Efisiensi Kolektor Sudut Miring Tahap I

?

4.9.1 Efisiensi Kolektor Sudut Miring Tahap I

4.9.1.1 Kemiringan Kolektor 40 1. Efisiensi Kolektor 1 tekanan vakum 45 cmHg Total radiasi harian yang diserap kolektor pada saat pengujian adalah sebesar 2,8 MJ I o dan total radiasi yang diserap kolektor 1 pada saat temperatur air maksimum adalah 1,7 MJ I sehingga nilai k T pada kolektor 1 adalah II o = 0,6. Nilai I d I dihitung dengan persamaan 2.18, karena nilai k T 0,6 maka nilai I d I dapat dicari dengan 1,557-1,840,6 = 0,45. Nilai I d dan I b dihitung dengan: I d = I d I x I = 0,45 x 1,7 = 0,76 MJ I b = 1- I d I x I = 1-0,45 x 1,7 = 0,92 MJ. Nilai R b dan I T dihitung dengan bantuan Ms. Excel diperoleh R b = 0,8 dan I T = 1,4 MJ. Sehingga efisiensi kolektor 1 sudut miring adalah sebagai berikut 1,5 0,48137  η = 32,09 2. Efisiensi Kolektor 2 tekanan vakum 40 cmHg Total radiasi harian yang diserap kolektor pada saat pengujian adalah sebesar 2,8 MJ I o dan total radiasi yang diserap kolektor 2 pada saat temperatur air maksimum adalah 1,1 MJ I sehingga nilai k T pada kolektor 1 adalah II o = 0,4. Nilai I d I dihitung dengan persamaan 2.18, karena nilai k T 0,4 maka nilai I d I dapat dicari dengan 1,557-1,840,4 = 0,82. Nilai I d dan I b dihitung dengan: I d = I d I x I = 0,82 x 1,1 = 0,90 MJ I b = 1- I d I x I = 1-0,82 x 1,1 = 0,19 MJ. Nilai R b dan I T dihitung dengan bantuan Ms. Excel diperoleh R b = 0,8 dan I T = 0,9 MJ. Sehingga efisiensi kolektor 1 sudut miring adalah sebagai berikut 1,1 0,4481  η = 40,73 3. Efisiensi Kolektor 3 tekanan vakum 35 cmHg Total radiasi harian yang diserap kolektor pada saat pengujian adalah sebesar 2,8 MJ I o dan total radiasi yang diserap kolektor 3 pada saat temperatur air maksimum adalah 1,4 MJ I sehingga nilai k T pada kolektor 1 adalah II o = Universitas Sumatera Utara A B 0,5. Nilai I d I dihitung dengan persamaan 2.18, karena nilai k T 0,5 maka nilai I d I dapat dicari dengan 1,557-1,840,5 = 0,63. Nilai I d dan I b dihitung dengan: I d = I d I x I = 0,63 x 1,4 = 0,88 MJ I b = 1- I d I x I = 1-0,63 x 1,4 = 0,51 MJ. Nilai R b dan I T dihitung dengan bantuan Ms. Excel diperoleh R b = 0,8 dan I T = 1,3 MJ. Sehingga efisiensi kolektor 1 sudut miring adalah sebagai berikut 1,3 0,43322  η = 33,32 4.9.1.2 Kemiringan Kolektor 50 1. Efisiensi Kolektor 1 tekanan vakum 45 cmHg Total radiasi harian yang diserap kolektor pada saat pengujian adalah sebesar 3,02 MJ I o dan total radiasi yang diserap kolektor 1 pada saat temperatur air maksimum adalah 1,7 MJ I sehingga nilai k T pada kolektor 1 adalah II o = 0,5. Nilai I d I dihitung dengan persamaan 2.18, karena nilai k T 0,5 maka nilai I d I dapat dicari dengan 1,557-1,840,5 = 0,63. Nilai I d dan I b dihitung dengan: I d = I d I x I = 0,63 x 1,725 = 1,08 MJ I b = 1- I d I x I = 1-0,63 x 1,725 = 0,63 MJ. Nilai R b dan I T dihitung dengan bantuan Ms. Excel diperoleh R b = 0,6 dan I T = 1,3 MJ. Sehingga efisiensi kolektor 1 sudut miring adalah sebagai berikut 1,5 0,63232  η = 42,15 2. Efisiensi Kolektor 2 tekanan vakum 40 cmHg Total radiasi harian yang diserap kolektor pada saat pengujian adalah sebesar 3,02 MJ I o dan total radiasi yang diserap kolektor 2 pada saat temperatur air maksimum adalah 1,5 MJ I sehingga nilai k T pada kolektor 1 adalah II o = 0,5. Nilai I d I dihitung dengan persamaan 2.18, karena nilai k T 0,5 maka nilai I d I dapat dicari dengan 1,557-1,840,5 = 0,63. Nilai I d dan I b dihitung dengan: I d = I d I x I = 0,63 x 1,5 = 0,94 MJ I b = 1- I d I x I = 1-0,63 x 1,5 = 0,55 MJ. Universitas Sumatera Utara C D Nilai R b dan I T dihitung dengan bantuan Ms. Excel diperoleh R b = 0,6 dan I T = 1,3 MJ. Sehingga efisiensi kolektor 1 sudut miring adalah sebagai berikut 1,4 0,57423  η = 41,01 3. Efisiensi Kolektor 3 tekanan vakum 35 cmHg Total radiasi harian yang diserap kolektor pada saat pengujian adalah sebesar 2,8 MJ I o dan total radiasi yang diserap kolektor 3 pada saat temperatur air maksimum adalah 1,1 MJ I sehingga nilai k T pada kolektor 1 adalah II o = 0,38. Nilai I d I dihitung dengan persamaan 2.18, karena nilai k T 0,38 maka nilai I d I dapat dicari dengan 1,557-1,840,38 = 0,85. Nilai I d dan I b dihitung dengan: I d = I d I x I = 0,85 x 1,1 = 0,93 MJ I b = 1- I d I x I = 1-0,85 x 1,1 = 0,16 MJ. Nilai R b dan I T dihitung dengan bantuan Ms. Excel diperoleh R b = 0,6 dan I T = 1,06 MJ. Sehingga efisiensi kolektor 1 sudut miring adalah sebagai berikut 1,05 0,55721  η = 53,06 Dengan metode perhitungan yang sama seperti diatas nilai efisiensi untuk tahap 2 dan tahap 3 dapat diketahui.

4.9.2 Efisiensi Kolektor Sudut Miring Tahap II

Dokumen yang terkait

Pengujian Pemanas Air Tenaga Surya Sistem Pipa Panas Menggunakan Fluida Kerja Refrigeran R-718 pada Tekanan Vakum 45 cmHg, 40 cmHg, dan 35 cmHg dengan Variasi Sudut Kolektor 200 dan 300

1 66 157

Performansi Kolektor Surya Pemanas Air Dengan Penambahan External Helical Fins Pada Pipa Dengan Variasi Sudut Kemiringan Kolektor

0 0 6

PENGARUH SUHU TERHADAP KARAKTERISTIK FISIKOKIMIA DAN OPTIK BROKOLI SELAMA PROSES PENGERINGAN VAKUM DENGAN TEKANAN 15 cmHg

0 0 8

Pengujian Pemanas Air Tenaga Surya Sistem Pipa Panas Menggunakan Fluida Kerja Refrigeran R-718 pada Tekanan Vakum 45 cmHg, 40 cmHg, dan 35 cmHg dengan Variasi Sudut Kolektor 200 dan 300

0 0 32

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perpindahan Panas - Pengujian Pemanas Air Tenaga Surya Sistem Pipa Panas Menggunakan Fluida Kerja Refrigeran R-718 pada Tekanan Vakum 45 cmHg, 40 cmHg, dan 35 cmHg dengan Variasi Sudut Kolektor 200 dan 300

0 0 24

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Pengujian Pemanas Air Tenaga Surya Sistem Pipa Panas Menggunakan Fluida Kerja Refrigeran R-718 pada Tekanan Vakum 45 cmHg, 40 cmHg, dan 35 cmHg dengan Variasi Sudut Kolektor 200 dan 300

0 0 6

PENGUJIAN PEMANAS AIR TENAGA SURYA SISTEM PIPA PANAS MENGGUNAKAN FLUIDA KERJA REFRIGERAN R-718 PADA TEKANAN VAKUM 45 cmHg, 40 cmHg DAN 35 cmHg DENGAN VARIASI SUDUT KOLEKTOR 20 DAN 30

0 0 15

Pengujian Pemanas Air Tenaga Surya Sistem Pipa Panas Menggunakan Fluida Kerja Refrigeran R-718 pada Tekanan Vakum 45 cmHg, 40 cmHg dan 35 cmHg dengan Variasi Kemiringan Kolektor 400 dan 500.

0 1 22

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Perpindahan Panas - Pengujian Pemanas Air Tenaga Surya Sistem Pipa Panas Menggunakan Fluida Kerja Refrigeran R-718 pada Tekanan Vakum 45 cmHg, 40 cmHg dan 35 cmHg dengan Variasi Kemiringan Kolektor 400 dan 500.

0 0 32

PENGUJIAN PEMANAS AIR TENAGA SURYA SISTEM PIPA PANAS MENGGUNAKAN FLUIDA KERJA REFRIGERAN R-718 PADA TEKANAN VAKUM 45 cmHg, 40 cmHg DAN 35 cmHg DENGAN VARIASI KEMIRINGAN KOLEKTOR 40 DAN 50

0 0 16