mempermudah cara penyampaian dan penerimaan informasi atau bahan pendidikan.
i. Mendorong keinginan orang untuk mengetahui kemudian lebih mendalami
dan akhirnya memberikan pengertian yang lebih baik. Orang yang melihat sesuatu yang memang diperlukan akan menimbulkan perhatiaannya. Dan
apa yang dilihat dengan penuh perhatian akan memberikan pengertian baru baginya yang merupakan pendorong untuk melakukan memakai
sesuatu yang baru tersebut. j.
Membantu menegakkan pengertian yang diperoleh. Didalam menerima sesuatu yang baru, manusia mempunyai kecenderungan untuk melupakan
atau lupa.
2.5 Metode Kerja Kelompok
Metode kerja kelompok adalah cara pembelajaran dimana siswa dibagi menjadi beberapa kelompok, setiap kelompok dipandang sebagai salah satu kesatuan untuk
mempelajari materi pelajaran dan untuk diselesaikan bersama-sama Sagala, 2006.
Metode dapat meningkatkan kreatifitas siswa, sekaligus sebagai sarana untuk mencapai kompetensi dasar yang diharapkan. Media pembelajaran menggunakan
alat peraga yang disisipi pesan moral, yang dapat dijadikan sebagai salah satu pembelajaran budi pekerti. Pembelajaran ini dapat diartikan juga bahw
dapat dilakukan dimana saja kapan saja dan dalam kondisi apa saja dengan
terlalu menjadi kendala dan diharapkan dapat ikut membantu mengurangi
permasalahan pendidikan yang ada, sekaligus sebagai saran untuk meningkatkan mutu pendidikan.
Beberapa pendapat diatas, melalui metode kerja kelompok siswa terlibat langsung dalam pembelajaran sehingga dapat membantu siswa dalam memahami konsep,
memperoleh informasi dan pengetahuan, terampil, termotivasi belajar, menumbuhkan semangat berkompetensi, kreatif, senang sehingga pengertian dan
pemahaman akan lebih melekat. Tujuan penggunaan metode kerja kelompok adalah untuk:
1. memecahkan masalah pembelajaran melalui kerja kelompok 2. mengembangkan kemampuan kerjasama didalam kelompok
3. dapat mengembangkan perilaku gotong royong dan demokratis 4. memacu siswa untuk aktif belajar
5. tidak membosankan siswa melakukan kegiatan pembelajran bisa diluar
kelas bahkan bisa juga diluar sekolah yang bervariasi seperti, observasi, wawancara, cari buku diperpustakaan umun dan lian-lain.
Kelebihan metode kerja kelompok: a Membiasakan siswa bekerja sama, musyawarah, dan bertanggung jawab.
b Menimbulkan kompetensi yang sehat antar kelompok, sehingga membangkotkan kemauan belajar yang sungguh-sungguh.
c Guru dipermudah tugasnya, karena tugas kerja kelompok cukup disampiakan kepada ketua kelompok.
d Ketua kelompok dilatih menjadi pimpinan yang bertanggung jawab dan anggotonya dibiasakan patuh kepada peratuaran yang ada.
Kelemahan metode kerja kelompok: a Sulit membentuk kelompok yang homogen baik dari segi minat, bakat,
prestasi, maupun intelegensi. b Pimpinan kelompok sering sukar memberikan pengertian kepada anggota,
menjelaskan dan pembagian kerja. c Anggota kadang-kadang tidak mematuhi tugas-tugas yang diberikan
pimpinan kelompok. d Dalam menyelasaikan tugas sering menyimpang dari rencana karena
kurang control dari guru. e Sulit membuat tugas yang sama luasnya terutama bagi kerja kelompok
yang komplementer. Langkah-langkah pembelajaran metode kerja kelompok
Pembelajaran kerja kelompok harus mengikuti langkah-langkah sebagai berikut: a. Kegiatan persiapan
a. Merumuskan tujuan pelajaran yang akan dicapai b. Menyiapkan materi pembelajaran dan menjabarkan materi pembelajaran
tersebut kedalam tugas-tugas kelompok. c. Mengidentifikasi sumber-sumber yang akan menjadi sarana kegiatan kerja
kelompok. d. Menyususn peraturan pembelntukan kelompok, cara kerja, saat memulai
dan mengakhiri serta tata tertib lainnya. b. Kegiatan Pelaksanaan
1. kegiatan membuka pelajaran a. Melaksanakan apersepsi.
b. Memotivasi siswa untuk belajar mengemukakan pendapat yang ada kaitanya dengan materi pelajaran yang akan dipelajari.
c. Mengemukakan tujuan pembelajaran dan berbagai kegiatan yang akan dikerjakan dalam mencapai tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan inti pelajaran a. Mengemukakan lingkup materi pelajaran yang akan dipelajari
b. Membentuk kelompok c. Mengemukakan tugas setiap kelompok kepada ketua kelompok atau
langsung kesemua siswa d. Mengemukakan peraturan dan tata tertib saat memulai dan mengakhiri
kerja kelompok. e. Mengawasi dan memonitir serta bertindak sebagai fasilitator selama siswa
melakukan kerja kelompok f.
Pertemuan klasikal untuk pelaporan hasil kerja kelompok, pemberian perbaikan dari kelompok atau guru. Sagala, 2006: 85
2.6 Hipotesis