Laju aliran saliva dapat dipengaruhi oleh beberapa hal, antara lain:
2
Mekanis, misalnya pemakaian piranti ortodonti, mengunyah makanan keras atau permen karet
Kimiawi, misalnya rangsangan rasa seperti asam, manis, asin, pahit dan pedas
Neuronal, melalui sistem saraf otonom, baik simpatis maupun parasimpatis
Psikis dan stress dapat menghambat sekresi saliva, sedangkan ketegangan dan kemarahan dapat menjadi stimulasi
Rangsangan rasa sakit, seperti inflamasi, gingivitis, pemakaian piranti orotodonti dan protesa dapat menstimulasi sekresi
2.1.2 Derajat Keasaman pH Saliva
Makanan yang kita makan menyebabkan saliva bersifat asam maupun basa. Peran lingkungan saliva terhadap proses karies tergantung dari komposisi, viskositas
dan mikroorganisme pada saliva. Derajat keasaman pH saliva dan kapasitas buffer saliva ditentukan oleh susunan kuantitatif dan kualitatif elektrolit di dalam saliva
terutama oleh susunan bikarbonat, karena susunan bikarbonat sangat konstan dalam saliva dan berasal dari kelenjar saliva. Berikut beberapa faktor yang menyebabkan
terjadinya perubahan pH saliva:
1,2
Rata-rata kecepatan aliran saliva Mikroorganisme rongga mulut
Kapasitas buffer saliva Irama sirkadian dan diet
Derajat keasaman pH saliva dalam keadaan normal antara 5,6-7,0 dengan rata-rata pH 6,7. pH saliva yang optimum untuk pertumbuhan bakteri adalah 6,5-7,5
dan pH rongga mulut yang berkisar antara 4,5-5,5 akan memudahkan pertumbuhan mikroorganisme asidogenik seperti Streptococcus mutans dan Lactobacillus.
1
pH saliva total yang tidak dirangsang biasanya sedikit asam, bervariasi dari 6,4-6,9. Konsentrasi bikarbonat pada saliva dalam keadaan istirahat adalah rendah,
Universitas Sumatera Utara
sehingga sumbangan bikarbonat kepada kapasitas buffer paling tinggi adalah 50. pH saliva dapat naik cepat setelah stimulasi ringan dan berjalan dari pH 6,0-7,4 pada
kecepatan sekresi 1 mlmenit. Konsentrasi bikarbonat pada saliva yang dirangsang sekitar 85. Oleh, kecepatan sekresi saliva dapat mempengaruhi derajat keasaman
saliva. Keadaan psikologis juga dapat menyebabkan penurunan pH saliva akibat penurunan kecepatan sekresinya.
2
2.1.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Laju Aliran dan pH Saliva
Perubahan laju aliran saliva dapat disebabkan oleh:
2,9
Penyakit sistemik Rangsangan rasa sakit seperti inflamasi, gingivitis, protesa dan alat
ortodonti Diet, kadar hormon, gerak badan dan obat
Keadaan psikologis emosi, stress, putus asa dan rasa takut Usia
Kista dan tumor kelenjar saliva Bernafas melalui mulut
Agenesis kelenjar saliva sangat jarang terjadi AIDS
Derajat keasaman saliva selalu dipengaruhi perubahan yang disebabkan oleh irama sirkadian, diet, dan perangsangan kecepatan sekresi. Sehubungan dengan irama
sirkadian, pH saliva meningkat segera setelah bangun keadaan istirahat, tetapi kemudian cepat turun kembali.
2
2.1.4 Metode Pengumpulan Saliva