperti bergelombang, melebar kemudian menyempit, jika terjadi makan mengindikasikan terdapat heterokedastisitas. Universitas Sumatera Utara 37 2. Jika tidak terdapat pola tertentu yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 10 pada sumbu Y maka mengindikasikan tidak terjadi heterokedastisitas.

3.9. Model Pengujian Hipotesis

3.9.1 Model Regresi Linear Berganda

Model Regresi Linear Berganda Multiple Regression Analysis bertujuan untuk menguji pengaruh antara satu variabel terhadap variabel lain. Regresi linear berganda melibatkan lebih dari satu variabel bebas Independen. Dengan menggunakan dua atau lebih variabel bebas Independen dalam membuat persamaan regresi diharapkan mampu menerangkan lebih baik karakteristik dari variabel tak bebas dependen dan nilai koefisien determinasi diharapkan semakin besar dan nilai standar error semakin kecil sehingga persamaan regresi yang dihasilkn lebih baik. Model regresi linear berganda dikatakan model yang baik jika model tersebut memenuhi asumsi normalitas data dan terbebas dari asumsi- asumsi klasik statistik, baik multikolinieritas, autokolerasi dan heteroskedastisitas. Maka, untuk pengujian hipotesis pertama dan kedua akan dipergunakan analisis regresi berganda, tujuannya adalah untuk melihat pengaruh antara variabel independen dengan variabel dependen, dengan rumusan sebagai berikut : Y = a + b1.X1 + b2.X2 + b3.X3 + e Universitas Sumatera Utara 38 keterangan : Y = Kinerja Keuangan a = Konstanta X1 = Total Quality Management X2 = Corporate Social Responsibility X3 = Good Corporate Governance b1 = Koefisien regresi Total Quality Management b2 = Koefisien regresi Corporate Social Responsibility b3 = Koefisien regresi Good Corporate Governance e = eror

3.9.1.1 Uji Signifikan Parsial Uji-t

Uji Signifikan Parsial Uji-t digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen,apakah pengaruhmya signifikan atau tidak. Hipotesis nol Ho yang hendak diuji adalah apakah parameter bi sama dengan nol, atau Ho : bi = 0, artinya apakah suatu variabel independen bukan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. Hipotesis altenatif Ha parameter suatu variabel tidak sama dengan nol, atau Ha : bi ≠ 0, artinya variabel tersebut merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. Dasar pengambilan keputusan yaitu : 1. Jika nilai signifikan a 0.05, Ho diterima 2. Jika nilai signifikan a 0.05, Ho ditolak Universitas Sumatera Utara 39

3.9.1.2 Uji Signifikan Simultan Uji-F

Uji Signifikan Simultan Uji-F pada dasarnya menunjukan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat. Hipotesis nol Ho yang hendak diuji adalah apakah semua parameter dalam model sama dengan nol, atau : Ho : b1 = b2 = b3 = b4 = b5 = b6 = 0, artinya apakah semua variabel independen bukan merupakan penjelasan yang signifikan terhadap variabel dependen. Hipotesis alternatif Ha tidak semua parameter secara simultan sama dengan nol, atau Ha : b1 ≠ b2 ≠ b3 ≠ b4 ≠ b5 ≠ b6 ≠ 0, artinya semua variabel independen secara simultan merupakan penjelasan yang signifikan terhadap variabel dependen. 1. Jika nilai signifikan a 0.05, Ho diterima 2. Jika nilai signifikan a 0.05, Ho ditolak

3.9.1.3 Uji Koefisien Determinasi R

2 Uji Koefisien Determinasi R 2 digunakan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel independen menjelaskan variabel dependen. Koefisien daterminasi terletak pada tabel summary b dan tertulis R Square yang disesuaikan atau tertulis Adjusted R Square, karena disesuaikan dengan jumlah variabel independen yang digunakan dalam penelitian. Nilai R Square dikatakan baik jika di atas 0,5 karena nilai R Square berkisar antara 0 sampai 1. Universitas Sumatera Utara 40

3.9.2 Uji interaksi

Uji interaksi atau sering disebut dengan Moderated Regression Analysis MRA merupakan aplikasi khusus regresi linear berganda dimana dalam persamaan regresinya mengandung unsur interaksi perkalian dua atau lebih variabel independen Ghozali, 2006: 164. Pengujian hipotesis yang ketiga dan keempat yaitu, variabel independen, variabel dependen dan variabel moderating. Dalam penelitian ini pengujian regresi dengan variabel moderating dilakukan dengan metode Uji Interaksi, adapun rumus persamaan regresinya yaitu: Y = a + b1.X1 + b2.X2 + b3.X3+ b4.X4+ b5X1.X4+ b6X2.X4+ b7X3.X4+ e keterangan : Y = Kinerja Keuangan a = Konstanta X1 = Total Quality Management X2 = Corporate Social Responsibility X3 = Good Corporate Governance X4 = Nilai Perusahaan b1 = Koefisien regresi Total Quality Management b2 = Koefisien regresi Corporate Social Responsibility b3 = Koefisien regresi Good Corporate Governance b4 = Koefisien regresi interaksi Total Quality Management nilai perusahaan Universitas Sumatera Utara 41 b5 = Koefisien regresi interaksi Corporate Social Responsibility nilai perusahaan b6 = Koefisien regresi interaksi Good Corporate Governance nilai perusahaan e = eror

3.9.3 Uji Nilai Selisih Mutlak

Frucot and Shearon 1991 mengajukan model regresi yang agak berbeda untuk menguji pengaruh moderasi yaitu dengan model nilai selisih mutlak dari variabel independen dengan rumus persamaan regresi : Y = a + b1X1 + b2X2 + b3|X1 - X2| Keterangan: Y = Kinerja Keuangan a = Konstanta X1 = Total Quality Management X2 = Corporate Social Responsibility X3 = Good Corporate Governance X4 = Nilai Perusahaan b1 = Koefisien regresi Total Quality Management b2 = Koefisien regresi Corporate Social Responsibility b3 = Koefisien regresi Good Corporate Governance

3.9.4 Uji Residual

Pengujian variabel moderating dengan uji interaksi maupun uji nilai selisih mutlak absolut mempunyai kecenderungan akan terjadi Universitas Sumatera Utara 42 multikolinearitas yang tinggi antar variabel independen dan hal ini akan menyalahi asumsi klasik dalam regresi ordinary least square OLS. Untuk mengatasi multikolinearitas ini, maka dikembangkan metode lain yang disebut uji residual. Langkah uji residual dapat dilakukan dengan persamaan regresi berganda berikut ini. Z = a + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3 + e 1 ׀e׀ = a + b1 Y 2 Keterangan : Y = Kinerrja Keuangan a = Konstanta X1 = Total Quality Management X2 = Corporate Social Responsibility X3 = Good Corporate Governance Z = Nilai Perusahaan b1-b3 = Koefisien regresi e = eror Universitas Sumatera Utara 43

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Perusahaan

4.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Perkebunan Nusantara IV

PT Perkebunan Nusantara IV disingkat PTPN IV didirikanberdasarkan Peraturan Pemerintah No. 9 tahun 1996, merupakan hasil peleburan 3 tiga Badan Usaha Milik Negara BUMN yaitu PT Perkebunan VI Persero, PT. Perkebunan VII Persero, dan PT Perkebunan VIII sebagaimana dinyatakan dalam Akta Pendirian Perusahaan Perseroan Persero PT Perkebunan Nusantara IV No. 37 tanggal 11 Maret 1996 yang dibuat dihadapan Harun Kamil, SH, Notaris di Jakarta, yang anggaran dasar telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Surat Keputusan Nomor: C2-8332.HT.01.01.Th.96 tanggal 8 Agustus 1996 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia tanggal 8 Oktober 1996 Nomor 81 dan Tambahan Berita Negara No. 8675. Anggaran Dasar Perseroan telah beberapa kali mengalami perubahan terakhir berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2014 tentang Penambahan Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia ke Dalam Modal Saham Perusahaan Perseroan Persero PT Perkebunan Nusantara III Persero dan Akta Perubahan Anggaran dasar No. 2 tanggal 23 Oktober 2014 yang dibuat dihadapan Notaris Nanda Fauz Iwan, SH, Universitas Sumatera Utara 44 MKn. Berdasarkan Perubahan Anggaran Dasar tersebut, status Perseroan berubah dari BUMN menjadi anak perusahaan BUMN. .

4.1.2 Visi dan Misi PT. Perkebunan Nusantara IV

Visi Perusahaan PT .Perkebunan Nusantara IV yaitu Menjadi perusahaan unggul dalam usaha agroindustri yang terintegrasi. Sedangkan Misi Perusahaan PT. Perkebunan Nusantara IV yaitu: 1. Menjalankan usaha dengan prinsip-prinsip usaha terbaik, inovatif, dan berdaya saing tinggi. 2. Menyelenggarakan usaha agroindustri berbasis kelapasawit, teh, dan karet. 3. Mengintegrasikan usaha agroindustri hulu, hilirdan produk baru, pendukung agroindustri danpendayagunaan aset dengan preferensi padateknologi terkini yang teruji proven dan berwawasanlingkungan Visi dan Misi tersebut telah mendapat persetujuan dari Direksi dan Dewan Komisaris yang dituangkan dalamRencana Jangka Panjang Perusahaan 2015 – 2019 pada tanggal 3 November 2014.

4.1.3 Struktur Organisasi PT. Perkebunan Nusantara IV

Untuk melaksanakan tugasnya maka diperlukan sistem organisasi yang baik.Di mana struktur organisasi itu di susun secara efektif dan efisien.Struktur Organisasi merupakan suatu kerangka yang menunjukkan kegiatan-kegiatan untuk mencapai tujuan melalui strategi yang dipilih Universitas Sumatera Utara 45 hubungan antara fungsi-fungsi, wewenang serta tanggung jawab setiap anggota organisasi. Adapun gambar struktur organisasi pada PT. Perkebunan Nusantara IV adalah sebagai berikut: Gambar 4.1 Struktur Organisasi

4.2. Hasil Penelitian

4.2.1. Statistik Deskriptif

Menurut Erlina 2011 “Statistik deskriptif merupakan proses transformasi data penelitian dalam bentuk tabulasi, sehingga mudah dipahami dan diinterprestasikan”. Universitas Sumatera Utara 46 Dalam penelitian ini statistik deskriptif digunakan untuk melihat nilai mean,maximum,minimum dan standart deviasi dari variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu, Kinerja Keuangan Y sebagai variabel dependen, Total Quality Mngement X 1 ,Corporate Social Responsibility X2,Good Corporate Governance X3 sebagai variabel independen, dan Nilai Perusahaan X4 sebagai variabel moderating. Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi dan Persentase Variabel Total Quality Management � � Keterangan Distribusi Frekuensi P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 TS KS N 1 3 1 1 1 3 S 8 17 16 15 14 16 18 14 14 SS 27 17 16 20 20 18 17 20 18 Rata-Rata 4.8 4.5 4.4 4.6 4.5 4.5 4.5 4.5 4.4 Total 35 35 35 35 35 35 35 35 35 Keterangan Distribusi Persentase P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 STS TS KS 2.9 8.6 2.9 2.9 2.9 8.6 S 23 49 46 43 40 46 51 40 40 SS 77 49 46 57 57 51 49 57 51 Total 100 100 100 100 100 100 100 100 100 Sumber : Data Olahan SPSS Berdasarkan Tabel 4.1, untuk tiap-tiap pertanyaan, mayoritas responden menjawab setuju. Hal ini menandakan cukup baik tingkat total quality management dari mayoritas responden. Berdasarkan Tabel 4.2, untuk tiap-tiap pertanyaan, mayoritas responden menjawab setuju. Hal ini menandakan cukup baik corporate social responsibility dari Universitas Sumatera Utara 47 perusahaan.Berdasarkan Tabel 4.3, untuk tiap-tiap pertanyaan, mayoritas responden menjawab setuju. Hal ini menandakan cukup baik good corporate governance dari perusahaan. Berdasarkan Tabel 4.4, untuk tiap- tiap pertanyaan, mayoritas responden menjawab setuju. Hal ini menandakan tingginya tingkat kinerja keuangan dari perusahaan. Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi dan Persentase Variabel Corporate Social Responsibility � � Keterangan Distribusi Frekuensi P1 P2 P3 P4 P5 P6 P6 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 TS KS 2 3 1 1 N 3 1 2 2 1 5 1 4 1 1 1 2 11 S 22 22 24 27 21 23 18 20 21 21 27 18 25 23 16 SS 13 8 10 6 12 11 9 13 9 13 7 16 10 10 8 Rata-Rata 4.4 4 4.2 4.1 4.3 4.3 3.9 4.3 4.1 4.3 4.2 4.4 4.3 4.2 3.9 Total 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 Keterangan Distribusi Persentase P1 P2 P3 P4 P5 P6 P6 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 TS KS 5.7 8.6 2.9 2.9 N 8.6 2.86 5.7 5.7 2.9 14 2.9 11 2.9 2.9 2.9 5.7 31 S 63 63 68 77 60 66 51 57 60 60 77 51 71 66 46 SS 37 23 28 17 34 31 26 37 26 37 20 46 29 29 23 Total 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 Sumber : Data Olahan SPSS Universitas Sumatera Utara 48 Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi dan Persentase Variabel Good Corporate Governance � � Keterangan Distribusi Frekuensi P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 TS KS N 4 3 4 S 15 15 17 20 16 16 20 16 19 SS 20 20 18 15 19 19 11 16 12 Rata-Rata 4.57 4.57 4.51 4.43 4.54 4.54 4.2 4.37 4.23 Total 35 35 35 35 35 35 35 35 35 Keterangan Distribusi Persentase P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 TS KS N 11.4 8.57 11.4 S 42.9 42.9 48.6 57.1 45.7 45.7 57.1 45.7 54.3 SS 57.1 57.1 51.4 42.9 54.3 54.3 31.4 45.7 34.3 Total 100 100 100 100 100 100 100 100 100 Keterangan P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16 P17 P18 P19 P20 TS 1 KS 1 N 2 2 1 3 1 1 1 S 15 21 22 23 18 21 21 19 22 19 17 SS 20 14 11 10 15 14 14 13 12 15 16 Rata-Rata 4.571 4.4 4.257 4.229 4.343 4.4 4.4 4.286 4.314 4.4 4.343 Total 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 Keterangan P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16 P17 P18 P19 P20 TS 2.857 KS 2.857 N 5.714 5.714 2.857 8.571 2.857 2.857 2.857 S 42.86 60 62.86 65.71 51.43 60 60 54.29 62.86 54.29 48.57 SS 57.14 40 31.43 28.57 42.86 40 40 37.14 34.29 42.86 45.71 Total 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 Sumber : Data Olahan SPSS Universitas Sumatera Utara 49 Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi dan Persentase Variabel Kinerja Keuangan � Keterangan Distribusi Frekuensi P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 TS KS 3 N 9 1 4 3 S 13 16 18 18 16 23 20 20 17 17 SS 10 19 17 17 19 11 11 12 18 18 Rata-Rata 3.857 4.543 4.486 4.486 4.543 4.286 4.2 4.257 4.514 4.514 Total 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 Keterangan Distribusi Persentase P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 TS KS 8.571 N 25.71 2.857 11.43 8.571 S 37.14 45.71 51.43 51.43 45.71 65.71 57.14 57.14 48.57 48.57 SS 28.57 54.29 48.57 48.57 54.29 31.43 31.43 34.29 51.43 51.43 Total 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 Sumber : Data Olahan SPSS 4.2.2. Uji Validitas Data 4.2.2.1. Uji Validitas Noor 2011:130 menyarankan sebaiknya jumlah responden untuk uji coba kuesioner paling sedikit 30 orang.Dalam penelitian ini, uji coba kuesioner melibatkan 30 responden. Berikut hasil dari uji validitas terhadap butir-butir pertanyaan dari variabeltotal quality management � 1 , corporate social responsibility � 2 , good corporate governance � 3 dan kinerja keuangan �. Universitas Sumatera Utara 50 Tabel 4.5 Uji Validitas Pertanyaan-Pertanyaan pada Variabel Total Quality Management � � Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item- Total Correlation Cronbachs Alpha if Item Deleted P1 36.4333 14.806 .910 .950 P2 36.4667 14.602 .953 .947 P3 36.4667 14.809 .892 .950 P4 36.4333 14.875 .890 .950 P5 36.5000 14.534 .836 .952 P6 36.5333 14.671 .795 .954 P7 36.6000 15.007 .631 .964 P8 36.5333 14.464 .848 .952 P9 36.5667 14.323 .789 .955 Sumber : Data Olahan SPSS Tabel 4.6 Uji Validitas Pertanyaan-Pertanyaan pada Variabel Corporate Social Responsibility � � Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item- Total Correlation Cronbachs Alpha if Item Deleted P1 61.1000 44.093 .911 .960 P2 61.0667 44.616 .928 .960 P3 61.1000 45.817 .687 .964 P4 61.1000 46.093 .730 .963 P5 61.1333 45.361 .757 .963 P6 61.1000 46.093 .730 .963 P7 61.0667 44.616 .928 .960 P8 61.1000 44.093 .911 .960 P9 61.1000 46.093 .730 .963 P10 61.0667 44.616 .928 .960 P11 61.1667 45.937 .629 .966 P12 61.1000 46.093 .730 .963 P13 61.1000 46.921 .615 .965 P14 61.0667 44.616 .928 .960 P15 61.1667 44.971 .746 .963 Sumber : Data Olahan SPSS Universitas Sumatera Utara 51 Tabel 4.7 Uji Validitas Pertanyaan-Pertanyaan pada Variabel Good Corporate Governance � � Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item- Total Correlation Cronbachs Alpha if Item Deleted P1 83.5000 55.845 .637 .934 P2 83.4667 55.292 .718 .933 P3 83.5333 56.878 .494 .936 P4 83.5667 55.702 .656 .934 P5 83.4667 55.982 .622 .934 P6 83.5000 55.431 .694 .933 P7 83.8333 55.178 .538 .936 P8 83.7000 54.493 .615 .934 P9 83.7000 55.114 .605 .934 P10 83.4333 55.840 .650 .934 P11 83.6000 55.421 .700 .933 P12 83.7667 54.323 .729 .932 P13 83.8000 54.166 .770 .932 P14 83.7000 53.734 .642 .934 P15 83.6333 54.999 .769 .932 P16 83.6667 54.782 .814 .931 P17 83.7667 55.220 .558 .936 P18 83.7000 54.976 .698 .933 P19 83.6000 56.248 .511 .936 P20 83.7000 53.803 .518 .938 Sumber : Data Olahan SPS Tabel 4.8 Uji Validitas Pertanyaan-Pertanyaan pada Variabel Kinerja keuangan � Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item- Total Correlation Cronbachs Alpha if Item Deleted P1 34.9667 66.585 .944 .987 P2 35.0000 65.931 .973 .986 P3 35.0333 66.033 .990 .986 P4 35.0000 66.966 .982 .986 P5 35.0667 66.685 .971 .986 P6 35.0333 69.482 .824 .990 P7 35.0000 67.241 .920 .988 P8 35.0667 66.064 .974 .986 P9 34.9000 69.266 .829 .990 P10 35.0333 66.033 .990 .986 Sumber : Data Olahan SPSS Universitas Sumatera Utara 52 Nilai patokan untuk uji validitas adalah koefisien korelasi Corrected Item-Total Correlation yang mendapat nilai lebih besar dari 0,3 Sekaran dalam Augustine dan Kristaung, 2013:70. Berdasarkan hasil uji validitas pada Tabel 4.1 hingga 4.4, diketahui seluruh pertanyaan bersifat valid. Alternatif ketentuan validitas suatu pertanyaan pada kuesioner juga dapat dibandingkan dengan nilai � ����� . Untuk menentukan nilai � ����� , terlebih dahulu dihitung nilai derajat bebas degree of freedom dengan rumus � − 2, di mana � menyatakan banyaknya responden untuk uji validitas. Diketahui jumlah responden yang dilibatkan untuk uji validitas kuesioner sebanyak � = 30 , sehingga derajat bebas bernilai � − 2 = 30 − 2 = 28 . Nilai � ����� dengan derajat bebas 28 adalah � ����� = 0,361. Nilai patokan untuk uji validitas adalah koefisien korelasi Corrected Item-Total Correlation yang mendapat nilai lebih besar dari � ����� = 0,361. Berdasarkan hasil uji validitas pada Tabel 4.1 hingga 4.4, diketahui seluruh pertanyaan bersifat valid.

4.2.2.2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas harus dilakukan hanya pada pertanyaan yang telah memiliki atau memenuhi uji validitas, jadi jika tidak memenuhi syarat uji validitas maka tidak perlu diteruskan untuk uji reliabilitas Noor, 2011:130.Berikut hasil dari uji reliabilitas terhadap butir-butir pertanyaan yang valid. Universitas Sumatera Utara 53 Tabel 4.9 Uji Reliabilitas pada Variabel Total Quality Management, Corporate Social Responsibility, Good Corporate Governance, dan Kinerja Keuangan Variabel Nilai Alpha Cronbach Total quality management Corporate social responsibility Good corporate governance Kinerja keuangan 0,958 0,965 0,937 0,988 Jika nilai Alpha Cronbach lebih besar dari 0,6, maka kuesioner penelitian bersifat reliabel Augustine dan Kristaung, 2013:73, Noor, 2011:165. Diketahui bahwa kuesioner bersifat reliabel, karena nilai Alpha Cronbach lebih besar dari 0,6. 4.2.3 Uji Asumsi Klasik 4.2.3.1 Uji Asumsi Normalitas Dalam penelitian ini, uji normalitas terhadap residual dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov. Tingkat signifikansi yang digunakan � = 0,05. Dasar pengambilan keputusan adalah melihat angka probabilitas �, dengan ketentuan sebagai berikut. Jika nilai probabilitas � ≥ 0,05, maka asumsi normalitas terpenuhi. Jika probabilitas 0,05, maka asumsi normalitas tidak terpenuhi. Perhatikan bahwa berdasarkan Tabel 4.10, diketahui nilai probabilitas p atau Asymp.Sig. 2-tailedsebesar 0,969. Karena nilai probabilitas p, yakni 0,969, lebih besar dibandingkan tingkat signifikansi, yakni 0,05. Hal ini berarti asumsi normalitas terpenuhi. Universitas Sumatera Utara 54 Tabel 4.10 Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 35 Normal Parameters a,,b Mean .0000000 Std. Deviation 2.74507311 Most Extreme Differences Absolute .083 Positive .083 Negative -.074 Kolmogorov-Smirnov Z .492 Asymp. Sig. 2-tailed .969 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber : Data Olahan SPSS

4.2.3.2 Uji Multikolinearitas

Untuk memeriksa apakah terjadi multikolinearitas atau tidak dapat dilihat dari nilai variance inflation factor VIF. Nilai VIF yang lebih dari 10 diindikasi suatu variabel bebas terjadi multikolinearitas Ghozali, 2011. Perhatikan bahwa berdasarkan Tabel 4.11, nilai VIF dari variabel total quality management � 1 adalah 1,585, nilai VIF dari variabel corporate social responsibility � 2 adalah 1,328, dan nilai VIF dari variabel good corporate governance � 3 adalah 1,782. Karena masing- masing nilai VIF tidak lebih besar dari 10, maka tidak terdapat gejala multikolinearitas yang berat. Universitas Sumatera Utara 55 Tabel 4.11 Uji Multikolinearitas Model Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 Constant Total Quality Management .631 1.585 Corporate Social Responsibility .753 1.328 Good Corporate Governance .561 1.782 Sumber : Data Olahan SPSS

4.2.3.3 Uji Heteroskedastisitas

Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatter plot antara SRESID pada sumbu Y, dan ZPRED pada sumbu X.Field, 2009:230, Ghozali, 2006:139. Field 2009:248, Ghozali, 2011:139 menyatakan dasar analisis adalah jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.Perhatikan bahwa berdasarkan Gambar 4.1, tidak terdapat pola yang begitu jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Universitas Sumatera Utara 56 Gambar 4.2 Uji Heteroskedastisitas 4.2. 4 Model Pengujian Hipotesis 4.2.4.1 Analisis Koefisien Determinasi Berdasarkan Tabel 4.12, nilai koefisien determinasi � 2 terletak pada kolom R-Square. Diketahui nilai koefisien determinasi sebesar � 2 = 0,371 . Nilai tersebut berarti seluruh variabel bebas secara simultan mempengaruhi variabel kinerja keuangan sebesar 37,1, sisanya sebesar 62,9 dipengaruhi oleh faktor-faktor lain. Tabel 4.12 Koefisien Determinasi Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .609 a .371 .311 2.875 a. Predictors: Constant, Good Corporate Governance, Corporate Social Responsibility, Total Quality Management b. Dependent Variable: Kinerja Keuangan Universitas Sumatera Utara 57

4.2.4.2 Uji Signifikansi Pengaruh Simultan Uji �

Uji � bertujuan untuk menguji pengaruh variabel bebas secara bersama-sama atau simultan terhadap variabel tak bebas. Tabel 4.13Uji Pengaruh Simultan dengan Uji � ANOVA b Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 151.338 3 50.446 6.104 .002 a Residual 256.204 31 8.265 Total 407.543 34 a. Predictors: Constant, Good Corporate Governance, Corporate Social Responsibility, Total Quality Management b. Dependent Variable: Kinerja Keuangan Sumber : Data Olahan SPSS Diketahui nilai F tabel adalah 2,91 nilai F tabel tersaji di lampiran. Berdasarkan Tabel 4.13, diketahui nilai F hitung adalah 6,104. Perhatikan bahwa karena nilai F hitung 6,104 ≥ F tabel 2,91, maka disimpulkan bahwa pengaruh simultan dari seluruh variabel bebas signifikan secara statistika terhadap kinerja keuangan. Hasilnya dapat diringkas pada Tabel 4.14 dan Tabel 4.15. Tabel 4.14 Uji Pengaruh Simultan dengan Pendekatan Nilai F Variabel Nilai F Hitung Nilai T Tabel Tersaji di Lampiran Interpretasi Total quality management, Corporate social responsibility, Good corporate governance 6,104 2,91 Pengaruh faktor Total quality management, Corporate social responsibility, Good corporate governance, secara simultan signifikan terhadap kinerja keuangan F Hitung F Tabel Sumber : Data Olahan SPSS Universitas Sumatera Utara 58 Tabel 4.15 Uji Pengaruh Simultan dengan Pendekatan Nilai Sig Variabel Nilai Sig Tingkat Signifikansi Interpretasi Total quality management, Corporate social responsibility, Good corporate governance 0,002 � = 0,05 Pengaruh faktor Total quality management, Corporate social responsibility, Good corporate governance, secara simultan signifikan terhadap kinerja keuangan Nilai Sig.0,05 Sumber : Data Olahan SPSS 4.2.4.3Analisis Regresi Linear Berganda dan Uji Signifikansi Pengaruh Parsial Uji t Tabel 4.16 menyajikan nilai koefisien regresi, serta nilai statistik t untuk pengujian pengaruh secara parsial Tabel 4.16 Uji Signifikansi Pengaruh Parsial Uji � Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 11.226 7.720 1.454 .156 Total Quality Management .446 .213 .376 2.099 .044 Corporate Social Responsibility .223 .104 .353 2.153 .039 Good Corporate Governance .003 .089 .007 .034 .973 Berdasarkan Tabel 4.16 diperoleh persamaan regresi linear sebagai berikut berikut. Y = 11,226 + 0,446TotalQualityManagement + 0,223CorporateSocialResponsibility + 0,003GoodCorporateGovernance+ e Universitas Sumatera Utara 59 Berdasarkan Tabel 4.16, disajikan kembali nilai koefisien regresi untuk masing- masing variabel bebas, besertas interpretasinya Tabel 4.17. Tabel 4.17 Koefisien Regresi Beserta Interpretasinya Variabel Koefisien Regresi dan Interpretasi Total quality management 0,446 bernilai positif, berartitotal quality management memiliki pengaruh positif terhadap kinerja keuangan. Tingkat total quality management yang semakin tinggi cenderung meningkatkan kinerja keuangan. Corporate social responsibility 0,223 bernilai positif, berarticorporate social responsibliy memiliki pengaruh positif terhadap kinerja keuangan. Tingkat corporate social responsibility yang semakin tinggi cenderung meningkatkan kinerja keuangan. Good corporate governance 0,003 bernilai positif, berartigood corporate governance memiliki pengaruh positif terhadap kinerja keuangan. Tingkat good corporate governance yang semakin tinggi cenderung meningkatkan kinerja keuangan. Tabel 4.18 Menguji Signifikan Pengaruh dengan Nilai T Variabel Nilai T Hitung Nilai T Tabel Tersaji di Lampiran Interpretasi Total quality management 2,099 2,039 Pengaruh faktor total quality management signifikan terhadap kinerja keuangan T Hitung T Tabe l Corporate social responsibility 2,153 2,039 Pengaruh faktor corporate social responsibility signifikan terhadap kinerja keuangan T Hitung T Tabel Good corporate governance 0,034 2,039 Pengaruh faktor good corporate governance tidak signifikan terhadap kinerja keuangan T Hitung T Tabe l Universitas Sumatera Utara 60 Tabel 4.19 Menguji Signifikan Pengaruh dengan Nilai Probabilitas Sig. Variabel Nilai Sig. Tingkat Signifikansi Interpretasi Total quality management 0,044 � = 0,05 Pengaruh faktor total quality management signifikan terhadap kinerja keuangan Sig.0,05 Corporate social responsibility 0,039 � = 0,05 Pengaruh faktor corporate social responsibility signifikan terhadap kinerja keuangan Sig. 0,05 Good corporate governance 0,973 � = 0,05 Pengaruh faktor good corporate governance tidak signifikan terhadap kinerja keuangan Sig. 0,05

4.2.5 Pengujian Pengaruh Total Quality Management

� � terhadap Kinerja Keuangan � Berdasarkan Tabel 4.16 hingga Tabel 4.19, diketahui variabel faktor total quality management berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan. Dengan kata lain, tingkat total quality management yang semakin baik, cenderung akan meningkatkan kinerja keuangan. Diketahui faktor total quality management memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja keuangan.

4.2.6 Pengujian Pengaruh Corporate Social Responsibility

� � terhadap Kinerja Keuangan � Berdasarkan Tabel 4.16 hingga Tabel 4.19, diketahui variabel corporate social responsibility berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan. Dengan kata lain, tingkat corporate social responsibility yang semakin baik, cenderung akan meningkatkan kinerja keuangan. Diketahui corporate social responsibility memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja keuangan. Universitas Sumatera Utara 61

4.2.7 Pengujian Pengaruh Good Corporate Governance

� � terhadap Kinerja Keuangan � Berdasarkan Tabel 4.16 hingga Tabel 4.19, diketahui variabel good corporate governance berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan. Dengan kata lain, tingkat good corporate governance yang semakin baik cenderung akan meningkatkan kinerja keuangan. Diketahui variabel good corporate governance memiliki pengaruh yang tidak signifikan terhadap kinerja keuangan. 4.2.8Uji Signifikansi Nilai Perusahaan dalam Memoderasi Hubungan antara Total Quality Management, Corporate Social Responsibility, dan Good Corporate Governance terhadap Kinerja Keuangan Ghozali 2006:164 menyatakan terdapat tiga cara menguji regresi dengan varaibel moderating, yaitu: 1 uji interaksi, 2 uji nilai selisih mutlak, dan 3 uji residual. Dalam penelitian ini digunakan uji residual. Digunakannya uji residual karena pada uji interaksi dan uji nilai selisish mutlak mempunyai kecenderungan akan terjadi multikolinearitas yang tinggi antar variabel independen dan hal ini akan menyalahi asumsi klasik dalam regresi ordinary least square OLS Ghozali, 2006:164. Untuk mengatasi multikolinearitas ini, maka dikembangkan metode lain yang disebut uji residual. Universitas Sumatera Utara 62 Tabel 4.20Uji Signifikansi Nilai Perusahaan dalam Memoderasi Hubungan antara Total Quality Management, Corporate Social Responsibility, dan Good Corporate Governance terhadap Kinerja Keuangan Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant -.331 .153 -2.166 .038 Kinerja Keuangan .008 .003 .388 2.421 .021 a. Dependent Variable: abs_residual_Moderasi Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .388 a .151 .125 .07033 a. Predictors: Constant, Kinerja Keuangan Suatu variabel dikatakan memoderasi variabel bebas jika koefisien regresi variabel tak bebas bernilai negatif dan signifikan Ghozali, 2013:172. Perhatikan bahwa karena koefisien regresi dari kinerja keuanganbernilai positif 0,008dan signifikan 0,021 0,05, maka nilai perusahaan tidak signifikan dalam memoderasi Hubungan antara Total Quality Management, Corporate Social Responsibility, dan Good Corporate Governance terhadap Kinerja Keuangan.Diketahui persentase pengaruhNilai Perusahaan dalam Memoderasi Hubungan antara Total Quality Management, Corporate Social Responsibility, dan Good Corporate Governance terhadap Kinerja Keuangan sebesar 15,1. Diketahui nilai korelasi yang bernilai positif R = 0,388 berarti nilai perusahaan memperkuat hubungan antara Total Quality Management, Corporate Social Responsibility, dan Good Corporate Governance terhadap Kinerja Keuangan, namun tidak signifikan secara statistika. Universitas Sumatera Utara 63 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisa dari penelitian ini dapat disimpulkan beberapa informasi sebagai berikut. 1. Pengaruh variabel total quality management, corporate social responsibility, dan good corporate governancesecara simultan signifikan terhadap Kinerja Keuangan. 2. Variabeltotal quality management berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan. Dengan kata lain, tingkat total quality managementyang semakin tinggi dari responden, cenderung akan meningkatkan kinerja keuangan. Diketahui faktor total quality management memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja keuangan. 3. Variabel corporate social responsibility berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan. Dengan kata lain, tingkat corporate social responsibility yang semakin tinggi dari responden, cenderung akan meningkatkan kinerja keuangan. Diketahui corporate social responsibility memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja keuangan. 4. Pengaruh variabel good corporate governanceberpengaruh positif terhadap kinerja keuangan. Dengan kata lain, tingkat good corporate governance yang semakin tinggi cenderung akan meningkatkan kinerja keuangan. Diketahui variabel good corporate governance memiliki pengaruh yang tidak signifikan terhadap kinerja keuangan. Universitas Sumatera Utara 64 5. Nilai perusahaan memperkuat hubungan antara Total Quality Management, Corporate Social Responsibility, dan Good Corporate Governance terhadap Kinerja Keuangan, namun tidak signifikan secara statistika.

5.2 Saran

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pengungkapan Corporte Social Responsibility, Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan dan Nilai Perusahaan sebagai Variabel Pemoderasi pada Perusahaan Pertambangan

15 166 138

Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Pengungkapan Corporate Social Responsibility Dan Good Corporate Governance Sebagai Variabel Pemoderasi

13 171 114

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI

2 14 19

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI

0 4 107

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI

1 3 107

Pengaruh Kinerja Keuangan, Profitabilitas,dan Corporate Social Responsibility terhadap Nilai Perusahaan dengan Good Corporate Governance sebagai Variabel Moderasi

2 4 106

Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Good Corporate Governance sebagai Variabel Pemoderasi.

0 0 105

CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY PEMODERASI PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE PADA NILAI PERUSAHAAN

0 0 11

Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Pengungkapan Corporate Social Responsibility Dan Good Corporate Governance Sebagai Variabel Pemoderasi

0 0 10

Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Pengungkapan Corporate Social Responsibility Dan Good Corporate Governance Sebagai Variabel Pemoderasi

0 0 13