dalam  tugas-tugas  yang  autentik.  Melalui  penilaian  autentik  ini,  diharapkan berbagai  informasi  yang  absahbenar  dan  akurat  dapat  terjaring  berkaitan
dengan apa yang benar-benar diketahui dan dapat dilakukan oleh siswa. Penilaian autentik memiliki karakteristik tersendiri, menurut Trianto
dalam  Hosnan, 2014:  389  karakteristik  penilaian  nyata  authentic
assessment yaitu,  1  dilaksanakan  selama  dan  sesudah proses  pembelajaran berlangsung,  2  bisa  digunakan  untuk  formatif  atau  sumatif,  3  yang  diukur
keterampilan dan performansi, bukan mengingat fakta, 4 berkesinambungan, dan 5 terintegrasi, dan dapat digunakan sebagai feedback.
Berdasarkan  paparan  di  atas,  peneliti  menyimpulkan  bahwa penilaian  autentik authentic  assessment adalah  penilaian  yang  dilakukan
secara  holistik  atau  menyeluruh.  Kegiatan  dari masukan input, proses,  dan keluaran output pembelajaran  mengalami  proses  penilaian  dan  mencakup
ketiga ranah pembelajaran afektif, kognitif, dan psikomotor.
F. Kinerja Guru
Kinerja  guru adalah  rangkaian  kegiatan  yang  dilakukan  oleh  guru dalam melaksanakan  pembelajaran. Menurut Depdiknas  tahun  2008  tentang
Penilaian Kinerja Guru,  kinerja guru mempunyai spesifikasi tertentu. Kinerja guru dapat dilihat dan diukur berdasarkan spesifikasikriteria kompetensi yang
harus dimiliki oleh setiap guru. Berkaitan dengan kinerja guru, wujud perilaku yang  dimaksud adalah  kegiatan  guru  dalam  proses  pembelajaran  yaitu
bagaimana seorang guru merencanakan pembelajaran, melaksanakan kegiatan pembelajaran,  dan menilai  hasil  belajar. Sejalan  dengan  penjelasan  tersebut
Sanjaya 2005:13-14 menjelaskan bahwa kinerja guru berkaitan dengan tugas
perencanaan,  pengelolalan  pembelajaran  dan  penilaian hasil  belajar  siswa. Sebagai  perencana, maka  guru  harus  mampu  mendesain  pembelajaran  yang
sesuai dengan kondisi lingkungan belajar, sebagai pengelola maka guru harus mampu menciptakan iklim pembelajaran yang kondusif sehingga siswa dapat
belajar  dengan  baik,  dan  sebagai  evaluator maka  guru  harus  mampu  me- laksanakan penilaian proses dan hasil belajar siswa.
Guru  yang  professional  adalah  guru  yang  selalu  memperhatikan kemampuan  mengajar  dan  mendidik  agar  tidak  menyimpang  dengan  etika
guru dalam melaksanakan pembelajaran. Menurut Djamarah 2005: 36 dalam menjalankan  tugas, seorang  guru harus  memiliki  sifat: 1  menerima dan
mematuhi norma, nilai-nilai kemanusiaan, 2 memikul tugas mendidik dengan bebas,  berani  dan gembira, 3  sadar  akan  nilai-nilai ya n g  b e r k a i t a n
d e n g a n   p e r b u atannya, 4 menghargai orang lain, 5 bijaksana dan hati-hati, dan 6 taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
Berdasarkan  Peraturan  Menteri  Pendidikan  Nasional  Republik Indonesia  Nomor  16  Tahun  2007  tentang  Standar  Kualifikasi  Akademik  dan
Kompetensi Guru, dijelaskan bahwa Standar Kompetensi Guru dikembangkan secara utuh  dalam  empat  kompetensi  utama  yang terintegrasi dalam  kinerja
guru yaitu, 1 kompetensi pedagogik, yang berkaitan dengan kemampuan guru dalam  menguasai  kepribadian  siswa,  2  kompetensi kepribadian,  yang
berkaitan dengan kemampuan guru dalam menunjukkan nilai-nilai kepribadian yang sesuai dengan norma dan etika  guru professional, 3 kompetensi sosial,
yang  berkaitan  dengan  kemampuan  guru  dalam  berkomunikasi  dan  bergaul dengan lingkunga masyarakat, dan 4 kompetensi profesional, yang berkaitan