11
BAB 3 BAHAN DAN METODE
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni 2013 sampai dengan Juli 2014 di Laboratorium Pemuliaan Kebun Percobaan Berastagi dan Laboratorium Genetika,
Departemen Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sumatera Utara, Medan.
3.2 Alat dan Bahan
Alat yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah masker, sarung tangan, pinset, botol balsem, botol zat, alumunium foil, kertas label, alat tulis, buku
catatan, pipet tetes, gelas ukur, beaker glass, baskom, object glass, cover glass, spidol, botol winkler, serbet, mikroskop, kamera digital, mancis, spatula, bunsen,
batang pengaduk, petridish, polybag, hot plate, pisau silet, dan cutter. Sedangkan bahan yang digunakan adalah buah beberapa tanaman markisa
ungu, merah, kuning, dan konyal, kutek, isolasi, kapas, akuades, HCl 1 N, gliserin
, kloralhidrat, phloroglucinol, tisu gulung, dan canada balsem.
3.3 Metode Penelitian
Metode yang digunakan untuk pengamatan struktur anatomi dilakukan dengan pembuatan preparat segar freehand section Prakash, 1986 dengan
penambahan phloroglucinol.
3.4 Cara Kerja 3.4.1 Pengamatan Morfologi
Pohon induk dari beberapa tanaman markisa ungu, merah, kuning, dan konyal diamati morfologinya kemudian dicatat secara deskriptif dengan
pengamatan dan pengukuran terhadap bentuk, panjang dan jumlah dari karakter- karakter yang diamati. Bagian-bagian yang diamati dari pohon induk pada
masing-masing tanaman markisa meliputi: habit, habitat, tipe akar, batang tipe
Universitas Sumatera Utara
12 batang, bentuk, permukaan, arah tumbuh, panjang sulur, warna, daun bentuk,
ujung daun, pangkal daun, susunan tulang daun, tepi daun, daging daun, warna daun, permukaan daun, bunga dan buah. Masing-masing karakter diurutkan
berdasarkan analisis deskripsi menurut Tjitrosoepomo 2005 dalam buku Morfologi Tumbuhan.
3.4.2 Pembuatan Preparat Metode Freehand Section
Bahan penelitian batang, daun, dan akar beberapa tanaman markisa ungu, kuning, konyal, dan merah yang didapatkan dari tanaman induk dengan usia
masing-masing tanaman induk 6 bulan. Preparat diproses dengan metoda freehand section
. Pembuatan preparat dilakukan dengan menggunakan metode freehand
section Prakash, 1986, dengan urutan sebagai berikut: bahan tanaman dipotong
melintang menggunakan silet dengan potongan yang sangat tipis kemudian bahan tanaman difiksasi dengan menggunakan larutan kloralhidrat yang didapatkan
dengan mencampurkan akuades dan serbuk kloralhidrat hingga didapatkan larutan jenuh. Fiksasi dilakukan sampai warna hijau pada bahan berkurang.
Fiksasi dapat juga dibantu dengan melewatkan preparat di atas api bunsen. Kemudian, sisa larutan kloralhidrat dihisap menggunakan tisu. Setelah itu
preparat ditetesi dengan phloroglucinol untuk mendapatkan tampilan sel yang mengandung lignin, sehingga dapat dibedakan. Preparat kemudian ditetesi dengan
gliserin dan ditutup dengan cover glass Lampiran 2. Preparat yang didapat
selanjutnya diamati dibawah mikroskop dan difoto dengan kamera digital.
3.4.3 Pembuatan Preparat Stomata
Bahan yang dipakai adalah daun masing-masing tanaman markisa koleksi kebun percobaan Berastagi, Sumatera Utara. Metode yang dipakai adalah metode
replica dengan urutan sebagai berikut: daun yang sudah diambil dibersihkan permukaannya dair debu dan kotoran dengan menggunakan tisu kemudian diolesi
dengan kutek dan dibiarkan mengering selama 10 menit. Olesan yang sudah kering kemudian ditempeli isolasi dan diratakan. Isolasi dikelupas pelan-pelan dan
ditempelkan pada object glass kemudian diberi label. Karakter yang diamati
Universitas Sumatera Utara
13 adalah tipe stomata dan jumlah stomata tiap bidang pandang dengan
menggunakan perbesaran yang sama 40x. Penghitungan dilakukan pada 10 bidang pandang yang berbeda. Berikut rumus penghitungan stomata:
Kerapatan stomata = Jumlah stomata
Satuan luas
bidang pandang
3.5 Analisis Data