pendidikan secara khusus. Anak yang kehilangan kemampuan mendengar dari tingkat
III sampai IV pada hakekatnya memerlukan pendidikan
khusus. Pengaruh pendengaran pada perkembangan bicara dan bahasa. Perkembangan bahasa dan
bicara berkaitan erat dengan ketajaman pendengaran, akibat terbatasnya ketajaman pendengaran, anak tunarungu tidak mampu
mendengar dengan baik. Dengan demikian pada anak tunarungu tidak terjadi proses peniruan suara setelah masa merabaan, proses
peniruannya hanya terbatas pada peniruan visual. Adapun berbagai media komunikasi yang dapat digunakan
sebagai berikut: 1.
Bagi anak tunarungu yang mampu bicara, tetap mengunakan bicara sebagai media dan membaca ujaran sebagai sarana
penerimaan dari pihak tunarungu. 2.
Menggunakan media tulisan dan membaca sebagai sarana penerimaannya.
3. Mengunakan isyarat sebagai media.
40
40
T.Sutjihati Somantri, Psikologi Anak Luar Biasa, h.93-101.
66
BAB III GAMBARAN UMUM PANTI SOSIAL BINA RUNGU WICARA
“MELATI” JAKARTA TIMUR A.
Kelembagaan Panti 1.
Latar Belakang
Panti Sosial Bina Rungu Wicara “Melati” sebagai Unit Pelaksana Tekhnis UPT Kementerian Sosial RI, dibentuk
berdasarkan Surat keputusan Menteri Sosial RI nomor 6HUK1994 tentang dasar pendirian panti sosial yang dijabarkan dalam
PERMENSOS RI nomor 106HUK2009 tentang organisasi dan tata kerja panti sosial di lingkungan Kementerian Sosial dengan tugas
pokok : memberikan bimbingan pelayanan rehabilitasi sosial dalam bentuk bimbingan fisik, mental, sosial, pelatihan keterampilan,
praktek belajar kerja resosialisasi, bimbingan lanjut dan penjangkauan luar panti. Selain itu melaksanakan juga proses pengkajian dan
penyiapan standar pelayanan, pemberian dan penyebaran informasi serta rujukan dengan tujuan agar penyandang disabilitas rungu wicara
dapat hidup mandiri dan berperan aktif dalam kehidupan di masyarakat.
1
1
Data Diambil Dari File Yang Diberikan Oleh Pihak Panti Sosial Bina Rungu Wicara Melati Pada Tanggal 12 Mei 2014.
2. Visi Misi
Visi :
Panti Sosial Bina Rungu Wicara “Melati” siap memfasilitasi
penyandang disabilitas rungu wicara menjadi manusia yang mandiri.
Misi :
a Melaksanakan pelayanan rehabilitasi sosial bagi penerima manfaat
dengan standar pelayanan. b
Melaksanakan program dan advokasi pelayanan rehabilitasi sosial bagi penerima manfaat secara efisien dan efectif.
c Melaksanakan dukungan, sumber daya manusia serta manajemen
pelayanan rehabilitasi sosial yang akuntabel, transparan, dan efisien.
2
3.
Moto dan Maklumat Moto
: Anda siap mandiri kami siap memfasilitasi.
Maklumat :
Kami pegawai Panti Sosial Bina Rungu Wicara Melati siap bekerja sama dalam mewujudkan
kemandirian peyandang disabilitas rungu wicara.
3
4.
Tugas
Memberikan pelayanan rehabilitasi sosial bagi penyandang disabilitas rungu wicara dalam mengembangkan bakat dan
keterampilan untuk hidup mandiri.
4
2
Data Diambil Dari File Yang Diberikan Oleh Pihak Panti Sosial Bina Rungu Wicara Melati Pada Tanggal 12 Mei 2014.
3
Data Diambil dari File Yang Diberikan oleh Pihak Panti Sosial Bina Rungu Wicara Melati Pada Tanggal 12 Mei 2014.
5.
Fungsi
a Sebagai pusat pengembangan, penyebaran, dan pelayanan
kesejahteraan sosial. b
Sebagai pusat pemberdayaan dan pengembangan kesempatan kerja penerima manfaat.
c Sebagai pusat pelatihan keterampilan.
d Sebagai pusat advokasi dan informasi kesejahteraan sosial.
e Sebagai pusat rujukan bagi pelayanan rehabilitas dari lembaga
lainnya. f
Sebagai pusat laboratorium rehabilitasi sosial.
5
6. Struktur Organisasi
6
4
Data Diambil dari File Yang Diberikan oleh Pihak Panti Sosial Bina Rungu Wicara Melati Pada Tanggal 12 Mei 2014.
5
Data Diambil dari File Yang diberikan oleh Pihak Panti Sosial Bina Rungu Wicara Melati Pada Tanggal 12 Mei 2014.
6
Data Diambil dari File Yang diberikan oleh Pihak Panti Sosial Bina Rungu Wicara Melati Pada Tanggal 13 Mei 2014.
Ke
Kepala PSBRW Melati Tri Sukreni
t
Kepala Bag Sub Tata Usaha
Bb Bambang Wibowo
Ke
Kepala Seksi
Program Advokasi
Sosial Nurul Arafiah
Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial Dewi Isnaeni
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
INSTALANSI PRODUKSI WORKSHOP