Apakah semua bangunan dapat disebut sebagai Ciptaan Arsitektur?

53 Dari penjelasan diatas, peneliti mengambil kesimpulan bahwa penyebutan ‘arsitektur’ sebagaimana yang disebutkan dalam UUHC adalah dalam bentuk seni gambar atau dua dimensi. Sedangkan penyebutan ‘karya arsitektur’ setelah pengalihwujudan dari seni gambar menjadi sebuah bangunan dengan ruang-ruang berbentuk tiga dimensi. Arsitektur yang berbentuk dua dimensi merupakan ‘seni gambar’ seperti yang disebutkan dalam UUHC sehingga dapat digolongkan dan didaftarkan sebagai Hak Cipta, namun Arsitektur yang telah berwujud tiga dimensi yang merupakan ‘karya arsitektur’ bisa didaftarkan melalui hak cipta, paten, maupun desain industri. 1. Apakah semua bangunan dapat disebut sebagai Ciptaan Arsitektur? Apakah semua bangunan dapat dikatakan sebagai ciptaan arsitektur? UU No.28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung menyebutkan bahwa: Bangunan gedung adalah wujud fisik hasil pekerjaan kanstruksi yang menyatu dengan tempat kedudukannya, sebagian atau seluruhnya berada di atas danatau di dalam tanah danatau air, yang berfungsi sebagai tempat manusia melakukan kegiatannya, baik untuk hunian atau tempat tinggal, kegiatan keagamaan, kegiatan usaha, kegiatan sosial, budaya, maupun kegiatan khusus. Definisi dari undang-undang ini tidak memberikan petunjuk akan adanya persyaratan khusus untuk disebut sebagai bangunan, suatu konstruksi dapat disebut bangunan sepanjang memenuhi persyaratan menyatu dengan tempat kedudukannya atau dengan arti kata lain bukan merupakan konstruksi yang tidak permanen. Struktur UNIVERSITAS SUMATRA UTARA 54 selain bangunan seperti jembatan, bendungan, tenda, kendaraan rekreasi, rumah mobil dan kapal tidak dikategorikan sebagai ciptaan arsitektur. 77 Bagaimana dengan toko di dalam sebuah mal, apakah dapat dianggap sebagai karya arsitektur? Belinda Rosalina dalam bukunya menyebutkan Pengadilan Amerika dalam kasus The Yankee Candle Co. v. New England Candle Co telah membuat suatu putusan berkaitan dengan pertanyaan ini. 78 Yankee menyewa toko di dalam sebuah mal Mal Holyone. Toko tersebut terdiri atas ornamen-ornamen standar seperti lemari display kayu warna tua, jendela- jendela multiplaned, ornamen-ornamen dari tembaga, pintu tipe perancis. Pemilik Yankee memperoleh kepemilikan atas desain toko ini dari arsitek, dan langsung mendaftarkan perencanaan arsitektur dan desain tokonya ke kantor Hak Cipta. New England juga membuka toko yang serupa dekat Mal Enfield Square. Melihat hal ini Yankee menggugat New England telah melakukan pelanggaran Hak Cipta. New England membela diri dengan mengatakan bahwa toko tidak dapat disebut sebagai karya arsitektur. Yankee berargumen bahwa tokonya lebih menyerupai struktur tradisional dan tidak bisa disamakan seperti gazebo ataupun pergola. Pengadilan mengatakan bahwa perlindungan Hak Cipta diperluas hingga bangunan yang bersifat free-standing. Hal ini menyamakan toko sebagai struktur dalam struktur seperti kantor dalam bangunan perkantoran. Hakim memutuskan bahwa New England telah melanggar Hak Cipta karena telah memiliki akses ke gambar perencanaan Yankee, 77 Belinda Rosalina, Op Cit, hal 227 78 Belinda Rosalina, Op Cit, hal 228 UNIVERSITAS SUMATRA UTARA 55 sehingga ditemukan kesamaan yang tinggi pada elemen non-utilitarian yang tidak dapat dijelaskan kesamaannya bahwa kesamaan ini disebabkan kreasi yang independen. Bahwa dalam kasus yankee ini dipertegas bahwa toko merupakan karya cipta arsitektur. 79 2. Bagaimana struktur yang dilindungi sebagai paten?

Dokumen yang terkait

Persepsi Anggota IJTI Mengenai Hak Cipta Pada Tayangan On The Spot (Studi Deskriptif Mengenai Persepsi Anggota Ikatan Jurnalistik Televisi Indonesia Wilayah Kota Medan Terhadap Persoalan Hak Cipta Pada Tayangan On The Spot di Trans7 )

0 36 89

Penerapan Undang-Undang Hak Cipta Dalam Bidang Karya Sinematografi (Studi Di Kota Medan)

5 69 81

Perlindungan Atas Hak Produser Rekaman Suara Dan Pemegang Hak Cipta (Penelitian Pada Sarana Hiburan Di Kota Medan)

0 36 139

Sertifikasi Lisensi Hak Cipta Musik Dan Lagu Radio Siaran Swasta Nasional Oleh Yayasan Karya Cipta Indonesia (Suatu Penelitian di Kota Medan)

1 48 144

Perlindungan Hukum Terhadap,Karya Cipta Buku Menurutundang-Undang Hak Cipta Indonesia (Suatu Penelitian Di Kota Medan)

0 53 123

IMPLEMENTASI PASAL 12 AYAT (1) HURUF G UNDANG – UNDANG NOMOR 19 TAHUN 2002 TENTANG HAK CIPTA TERHADAP KARYA ARSITEKTUR DI KOTA MALANG SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat-Syarat Untukmemperoleh Gelar Kesarjanaan Dalam Ilmu Hukum

1 0 146

Pencipta dan kepemilikan hak cipta

0 0 9

BAB II PENDAFTARAN HAK CIPTA ARSITEKTUR YANG DIBUAT BERDASARKAN HUBUNGAN KERJA A. Dasar Hukum Hak Cipta Arsitektur - Status Kepemilikan Hak Cipta Arsitektur Yang Dibuat Berdasarkan Hubungan Kerja (Suatu Penelitian Di Kota Medan)

0 1 48

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Status Kepemilikan Hak Cipta Arsitektur Yang Dibuat Berdasarkan Hubungan Kerja (Suatu Penelitian Di Kota Medan)

0 0 25

STATUS KEPEMILIKAN HAK CIPTA ARSITEKTUR YANG DIBUAT BERDASARKAN HUBUNGAN KERJA (SUATU PENELITIAN DI KOTA MEDAN) TESIS

0 3 16