Energi yang diserap Air Q Efisiensi dari Kolektor Saat Suhu Air Maksimum

. 8147373 2 , x Q incident  kJ J Q incident 1629,475 1629475   4.5.1.3 Energi yang sampai ke Kolektor 3 Pengujian dimulai pukul 08.00 WIB pada intensitas awal 200,6 Wm 2 dan intensitas tertinggi 843,1 Wm 2 pada pukul 12.49 WIB Dengan memperhatikan grafik intensitas matahari yang terjadi pada saat penelitian ini maka dapat kita hitung besarnya energi berguna kolektor alat pemanas air tenaga surya sebagai berikut. 60 2 9 , 201 6 , 200 1 X L   2 1 12075 m Joule L  Sehingga luas dibawah kurva dalam 1 satu menit adalah 12075 Joulem 2 . Karena air telah mencapai temperatur maksimum pada pukul 11.06 WIB maka besarnya luas di bawah kurva hingga pukul tersebut adalah 187 2 1 ........ L L L L    Dengan menggunakan bantuan MS Exel, maka didapat: 5467173  L Sehingga yang sampai pada kolektor adalah: 5467173 2 , 0 x Q incident  kJ J Q incident 1093,435 1093435  

4.5.2 Energi yang diserap Air Q

u Energi yang sampai ke Kolektor dapat dihitung dengan persamaan 2.27, yaitu:   1 2 w w pw w u T T C m Q   dimana: Universitas Sumatera Utara 0 1 m w = = Massa air kg 4kg C pw = = Panas jenis dari air kJkg. C 4,18 kJkg C T w1 = Temperatur awal air sebelum dipanaskan oleh kolektor C T w2 = Temperatur aktual air setelah dipanaskan oleh kolektor C 4.5.2.1 Energi yang diserap air di Tangki 1 Tekanan Vakum 45 cmHg 27,4 - 58,62 18 , 4 4 x x Qu  = 522,05 kJ 4.5.2.2 Energi yang diserap air di Tangki 2 Tekanan Vakum 40 cmHg 31 , 27 58,2 18 , 4 4   x x Qu = 516,51 kJ 4.5.2.3 Energi yang diserap air di Tangki 3 Tekanan Vakum 35 cmHg 26,57 - 57,59 18 , 4 4 x x Qu  = 518,57 kJ Berikut grafik jumlah energi yang diserap air Qu pada pengujian 40 tahap 2. Gambar 4.14. Grafik jumlah energi yang diserap air Qu Vs waktu pada pengujian 40 tahap 2 520 520 480 480 440 440 400 400 360 360 320 320 280 280 240 240 200 200 160 160 120 120 80 80 40 40 Q u [k J ] 9:00 23032015 10:00 11:00 12:00 13:00 14:00 15:00 16:00 Waktu [WIB] Jumlah Energi yang Diserap Air [Qu] Tangki 1 Tekanan Vakum 45 cmHg Tangki 2 Tekanan Vakum 40 cmHg Tangki 3 Tekanan Vakum 35 cmHg Universitas Sumatera Utara 2 3

4.5.3 Efisiensi dari Kolektor Saat Suhu Air Maksimum

Efisiensi kolektor untuk memanaskan air dengan menggunakan Refrigeran R-718 pada tekanan vakum 45 cmHg, 40 cmHg, dan 35 cmHg dapat dihitung dengan persamaan 2.28, yaitu: incident Q Qu  η 4.5.3.1 Efisiensi Kolektor 1 tekanan vakum 45 cmHg 1581,009 522,05  η = 0,3302 = 33,02 4.5.3.2 Efisiensi Kolektor 2 tekanan vakum 40 cmHg 1629,475 516,51  η = 0,3170 = 31,70 4.5.3.3 Efisiensi Kolektor 3 tekanan vakum 35 cmHg 1093,435 518,57  η = 0,4743 = 47,43 Berikut grafik efisiensi kolektor pada pengujian 40 tahap 2. Gambar 4.15. Grafik efisiensi kolektor Vs waktu pada pengujian 40 tahap 2 2.0 2.0 1.8 1.8 1.6 1.6 1.4 1.4 1.2 1.2 1.0 1.0 0.8 0.8 0.6 0.6 0.4 0.4 0.2 0.2 0.0 0.0 E fi si e n si [ ] 9:00 23032015 10:00 11:00 12:00 13:00 14:00 15:00 16:00 Waktu [WIB] Efisiensi Kolektor Kolektor 1 Tekanan Vakum 45 cmHg Kolektor 2 Tekanan Vakum 40 cmHg Kolektor 3 Tekanan Vakum 35 cmHg Universitas Sumatera Utara 4 6

4.6 Pengolahan Data Tahap II Sudut 50

Dokumen yang terkait

Pengujian Pemanas Air Tenaga Surya Sistem Pipa Panas Menggunakan Fluida Kerja Refrigeran R-718 pada Tekanan Vakum 45 cmHg, 40 cmHg, dan 35 cmHg dengan Variasi Sudut Kolektor 200 dan 300

1 66 157

Performansi Kolektor Surya Pemanas Air Dengan Penambahan External Helical Fins Pada Pipa Dengan Variasi Sudut Kemiringan Kolektor

0 0 6

PENGARUH SUHU TERHADAP KARAKTERISTIK FISIKOKIMIA DAN OPTIK BROKOLI SELAMA PROSES PENGERINGAN VAKUM DENGAN TEKANAN 15 cmHg

0 0 8

Pengujian Pemanas Air Tenaga Surya Sistem Pipa Panas Menggunakan Fluida Kerja Refrigeran R-718 pada Tekanan Vakum 45 cmHg, 40 cmHg, dan 35 cmHg dengan Variasi Sudut Kolektor 200 dan 300

0 0 32

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perpindahan Panas - Pengujian Pemanas Air Tenaga Surya Sistem Pipa Panas Menggunakan Fluida Kerja Refrigeran R-718 pada Tekanan Vakum 45 cmHg, 40 cmHg, dan 35 cmHg dengan Variasi Sudut Kolektor 200 dan 300

0 0 24

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Pengujian Pemanas Air Tenaga Surya Sistem Pipa Panas Menggunakan Fluida Kerja Refrigeran R-718 pada Tekanan Vakum 45 cmHg, 40 cmHg, dan 35 cmHg dengan Variasi Sudut Kolektor 200 dan 300

0 0 6

PENGUJIAN PEMANAS AIR TENAGA SURYA SISTEM PIPA PANAS MENGGUNAKAN FLUIDA KERJA REFRIGERAN R-718 PADA TEKANAN VAKUM 45 cmHg, 40 cmHg DAN 35 cmHg DENGAN VARIASI SUDUT KOLEKTOR 20 DAN 30

0 0 15

Pengujian Pemanas Air Tenaga Surya Sistem Pipa Panas Menggunakan Fluida Kerja Refrigeran R-718 pada Tekanan Vakum 45 cmHg, 40 cmHg dan 35 cmHg dengan Variasi Kemiringan Kolektor 400 dan 500.

0 1 22

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Perpindahan Panas - Pengujian Pemanas Air Tenaga Surya Sistem Pipa Panas Menggunakan Fluida Kerja Refrigeran R-718 pada Tekanan Vakum 45 cmHg, 40 cmHg dan 35 cmHg dengan Variasi Kemiringan Kolektor 400 dan 500.

0 0 32

PENGUJIAN PEMANAS AIR TENAGA SURYA SISTEM PIPA PANAS MENGGUNAKAN FLUIDA KERJA REFRIGERAN R-718 PADA TEKANAN VAKUM 45 cmHg, 40 cmHg DAN 35 cmHg DENGAN VARIASI KEMIRINGAN KOLEKTOR 40 DAN 50

0 0 16