Penentuan kadar vitamin C Sudarmadji dkk., 1984 Penentuan total asam laktat Fox, 1981

ditambahkan 2-3 tetes indikator mengsel campuran metil merah 0,02 dalam alkohol dengan perbandingan 2:1 kemudian diangkat jika volume mencapai 125 ml. Dititrasi penampung tersebut dengan NaOH 0,02 N sampai terjadi perubahan warna dari biru keunguan menjadi hijau kebiruan. Penetapan blanko dengan cara yang sama. Kemudian dihitung kadar protein dengan rumus : b−ax N NaOH x 0,014 x Faktor Konversi x 100 Kadar protein = Berat sampel Keterangan : a = ml NaOH untuk sampel b = ml NaOH untuk blanko Faktor konversi = 6,25

4. Penentuan kadar vitamin C Sudarmadji dkk., 1984

Bahan ditimbang sebanyak 10 g, dimasukkan dalam labu ukur dan ditambahkan akuades sampai volume 100 ml kemudian diaduk hingga merata dan disaring dengan kertas saring. Filtrat diambil sebanyak 10 ml dan dimasukkan ke dalam erlenmeyer lalu ditambahkan 2-3 tetes larutan pati 1 dan dititrasi segera dengan larutan Iodin 0,01N. Titrasi dianggap selesai bila timbul warna biru stabil . Kadar vita in C g100 g ba an l iodine 0,01 N x 0, x FP x 100 erat onto g F P = Faktor Pengencer 10 kali

5. Penentuan total asam laktat Fox, 1981

Bahan ditimbang sebanyak 10 g dan dimasukkan ke dalam gelas ukur dan ditambahkan akuades sampai volume 100 ml. Campuran diaduk hingga merata dan disaring dengan kertas saring. Filtrat diambil sebanyak 10 ml dan dimasukkan ke Universitas Sumatera Utara dalam erlenmeyer lalu ditambahkan indikator phenolptalein 1 sebanyak 2-3 tetes kemudian dititrasi dengan menggunakan NaOH 0,1 N. Titrasi dihentikan setelah timbul warna merah jambu yang stabil. Total asa l NaOH x N NaOH x M asa do inan x FP x 100 berat onto x 1000 x valensi FP = Faktor Pengencer = 10 Asam dominan = asam laktat = 90 Valensi = 1 6. Total padatan terlarut Muchtadi dan Sugiono, 1990 Bahan yang telah dihaluskan ditimbang sebanyak 5 g dan dimasukkan dalam beaker glass. Kemudian dilakukan pengenceran dengan ditambahkan akuades 15 ml kemudian diaduk hingga merata. Diambil satu tetes larutan dan diteteskan pada lensa hand refractometer, kemudian nilai total padatan terlarut bahan ditunjukkan oleh angka yang didapat pada batas garis biru dan putih. Total padatan terlarut o Brix = angka hand refractometer x FP FP = Faktor pengencer. 7. Penentuan total mikroba dengan metoda total plate count Fardiaz, 1992 Bahan diambil sebanyak 1 ml dan dimasukkan ke dalam tabung reaksi kemudian ditambahkan aquadest 9 ml dan diaduk sampai merata. Hasil pengenceran ini diambil dengan pipet volume sebanyak 0,1 ml kemudian ditambahkan aquadest 9,9 ml. Pengenceran ini dilakukan sampai 10 7 . Dari hasil pengenceran pada tabung reaksi yang terakhir diambil sebanyak 1 ml dan diratakan pada medium agar PCA yang telah disiapkan di atas cawan Universitas Sumatera Utara petridish, selanjutnya diinkubasi selama 24 jam pada suhu 32 o C dengan posisi terbalik. Jumlah koloni yang ada dihitung dengan colony counter. Total koloni = jumlah koloni hasil perhitungan × FP Keterangan: FP = Faktor Pengencer

8. Uji skor warna Soekarto 1985