Pariwisata sungai Pariwisata religius

sebagian besar mereka bekerja dan menjalankan usaha pengolahan kayu, hal ini disebabkan karena kondisi daerah Alalak yang sebagian besar berada di pinggiran sungai, sehingga lebih mudah untuk mendapatkan bahan baku dan mengirim hasil olahan kayu. Akan tetapi adanya kebijakan pemerintah yang mengetatkan ilegal logging berdampak pada industri pengolahan kayu dimana supply bahan baku semakin langka. Kondisi tersebut memberikan dampak pada masyarakat sekitar terutama yang bekerja di kawasan industri kayu, tergolong dalam kategori rawan miskin Radar Banjarmasin, 15 Mei 2012. Sebenarnya banyak potensi yang bisa dimanfaatkan di kawasan Banjarmasin Utara, mengingat di kawasan tersebut terdapat beberapa tempat dan objek pariwisata yang menjadi andalan di Kota Banjarmasin, seperti bangunan bersejarah Masjid Sultan Suriansyah, Pasar Terapung, Pulau Kembang serta berbagai objek Pariwisata Sungai lainnya. Namun, hingga saat ini berbagai potensi tersebut belum dimanfaatkan secara optimal baik oleh Pemerintah maupun oleh masyarakat yang berada disekitar objek tersebut. Padahal kalau dimanfaatkan dengan baik maka tidak hanya memberikan keuntungan bagi Pemerintah Kota Banjarmasin dalam hal peningkatan industri kerakyatan, tetapi juga memberikan dampak pada peningkatan kesejahteraan bagi masyarakat di kawasan Banjarmasin Utara.

1. Pariwisata sungai

Kondisi wilayah Banjarmasin Utara yang hampir sebagian besar berada dikawasan pinggiran sungai sebenarnya dapat memberikan potensi ekonomi bagi masyarakat setempat. Konsep Wisata Seribu Sungai dapat ditawarkan untuk memberikan tambahan objek wisata kepada masyarakat. Dengan adanya konsep tersebut, masyarakat sekitar sungai yang menjadi tempat wisata dapat memanfaatkan sungai sebagai sarana untuk mendapatkan penghasilan melalui wisata sungai yang ditawarkan

2. Pariwisata religius

Salah satu bangunan bersejarah yang ada dikawasan Banjarmasin Utara adalah Mesjid Sultan Suriansyah. Selama ini sudah banyak wisatawan baik lokal maupun nasional bahkan internasional yang berkunjung ke mesjid tersebut, akan tetapi potensi wisata tersebut belum memberikan dampak yang berarti bagi masyarakat, padahal masyarakat sekitar dapat memanfaatkan objek tersebut untuk membantu perekonomian mereka. Misalnya mereka dapat menjual barang-barang baik dalam bentuk souvenir maupun dalam bentuk makanan khas daerah disekitar kawasan tersebut. Dampak dari kegiatan tersebut tentunya akan semakin banyak bermunculan industri kerakyatan untuk menghasilkan souvenir dan makanan khas daerah. Hal ini tentunya dapat dilakukan apabila ada kebijakan dari pengelola mesjid maupun pihak yang terkait memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk melaksanakan aktivitas tersebut, misalnya dengan menyediakan tempat yang ditata secara rapi, sehingga memungkinkan bagi masyarakat untuk memanfaatkan peluang dan potensi tersebut. 3. Pasar terapung Pasar terapung merupakan pasar tradisional yang berada di sungai Kuin, menampilkan kearifan lokal dalam bidang perekonomian masyarakat. Yang menarik di pasar terapung ini adalah dalam melakukan transaksi pembeli dan penjual berada diatas perahu masing-masing.

G. Peningkatan PAD dan Pembangunan Daerah