Tipe Penelitian Lokasi Penelitian Metode Penelitian

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

4.1. Tipe Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan korelasi yang bertujuan untuk mendeteksi sejauh mana variasi-variasi pada suatu faktor berkaitan dengan satu atau lebih faktor lainnya yang ditunjukkan dengan koefisien korelasi. Berdasarkan konsep dan teori, dalam setiap variabel penelitian telah dibangun indikator yang berfungsi sebagai dasar penyusunan instrumen penelitian dalam bentuk kuesioner.

4.2 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada departemen produksi di salah satu industri minuman ringan PT. XYZ Pabrik Deli Serdang, Sumatera Utara.

4.3 Metode Penelitian

4.3.1 Populasi Populasi pada penelitian ini adalah seluruh pegawai departemen produksi pada bulan Maret di PT. XYZ Pabrik Deli Serdang yang berjumlah 164 orang. UNIVERSITAS SUMATRA UTARA 4.3.2 Sampel Ukuran sampel untuk kuesioner penelitian menggunakan persamaan 4.1 Sinulingga, 2011: 185. ………………………….. 4.1 Keterangan: n = Ukuran sampel. e = Tingkat kesalahan yang dapat ditoleransi. s = Standar deviasi sampel. = Probabilitas kehandalan 1- = derajat kehandalan. Nilai standar deviasi sebesar 0,480 tingkat kepercayaan 90 = 1,645 dan tingkat kesalahan yang masih dapat ditolerir sebesar 10, maka jumlah responden eksternal yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah: Untuk menentukan karyawan bagian produksi yang dijadikan responden penelitian dapat dilakukan dengan cara stratifikasi stratified random sampling, dimana langkah awalnya populasi yang dianggap heterogen menurut karakteristik pekerjaannya harus dikelompokkan terlebih dahulu kedalam sub populasi, lalu dilakukan perhitungan jumlah sampel yang diambil untuk masing-masing sub populasi menggunakan rumus: UNIVERSITAS SUMATRA UTARA n x N Ni ni = Dimana: n i = Jumlah sample pada setiap bagian departemen produksi. N i = Jumlah populasi pada setiap bagian departemen produksi. N = Jumlah total populasi. N = Jumlah sampel total yang diinginkan. Berdasarkan rumus 4.1 maka jumlah sampel bagian produksi dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4.1. Tabel 4.1 Penentuan Sampel Penelitian No. Bagian Populasi Sampel 1 Non Shift 16 6 2 Formasi A 30 11 3 Formasi B 28 11 4 Formasi C 29 11 5 Formasi D 20 8 6 Formasi E 19 7 7 AMDK 13 5 8 TWA 9 3 Jumlah 164 62 Sumber: PT. XYZ 4.3.3 Tahap Penelitian Tahapan penelitian dimulai dari penemuan gejala, merumuskan masalah, sampai pada mengetahui faktor yang signifikan mempengaruhi terjadinya masalah tersebut. Tahapan penelitian dapat dilihat pada Gambar 4.1. UNIVERSITAS SUMATRA UTARA Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Kerangka Konseptual Studi Pustaka Studi Lapangan Pengumpulan Data Uji Validitas dan Reabilitas Hipotesis Penelitian Instrumen Penelitian Valid dan Andal? Tidak Ya Uji Kecukupan Data Uji Normalitas Data Cukup? Tidak Ya Analisa 1. Uji Korelasi 2. Uji Hipotesis 3. Analisa Deskriptif Faktor yang signifikan mempengaruhi Kinerja SDM Gambar 4.1 Flowchart Metodologi Penelitian Tahapan penelitian dimulai dengan studi pendahuluan yang dilakukan melalui studi pustaka dan lapangan untuk menemukan dan merumuskan masalah, UNIVERSITAS SUMATRA UTARA Kinerja SDM Pengetahuan Keterampilan Sikap menentukan tujuan serta batasan penelitian. Tahapan penelitian untuk mengidentifikasi faktor yang berpengaruh signifikan terhadap kinerja SDM. 4.3.4 Kerangka Konseptual dan Defenisi Operasional Kerangka konseptual menggambarkan hubungan antara variabel penelitian yang dibangun berdasarkan teori. Faktor-faktor yang akan dikaji terkait dengan rancangan pelatihan untuk peningkatan kinerja SDM adalah pengetahuan, keterampilan dan sikap. Kerangka konseptual penelitian terdapat pada Gambar 4.2. Pengetahuan merupakan variabel terikat X 1 dengan indikator pengetahuan implisit tacid knowladge, pengetahuan ekplisit explicit knowladge. Keterampilan merupakan variabel terikat X 2 dengan indikator basic literacy skill, technical skill, interpersonal skill, dan problem solving. Sikap merupakan variabel terikat X 3 dengan indikator kognitif, afektif dan konatif. Gambar 4.2 Kerangka Konseptual Penelitian UNIVERSITAS SUMATRA UTARA 4.3.4.1 Defenisi Operasional Definisi operasional merupakan penegasan arti dan makna setiap variabel dalam kerangka konseptual. Variabel yang mempengaruhi kinerja SDM bagian produksi PT. XYZ adalah: 1. Pengetahuan adalah informasi yang dilengkapi dengan pemahaman pola hubungan dari informasi disertai pengalaman, baik individu maupun kelompok dalam organisasi. a. Pengetahuan implisit adalah pengetahuan yang masih tertanam dalam bentuk pengalaman seseorang dan berisi faktor-faktor yang tidak bersifat nyata seperti keyakinan pribadi, perspektif, dan prinsip. Dimensi pengetahuan implisit adalah kemampuan memahami, kemampuan menganalisis, dan kemampuan menjelaskan. b. Pengetahuan eksplisit adalah pengetahuan yang telah didokumentasikan atau disimpan dalam wujud nyata berupa media atau semacamnya. Pengetahuan ini telah diartikulasikan ke dalam bahasa formal dan bisa dengan relatif mudah disebarkan secara luas. Dimensi pengetahuan eksplisit adalah kemampuan memahami prosedur kerja dimana seseorang memiliki kemampuan untuk menjelaskan scara benar tentang objek yang diketahui, kemampuan menerima arahan, dan kemampuan mengingat recall arahan atau materi yang telah dipelajari sebelumnya. UNIVERSITAS SUMATRA UTARA 2. Keterampilan merupakan kemampuan untuk mengoprasikan pekerjaan secara mudah dan cermat yang terdiri dari: a. Kemampuan Dasar basic literacy skill. Kemampuan dasar merupakan keahlian seseorang yang pasti dan wajib dimiliki oleh kebanyakan orang, seperti membaca, menulis, dan mendengar. Dimensi kemampuan dasar adalah kemampuan berkomunikasi, kemampuan menyelesaikan tugas, kemampuan menjelaskan peralatan kerja, dan kemampuan menjelaskan produk yang dihasilkan. b. Kemampuan Teknikal technical skill. Kemampuan teknikal diartikan terampil dan pakar dalam pekerjaan tertentu, berupa metoda-metoda, proses-proses dan prosedur-prosedur atau teknik-teknik pelaksanaan kerja. Dimensi kemampuan tenikal adalah mampu mengikuti prosedur kerja, penggunaan peralatan kerja, mampu melaksanakan CILAR, dan mampu melaksanakan OPL One Point Lesson. c. Kemampuan Beriteraksi Interpersonal skill. Keahlian interpersonal merupakan kemampuan seseorang secara efektif untuk berinteraksi dengan orang lain maupun dengan rekan kerja, seperti pendengar yang baik, menyampaikan pendapat secara jelas dan bekerja dalam satu tim. Dimensi kemampuan berinteraksi adalah mampu memotivasi orang lain, kerja sama, menghargai dan UNIVERSITAS SUMATRA UTARA menghormati perbedaan serta berinteraksi secara baik dengan sesama rekan kerja.

d. Kemampuan Memecahkan Masalah problem solving.