asas ini secara langsung menyentuh hakekat pelayanan publik sebagai wujud dari upaya melaksanakan tugas pemerintah dalam
pemenuhan kebutuhan masyarakat banyak danatau tugas pelaksanaan perintah peraturan perundang-undangan. Bersifat
adaptif, karena asas-asas ini secara tidak langsung bersentuhan dengan pemberian pelayanan kepada masyarakat umum, baik di
bidang pelayanan administratif, pelayanan jasa, pelayanan barang, ataupun kombinasi dari pelayanan-pelayanan tersebut . Asas-asas
pelayanan publik antara lain : 1.
Kepentingan umum, yaitu; Pemberian pelayanan tidak boleh mengutamakan kepentingan pribadi dan atau golongan;
2. Kepastian hukum, yaitu Jaminan terwujudnya hak dan
kewajiban dalam penyelenggaraan pelayanan; 3.
Kesamaan hak, yaitu Pemberian pelayanan tidak membedakan suku, ras, agama, golongan, gender, dan status ekonomi;
4. Keseimbangan hak dan kewajiban, yaitu Pemenuhan hak
harus sebanding dengan kewajiban yang harus dilaksanakan, baik oleh pemberi maupun penerima pelayanan;
5. Keprofesionalan, yaitu Pelaksanaan pelayanan harus
memiliki kompetensi yang sesuai dengan bidang tugas; 6.
Partisipatif, yaitu Peningkatan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan dengan memperhatikan aspirasi,
kebutuhan, dan harapan masyarakat;
7. Persamaan perlakuantidak diskriminatif, yaitu Setiap warga
negara berhak memperoleh pelayanan yang adil; 8.
Keterbukaan, yaitu Setiap penerima pelayanan dapat dengan mudah mengakses dan memperoleh informasi mengenai
pelayanan yang diinginkan; 9.
Akuntabilitas, yaitu Proses penyelenggaraan pelayanan harus dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan; 10.
Fasilitas dan perlakuan khusus bagi kelompok rentan, yaitu Pemberian kemudahan terhadap kelompok rentan sehingga
tercipta keadilan dalam pelayanan. ketepatan waktu, yaitu Penyelesaian setiap jenis pelayanan dilakukan tepat waktu
sesuai dengan standar pelayanan; 11.
Kecepatan, kemudahan, dan keterjangkauan, yaitu Setiap jenis pelayanan dilakukan secara cepat, mudah, dan
terjangkau.
22
2.4 Fungsi Unit Pelayanan CepatSamsat Drive Thru
Pada Pelaksanaannya Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Lampung sesuai tugas
pokok dan fungsi yang ditetapkan dalam Undang-Undang, mempunyai kewajiban dalam
Penyelenggaraan Pendapatan
dan Pelayanan
Umum, Meliputi
Kesektariatan, Perencanaan dan Pengembangan, Pajak, Non Pajak, Pengendalian Dan Pembinaan Serta UPPD. Salah satu pelayanan Dinas Pendapatan Daerah
22
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan-Publik
Provinsi Lampung kepada masyarakat yang di lakukan di Samsat adalah pelayanan dalam hal penyelenggaraan penerbitan Surat Tanda Kendaraan
Bermotor STNK, Buku Pajak Kendaraan Bermotor BPKB, dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor BBNKB yang dalam pelaksanaannya dilakukan
bersama sama oleh 3 penyelenggaraan negara yaitu Polri, Dipenda dan Jasa Raharja yang telah diatur dalam instruksi bersama Menhankam, Menteri dalam
Negeri dan Menteri Keuangan N0. 6 IMK0.141999 tentang pelaksanaan Samsat Dalam Inbers telah diatur Tugas Pokok dan Fungsi masing-masing instansi.
Adapun Fungsi utama yang harus dilakukan pemerintah daerah dalam pelaksanaan Pelayanan Unit Pelayanan CepatSamsat Drive Thru adalah sebagai
berikut; 1.
Fungsi pelayanan masyarakat pubic service function; 2.
Fungsi pembangunan development function; 3.
Fungsi perlindungan protection function.
23
Unit Pelayanan CepatSamsat Drive Thru hingga saat ini hanya ada dua unit di
Provinsi Lampung yaitu di Samsat Bandar Lampung dan Samsat Gunung Sugih Kabupaten Lampung Tengah, diharapkan pelayanan terhadap masyarakat lebih
meningkat dan memberikan kontribusi yang positif kepada pendapatan daerah khususnya Pemerintah Daerah Provinsi Lampung. Adapun tujuan dibuatnya Unit
Pelayanan CepatSamsat Drive Thru sebagai berikut; a.
Melakukan pembayaran pajak kendaraan bermotor yang lebih efektif dan efisienpercepatan pelayanan kepada masyarakat selaku pemilik kendaraan
23
http:dipendalampung.orgimgfavicon.ico diakses pada tanggal 12 Januari 2013
bermotor agar benar-benar merasa mendapatkan pelayanan Samsat dengan mudah, cepat dan baik;
b. Mengakomodir tuntutan dari masyarakat pemilik kendaraan, banyaknya calo
atau perantara yang menghadang menawarkan jasa pengurusan setiap masuk kedalam Samsat dan pelaksanaan pembayaran pajak kendaraan bermotor
yang memakan waktu lama, serta kesan birokrasi yang berbelitbelit sudah menghantui masyarakat pemilik kendaraan sebelum melakukan proses di
Samsat. c.
Membangun budaya tertib membayar pajak dikalangan masyarakat; d.
Meningkatan Pendapatan Asli Daerah PAD melalui peningkatan pelayananpungutan pajak kendaraan bermotor di wilayah Lampung.
2.5 Konsep Perpajakan
Ciri utama yang menunjukkan suatu daerah otonom mampu berotonomi yaitu
terletak pada kemampuan keuangan daerah. Artinya, daerah otonom harus memiliki kewenangan dan kemampuan untuk menggali sumber-sumber keuangan
sendiri, mengelola dan menggunakan keuangan sendiri yang cukup memadai untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan daerahnya. Ketergantungan
kepada bantuan Pusat harus seminimal mungkin, sehingga Pendapatan Asli Daerah PAD khususnya pajak dan retribusi daerah harus menjadi bagian sumber
keuangan terbesar, yang didukung oleh kebijakan perimbangan keuangan pusat dan daerah sebagai prasyarat mendasar dalam sistem pemerintahan negara.