Target Audience Analisis SWOT

23 Gambar 2.9 : multimedia offline Sumber: data pribadi

2.5 Target Audience

Target audiens disini ialah anak – anak usia 6 – 7 tahun, dengan status sebagai murid TK Santo Aloysius kelas B. Berikut target audiens jika ditinjau berdasarkan segi demografi, psikografi, dan geografisnya. Demografi - Usia : 6 – 7 tahun Ditinjau dari segi usia, perkembangan kecerdasan otak anak mengalami peningkatan dari 50 menjadi 80 jika pola asupan rangsang otak yang didapat berjalan efektif Pusat Kurikulum Diknas, 2009 . Agar pola asupan rangsang yang didapat berjalan efektif, maka diperlukan bimbingan dari orang tua maupun pendidik pemilihan alat bantu mengajar yang tepat. 24 - Jenis Kelamin : laki - laki perempuan Jenis kelamin target audiens dalam masalah adalah laki - laki perempuan, karena dalam sebuah ruang lingkup pendidikan, baik pada saat KBM berlangsung maupun sesuai dengan acuan Kurikulum tidak ada pembedaan bobot suatu mata pelajaran antara laki – laki perempuan. - Pekerjaan : pelajar siswa Taman Kanak - Kanak Anak usia 6 – 7 tahun merupakan bagian dari anak usia dini TK . Pendidikan informal bagi anak usia dini terutama untuk pengembangan kemampuan kognitif, sangatlah penting sebagai dasar menuju ke jenjang pendidikan formal. - Status Ekonomi Sosial : kalangan menengah ke atas Cenderung status sosial target audiens adalah golongan masyarakat menengah ke atas. Karena diperlukan alat pemutar elektronik seperti komputer atau laptop untuk pengoperasian alat bantu belajar. Psikografi Siswa TK yang menganggap belajar matematika adalah sesuatu yang menjemukan sehingga minat kemampuan matematika anak 25 rendah dan orang tua merasa perlu mencari cara alternatif untuk meningkatkan minat kemampuan anak. Geografi Lingkungan sekolah TK. St.Aloysius Bandung, kelas B

2.6 Analisis SWOT

Analisis SWOT diciptakan oleh albert Humprey. Teknik ini merupakan salah satu metode untuk menggambarkan suatu kondisi dan mengevaluasi suatu masalah. Metode ini sering digunakan peneliti untuk mencari strategi yang akan dilakukan. Dibawah ini adalah hasil analisis SWOT untuk perancangan multimedia interaktif sebagai alat bantu belajar membilang angka siswa TK Aloysius dengan memanfaatkan perkembangan teknologi saat ini : Tabel 2.2 Analisis SWOT Streght kekuatan : Segala rangsangan yang dibutuhkan otak untuk mencerna dan memahami suatu informasi seperti suara, teks, gambar dan animasi terdapat di dalam multimedia interaktif. Relatif lebih murah jika dibanding dengan buku yang serupa. Weakness Kelemahan: Pembajakan, multimedia interaktif offline sangat rentan dengan 26 Kesimpulan : Agar keberhasilan dan efektifitas suatu pendidikan tercapai dibutuhkan pembaruan metode dan inovasi alat bantu belajar yang sesuai dengan kemajuan teknologi saat ini. Salah satu contohnya dengan memanfaatkan secara maksimal teknologi multimedia interaktif sebagai alat bantu mengajar. Karena dalam kenyataanya pada saat ini sesuai dengan yang dijelaskan dalam Kurikulum RPP DEPDIKNAS penggunaan teknologi sebagai media utama dalam pendidikan masih kurang maksimal. pembajakan. Kurang fungsional, karena harus terdapat listrik dan alat pemutar untuk mengoperasikan Opportunities peluang Sesuai dengan yang tertera dalam Kurikulum DEPDIKNAS, dunia pendidikan perlu memanfaatkan kemajuan teknologi untuk membantu proses KBM Threats ancaman Semakin banyak dan murahnya alat bantu pembelajaran konvensional seperti buku mainan. 27

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

3.1 Strategi Perancangan

Strategi yang akan dibuat dalam perancangan multimedia interaktif belajar membilang bagi siswa TK.St.Aloysius kelas B adalah mengajak anak – anak belajar membilang angka yaitu penjumlahan dan pengurangan dengan pola belajar sambil bermain.

3.1.1 Strategi Komunikasi

Strategi komunikasi adalah perencanaan komunikasi yang dibuat untuk mencapai tujuan tertentu dalam praktik operasionalnya. Dalam perancangan suatu multimedia, strategi komunikasi yang digunakan bersifat interaktif, dengan cara persuasif dan komunikatif. Hal ini bertujuan agar penyampaian informasi, dapat diterima oleh audience dengan baik dan jelas sehingga bisa dimengerti atau dipahami . Strategi dalam media ini juga didasari pendekatan terhadap karakteristik target sasaran dan dikomunikasikan dengan visual yang menarik.