Kajian Penelitian yang Relevan

76 interaksi siswa, dan interaksi program, serta tingkat penguasaan materi elektronika meningkat. 2. Penelitian yang dilakukan oleh Jenks Springer 2002 dalam “A View of the Research on the Efficacy of CAI” Electronic Journal, Volume 1 Nomor : 2 Tahun 2009 menyimpulkan bahwa beberapa penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran dengan CAI lebih efektif dari pada pembelajaran konvensional. Penggunaan CAI mengarahkan siswa untuk bersikap positif dari pada pembelajaran konvensional. Pengaruh Cai pada siswa, yaitu ke arah : pengendalian diri, kehadiran, motivasi mengerjakan tugas dengan tepat waktu dan kerja sama. 3. Penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Ali Jurnal Edukasi dan Elektronik Volume 5 Nomor 1, Maret 2009 media pembelajaran mata kuliah medan elektromagnit memberi nilai tambah yang cukup signifikan pada mahasiswa sebagai bahansangat membatu dalam mendapatkan materi, meningkatkan semangat belajar untuk belajar mandiri. 4. Penelitian Yuliati Indarsih 2006 tentang pengembangan media pembelajaran berbasis komputer MPBK, disimpulkan bahwa : a dari aspek isi termasuk kategori baik dengan rerata 3,98, b dari aspek pembelajaran termasuk kategori baik dengan rerata 4,05, dan c dari aspek media termasuk kategori baik dengan rerata 3,97. Sehingga penggunaan MPBK IPS kelas V di SD Klegung I Tempel dapat menaikkan nilai rata- rata sebesar 15,8 dari 48,6 menjadi 64,4 yang diketahui dari pre-test dan post-test. 77 Beberapa hasil penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan multimedia memberi peranan sangat penting terhadap peningkatan kualitas proses pembelajaran.

C. Kerangka Pikir

Untuk menghasilkan lulusan yang terampil, professional dan berkualitas bagi Jurusan Pendidikan Geografi, diperlukan beberapa hal, salah satunya adalah penguasaan materi pembelajaran. Beberapa faktor yang diperlukan agar dapat mendukung penguasaan materi adalah lingkungan belajar yang dinamis, fasilitas belajar yang cukup, pemilihan media pembelajaran yang tepat, perilaku belajar yang positif, dan iklim pembelajaran yang kondusif. Demikian pula untuk penguasaan materi evaluasi konservasi dan kemampuan lahan khususnya metode mekanis. Namun dalam kenyataannya pembelajaran metode mekanis masih jauh dari yang diharapkan. Hal ini karena adanya beberapa masalah antara lain: 1 keterbatasan waktu perkuliahan, 2 strategi pembelajaran masih kurang menarik dan tidak variatif, 3 peran dosen masih dominan, 4 mahasiswa kurang tertarik dan tidak kreatif, 5 kurang kreatifitas dan inovasi dosen dalam mengembangkan multimedia, sehingga mata kuliah evaluasi konservasi dan kemampuan lahan menjadi membosankan bagi mahasiswa. Usaha untuk meningkatkan kualitas pembelajaran evaluasi konservasi dan kemampuan lahan perlu dilakukan, sehingga lulusan menjadi lebih profesional. Multimedia pembelajaran mempunyai peran yang sangat strategis, karena multimedia berperan sebagai perantara dan berfungsi 78 memudahkan dosen dalam menyampaikan materi pembelajaran. Bagi mahasiswa multimedia akan mempermudah untuk mempelajari materi sehingga dapat memacu pencapaian tujuan pembelajaran. Penggunaan media yang tepat juga dapat meningkatkan kualitas pembelajaran. Hal tersebut karena dengan penggunaan multimedia pembelajaran akan lebih mudah dipelajari, mudah dipahami, menarik, interaktif, efisien waktu, dan dapat dilaksanakan kapan saja dan dimana saja. Atas dasar pertimbangan tersebut, diperlukan pengembangan multimedia pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar evaluasi konservasi dan kemampuan lahan, khususnya metode mekanis di Jurusan Pendidikan Geografi FIS UNY. Dengan harapan multimedia yang dikembangkan ini dapat mengatasi permasalahan yang terjadi dalam pembelajaran konservasi lahan, khususnya pada materi metode mekanis. Adapun alur pikir dalam penelitian pengembangan ini secara sederhana, adalah seperti pada gambar berikut : Gambar 10 Kerangka Pikir Alur Pengembangan Multimedia Pembelajaran