H. Kerangka Pikir
Berdasarkan hasil observasi, diperoleh informasi bahwa guru masih mendominasi proses pembelajaran sebagai sumber utama teacher centered.
Guru masih banyak menggunakan metode ceramah pada kegiatan pembelajaran, menjelaskan materi yang ada pada buku tanpa melibatkan siswa
pada pembelajaran. Siswa cenderung pasif di dalam kelas sehingga tidak tampak adanya timbal balik dengan apa yang sudah disampaikan oleh guru.
Siswa hanya duduk diam memperhatikan guru di depan kelas tanpa adanya kegiatan aktif yang membuktikan siswa benar-benar mengalami proses
belajar. Guru belum menerapkan model artikulasi dan media power point pada pembelajaran.
Siswa cenderung malu ketika diminta menyampaikan pendapatnya di depan kelas. Ini disebabkan karena siswa beranggapan tugas
siswa hanyalah diam dan memperhatikan apa yang disampaikan guru. Rendahnya hasil belajar IPS yang dibuktikan dengan persentase siswa yang
mencapai KKM, yaitu 40. Model artikulasi merupakan model pembelajaran yang melibatkan
siswa secara aktif, komunikatif dan bertanggung jawab. Melalui model artikulasi, siswa menggali pengetahuan dari kegiatan wawancara kelompok
berpasangan yang dilakukan secara bergantian. Sedangkan media power point adalah media berbasis multimedia yang dapat didesain sesuai kebutuhan
dengan fitur yang cukup lengkap seperti gambar, suara, film, animasi, dan fitur-fitur lain yang dapat dikombinasikan. Melalui media power point,
pembelajaran IPS yang cenderung abstrak dapat disajikan dengan konsep yang mudah dipahami. Oleh sebab itu, penerapan model artikulasi dan media power
point secara kolaboratif dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS. Berikut gambaran mengenai kerangka pikir pada
penelitian ini.
Input Proses
Output
Gambar 2.2 Kerangka pikir penelitian
I. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kajian teori di atas, dapat dirumuskan hipotesis penelitian tindakan kelas ini adalah “apabila dalam pembelajaran IPS
menerapkan model artikulasi dengan menggunakan media power point sesuai konsep dan langkah-langkah yang tepat, maka dapat meningkatkan aktivitas
dan hasil belajar siswa kelas IVA SD Negeri 08 Metro Selatan”.
KTSP dan Landasan Empiris
Model Artikulasi dan Media Power
Point Aktivitas dan hasil
belajar siswa memenuhi indikator
Penjelasan melalui Power Point Menjelaskan kepada pasangan
Presentasi kelas Kesimpulan
Penilaian autentik Merekam dan membuat rangkuman
BAB III METODE PENELITIAN
A.
Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan Classroom Action Research atau yang umumnya disebut Penelitian Tindakan Kelas PTK. Menurut Kunandar
2011: 46 PTK adalah suatu kegiatan ilmiah yang dialakukan oleh guru di kelasnya sendiri dengan jalan merancang, melaksanakan, mengamati, dan
merefleksi tindakan melalui beberapa siklus secara kolaboratif dan partisipatif yang bertujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan mutu proses
pembelajaran di kelasnya. Penjelasan lebih lanjut diungkapkan oleh Arikunto 2011: 11 yang menyebutkan PTK merupakan kegiatan yang dilakukan oleh
guru atau peneliti untuk memperbaiki atau meningkatkan hasil dengan mengubah cara, metode, pendekatan, atau strategi yang berbeda dari biasanya.
Hal ini dimaksudkan untuk memperbaiki proses pembelajaran yang dianggap kurang efektif dalam pelaksanaannya sehingga diperoleh hasil yang lebih baik.
Penelitian tindakan kelas bertujuan untuk memperbaiki berbagai persoalan nyata dan praktis dalam peningkatan mutu pembelajaran di kelas
yang dialami langsung dalam interaksi antara guru dengan siswa yang sedang belajar Arikunto, 2011: 60.