Energi yang sampai ke Kolektor Q

8 Gambar 4.6. Grafik Temperatur Pelat Absorber, Temperatur air Vs Waktu pada pengujian 50 o tahap 3 Gambar di atas menunjukkan hubungan temperatur pelat absorber, temperatur air yang menggunakan refrigeran R-718 pada vakum 45 cmHg Tangki 1, vakum 40 cmHg Tangki 2 dan vakum 35 cmHg Tangki 3 terhadap waktu pada sudut 50 . Dari grafik itu ditunjukkan bahwa tangki 1 memiliki suhu maksimum tertinggi, yaitu 56,16 C, diikuti dengan tangki 2 dan tangki 3 masing masing memiliki suhu maksimum 55,58 C dan 51,03 C dengan besaran panas maksimum yang terdapat di absorber 1, 2 dan 3 yang memiliki suhu maksimum masing - masing bernilai 85,67 C, 83,68 C dan 81,25 C.

4.3 Pengolahan Data Tahap I Sudut 40

o

4.3.1 Energi yang sampai ke Kolektor Q

incident Energi yang sampai ke Kolektor dapat dihitung dengan persamaan 2.24, yaitu: ð  2 1 Idt A Q incident dimana: A = = Luas penampang dari pelat absorber m 2 0,2 m 2 85 85 80 80 75 75 70 70 65 65 60 60 55 55 50 50 45 45 40 40 35 35 T e m p e ra tu r ° C 9:00 27032015 9:00 27032015 10:00 10:00 11:00 11:00 12:00 12:00 13:00 13:00 14:00 14:00 15:00 15:00 16:00 16:00 Waktu [WIB] Tangki 1 Tekanan Vacum 45 cmHg Tangki 2 Tekanan Vacum 40 cmHg Tangki 3 Tekanan Vacum 35 cmHg Absorber 1 Absorber 2 Absorber 3 Universitas Sumatera Utara Untuk menyelesaikan persamaan:  2 1 Idt A Q incident Harga 2 1 Idt dapat dihitung dari luas dibawah kurva dengan menggunakan metode travesium . Dimana setiap 1 menit 60 detik kita menghitung luas dibawah kurva sbb: X y y L     2 1 1 Dimana 1 L : Luas daerah dibawah kurva intensitas dalam 1 menit 60 detik y : Intensitas saat awal penelitian pukul :08.00 WIB 1 y : Intensitas 1 menit kemudian X  : Waktu 1 menit 60 detik Berikut grafik intensitas radiasi matahari yang terjadi pada saat pengujian. Gambar 4.7. Grafik Intensitas Matahari Vs Waktu pada pengujian 40 o tahap 1 900 900 800 800 700 700 600 600 500 500 400 400 300 300 200 200 R a d ia si M a ta h a ri [ W m ²] 8:00 9:00 16032015 10:00 11:00 12:00 13:00 14:00 15:00 16:00 Waktu [WIB] Intensitas Radiasi Matahari Universitas Sumatera Utara 60 4.3.1.1 Energi yang sampai ke Kolektor 1 Pengujian dimulai pukul 08.00 WIB pada intensitas awal 230,6 Wm 2 dan intensitas tertinggi 945,6 Wm 2 pada pukul 12.38 WIB. Dengan memperhatikan grafik intensitas matahari yang terjadi pada saat penelitian ini maka dapat kita hitung besarnya energi berguna kolektor alat pemanas air tenaga surya sebagai berikut. 60 2 4 , 234 6 , 230 1 X L   2 1 13950 m Joule L  Sehingga luas dibawah kurva dalam 1 satu menit adalah 13950 Joulem 2 . Karena air telah mencapai temperatur maksimum pada pukul 12.23 WIB maka besarnya luas di bawah kurva hingga pukul tersebut adalah 264 2 1 ........ L L L L    Dengan menggunakan bantuan MS Exel, maka didapat: 8541258  L Sehingga yang sampai pada kolektor adalah: 8541258 2 , x Q incident  kJ J Q incident 1708,25 1708251   4.3.1.2 Energi yang sampai ke Kolektor 2 Pengujian dimulai pukul 08.00 WIB pada intensitas awal 230,6 Wm 2 dan intensitas tertinggi 945,6 Wm 2 pada pukul 12.38 WIB. Dengan memperhatikan grafik intensitas matahari yang terjadi pada saat penelitian ini maka dapat kita hitung besarnya energi berguna kolektor alat pemanas air tenaga surya sebagai berikut. 60 2 4 , 234 6 , 230 1 X L   2 1 13950 m Joule L  Universitas Sumatera Utara 61 Sehingga luas dibawah kurva dalam 1 satu menit adalah 13950 Joulem 2 . Karena air telah mencapai temperatur maksimum pada pukul 11.10 WIB maka besarnya luas di bawah kurva hingga pukul tersebut adalah 191 2 1 ........ L L L L    Dengan menggunakan bantuan MS Exel, maka didapat: 5935044  L Sehingga yang sampai pada kolektor adalah: 5935044 2 , x Q incident  kJ J Q incident 1187,008 1187008   4.3.1.3 Energi yang sampai ke Kolektor 3 Pengujian dimulai pukul 08.00 WIB pada intensitas awal 230,6 Wm 2 dan intensitas tertinggi 945,6 Wm 2 pada pukul 12.38 WIB Dengan memperhatikan grafik intensitas matahari yang terjadi pada saat penelitian ini maka dapat kita hitung besarnya energi berguna kolektor alat pemanas air tenaga surya sebagai berikut. 60 2 4 , 234 6 , 230 1 X L   2 1 13950 m Joule L  Sehingga luas dibawah kurva dalam 1 satu menit adalah 13950 Joulem 2 . Karena air telah mencapai temperatur maksimum pada pukul 11.52 WIB maka besarnya luas di bawah kurva hingga pukul tersebut adalah 233 2 1 ........ L L L L    Dengan menggunakan bantuan MS Exel, maka didapat: 7204275  L Sehingga yang sampai pada kolektor adalah: 7204275 2 , x Q incident  kJ J Q incident 1440,855 1440855   Universitas Sumatera Utara 62

4.3.2 Energi yang diserap Air Q

Dokumen yang terkait

Pengujian Pemanas Air Tenaga Surya Sistem Pipa Panas Menggunakan Fluida Kerja Refrigeran R-718 pada Tekanan Vakum 45 cmHg, 40 cmHg, dan 35 cmHg dengan Variasi Sudut Kolektor 200 dan 300

1 66 157

Performansi Kolektor Surya Pemanas Air Dengan Penambahan External Helical Fins Pada Pipa Dengan Variasi Sudut Kemiringan Kolektor

0 0 6

PENGARUH SUHU TERHADAP KARAKTERISTIK FISIKOKIMIA DAN OPTIK BROKOLI SELAMA PROSES PENGERINGAN VAKUM DENGAN TEKANAN 15 cmHg

0 0 8

Pengujian Pemanas Air Tenaga Surya Sistem Pipa Panas Menggunakan Fluida Kerja Refrigeran R-718 pada Tekanan Vakum 45 cmHg, 40 cmHg, dan 35 cmHg dengan Variasi Sudut Kolektor 200 dan 300

0 0 32

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perpindahan Panas - Pengujian Pemanas Air Tenaga Surya Sistem Pipa Panas Menggunakan Fluida Kerja Refrigeran R-718 pada Tekanan Vakum 45 cmHg, 40 cmHg, dan 35 cmHg dengan Variasi Sudut Kolektor 200 dan 300

0 0 24

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Pengujian Pemanas Air Tenaga Surya Sistem Pipa Panas Menggunakan Fluida Kerja Refrigeran R-718 pada Tekanan Vakum 45 cmHg, 40 cmHg, dan 35 cmHg dengan Variasi Sudut Kolektor 200 dan 300

0 0 6

PENGUJIAN PEMANAS AIR TENAGA SURYA SISTEM PIPA PANAS MENGGUNAKAN FLUIDA KERJA REFRIGERAN R-718 PADA TEKANAN VAKUM 45 cmHg, 40 cmHg DAN 35 cmHg DENGAN VARIASI SUDUT KOLEKTOR 20 DAN 30

0 0 15

Pengujian Pemanas Air Tenaga Surya Sistem Pipa Panas Menggunakan Fluida Kerja Refrigeran R-718 pada Tekanan Vakum 45 cmHg, 40 cmHg dan 35 cmHg dengan Variasi Kemiringan Kolektor 400 dan 500.

0 1 22

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Perpindahan Panas - Pengujian Pemanas Air Tenaga Surya Sistem Pipa Panas Menggunakan Fluida Kerja Refrigeran R-718 pada Tekanan Vakum 45 cmHg, 40 cmHg dan 35 cmHg dengan Variasi Kemiringan Kolektor 400 dan 500.

0 0 32

PENGUJIAN PEMANAS AIR TENAGA SURYA SISTEM PIPA PANAS MENGGUNAKAN FLUIDA KERJA REFRIGERAN R-718 PADA TEKANAN VAKUM 45 cmHg, 40 cmHg DAN 35 cmHg DENGAN VARIASI KEMIRINGAN KOLEKTOR 40 DAN 50

0 0 16