Pengertian Gerakan Pengertian Gerakan Mahasiswa
17
itu akan dapat membantu memutar roda nasipnya dan membawanya kesinggasana kemasyuaran dan kekuasaan.
Di pihak lain, orang yang giat dalam yayasan, partai politik dan organisai praktis lainya ada juga kadang-kadang menunjukan pengabdian
yang tulus. Namun demukian, bagaimanapun juga pertimbangan praktis tidak pernah akan dapat bertahan lama, kecuali jika menarik untuk dapat
memuaskan kepentingan pribadi, sementara kekokohan dan perkembangan gerakan massa tergantung pada kemampuanya mencetuskan dan
memuaskan dorongan untuk membuang jauh-jauh kepentingan diri sendiri. Bila gerakan massa mulai menarik bagi orang lebih berminat
memupuk kedudukanya sendiri saja, ini suatu tanda bahwa gerakan itu merangkul dan memilihara masa kini. Gerakan itu tidak dapat lagi
merupakan suatu gerakan massa tetapi menjadi suatu usaha. Dalam gerakan ada beberapa tiga kriteria mengenai perubahan yang mendasar
dalam pergerakan yaitu adalah: a.
Evolusi merupakan suatu gerakan perubahan secara perlahan yang mempunyai tahapan atau proses untuk mencapai suatu pertumbuhan,
peningkatan, perkembangan dan kemajuan. Ketika ingin maju dan perttumbuhan berkembang adalah keharusan di era pada saat ini.
Sebab kemajuan dalam tindakan gerakan mahasiswa menuntut proses berpikir, kritis, kreatif dan tata cara bertindak yang lebih maju pula.
10
10
Pradipa Yoedhanegara, Desentralisasi Gerakan Mahasiswa, Jakarta: DPP Aliansi Wartawan Indonesia, 2005, cet, pertama, h. 54.
18
“Dalam paradigma berpikir yang evolusi, komunitas gerakan mahasiswa dibesarkan dalam semangat nasionalisme
yang dikembangkan menuju neo nasionalisme untuk mencapai titik ideal. Ketika polarisasi berpikir masyarakat sudah
mencapai tahapan ideal maka tidak mustahil cita-cita terbentuk civil society menjadi realita. Polarisasi gerakan yang
bersifat evolusi sangat membutuhkan kemampuan reflektif, continue dan tidak tergesa-gesa. Karena dari proses itulah
manusia bisa saling belajar dan coba memahami kehendak ataupun kebutuhan bersama take and give.
”
11
Mahasiswa sebagai agen perubahan menjadi garda terdepan
dalam sebuah perubahan dituntut untuk memberikan sumbangan pemikiran, ide maupun gagasan pada terbentuknya negara yang
memberikan kontribusi terhadap masyarakat yang sejahtera. Sebagai generasi penerus, mahasiswa harus belajar sungguh-sungguh untuk
masa depan bangsa dan negara. b.
Transformasi yaitu suatu pergerakan yang menghendaki adanya proses perubahan terhadap suatu nilai yang kita yakini kebenaranya.
Oleh karena itu nilai-nilai yang berada pada tataran suprastrktur seharusnya termanifestasikan secara riil pada empiric bekerja
berorganisasi.
12
Dalam gerakan mahasiswa ketika meyakini suatu perubahan maka jangan ragu untuk bertindak dalam menyikapinya.
“Dalam proses gerakan transformasi ada landasan atau dasar pijakan bagi berlangsungnya proses transformasi yaitu
pertama, Transedensi yang mengarah kepada moral teologis berpikir manusia yang memiliki ikatan kepada yang di atas.
Kedua, Indepedensi yaitu sikap kemandirian yang tidak tergantung kepada pihak-pihak tertentu yang mendapat
kooptasi dan menghegemoni gerakan mahasiswa. Ketiga, Emansipasi yang menuju pada kebebasan dalam bergerak.
11
Ibid, h. 54.
12
Ibid, h. 60.
19
Keempat, Liberalisasi yaitu sebagai sebuah semangat kebebasan yang di landasi rasa tanggung jawab sosial terhadap
sebuah aturan main yang telah disepakati secara bersama. ”
13
c. Akulturasi merupakan sebuah strategi untuk melakukan perubahan
sosial dalam masyarakat yang mengacu pada sebuah kebudayaan terhadap kebudayaan lainya atau dengan kata lain saling
mempengaruhi antara dua kebudayaan yang mengakibatkan terjadinya perubahan sosial pada kebudayaan tertentu, sebagai contoh
terjadinya proses akulturasi budaya kota karena semakin derasnya arus informasi yang terjadi.
14
“Suatu perubahan Akulturasi dimulai dengan terhubungnya dua sistem kebudayaan atau lebih otonom dan
hal tersebut terjadi melalui program komunikasi, imigrasi, ataupun urbanisasi. Dalam memahami definisi tersebut ketika
kita mengkolaborasikan kedalam gerakan kebangsaan saat ini, kita dapat melihat adanya pergeseran nilai kebangsaan serta
semangat nasionalisme pada bangsa Indonesia atau dengan kata lain telah terjadi sebuah dekadensi moral.
”
15