3. Membentuk kelompok yang terdiri dari 5-6 orang siswa yang anggotanya heterogen
4. Memberitahu siswa tentang tugas yang harus dikerjakan oleh anggota kelompok
5. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai 6. Menghimbau siswa bahwa materi yang disampaikan akan berguna ada saat
game dan menentukan skor kelompok 7. Menyampaikanmempresentasikan materi pelajaran didalam kelas
8. Memberikan games dalam bentuk pertanyan-pertanyaan yang dirancang untuk menguji pengetahuan yang didapat siswa dari penyajian materi
9. Memberikan materi games dalam dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan dalam bentuk kartu indek
10. Memberikan dan mengumpulkan skor kepada siswa yang menjawab benar
11. Membagi siswa kedalam beberapa meja turnamen 5 siswa tertinggi presentasinya pada meja 1, 5 siswa selanjutnya pada meja kedua dan seterusnya
12. Mengkoordinasikan jalannya turnamen dengan prosedur pelaksanaan
13. Mengumumkan hasil penilaian dari pengumpulan skor turnamen 14. Memberikan penghargaan terhadap usaha-usaha yang telah dilakukan oleh
individu maupun oleh kelompok.
Elaborasi
1. Dalam kegiatan elaborasi : 2. Siswa kelompok lain memberikan pendapat dan komentar
3. Guru dan siswa menyimpulkan hasil presentasi dari setiap kelompok 4. Guru memberikan penghargaan kepada pemenang turnamen
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru: 1. Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa
2. Guru bersama siswa bertanyajawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan
Penutup
1. Menyimpulkan materi yang telah disampaikan
3. Pengamatan atau Observasi
Tahapan ini dilakukan bersamaan pada saat pelaksanaan. Pengamatan dilakukan pada saat tindakan sedang berjalan. Pada tahap ini, peneliti
melakukan pengamatan dan mencatat semua hal yang diperlukan dan terjadi selama tindakan sedang berlangsung. Pengumpulan data dilakukan
menggunakan format obsevasi penilaian yang telah disusun.
4. Refleksi
Dalam akhir Siklus II, guru dan siswa mengadakan refleksi. Refleksi bertujuan untuk mengetahui aktivitas siswa pada proses pembelajaran dan mengetahui,
hasil belajar Siklus II. Siklus III
1. Perencanaan
Pada tahap ini sama yang dilakukan pada Siklus III adalah menyusun Silabus, dan pemetaan, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RRP, mempersiapkan
materi untuk siklus III.
2. Pelaksanaan
Proses tindakan dalam siklus III adalah :
Kegiatan Awal 1. Mengucapkan salam dan Berdoa
2. Guru mengecek kesiapan peserta didik, dan perlengkapan belajar kelas
3. Guru juga mempersiapkan materi pembelajaran yang dapat diajarkan menggunakan model TGT
4. Guru mempersiapkan apersepsi dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai melalui kegiatan pembelajaran.
Kegiatan Inti
Eksplorasi
1. Mengkoordinasikan jalannya turnamen dengan prosedur pelaksanaan 2. Mengumumkan hasil penilaian dari pengumpulan skor turnamen
3. Memberikan penghargaan terhadap usaha-usaha yang telah dilakukan oleh individu maupun oleh kelompok.
Elaborasi
1. Dalam kegiatan elaborasi : 2. Siswa kelompok lain memberikan pendapat dan komentar
3. Guru dan siswa menyimpulkan hasil presentasi dari setiap kelompok 4. Guru memberikan penghargaan kepada pemenang turnamen
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru: 1. Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa
2. Guru bersama siswa bertanyajawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan
Penutup
1. Menyimpulkan materi yang telah disampaikan
3. Pengamatan atau Observasi
Tahapan ini dilakukan bersamaan pada saat pelaksanaan. Pengamatan dilakukan pada saat tindakan sedang berjalan. Pada tahap ini, peneliti
melakukan pengamatan dan mencatat semua hal yang diperlukan dan terjadi selama tindakan sedang berlangsung. Pengumpulan data dilakukan
menggunakan format obsevasi penilaian yang telah disusun.
4. Refleksi
Dalam akhir Siklus III, guru dan siswa mengadakan refleksi. Refleksi bertujuan untuk mengetahui aktivitas siswa pada proses pembelajaran dan mengetahui,
hasil belajar Siklus III.
F. Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan siswa meliputi keberhasilan aktivitas siswa dan hasil belajar siswa. Jika terdapat peningkatan aktivitas belajar siswa kelas V dari
yang kurang aktif menjadi lebih aktif dan juga dapat kita lihat dari peningkatan hasil belajar siswa kelas V pada mata pelajaran IPA jika nilai
rata-rata siswa sudah mencapai KKM ≥ 65 dengan persentase ketuntasan
sudah mencapai 70 maka penelitian ini dapat dikatakan telah berhasil.
DAFTAR PUSTAKA
Aqib, Zainal. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung :Yrama Widya
Arikunto, Suharsmi. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta Batiningsih. 2011. Upaya Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar siswa Mata
Pelajaran IPA Melalui Model Kooperatif tipe TGT. Lampung: Universitas Lampung
Daryanto. 2007. Pendidikan Umum. Jakarta :PT. Nimas Multima Depdiknas. 2010. Pedoman Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan KTSPPendidikan
di Sekolah Dasar. Jakarta: Badan Standar Nasional Pendidikan. Djamarah, S.B. 2003. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif. Jakarta: Rineka
Cipta Dimyati dan Mudjiono. 2004. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta:Rineka Cipta.
Hakikat. 2009. Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif Dan Menyenangkan Jakarta: PPPPTKIPA
Hamalik, O. 2004. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta :Bumi Aksara Hopkins, D. 2003. Principle Of Intructional Design. Jakarta : PT. Rineka Cipta
Ilham. 2009. Sekolah Life Skills Lulus Siap Kerja. Yogyakarta: Diva Press. Kapita Selekta. 2007. Penilaian Buku Nonteks. Jakarta :PT. Nimas Multima
Kurniasari. 2006. Faktor Pembelajaran. Bandung : PT. Prestasi Pusta karya Larasati. 2011. Upaya Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar siswa Mata Pelajaran
IPA Melalui Model Kooperatif tipe TGT Pada Siswa Kelas IV SDN 1 Way Kandis. Lampung: Universitas Lampung
Mulyono, Anton. 2001.
Penelitian Tindakan Kelas http:www.yahoo.com.penelitiantindakankelasdzaki.blogspot.html
diakses april 2010
Nur, dan Wikandari. 2000. httpJurnal. Kepdiknas. Go.id Nurhadi. 2003. Penelitian Pendidikan SD, Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi
Kementrian Pendidikan Nasional, Jakarta. Nursidik. 2007. Pendidikan. Nursidik.Blogspot.com
Purwanto. 2011. Pengembangan Pendidikan SD,Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Kementrian Pendidikan Nasional, Jakarta.
Poerwanti. 2008. “Pemantapan Kemampuan Profesional” Jakarta .Universitas Terbuka.
Rica, Sri Astuti. 2012. “ Upaya Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar siswa Mata Pelajaran Kooperatif IPA Melalui Metode TGT Pada Siswa Kelas IV SDN 5
Jatimulyo. Lampung: Universitas Lampung Rusman. 2011. Materi dan Pembelajaran SD, Penerbit Universitas Terbuka, Jakarta
Saco. 2006. Principle Of Intructional Design. Jakarta : PT. Rineka Cipta
Mudyahardjo. 2000. Konsep Dasar Penelitian Tindakan. Bandung: IKIP Bandung. Saptono. 2009. Konsep Dasar Penelitian Tindakan. Bandung: IKIP Bandung.
Slavin. 2008. Langkah-langkah Model Pembelajaran Teams Games Tournament. httpwww.google.com.diakses tanggal 7 Januari 2013
Siddiq. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung :Yrama Widya
Suarjana. 2000. Model belajar dan pembelajaran berorientasi kompetensi siswa. Jurnal pendidikan dan budaya edisi I, hlm. Jakarta : Departemen Pendidikan. Tersedia
http:jurnal.garuda.kepdiknas.go.id 07012012
Sudjana, N. 2002. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo.
…………… 2009. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo.
Sudibyo, Elok. 2002. Beberapa Model Pengajaran dan Strategi Belajar dalam
Pembelajaran Fisika. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Sunyono. 2009. Model Pembelajaran tipe TGT. Bandung : PT. Indeks
Susilo. 2010. Hakikat Belajar, Prestasi Belajar, dan Aktivitas Belajar.
Wordpres.Com20100928hakikat-prestasi-belajaraktivitas -belajar. Diakses 18 Desember 2011.
Syaifuddin, M , Ibrahim, Hamalik, O. 2007. Manajemen Berbasis Sekolah. Jakarta:
Departemen Pendidikan Nasional. Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif. Surabaya :Gramedia
Usman samatowo. 2006
,
.Bagaimana Membelajarkan IPA Di SD. Jakarta: Universitas Terbuka