3.6 Prosedur Penelitian
1. Persiapan alat-alat penelitian yang dibutuhkan untuk penelitian. 2. Peneliti mendata dan menjelaskan maksud dan tujuan penelitan kepada
calon subjek untuk pengambilan sampel berupa saliva. 3. Peneliti memberikan lembar penjelasan dan lembar pernyataan
persetujuan informed consent kepada calon subjek. 4. Subjek menandatangani lembar persetujuan
5. Penelitian dilakukan di Klinik Ortodonsia atau Klinik Penyakit Mulut FKG USU pukul 09.00-11.00, dan diinformasikan kepada subjek untuk tidak makan
dan minum minimal 60 menit sebelum pengambilan sampel. 6. Pengambilan data dilakukan maksimal 10 orang subjek dalam satu hari
untuk menghindari faktor kelelahan peneliti yang dapat mempengaruhi ketelitian saat proses penelitian dilakukan. Subjek terdiri dari 5 orang pemakai piranti ortodonti
cekat dan 5 orang tanpa piranti ortodonti. Untuk subjek pemakai piranti ortodonti cekat, pengambilan sampel saliva dilakukan minimal 7 hari pasca kontrol rutin.
7. Peneliti mengisi biodata subjek pada kuesioner yang telah disediakan. 8. Peneliti mewawancarai subjek sambil mengisi poin-poin yang dibutuhkan
yang tertera pada lembar kuisioner. 9. Peneliti melakukan pemeriksaan oral hygiene subjek yang dinilai
berdasarkan indeks OHIS Oral Hygiene Indeks Simplified. Setelah subjek memenuhi kriteria OHIS baik, dilanjutkan dengan pemeriksaan saliva.
10. Pengumpulan saliva dilakukan dengan metode passive drool, yaitu metode paling efektif dan sering digunakan untuk mengumpulkan saliva dengan
mengeluarkan saliva secara pasif ke dalam wadah kecil. Saliva dalam rongga mulut dikumpulkan selama 5 menit ke dalam gelas ukur dengan bantuan corong gelas
funner glass pada bagian atasnya. Kemudian laju aliran saliva dicatat. 11. Setelah itu, saliva dalam gelas ukur dituang ke dalam beaker glass untuk
dilakukan penghitungan derajat keasaman pH saliva.
Universitas Sumatera Utara
12. Laju aliran saliva diukur dengan gelas ukur dan pH saliva diukur dengan pH meter Hanna Instrument
– HI 96107, kemudian hasilnya dicatat pada rekam medis penelitian yang telah disediakan.
13. Selanjutnya alat disterilisasi melalui tahap: - Pembersihan alat sebelum sterilisasi untuk membersihkannya dari saliva
dan debris. Pembersihan dapat dilakukan dengan mencuci alat di bawah air mengalir dan dilakukan penyikatan, kemudian alat dikeringkan.
- Selanjutnya dilakukan proses sterilisasi dengan metode perebusan selama 15 menit.
- Setelah sterilisasi, alat disimpan di tempat yang aseptik. Daerah penyimpanan harus tertutup dan terlindung dengan aliran udara yang minimal seperti
lemari. 14. Pengambilan data sampel selanjutnya dilakukan di hari yang berikutnya.
3.7 Pengolahan dan Analisis Data