Data yang diperoleh berdistribusi normal dan homogen =
, maka penguji- an menggunakan uji statistik parametrik, yaitu menggunakan uji-t dalam Sudjana
2005 yang dirumuskan sebagai berikut. ̅̅̅
̅̅̅ √
Keterangan: t
hitung
= Kesamaan dua rata-rata. ̅̅̅ = Rata-rata nilai pretes kemampuan berpikir orisinil siswa pada kelas
eksperimen pada materi larutan elektrolit dan non-elektrolit. ̅̅̅ = Rata-rata nilai pretes kemampuan berpikir orisinil siswa pada kelas
kontrol pada materi larutan elektrolit dan non-elektrolit. = Simpangan baku gabungan.
= Jumlah siswa pada kelas eksperimen. = Jumlah siswa pada kelas kontrol.
= Simpangan baku siswa pada kelas eksperimen. = Simpangan baku siswa pada kelas kontrol.
Dengan kriteria uji : terima H jika -t t
1- 12
t t t
1- 12
dengan derajat kebebas- an dk = n
1
+ n
2
– 2 pada taraf signifikan = 5 dan peluang 1-
⁄
. Untuk harga t lainnya H
ditolak.
d. Uji perbedaan dua rata-rata
Uji perbedaan dua rata-rata digunakan untuk menentukan seberapa efektif perla- kuan terhadap sampel dengan melihat nilai n-Gain kemampuan berpikir orisinil
materi pokok larutan elektrolit dan non-elektrolit yang lebih tinggi antara pembel- ajaran menggunakan model problem solving dengan pembelajaran konvensional
dari siswa SMA Negeri 4 Metro. Uji perbedaan dua rata-rata dalam penelitian ini menggunakan analisis statistik, hipotesis dirumuskan dalam bentuk pasangan
hipotesis nol H dan hipotesis alternatif H
1
. ………….6
Rumusan Hipotesis: H
: µ
1x
≤ µ
2x
: Rata-rata nilai n-Gain kemampuan berpikir orisinil siswa pada kelas yang diterapkan pembelajaran menggunakan model problem
solving lebih rendah atau sama dengan rata-rata nilai n-Gain kemampuan berpikir orisinil siswa pada kelas yang diterapkan
pembelajaran konvensional pada materi larutan elektrolit dan non- elektrolit.
H
1
: µ
1x
µ
2x
: Rata-rata nilai n-Gain kemampuan berpikir orisinil siswa pada kelas yang diterapkan pembelajaran menggunakan model problem
solving lebih tinggi daripada rata-rata nilai n-Gain kemampuan berpikir orisinil siswa pada kelas yang diterapkan pembelajaran
konvensional pada materi larutan elektrolit dan non-elektrolit. Keterangan:
µ
1 :
Rata-rata nilai n-Gain x pada kelas eksperimen pada materi larutan elektrolit dan non-elektrolit.
µ
2 :
Rata-rata nilai n-Gain x pada kelas kontrol pada materi larutan elektrolit dan non-elektrolit.
x : kemampuan berpikir orisinil. Data yang diperoleh berdistribusi normal dan homogen
= , maka
pengujian menggunakan uji statistik parametrik, yaitu menggunakan uji-t. Uji statistik parametrik, yaitu menggunakan uji-t dalam Sudjana 2005 yang
dirumuskan sebagai berikut:
̅̅̅̅ ̅̅̅̅
√
Keterangan: t
hitung
= Perbedaan dua rata-rata. ̅̅̅ = Rata-rata nilai n-Gain kemampuan berpikir orisinil siswa pada kelas
eksperimen pada materi larutan elektrolit dan non-elektrolit. ̅̅̅ = Rata-rata nilai n-Gain kemampuan berpikir orisinil siswa pada kelas
kontrol pada materi larutan elektrolit dan non-elektrolit. …………………. 7
= Simpangan baku gabungan. = Jumlah siswa pada kelas eksperimen.
= Jumlah siswa pada kelas kontrol. = Simpangan baku siswa pada kelas eksperimen.
= Simpangan baku siswa pada kelas kontrol. Dengan kriteria uji : Terima H
jika t
hitung
t 1- dengan derajat kebebasan
dk = n
1
+ n
2
– 2 dan tolak H untuk harga t lainnya. Dengan menentukan taraf
signifikan = 5 peluang 1- .
V. SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil analisis data, pengujian hipotesis dan pembahasan dalam pene- litian ini, maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Rata-rata nilai n-Gain kemampuan berpikir orisinil siswa pada materi larutan
elektrolit dan non-elektrolit pada kelas yang diterapkan model pembelajaran problem solving lebih tinggi daripada kelas yang diterapkan pembelajaran
konvensional di SMA Negeri 4 Metro. 2.
Pembelajaran menggunakan model problem solving efektif dalam mening- katkan kemampuan berpikir orisinil siswa pada materi larutan elektrolit dan
non-elektrolit.
B. Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, disarankan bahwa:
1. Model pembelajaran problem solving dapat dipakai sebagai alternatif model
pembelajaran bagi guru dalam membelajarkan materi pokok larutan elektrolit dan non-elektrolit dan materi lain dengan karakteristik yang sama.
2. Bagi calon peneliti lain yang tertarik melakukan penelitian agar lebih mem-
perhatikan pengelolaan waktu dalam proses pembelajaran sehingga pembela- jaran lebih maksimal.
DAFTAR PUSTAKA
Ali, M. 1992. Strategi Penelitian Pendidikan. Angkasa. Bandung. Arend, R. I. 2008. Learning to Teach. Edisi VII. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.
Arikunto, S. 2004. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Bumi Aksara. Jakarta.
Badan Standar Nasional Pendidikan. 2006. Standar Isi Mata Pelajaran Kimia SMAMA. BSNP. Jakarta.
Bell, F. H. 1994. Teaching and Learning Mathematics. Win. C. Brown Company Publisher. USA.
Chang, R. 2004. Kimia Dasar Konsep-Konsep Inti Jilid I Edisi Ketiga. Erlangga. Jakarta.
Creswell, J. W. 1997. Research Design Qualitative and Quantitative Approaches. Sage Publications. London.
Dahar, R.W. 1989. Teori-teori belajar. Erlangga. Jakarta. Djamarah, S.B dan A. Zain. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Rineka Cipta.
Jakarta. Djsastra, Y.D. 1985. Metode-Metode Mengajar 2. Bina Aksara. Bandung.
Finoza, L. 2009. Komposisi Bahasa Indonesia. Diksi Insan Mulia. Jakarta.
Hamalik, O. 1994. Proses Belajar Mengajar. Bumi Aksara. Jakarta. Herdian. 2010. Berfikir Kritis dan Kreatif dalam Pembelajaran Matematika.
online. Diakses pada tanggal 25 November 2013 dari http:herdy07.wordpress.com20100527kemampuan-berfikir-kreatif-
siswa
Hidayati. 2006. Pengembangan Pendidikan IPS di SD. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional Jogjakarta. Jakarta.
Keraf, G. 1994. Komposisi Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa. Nusa Indah. Jakarta.
Munandar, S.C. U. 1992. Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah. PT Gramedia Widiasarana Indonesia. Jakarta.
___________
. 2012. Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Rineka Cipta. Jakarta.
Nasution, S. 1992. Berbagai Pendekatan dalam proses Belajar dan Mengajar. Bumi Aksara. Jakarta.
Novia, N.K. 2013. Analisis Keterampilan Memberi Alasan dan Menginterpretasi Suatu Pernyataan Pada Materi Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit dengan
Penerapan Model Problem Based Learning. Skripsi. FKIP Unila. Bandarlampung.
Nuraeni, N. dkk. 2010. Efektivitas Penerapan Model Pembelajaran Generatif untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa dalam Mata Pelajaran Teknologi
Informasi dan Komunikasi. Makalah. Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung.
Nurmaulana, F. 2011. Profil Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa SMA pada Pembelajaran Pencemaran Tanah dengan Model Creative Problem Solving.
Skripsi. Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung. Petrucci, R.H. a.b. Suminar A. 2005. Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern
Edisi keempat jilid 2 Editor penerjemah: Suminar. Erlangga. Jakarta. Purba, M. 2006. Kimia Untuk SMA Kelas I Jilid 1B. Jakarta : Erlangga. Pustaka.
Jakarta. Riyanto, Y. 2010. Paradigma Baru Pembelajaran. Kencana Prenada Media Grup.
Jakarta. Rusda, Q. A. 2012. Implementation of Problem Solving Model to Train Students
Creative Thingking Skill. Unesa Jurnal of Chemical Education. FMIPA. Unesa. Surabaya.
Sudjana. 2005. Metode Statistika. Tarsito. Bandung. Syaodih, N. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. PT. Remaja Rosdakarya.
Bandung. Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1990. Kamus
Besar Bahasa Indonesia. Balai Pustaka. Jakarta.
Tim Penyusun. 2006. Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Badan
Standar Nasional Pendidikan ___________. 2013c. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54
Tahun 2013 Tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar Dan Menengah. Kemdikbud. Jakarta.
___________. 2013d. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 69 Tahun 2013 Tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah
Menengah AtasMadrasah Aliyah. Kemdikbud. Jakarta. ___________. 2013e. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 81a Tahun 2013 Tentang Implementasi Kurikulum. Kemdikbud. Jakarta.
___________. 2013f. Rambu-rambu Penyusunan RPP. Kemdikbud. Jakarta.
Trianto. 2010. Mendasain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Prestasi
LAMPIRAN