Pendampingan ke Masyarakat Gerakan aktivis KM UIN Jakarta

43 sangat besar. Pemerintah seharusnya mengkaji ulang konversi minyak tanah ke gas karena sudah menjadi kebiasaan bahan bakar minyak tanah untuk kebutuhan sehari-hari masyarakat.

2. Demonstrasi

Dalam melakukan aksi demonstrasi Perangkat aksi harus dipersiapkan, supaya aksi menjadi lebih terarah dan mencapai target dan tidak menjadi seporadis, serta isu-isu yang disampaikan menjadi jelas terhadap institusi-institusi yang terkait. Perangkat aksi tersebut sebagai berikut: 1. Jenderal lapangan Jendlap tugasnya adalah pemimpin saat melakukan aksi demonstrasi. 2. Komando lapangan Kolap tugasnya adalah mengintruksikan perintah dari Jendral lapangan dan memberikan komando pada massa aksi 3. Dinamisator lapangan Dinlap tugasnya adalah sebagai orator dan memberikan impropisasi pada massa aksi 4. Security Sistem SS tugasnya adalah keamanan dibarisan aksi dan mengamankan dari penyusup yang masuk ke barisan massa aksi. 5. Asisten Tetorial Aster tugasnya adalah yang merapikan barisan massa aksi agar tidak terpecah. 6. Swiper tugasnya adalah mengamankan dan mengsterilkan barisan massa aksi atau iring-iringan konvoi. 44 7. Humas tugasnya adalah memberikan keterangan dan menjelaskan aksi demonstrasi tersebut kepada pihak dari luar seperti wartawan dan masyarakat. 8. Advokasi tugasnya adalah yang menghubungi serta meminta bantuan hukum terhadap lembaga bantuan hukum untuk memberi perlindungan hukum pada saat aksi demonstrasi. 9. Selebaran Seleb tugasnya adalah memberikan selebaran atau famlet yang tema isinya mengenai isu-isu yang dituntut 10. Kronologis tugasnya adalah sebagai pencatat kejadian saat melakukan aksi demonstrasi dari awal sampai akhir. Sekitar 500 orang pada hari rabu 25 Juli 2007 Forum Masyarakat Pengguna Minyak Tanah FMPMT aksi long march dari Salemba Jakarta Pusat ke Istana negara untuk menolak konversi minyak tanah ke gas. Para demonstran membawa jerigen minyak tanah dan drum dan meneriakan yel-yel penolakan konversi minyak tanah ke gas. Ini awal dari aksi FMPMT melakukan demonstrasi ke Istana Merdeka karena menganggap bahwa kebijakan ini lahir dari pemerintah Susilo Bambang Yudhoyono dan Jusuf Kalla. 5 Setelah aksi pada 25 Juli dilakukan di Istana Negara dan tidak ada tanggapan dari pemerintah maka mahasiswa dan warga sepakat untuk mempersiapkan kembali untuk aksi yang lebih besar lagi. Kepada mahasiswa yang tugasnya pendampingan warga untuk tiap-tiai wilayah 5 Antara, 500 penjual minyak tanah demo depan Istana,artikel diakses, http:wilayah suara karya-online.comnews.htmll?d=178348, tgl 13 Juli 2011, pukul. 19:41. 45 untuk lebih intensive pendekatan terhadap warga supaya psikologis mereka tidak cepat menyerah dengan keadaan, karena aksi yang sudah pernah dilakukan. Sebelum aksi yang akan di rencanakan, mahasiswa membuat spanduk-spanduk untuk menghimbau kepada masyarakat Jakarta dan sekitarnya untuk mengikuti aksi besar untuk menolak konversi minyak tanah ke gas. Di setiap jalan-jalan di Jakarta dan sekitarnya di pasang spanduk- spanduk untuk mengikuti aksi besar menolak konversi minyak tanah ke gas, kali ini Forum Masyarakat Pengguna Minyak Tanah FMPMT menjadi target aksi adalah Depo plumpang Jakarta Utara karena di sana tempat produksi bahan bakar yang dikelolanya. Setiap mahasiswa yang mendampingi warga tiap per wilayah seperti Petukangan, Penjaringan, Pedemangan, Gambir, Cipinang, Cipulir, Tanggerang, Depok, Bekasi dan wilayah sejabodetabek lainya, untuk mempersiapkan aksi yang lebih besar. Pada hari senin 6 Agustus 2007 sekitar 10.000 massa tergabung dalam Forum Masyarakat Pengguna Minyak Tanah FMPMT mendatangi Depo Pertamina Plumpang Jakarta Utara untuk demonstrasi untuk menolak kebijakan pemerintah konversi minyak tanah ke gas. ditengah dalam perjalanan menuju depo Pertamina di plumpang, Jakarta Utara. Demonstran memblokir 2 pintu keluar depo plumpang dan memblokir Jl. Yos Sudarso selama 15 Menit 2 kilometer kemacetan dari arah tanjung Priuk ke Cawang, 200 Polisi dan 2 kendaraan water canon disiagakan terjadi kekisruhan antara pendemo dan polisi, polisi 46 menginginkan pendemo tidak memblokir jalan, namun dapat diredam setelah pendemo dan polisi bernegosiasi, dengan hasil membuka satu jalur dari 3 jalur yang di blokir semua mobil distribusi minyak dialihkan ke pintu 3 aksi dorong di mulai di pintu 3 depo pertamina plumpang. Vice President Communication Wisnuntoro menemui demonsran dan menyampaikan pesan bahwa aspirasi pendemo pasti disampaikan, para demonstran dibubarkan secara paksa dan bentrok 35 orang ditangkap, di bawa ke polres jakarta utara untuk diperiksa, demo ini dibubarkan paksa karena telah memacetkan jalan. pendemo dipukuli oleh polisi, baik yang berseragam maupun tidak berseragam. perangkat aksi berupa mikrofon dan satu mobil bak terbuka disita polisi. Dalam suatu tindakan para demonsran non-koopretif, atau menolak kerja sama dengan penguasa, merupakan salah satu pilihan dalam strategi mendorong perubahan. Pengertian dalam non-koopratif adalah, tidak mau mengikuti kebijakan tersebut, dipandang sebagai tidak adil. Pada hakekatnya perubahan yang ditawarkan, dimana perubahan yand dibawa adalah perubahan mendasar, yang berarti menggantikan sepenuhnya tatanan lama. 6 Pengorganisiran yang dilakukan aktivis KM UIN Jakarta bentuk dari gerakan sosial terhadap masyarakat pengguna minyak tanah yang menolak konversi minyak tanah ke gas, yang diterapkan oleh pemerintah. Karena kondisi yang dialami masyarakat menjadi susah maka terjadilah arus besar dari rakyat untuk bersama-sama menolak kebijakan tersebut 6 Timur Mahardika, Gerakan Massa, Mengupayakan Demokrasi dan Keadialan Secara Damai, Yogyakarta: Lapera Pustaka Utama, 2000, h. 137.