29
karyawan yang ada pada PT. Perkebunan Nusantara IV Persero, Medan khusus bagi karyawan yang merupakan pegawai manajerial yang jumlahnya ada 50
orang. Menurut Erlina 2011 “ Sampel adalah bagian populasi yang digunakan
Memperkirakan karakteristik populasi”.Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode purposive sampling, yaitu “teknik
pengambilan sampel berdasarkan suatu kriteria yang digunakan sebagai pertimbangan tertentu.
Dalam pengambilan sampel telah ditentukan kriteria dan jumlah, untuk jumlah sampelnya sebanyak 50 karyawan, dan untuk kriterianya adalah sebagai
berikut: 1. Telah bekerja dalam level manajerial minimal 1 satu tahun di PT.
Perkebunan Nusantara IV Persero Medan 2. Karyawan yang bekerja di Kantor Pusat Medan.
3.4. Metode Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer.Data primer diperoleh dengan menggunakan metode Survey yaitu melalui
kuesioner.dengan mendatangi satu per satu calon responden, menanyakan apakah calon memenuhi persyaratan sebagai calon responden untuk mengisi kuesioner.
Jenis kuisioner yang digunakan adalah kuisioner langsung, yaitu daftar pertanyaan dikirim atau diserahkan langsung kepada orang yang di mintai
pendapat, keyakinan atau diminta menceritakan tentang dirinya sendiri.
Universitas Sumatera Utara
30
3.5. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Penelitian ini melibatkan 5 variabel yang dapat diklasifikas ikan sebagai berikut :
Variabel independen dalam penelitian adalah Total Quality Management, Corporate Social Responsibility, Good Corporate Governance dan Nilai
Perusahaan Variabel dependen adalah Kinerja Keuangan
3.5.1. Variabel Independen 1.
Total Quality Management
Total Quality Management TQM merupakan suatu pendekatan yang berorientasi pada pelanggan dengan memperkenalkan perubahan
manajemen secara sistematik dan perbaikan terus menerus terhadap proses, produk, dan pelayanan suatu organisasi.Proses Total Quality
Management bermula dari pelanggan dan berakhir pada pelanggan pula.Total Quality Management TQM merupakan teori ilmu manajemen
yang mengarahkan pimpinan organisasi dan personilnya untuk melakukan program perbaikan mutu secara berkesinambungan yang terfokus pada
pencapaian kepuasan para pelanggan.
2. Corporate Social Responsibility
Corporate Social Responsibility CSR adalah suatu tindakan atau konsep yang dilakukan oleh perusahaan sesuai kemampuan perusahaan tersebut
sebagai bentuk tanggungjawab mereka terhadap sosiallingkungan sekitar dimana perusahaan itu berada.CSR merupakan fenomena strategi
Universitas Sumatera Utara
31
perusahaan yang mengakomodasi kebutuhan dan kepentingan stakeholder- nya.CSR timbul sejak era dimana kesadaran akansustainability perusahaan
jangka panjang adalah lebih penting daripada sekedar profitability. 3.
Good Corporate Governance
Good Corporate Governance GCG adalah prinsip yang mengarahkan dan mengendalikan perusahaan agar mencapai keseimbangan antara kekuatan
serta kewenangan perusahaan dalam memberikan pertanggungjawabannya kepada para shareholder khususnya, dan stakeholders pada umumnya.
Tentu saja hal ini dimaksudkan untuk mengatur kewenangan Direktur, manajer, pemegang saham dan pihak lain yang berhubungan dengan
perkembangan perusahaan di lingkungan tertentu.
4. Nilai Perusahaan
Nilai perusahaanmerupakan kondisi tertentu yang telah dicapai oleh suatu perusahaan sebagai gambaran dari kepercayaan masyarakat terhadap
perusahaan setelah melalui suatu proses kegiatan selama beberapa tahun, yaitu sejak perusahaan tersebut didirikan sampai dengan saat ini.
Meningkatnya nilai perusahaan adalah sebuah prestasi, yang sesuai dengan keinginan para pemiliknya, karena dengan meningkatnya nilai perusahaan,
maka kesejahteraan para pemilik juga akan meningkat.
Universitas Sumatera Utara
32
3.5.2. Variabel Dependen 5.
Kinerja Keuangan
Kinerja keuangan merupakan gambaran dari pencapaian keberhasilan perusahaan dapat diartikan sebagai hasil yang telah dicapai atas berbagai
aktivitas yang telah dilakukan.Dapat dijelaskan bahwa kinerja keuangan adalah suatu analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu
perusahaan telah melaksanakan dengan menggunakan aturan-aturan pelaksanaan keuangan secara baik dan benar Fahmi, 2012:2. Penilaian
kinerja keuangan merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan oleh pihak manajemen agar dapat memenuhi kewajibannya terhadap para
penyandang dana dan juga untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
oleh perusahaan. Tabel 3.1.
Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Variabel Penelitian
Definisi Operasional Skala Pengukuran
Total Quality Management
suatu pendekatan yang berorientasi pada pelanggan
dengan memperkenalkan perubahan manajemen secara
sistematik dan perbaikan terus menerus terhadap proses,
produk, dan pelayanan suatu organisasi.
Skala Ordinal
Universitas Sumatera Utara
33
Corporate Social Responsibility
Corporate Social Responsibility CSR adalah
suatu tindakan atau konsep yang dilakukan oleh
perusahaan sesuai kemampuan perusahaan
tersebut sebagai bentuk tanggungjawab mereka
terhadap sosiallingkungan sekitar dimana perusahaan itu
berada. Skala Ordinal
Good Corporate Governance
Good Corporate Governance GCG adalah prinsip yang
mengarahkan dan mengendalikan perusahaan
agar mencapai keseimbangan antara kekuatan serta
kewenangan perusahaan dalam memberikan
pertanggungjawabannya kepada para shareholder
khususnya, dan stakeholders pada umumnya.
Skala Ordinal
Kinerja Keuangan Kinerja keuangan merupakan
gambaran dari pencapaian keberhasilan perusahaan dapat
diartikan sebagai hasil yang telah dicapai atas berbagai
aktivitas yang telah dilakukan. Skala Ordinal
Nilai Perusahaan Nilai perusahaanmerupakan
kondisi tertentu yang telah dicapai oleh suatu perusahaan
sebagai gambaran dari kepercayaan masyarakat
terhadap perusahaan setelah PBV=
Share Price ���� ����� ��� �ℎ���
Universitas Sumatera Utara
34
melalui suatu proses kegiatan selama beberapa tahun, yaitu
sejak perusahaan tersebut didirikan sampai dengan saat
ini.
3.6. Metode Analisis Data
3.6.1. Statistik Deskriptif
Menurut Erlina 2011 “Statistik deskriptif merupakan proses transformasi data penelitian dalam bentuk tabulasi, sehingga mudah
dipahami dan diinterprestasikan”.
3.7. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
3.7.1. Uji Validitas
Menurut Ghozali 2005 , uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dinyatakan valid jika
pertanyaan pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur untuk kuesioner tersebut .
3.7.2. Uji Reliabilitas
Menurut Ghozali 2005 :41, “uji reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau
konstruk”. Pengujian reliabilitas bertujuan untuk mengetahui konsistensi hasil pengukuran variabel-variabel.Suatu kuesioner dikatakan handal jika
jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten dari waktu ke waktu.
Universitas Sumatera Utara
35
Dalam penelitian ini berarti reliabilitas menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran relatif konsisten apabila pengukuran dilakukan beberapa
kali.Uji reliabilitas dapat dilakukan dengan menghitung cronbach alpha masing-masing item dengan bantuan SPSS for windows. Suatu instrument
dikatakan reliabel jika mempunyai nilai alpha positif dan lebih besar dari 0,6. Dimana semakin besar nilai alpha, maka alat pengukur yang
digunakan semakin handal reliable.
3.8. Uji Asumsi klasik
Sebelum melakukan regresi terdapat syarat yang harus dilalui yaitu melakukan uji asumsi klasik. Model regresi harus bebas dari asumsi klasik yaitu,
uji normalitas, multikolinearitas, heteroskedasitas dan uji autokorelasi Ghozali, 2005.
3.8.1. Uji Normalitas
Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel peganggu atau residual memiliki distribusi normal.Seperti
diketahui bahwa uji t dan f mengasumsikan bahwa nilai residua mengikuti distribusi normal. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual
berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik Ghozali, 2006 : 110. Syarat dalam analisis parametik yaitu data harus
normal Priyatno, 2009 : 56.
Universitas Sumatera Utara
36
3.8.2. Uji Multikolinieritas
Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas indepemden
Ghozali, 2006 : 91. Ketentuan untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinieritas yaitu jika nilai variance inflation factor VIF tidak lebih
dari 10 dan nilai tolerance tidsk kurang dari 0,1, maka model dapat dikatakan terbebas dari multikolinieritas. VIF= 1Tolerance, jika VIF = 0
maka 110 = 0.1. Semakin tinggi VIF maka semakin rendah tolerance. Jika nilai koefiseien kolerasi antara masing-masing vaiabel independen kurang
dari 0,70, maka model dapat dinyatakan bebas dari asumsi klasik multikolinieritas. Jika lebih dari 0,70 maka diasumsikan terjadi kolerasi
yang sangat kuat antar variabel independen sehingga terjadi multikolinieritas.
3.8.3. Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke-
pengamatan lain jika variance dari residual satu pengamatan ke- pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda
disebut heterokedastisitas Ghozali, 2006 :105. Dasar analisis : 1. Dengan melihat apakah titik-titik memiliki pola tertentu yang
teratur seperti bergelombang, melebar kemudian menyempit, jika terjadi makan mengindikasikan terdapat heterokedastisitas.
Universitas Sumatera Utara
37
2. Jika tidak terdapat pola tertentu yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 10 pada sumbu Y maka
mengindikasikan tidak terjadi heterokedastisitas.
3.9. Model Pengujian Hipotesis
3.9.1 Model Regresi Linear Berganda
Model Regresi Linear Berganda Multiple Regression Analysis bertujuan untuk menguji pengaruh antara satu variabel terhadap variabel
lain. Regresi linear berganda melibatkan lebih dari satu variabel bebas Independen. Dengan menggunakan dua atau lebih variabel bebas
Independen dalam membuat persamaan regresi diharapkan mampu menerangkan lebih baik karakteristik dari variabel tak bebas dependen
dan nilai koefisien determinasi diharapkan semakin besar dan nilai standar error semakin kecil sehingga persamaan regresi yang dihasilkn lebih baik.
Model regresi linear berganda dikatakan model yang baik jika model tersebut memenuhi asumsi normalitas data dan terbebas dari asumsi-
asumsi klasik statistik, baik multikolinieritas, autokolerasi dan heteroskedastisitas.
Maka, untuk pengujian hipotesis pertama dan kedua akan dipergunakan analisis regresi berganda, tujuannya adalah untuk melihat
pengaruh antara variabel independen dengan variabel dependen, dengan rumusan sebagai berikut :
Y = a + b1.X1 + b2.X2 + b3.X3 + e
Universitas Sumatera Utara
38
keterangan : Y = Kinerja Keuangan
a = Konstanta X1 = Total Quality Management
X2 = Corporate Social Responsibility X3 = Good Corporate Governance
b1 = Koefisien regresi Total Quality Management b2 = Koefisien regresi Corporate Social Responsibility
b3 = Koefisien regresi Good Corporate Governance e = eror
3.9.1.1 Uji Signifikan Parsial Uji-t
Uji Signifikan Parsial Uji-t digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara parsial terhadap variabel
dependen,apakah pengaruhmya signifikan atau tidak. Hipotesis nol Ho yang hendak diuji adalah apakah parameter bi sama dengan nol, atau Ho
: bi = 0, artinya apakah suatu variabel independen bukan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. Hipotesis altenatif
Ha parameter suatu variabel tidak sama dengan nol, atau Ha : bi ≠ 0,
artinya variabel tersebut merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. Dasar pengambilan keputusan yaitu :
1. Jika nilai signifikan a 0.05, Ho diterima 2. Jika nilai signifikan a 0.05, Ho ditolak
Universitas Sumatera Utara
39
3.9.1.2 Uji Signifikan Simultan Uji-F
Uji Signifikan Simultan Uji-F pada dasarnya menunjukan apakah
semua variabel independen atau bebas yang dimasukan dalam model
mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen
atau terikat. Hipotesis nol Ho yang hendak diuji adalah apakah semua parameter dalam model sama dengan nol, atau : Ho : b1 = b2 = b3 = b4 =
b5 = b6 = 0, artinya apakah semua variabel independen bukan merupakan penjelasan yang signifikan terhadap variabel dependen. Hipotesis alternatif
Ha tidak semua parameter secara simultan sama dengan nol, atau Ha : b1 ≠ b2 ≠ b3 ≠ b4 ≠ b5 ≠ b6 ≠ 0, artinya semua variabel independen secara
simultan merupakan penjelasan yang signifikan terhadap variabel dependen.
1. Jika nilai signifikan a 0.05, Ho diterima 2. Jika nilai signifikan a 0.05, Ho ditolak
3.9.1.3 Uji Koefisien Determinasi R
2
Uji Koefisien Determinasi R
2
digunakan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel independen menjelaskan variabel
dependen. Koefisien daterminasi terletak pada tabel summary
b
dan tertulis R Square yang disesuaikan atau tertulis Adjusted R Square, karena
disesuaikan dengan jumlah variabel independen yang digunakan dalam penelitian. Nilai R Square dikatakan baik jika di atas 0,5 karena nilai R
Square berkisar antara 0 sampai 1.
Universitas Sumatera Utara
40
3.9.2 Uji interaksi
Uji interaksi atau sering disebut dengan Moderated Regression Analysis MRA merupakan aplikasi khusus regresi linear berganda dimana
dalam persamaan regresinya mengandung unsur interaksi perkalian dua atau lebih variabel independen Ghozali, 2006: 164.
Pengujian hipotesis yang ketiga dan keempat yaitu, variabel independen, variabel dependen dan variabel moderating. Dalam penelitian
ini pengujian regresi dengan variabel moderating dilakukan dengan metode Uji Interaksi, adapun rumus persamaan regresinya yaitu:
Y = a + b1.X1 + b2.X2 + b3.X3+ b4.X4+ b5X1.X4+ b6X2.X4+ b7X3.X4+ e
keterangan : Y = Kinerja Keuangan
a = Konstanta X1 = Total Quality Management
X2 = Corporate Social Responsibility X3 = Good Corporate Governance
X4 = Nilai Perusahaan b1 = Koefisien regresi Total Quality Management
b2 = Koefisien regresi Corporate Social Responsibility b3 = Koefisien regresi Good Corporate Governance
b4 = Koefisien regresi interaksi Total Quality Management nilai perusahaan
Universitas Sumatera Utara
41
b5 = Koefisien regresi interaksi Corporate Social Responsibility nilai perusahaan
b6 = Koefisien regresi interaksi Good Corporate Governance nilai perusahaan
e = eror
3.9.3 Uji Nilai Selisih Mutlak
Frucot and Shearon 1991 mengajukan model regresi yang agak berbeda untuk menguji pengaruh moderasi yaitu dengan model nilai
selisih mutlak dari variabel independen dengan rumus persamaan regresi : Y = a + b1X1 + b2X2 + b3|X1 - X2|
Keterangan: Y = Kinerja Keuangan
a = Konstanta X1 = Total Quality Management
X2 = Corporate Social Responsibility X3 = Good Corporate Governance
X4 = Nilai Perusahaan b1 = Koefisien regresi Total Quality Management
b2 = Koefisien regresi Corporate Social Responsibility b3 = Koefisien regresi Good Corporate Governance
3.9.4 Uji Residual
Pengujian variabel moderating dengan uji interaksi maupun uji nilai selisih mutlak absolut mempunyai kecenderungan akan terjadi
Universitas Sumatera Utara
42
multikolinearitas yang tinggi antar variabel independen dan hal ini akan menyalahi asumsi klasik dalam regresi ordinary least square OLS. Untuk
mengatasi multikolinearitas ini, maka dikembangkan metode lain yang disebut uji residual. Langkah uji residual dapat dilakukan dengan
persamaan regresi berganda berikut ini.
Z = a + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3 + e 1 ׀e׀ = a + b1 Y
2
Keterangan : Y = Kinerrja Keuangan
a = Konstanta X1 = Total Quality Management
X2 = Corporate Social Responsibility X3 = Good Corporate Governance
Z = Nilai Perusahaan
b1-b3 = Koefisien regresi e = eror
Universitas Sumatera Utara
43
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Perusahaan
4.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Perkebunan Nusantara IV
PT Perkebunan Nusantara IV disingkat PTPN IV didirikanberdasarkan Peraturan Pemerintah No. 9 tahun 1996, merupakan
hasil peleburan 3 tiga Badan Usaha Milik Negara BUMN yaitu PT Perkebunan VI Persero, PT. Perkebunan VII Persero, dan PT
Perkebunan VIII sebagaimana dinyatakan dalam Akta Pendirian Perusahaan Perseroan Persero PT Perkebunan Nusantara IV No. 37
tanggal 11 Maret 1996 yang dibuat dihadapan Harun Kamil, SH, Notaris di Jakarta, yang anggaran dasar telah mendapat pengesahan dari Menteri
Kehakiman Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Surat Keputusan Nomor: C2-8332.HT.01.01.Th.96 tanggal 8 Agustus 1996 dan
telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia tanggal 8 Oktober 1996 Nomor 81 dan Tambahan Berita Negara No. 8675.
Anggaran Dasar Perseroan telah beberapa kali mengalami perubahan terakhir berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun
2014 tentang Penambahan Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia ke Dalam Modal Saham Perusahaan Perseroan Persero PT Perkebunan
Nusantara III Persero dan Akta Perubahan Anggaran dasar No. 2 tanggal 23 Oktober 2014 yang dibuat dihadapan Notaris Nanda Fauz Iwan, SH,
Universitas Sumatera Utara
44
MKn. Berdasarkan Perubahan Anggaran Dasar tersebut, status Perseroan berubah dari BUMN menjadi anak perusahaan BUMN.
.
4.1.2 Visi dan Misi PT. Perkebunan Nusantara IV
Visi Perusahaan PT .Perkebunan Nusantara IV yaitu Menjadi perusahaan unggul dalam usaha agroindustri yang terintegrasi.
Sedangkan Misi Perusahaan PT. Perkebunan Nusantara IV yaitu: 1. Menjalankan usaha dengan prinsip-prinsip usaha terbaik, inovatif,
dan berdaya saing tinggi. 2. Menyelenggarakan usaha agroindustri berbasis kelapasawit, teh,
dan karet. 3. Mengintegrasikan usaha agroindustri hulu, hilirdan produk baru,
pendukung agroindustri danpendayagunaan aset dengan preferensi padateknologi terkini yang teruji proven dan
berwawasanlingkungan Visi dan Misi tersebut telah mendapat persetujuan dari Direksi dan
Dewan Komisaris yang dituangkan dalamRencana Jangka Panjang Perusahaan 2015 – 2019 pada tanggal 3 November 2014.
4.1.3 Struktur Organisasi PT. Perkebunan Nusantara IV
Untuk melaksanakan tugasnya maka diperlukan sistem organisasi yang baik.Di mana struktur organisasi itu di susun secara efektif dan
efisien.Struktur Organisasi merupakan suatu kerangka yang menunjukkan kegiatan-kegiatan untuk mencapai tujuan melalui strategi yang dipilih
Universitas Sumatera Utara
45
hubungan antara fungsi-fungsi, wewenang serta tanggung jawab setiap anggota organisasi.
Adapun gambar struktur organisasi pada PT. Perkebunan Nusantara IV adalah sebagai berikut:
Gambar 4.1 Struktur Organisasi
4.2. Hasil Penelitian
4.2.1. Statistik Deskriptif
Menurut Erlina 2011 “Statistik deskriptif merupakan proses transformasi data penelitian dalam bentuk tabulasi, sehingga mudah
dipahami dan diinterprestasikan”.
Universitas Sumatera Utara
46
Dalam penelitian ini statistik deskriptif digunakan untuk melihat nilai mean,maximum,minimum dan standart deviasi dari variabel yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu, Kinerja Keuangan Y sebagai variabel dependen, Total Quality Mngement X
1
,Corporate Social Responsibility X2,Good Corporate Governance X3 sebagai variabel
independen, dan Nilai Perusahaan X4 sebagai variabel moderating.
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi dan Persentase Variabel
Total Quality Management
�
�
Keterangan Distribusi Frekuensi
P1 P2
P3 P4
P5 P6
P7 P8
P9 TS
KS N
1 3
1 1
1 3
S 8
17 16
15 14
16 18
14 14
SS 27
17 16
20 20
18 17
20 18
Rata-Rata 4.8
4.5 4.4
4.6 4.5
4.5 4.5
4.5 4.4
Total 35
35 35
35 35
35 35
35 35
Keterangan Distribusi Persentase
P1 P2
P3 P4
P5 P6
P7 P8
P9 STS
TS KS
2.9 8.6
2.9 2.9
2.9 8.6
S 23
49 46
43 40
46 51
40 40
SS 77
49 46
57 57
51 49
57 51
Total 100 100 100 100 100 100 100 100 100
Sumber : Data Olahan SPSS Berdasarkan Tabel 4.1, untuk tiap-tiap pertanyaan, mayoritas
responden menjawab setuju. Hal ini menandakan cukup baik tingkat total quality management dari mayoritas responden. Berdasarkan Tabel 4.2,
untuk tiap-tiap pertanyaan, mayoritas responden menjawab setuju. Hal ini menandakan cukup baik corporate social responsibility
dari
Universitas Sumatera Utara
47
perusahaan.Berdasarkan Tabel 4.3, untuk tiap-tiap pertanyaan, mayoritas responden menjawab setuju. Hal ini menandakan cukup baik good
corporate governance dari perusahaan. Berdasarkan Tabel 4.4, untuk tiap- tiap pertanyaan, mayoritas responden menjawab setuju. Hal ini
menandakan tingginya tingkat kinerja keuangan dari perusahaan.
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi dan Persentase Variabel Corporate Social Responsibility
�
� Keterangan
Distribusi Frekuensi P1
P2 P3
P4 P5
P6 P6
P8 P9
P10 P11
P12 P13
P14 P15
TS KS
2 3
1 1
N 3
1 2
2 1
5 1
4 1
1 1
2 11
S 22
22 24
27 21
23 18
20 21
21 27
18 25
23 16
SS 13
8 10
6 12
11 9
13 9
13 7
16 10
10 8
Rata-Rata 4.4
4 4.2
4.1 4.3
4.3 3.9
4.3 4.1
4.3 4.2
4.4 4.3
4.2 3.9
Total 35
35 35
35 35
35 35
35 35
35 35
35 35
35 35
Keterangan Distribusi Persentase
P1 P2
P3 P4
P5 P6
P6 P8
P9 P10
P11 P12
P13 P14
P15 TS
KS 5.7
8.6 2.9
2.9 N
8.6 2.86
5.7 5.7
2.9 14
2.9 11
2.9 2.9
2.9 5.7
31 S
63 63
68 77
60 66
51 57
60 60
77 51
71 66
46 SS
37 23
28 17
34 31
26 37
26 37
20 46
29 29
23 Total
100 100
100 100
100 100
100 100
100 100
100 100
100 100
100
Sumber : Data Olahan SPSS
Universitas Sumatera Utara
48
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi dan Persentase Variabel Good Corporate Governance
�
�
Keterangan
Distribusi Frekuensi P1
P2 P3
P4 P5
P6 P7
P8 P9
TS KS
N
4 3
4
S
15 15
17 20
16 16
20 16
19
SS
20 20
18 15
19 19
11 16
12
Rata-Rata
4.57 4.57 4.51 4.43 4.54 4.54 4.2
4.37 4.23
Total
35 35
35 35
35 35
35 35
35
Keterangan
Distribusi Persentase P1
P2 P3
P4 P5
P6 P7
P8 P9
TS KS
N
11.4 8.57 11.4
S
42.9 42.9 48.6 57.1 45.7 45.7 57.1 45.7 54.3
SS
57.1 57.1 51.4 42.9 54.3 54.3 31.4 45.7 34.3
Total
100 100
100 100
100 100
100 100
100
Keterangan P10
P11 P12
P13 P14
P15 P16
P17 P18
P19 P20
TS 1
KS 1
N 2
2 1
3 1
1 1
S 15
21 22
23 18
21 21
19 22
19 17
SS 20
14 11
10 15
14 14
13 12
15 16
Rata-Rata 4.571
4.4 4.257
4.229 4.343
4.4 4.4
4.286 4.314
4.4 4.343
Total 35
35 35
35 35
35 35
35 35
35 35
Keterangan P10
P11 P12
P13 P14
P15 P16
P17 P18
P19 P20
TS 2.857
KS 2.857
N 5.714
5.714 2.857
8.571 2.857
2.857 2.857
S 42.86
60 62.86
65.71 51.43
60 60
54.29 62.86
54.29 48.57
SS 57.14
40 31.43
28.57 42.86
40 40
37.14 34.29
42.86 45.71
Total 100
100 100
100 100
100 100
100 100
100 100
Sumber : Data Olahan SPSS
Universitas Sumatera Utara
49
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi dan Persentase Variabel Kinerja Keuangan
�
Keterangan Distribusi Frekuensi
P1 P2
P3 P4
P5 P6
P7 P8
P9 P10
TS KS
3 N
9 1
4 3
S 13
16 18
18 16
23 20
20 17
17 SS
10 19
17 17
19 11
11 12
18 18
Rata-Rata 3.857
4.543 4.486
4.486 4.543
4.286 4.2
4.257 4.514
4.514 Total
35 35
35 35
35 35
35 35
35 35
Keterangan Distribusi Persentase
P1 P2
P3 P4
P5 P6
P7 P8
P9 P10
TS KS
8.571 N
25.71 2.857
11.43 8.571
S 37.14
45.71 51.43
51.43 45.71
65.71 57.14
57.14 48.57
48.57 SS
28.57 54.29
48.57 48.57
54.29 31.43
31.43 34.29
51.43 51.43
Total 100
100 100
100 100
100 100
100 100
100
Sumber : Data Olahan SPSS
4.2.2. Uji Validitas Data 4.2.2.1. Uji Validitas
Noor 2011:130 menyarankan sebaiknya jumlah responden untuk uji coba kuesioner paling sedikit 30 orang.Dalam penelitian ini, uji coba
kuesioner melibatkan 30 responden. Berikut hasil dari uji validitas terhadap butir-butir pertanyaan dari variabeltotal quality management
�
1
, corporate social responsibility
�
2
, good corporate governance �
3
dan kinerja keuangan
�.
Universitas Sumatera Utara
50
Tabel 4.5 Uji Validitas Pertanyaan-Pertanyaan pada Variabel Total Quality Management
�
�
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item- Total Correlation
Cronbachs Alpha if Item
Deleted P1
36.4333 14.806
.910 .950
P2 36.4667
14.602 .953
.947 P3
36.4667 14.809
.892 .950
P4 36.4333
14.875 .890
.950 P5
36.5000 14.534
.836 .952
P6 36.5333
14.671 .795
.954 P7
36.6000 15.007
.631 .964
P8 36.5333
14.464 .848
.952 P9
36.5667 14.323
.789 .955
Sumber : Data Olahan SPSS
Tabel 4.6 Uji Validitas Pertanyaan-Pertanyaan pada Variabel Corporate Social Responsibility
�
�
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item- Total Correlation
Cronbachs Alpha if Item
Deleted P1
61.1000 44.093
.911 .960
P2 61.0667
44.616 .928
.960 P3
61.1000 45.817
.687 .964
P4 61.1000
46.093 .730
.963 P5
61.1333 45.361
.757 .963
P6 61.1000
46.093 .730
.963 P7
61.0667 44.616
.928 .960
P8 61.1000
44.093 .911
.960 P9
61.1000 46.093
.730 .963
P10 61.0667
44.616 .928
.960 P11
61.1667 45.937
.629 .966
P12 61.1000
46.093 .730
.963 P13
61.1000 46.921
.615 .965
P14 61.0667
44.616 .928
.960 P15
61.1667 44.971
.746 .963
Sumber : Data Olahan SPSS
Universitas Sumatera Utara
51
Tabel 4.7 Uji Validitas Pertanyaan-Pertanyaan pada Variabel Good Corporate Governance
�
�
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item- Total Correlation
Cronbachs Alpha if Item
Deleted P1
83.5000 55.845
.637 .934
P2 83.4667
55.292 .718
.933 P3
83.5333 56.878
.494 .936
P4 83.5667
55.702 .656
.934 P5
83.4667 55.982
.622 .934
P6 83.5000
55.431 .694
.933 P7
83.8333 55.178
.538 .936
P8 83.7000
54.493 .615
.934 P9
83.7000 55.114
.605 .934
P10 83.4333
55.840 .650
.934 P11
83.6000 55.421
.700 .933
P12 83.7667
54.323 .729
.932 P13
83.8000 54.166
.770 .932
P14 83.7000
53.734 .642
.934 P15
83.6333 54.999
.769 .932
P16 83.6667
54.782 .814
.931 P17
83.7667 55.220
.558 .936
P18 83.7000
54.976 .698
.933 P19
83.6000 56.248
.511 .936
P20 83.7000
53.803 .518
.938
Sumber : Data Olahan SPS
Tabel 4.8 Uji Validitas Pertanyaan-Pertanyaan pada Variabel Kinerja keuangan
�
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item- Total Correlation
Cronbachs Alpha if Item
Deleted P1
34.9667 66.585
.944 .987
P2 35.0000
65.931 .973
.986 P3
35.0333 66.033
.990 .986
P4 35.0000
66.966 .982
.986 P5
35.0667 66.685
.971 .986
P6 35.0333
69.482 .824
.990 P7
35.0000 67.241
.920 .988
P8 35.0667
66.064 .974
.986 P9
34.9000 69.266
.829 .990
P10 35.0333
66.033 .990
.986
Sumber : Data Olahan SPSS
Universitas Sumatera Utara
52
Nilai patokan untuk uji validitas adalah koefisien korelasi Corrected Item-Total Correlation yang mendapat nilai lebih besar dari
0,3 Sekaran dalam Augustine dan Kristaung, 2013:70. Berdasarkan hasil uji validitas pada Tabel 4.1 hingga 4.4, diketahui seluruh pertanyaan
bersifat valid. Alternatif ketentuan validitas suatu pertanyaan pada kuesioner juga dapat dibandingkan dengan nilai
�
�����
. Untuk menentukan nilai
�
�����
, terlebih dahulu dihitung nilai derajat bebas degree of freedom dengan rumus
� − 2, di mana � menyatakan banyaknya responden untuk uji validitas. Diketahui jumlah responden yang dilibatkan untuk uji
validitas kuesioner sebanyak � = 30 , sehingga derajat bebas bernilai
� − 2 = 30 − 2 = 28 . Nilai �
�����
dengan derajat bebas 28 adalah �
�����
= 0,361. Nilai patokan untuk uji validitas adalah koefisien korelasi Corrected Item-Total Correlation yang mendapat nilai lebih besar dari
�
�����
= 0,361. Berdasarkan hasil uji validitas pada Tabel 4.1 hingga 4.4, diketahui seluruh pertanyaan bersifat valid.
4.2.2.2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas harus dilakukan hanya pada pertanyaan yang telah memiliki atau memenuhi uji validitas, jadi jika tidak memenuhi syarat uji
validitas maka tidak perlu diteruskan untuk uji reliabilitas Noor, 2011:130.Berikut hasil dari uji reliabilitas terhadap butir-butir pertanyaan
yang valid.
Universitas Sumatera Utara
53
Tabel 4.9 Uji Reliabilitas pada Variabel Total Quality Management,
Corporate Social Responsibility, Good Corporate Governance, dan Kinerja Keuangan
Variabel Nilai Alpha Cronbach
Total quality management Corporate social responsibility
Good corporate governance Kinerja keuangan
0,958 0,965
0,937 0,988
Jika nilai Alpha Cronbach lebih besar dari 0,6, maka kuesioner penelitian bersifat reliabel Augustine dan Kristaung, 2013:73, Noor, 2011:165. Diketahui
bahwa kuesioner bersifat reliabel, karena nilai Alpha Cronbach lebih besar dari 0,6.
4.2.3 Uji Asumsi Klasik 4.2.3.1 Uji Asumsi Normalitas
Dalam penelitian ini, uji normalitas terhadap residual dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov. Tingkat signifikansi yang
digunakan � = 0,05. Dasar pengambilan keputusan adalah melihat angka
probabilitas �, dengan ketentuan sebagai berikut.
Jika nilai probabilitas � ≥ 0,05, maka asumsi normalitas terpenuhi.
Jika probabilitas 0,05, maka asumsi normalitas tidak terpenuhi. Perhatikan bahwa berdasarkan Tabel 4.10, diketahui nilai
probabilitas p atau Asymp.Sig. 2-tailedsebesar 0,969. Karena nilai
probabilitas p, yakni 0,969, lebih besar dibandingkan tingkat signifikansi,
yakni 0,05. Hal ini berarti asumsi normalitas terpenuhi.
Universitas Sumatera Utara
54
Tabel 4.10 Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 35
Normal Parameters
a,,b
Mean .0000000
Std. Deviation 2.74507311
Most Extreme Differences Absolute
.083 Positive
.083 Negative
-.074 Kolmogorov-Smirnov Z
.492 Asymp. Sig. 2-tailed
.969 a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber : Data Olahan SPSS
4.2.3.2 Uji Multikolinearitas
Untuk memeriksa apakah terjadi multikolinearitas atau tidak dapat dilihat dari nilai variance inflation factor VIF. Nilai VIF yang lebih dari
10 diindikasi suatu variabel bebas terjadi multikolinearitas Ghozali, 2011. Perhatikan bahwa berdasarkan Tabel 4.11, nilai VIF dari variabel
total quality management �
1
adalah 1,585, nilai VIF dari variabel corporate social responsibility
�
2
adalah 1,328, dan nilai VIF dari variabel good corporate governance
�
3
adalah 1,782. Karena masing- masing nilai VIF tidak lebih besar dari 10, maka tidak terdapat gejala
multikolinearitas yang berat.
Universitas Sumatera Utara
55
Tabel 4.11 Uji Multikolinearitas
Model Collinearity
Statistics Tolerance
VIF 1
Constant Total Quality
Management .631
1.585 Corporate Social
Responsibility .753
1.328 Good Corporate
Governance .561
1.782
Sumber : Data Olahan SPSS
4.2.3.3 Uji Heteroskedastisitas
Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatter plot antara SRESID
pada sumbu Y, dan ZPRED pada sumbu X.Field, 2009:230, Ghozali, 2006:139.
Field 2009:248, Ghozali, 2011:139 menyatakan dasar analisis adalah jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola
tertentu yang teratur, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar
di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.Perhatikan bahwa berdasarkan Gambar 4.1, tidak
terdapat pola yang begitu jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
Universitas Sumatera Utara
56
Gambar 4.2 Uji Heteroskedastisitas
4.2. 4 Model Pengujian Hipotesis 4.2.4.1 Analisis Koefisien Determinasi
Berdasarkan Tabel 4.12, nilai koefisien determinasi �
2
terletak pada kolom R-Square. Diketahui nilai koefisien determinasi sebesar
�
2
= 0,371 . Nilai tersebut berarti seluruh variabel bebas secara simultan
mempengaruhi variabel kinerja keuangan sebesar 37,1, sisanya sebesar 62,9 dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.
Tabel 4.12 Koefisien Determinasi
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate 1
.609
a
.371 .311
2.875 a. Predictors: Constant, Good Corporate Governance, Corporate
Social Responsibility, Total Quality Management b. Dependent Variable: Kinerja Keuangan
Universitas Sumatera Utara
57
4.2.4.2 Uji Signifikansi Pengaruh Simultan Uji �
Uji � bertujuan untuk menguji pengaruh variabel bebas secara
bersama-sama atau simultan terhadap variabel tak bebas.
Tabel 4.13Uji Pengaruh Simultan dengan Uji �
ANOVA
b
Model Sum of Squares
Df Mean Square
F Sig.
1 Regression
151.338 3
50.446 6.104
.002
a
Residual 256.204
31 8.265
Total 407.543
34 a. Predictors: Constant, Good Corporate Governance, Corporate Social Responsibility, Total
Quality Management b. Dependent Variable: Kinerja Keuangan
Sumber : Data Olahan SPSS Diketahui nilai F tabel adalah 2,91 nilai F tabel tersaji di
lampiran. Berdasarkan Tabel 4.13, diketahui nilai F hitung adalah 6,104. Perhatikan bahwa karena nilai F hitung 6,104
≥ F tabel 2,91, maka disimpulkan bahwa pengaruh simultan dari seluruh variabel bebas
signifikan secara statistika terhadap kinerja keuangan. Hasilnya dapat diringkas pada Tabel 4.14 dan Tabel 4.15.
Tabel 4.14 Uji Pengaruh Simultan dengan Pendekatan Nilai F
Variabel Nilai F
Hitung Nilai T Tabel Tersaji di
Lampiran Interpretasi
Total quality management, Corporate
social responsibility, Good corporate
governance 6,104
2,91 Pengaruh faktor Total quality
management, Corporate social responsibility, Good corporate
governance, secara simultan signifikan terhadap kinerja
keuangan F Hitung F Tabel
Sumber : Data Olahan SPSS
Universitas Sumatera Utara
58
Tabel 4.15 Uji Pengaruh Simultan dengan Pendekatan Nilai Sig
Variabel Nilai Sig
Tingkat Signifikansi Interpretasi
Total quality management,
Corporate social responsibility, Good
corporate governance 0,002
� = 0,05 Pengaruh faktor Total quality
management, Corporate social responsibility, Good corporate
governance, secara simultan signifikan
terhadap kinerja keuangan Nilai Sig.0,05
Sumber : Data Olahan SPSS
4.2.4.3Analisis Regresi Linear Berganda dan Uji Signifikansi Pengaruh Parsial Uji t
Tabel 4.16 menyajikan nilai koefisien regresi, serta nilai statistik t untuk pengujian pengaruh secara parsial
Tabel 4.16 Uji Signifikansi Pengaruh Parsial Uji �
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients T
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant
11.226 7.720
1.454 .156
Total Quality Management
.446 .213
.376 2.099
.044 Corporate Social
Responsibility .223
.104 .353
2.153 .039
Good Corporate Governance
.003 .089
.007 .034
.973
Berdasarkan Tabel 4.16 diperoleh persamaan regresi linear sebagai berikut berikut.
Y = 11,226 + 0,446TotalQualityManagement + 0,223CorporateSocialResponsibility + 0,003GoodCorporateGovernance+ e
Universitas Sumatera Utara
59
Berdasarkan Tabel 4.16, disajikan kembali nilai koefisien regresi untuk masing- masing variabel bebas, besertas interpretasinya Tabel 4.17.
Tabel 4.17 Koefisien Regresi Beserta Interpretasinya
Variabel Koefisien Regresi dan Interpretasi
Total quality management 0,446 bernilai positif, berartitotal quality management
memiliki pengaruh positif terhadap kinerja keuangan. Tingkat total quality management yang semakin tinggi
cenderung meningkatkan kinerja keuangan. Corporate social
responsibility 0,223 bernilai positif, berarticorporate social
responsibliy memiliki pengaruh positif terhadap kinerja keuangan. Tingkat corporate social responsibility yang
semakin tinggi cenderung meningkatkan kinerja keuangan.
Good corporate governance
0,003 bernilai positif, berartigood corporate governance memiliki pengaruh positif terhadap kinerja keuangan.
Tingkat good corporate governance yang semakin tinggi cenderung meningkatkan kinerja keuangan.
Tabel 4.18 Menguji Signifikan Pengaruh dengan Nilai T
Variabel Nilai T
Hitung Nilai T Tabel Tersaji di
Lampiran Interpretasi
Total quality management
2,099 2,039
Pengaruh faktor total quality management signifikan terhadap
kinerja keuangan T Hitung T Tabe
l Corporate social
responsibility 2,153
2,039 Pengaruh faktor corporate social
responsibility signifikan terhadap
kinerja keuangan T Hitung T Tabel
Good corporate governance
0,034 2,039
Pengaruh faktor good corporate governance tidak signifikan terhadap
kinerja keuangan T Hitung T Tabe
l
Universitas Sumatera Utara
60
Tabel 4.19 Menguji Signifikan Pengaruh dengan Nilai Probabilitas Sig.
Variabel Nilai Sig.
Tingkat Signifikansi Interpretasi
Total quality management
0,044 � = 0,05
Pengaruh faktor total quality management signifikan terhadap
kinerja keuangan Sig.0,05
Corporate social responsibility
0,039 � = 0,05
Pengaruh faktor corporate social responsibility signifikan terhadap
kinerja keuangan Sig. 0,05
Good corporate governance
0,973 � = 0,05
Pengaruh faktor good corporate governance tidak signifikan terhadap
kinerja keuangan Sig. 0,05
4.2.5 Pengujian Pengaruh Total Quality Management
�
�
terhadap Kinerja Keuangan
�
Berdasarkan Tabel 4.16 hingga Tabel 4.19, diketahui variabel faktor total quality management berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan. Dengan kata
lain, tingkat total quality management yang semakin baik, cenderung akan meningkatkan kinerja keuangan. Diketahui faktor total quality management
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja keuangan.
4.2.6 Pengujian Pengaruh Corporate Social Responsibility
�
�
terhadap Kinerja Keuangan
�
Berdasarkan Tabel 4.16 hingga Tabel 4.19, diketahui variabel corporate social responsibility berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan. Dengan kata
lain, tingkat corporate social responsibility yang semakin baik, cenderung akan meningkatkan kinerja keuangan. Diketahui corporate social responsibility
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja keuangan.
Universitas Sumatera Utara
61
4.2.7 Pengujian Pengaruh Good Corporate Governance
�
�
terhadap Kinerja Keuangan
�
Berdasarkan Tabel 4.16 hingga Tabel 4.19, diketahui variabel good corporate governance berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan. Dengan
kata lain, tingkat good corporate governance yang semakin baik cenderung akan meningkatkan kinerja keuangan. Diketahui variabel good corporate governance
memiliki pengaruh yang tidak signifikan terhadap kinerja keuangan.
4.2.8Uji Signifikansi Nilai Perusahaan dalam Memoderasi Hubungan antara Total Quality Management, Corporate Social Responsibility, dan Good
Corporate Governance terhadap Kinerja Keuangan
Ghozali 2006:164 menyatakan terdapat tiga cara menguji regresi dengan varaibel moderating, yaitu: 1 uji interaksi, 2 uji nilai selisih mutlak, dan 3 uji
residual. Dalam penelitian ini digunakan uji residual. Digunakannya uji residual karena pada uji interaksi dan uji nilai selisish mutlak mempunyai kecenderungan
akan terjadi multikolinearitas yang tinggi antar variabel independen dan hal ini akan menyalahi asumsi klasik dalam regresi ordinary least square OLS
Ghozali, 2006:164. Untuk mengatasi multikolinearitas ini, maka dikembangkan metode lain yang disebut uji residual.
Universitas Sumatera Utara
62
Tabel 4.20Uji Signifikansi Nilai Perusahaan dalam Memoderasi Hubungan antara
Total Quality Management, Corporate Social Responsibility, dan Good Corporate Governance terhadap Kinerja Keuangan
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta 1
Constant -.331
.153 -2.166
.038 Kinerja Keuangan
.008 .003
.388 2.421
.021 a. Dependent Variable: abs_residual_Moderasi
Model Summary
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate 1
.388
a
.151 .125
.07033 a. Predictors: Constant, Kinerja Keuangan
Suatu variabel dikatakan memoderasi variabel bebas jika koefisien regresi variabel tak bebas bernilai negatif dan signifikan Ghozali, 2013:172. Perhatikan
bahwa karena koefisien regresi dari kinerja keuanganbernilai positif 0,008dan signifikan 0,021 0,05, maka nilai perusahaan tidak signifikan dalam
memoderasi Hubungan antara Total Quality Management, Corporate Social Responsibility,
dan Good Corporate Governance
terhadap Kinerja Keuangan.Diketahui persentase pengaruhNilai Perusahaan dalam Memoderasi
Hubungan antara Total Quality Management, Corporate Social Responsibility, dan Good Corporate Governance terhadap Kinerja Keuangan sebesar 15,1.
Diketahui nilai korelasi yang bernilai positif R = 0,388 berarti nilai perusahaan memperkuat hubungan antara Total Quality Management, Corporate Social
Responsibility, dan Good Corporate Governance terhadap Kinerja Keuangan, namun tidak signifikan secara statistika.
Universitas Sumatera Utara
63
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisa dari penelitian ini dapat disimpulkan beberapa informasi sebagai berikut.
1. Pengaruh variabel total quality management, corporate social responsibility, dan good corporate governancesecara simultan signifikan
terhadap Kinerja Keuangan. 2. Variabeltotal quality management berpengaruh positif terhadap kinerja
keuangan. Dengan kata lain, tingkat total quality managementyang semakin tinggi dari responden, cenderung akan meningkatkan kinerja
keuangan. Diketahui faktor total quality management memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja keuangan.
3. Variabel corporate social responsibility berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan. Dengan kata lain, tingkat corporate social responsibility
yang semakin tinggi dari responden, cenderung akan meningkatkan kinerja keuangan. Diketahui corporate social responsibility memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap kinerja keuangan. 4. Pengaruh variabel good corporate governanceberpengaruh positif
terhadap kinerja keuangan. Dengan kata lain, tingkat good corporate governance yang semakin tinggi cenderung akan meningkatkan kinerja
keuangan. Diketahui variabel good corporate governance memiliki pengaruh yang tidak signifikan terhadap kinerja keuangan.
Universitas Sumatera Utara
64
5. Nilai perusahaan memperkuat hubungan antara Total Quality Management, Corporate Social Responsibility, dan Good Corporate
Governance terhadap Kinerja Keuangan, namun tidak signifikan secara statistika.
5.2 Saran